LP Anc Semhas
LP Anc Semhas
Disusun Oleh :
Kelompok 5
JURUSAN KEPERAWATAN
SEPTEMBER 2019
LAPORAN PENDAHULUAN ANTE NATAL CARE (ANC)
1. Pengertian
2. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
4. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari
ke-14 pada siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada
setiap individu. Untuk menentukan masa subur dapat digunakan beberapa
cara seperti :
1) Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung
tujuh hari, contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka
perhitungan minggu suburnya adalah tanggal 17-24 dengan rrumus
(5+12) sampai (5+12)+7=24
2) Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi
terjadi pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti dengan
kenaikan suhu 1\2 derajat celcius
3) Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovum
4) Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum
6. Adaptasi Fisiologi
1) Perubahan fisiologis
(1) Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram
menjadi 1000 gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm,
dan ukurang muka belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus tidak rata,
uterus lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari ovum dan di
daerah insersi placenta. Pembesaran ini disebabkann oleh
hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda juga
terbentuk sel-sel otot yang baru.
(2) Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam
kehamilan adalah menjadi lunaknya cervix. Perubahan ini sudah
dapt ditemukan sebulan setelah konsepsi.
(3) Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna
selaput lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah yang
berarti daya regangnya bertambah sebagai persiapan persalinan.
Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam masa kehamilan,
reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan
terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran
glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil
doderlein. Reaksi asam ini mempunyai sifat bekterisida.
(4) Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum
graviditatis, teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan
mengisut.
(5) Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul
garis-garie memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini
disebut striae gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu terdapat
juga pada buah dada dan paha. Pada seorang primi gravida
warnanya menbiru disebut striae lividae.
(6) Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla
mammae, papilla mammae, dan linea alba. Pada umumnya setelah
partus, gejala hyperpigmentasi ini akan menghilang.
(7) Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena
hypertophi olveoli. Di bawah kulit payudara sering tampak
gambaran-gambaran dari vena yang meluas. Putting susu biasanya
membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali mengeluarkan
colostrum. Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan karena
pengaruh hormonal.
(9) Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun
erytrosyt, tetapi penambahan volume plasma yang disebabkan
oleh hydramia lebih menonjol hingga biasanya kadar Hb turun.
a. Hb 10 gr%
b. erytrosyt 3,5 juta per mm3
c. leucocyt 8.000-10.000 per mm3
(10) Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal
tersebut mungkin menyebabkan muntah dan kembung pada masa
kehamilan. Tonus usus kurang, yang menimbulkan obstipasi.
(11) Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus
juga mengeluarkan racun-racun dari peredaran darah janin.
(11) Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior,
dan kelenjar suprarenalis menunjukkan hiperfungsi atau
hipertropi.
8. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
1) Hiperemisis gravidarum.
2) Hipertensi dalam kehamilan.
3) Perdarahan trimester I (abortus).
4) Perdarahan antepartum.
5) Kehamilan ektopik.
6) Kehamilan kembar.
7) Molahydatidosa.
8) Inkompatibilitas darah.
9) Kelainan dalam lamanya kehamilan.
10) Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2012).
9. Pemeriksaan Penunjang
1) LABORATORIUM
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI