Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

I. Pendahuluan

Dalam era otonomi daerah saat ini dimana daerah


mempunyai urusan-urusan wajib dan pilihan sesuai yang
diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, maka setiap daerah mempunyai keinginan untuk
memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,
memberdayakan masyarakat dan meningkatkan
kesejahteraannya di semua aspek kehidupan masyarakat.
Salah satu urusan yang menjadi urusan wajib yang di
amanatkan kepada Pemerintah Daerah adalah urusan
kesehatan.

Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan


kesehatan, diperlukan dukungan Sistem Kesehatan Nasional
yang tangguh. Di Indonesia, Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
telah ditetapkan pada tahun 2004.. Disamping Undang –
Undang No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang – Undang Nomor 23
Tahun 1992 tentang kesehatan, SKN telah berperan besar
sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Disamping itu SKN juga
berperan sebagai acuan dalam penyusunan berbagai
kebijakan, pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan
kesehatan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugurejo Semarang


merupakan rumah sakit kelas B Pendidikan berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI NO. HK.03.05/I/2949/2012
tanggal 21 Desember 2012. Pada Tahun 2007 Pemerintah
Pusat telah menerbitkan PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah sebagai pedoman penetapan SOTK
Perangkat Daerah, maka telah ditetapkan pula PERDA No 8

1
Tahun 2008 tentang SOTK RSUD & RSJD Provinsi Jawa
Tengah dengan susunan Direktur dibantu oleh dua Wakil
Direktur dan enam Kepala Bagian/Bidang serta lima belas
subbagian/subbidang.

Mengacu PERGUB nomor 061/76 tahun 2008 maka


mulai 1 Januari 2009. RSUD Tugurejo Semarang menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK – BLUD). Tujuan utamanya adalah meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk
mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan kesejahteraan
umum melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
BLUD beroperasi sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah
pemerintah daerah agar dapat memberikan pelayanan
kesehatan secara efektif & efisien sejalan dengan tuntutan
masyarakat atas pelayanan kesehatan yang semakin bermutu,
terjangkau dan profesional.

RSUD Tugurejo Semarang memiliki keunggulan strategis


dari sisi geografis karena selain terletak pada ruas jalan utama
yang merupakan rangkaian jalur pantai utara Jawa yang
menghubungkan kota Semarang dengan kota Kendal, juga
dikelilingi oleh pemukiman penduduk yang cukup padat serta
dilingkupi oleh tiga daerah sentra industri besar, yaitu :
Kawasan Industri Cilacap, Kawasan Tugu Indah Industri,
Kawasan Guna Mekar Industri.

II. Gambaran umum RS


RSUD Tugurejo Semarang memiliki keunggulan
strategis dari sisi geografis karena selain terletak pada ruas
jalan utama yang merupakan rangkaian jalur pantai utara
Jawa yang menghubungkan kota Semarang dengan kota
Kendal, juga dikelilingi oleh pemukiman penduduk yang cukup
padat serta dilingkupi oleh tiga daerah sentra industri besar,

2
yaitu : Kawasan Industri Cilacap, Kawasan Tugu Indah
Industri, Kawasan Guna Mekar Industri.
Visi Rumah Sakit Umum Tugurejo adalah Rumah Sakit
Prima, Mandiri dan Terdepan di Jawa Tengah. Untuk
mewujudkan visi tersebut, dijabarkan dalam Misi dan
Langkah-Langkah Strategik, dengan didasari oleh nilai-nilai
luhur dan budaya kerja rumah sakit yang diyakini akan
mampu memberikan inspirasi kepada segenap karyawan
untuk bersama mewujudkan visi tersebut.
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo memiliki
berbagai macam produk layanan yang terbagi dalam berbagai
instalasi. Sistem dan kegiatan layanan utama dari Rumah
Sakit Umum DaerahTugurejo Semarang meliputi :
a. Pelayanan gawat darurat
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan rawat inap
d. Pelayanan bedah sentral
e. Pelayanan kebidanan
f. Pelayanan intensif
g. Pelayanan radiologi
h. Pelayanan laboratorium patologi klinik
i. Pelayanan patologi anatomi
j. Pelayanan Bank Darah
k. Pelayanan rehabilitasi medik
l. Pelayanan farmasi
m. Pelayanan gizi
n. Pelayanan keluarga miskin
o. Pelayanan rekam medis
p. Pelayanan pengelolaan limbah
q. Pelayanan administrasi manajemen
r. Pelayanan ambulance dan mobil jenazah
s. Pelayanan pemulasaraan jenazah
t. Pelayanan pemeliharaan sarana RS

3
Rumah sakit cenderung mengalami perkembangan
yang baik dengan semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat akan kesehatan. Namun dengan berbagai krisis
ekonomi dewasa ini jumlah masyarakat miskin semakin
meningkat, akan tetapi RS Tugurejo tetap memberikan
pelayanan terhadap masyarakat miskin yang pembiayaannya
ditanggung oleh PT Askes dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah.
Kecenderungan utilisasi RS Tugurejo semakin
meningkat seiring dengan perubahan konsep menjadi rumah
sakit yang diminati pelanggan yang menampilkan pelayanan
berbeda dan dapat menyenangkan pelanggan.

III. Visi, Misi, Nilai & Tujuan RS


Visi Rumah Sakit Umum Tugurejo adalah Rumah Sakit
Prima, Mandiri dan Terdepan di Jawa Tengah. Untuk
mewujudkan visi tersebut, dijabarkan dalam Misi dan
Langkah-Langkah Strategik, dengan didasari oleh nilai-nilai
luhur dan budaya kerja rumah sakit yang diyakini akan
mampu memberikan inspirasi kepada segenap karyawan
untuk bersama mewujudkan visi tersebut.

Misi RSUD Tugurejo ada 6 (enam), yang merupakan


cara-cara yang digunakan untuk mencapai visi, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia;
2. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka
menunjang pelayanan medis dan memberikan kenyamanan
kepada pasien, keluarga pasien, dan karyawan;
3. Meningkatkan program pengembangan mutu pelayanan
medis dan non medis secara berkesinambungan;
4. Mewujudkan kemandirian, efisiensi, efektivitas, dan
fleksibilitas pengelolaan keuangan;
5. Menjadi pusat rujukan dan pendidikan penyakit kusta;
6. Mengembangkan pelayanan unggulan.

4
RSUD Tugurejo memiliki nilai-nilai yang merupakan
budaya kerja dari setiap pegawai rumah sakit. Nilai-nilai ini
diambil dari RS TUGUREJO, sebagai berikut:

Ramah dalam sikap


Santun dalam berbicara
Tanggung jawab dalam tugas
Unggul dalam pelayanan
Gigih dalam usaha
Utama dalam karya
Rapi dalam penampilan
Empati dalam rasa
Jujur dalam bertindak
Orientasi Pelayanan Prima

Sebagai suatu organisasi, RSUD Tugurejo mempunyai


tujuan. Tujuan RSUD Tugurejo terdiri dari tujuan umum dan
tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan,
pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
masyarakat.

2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia melalui pendidikan & pelatihan serta pola
rekruitmen
b. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka
menunjang pelayanan
c. Meningkatkan promosi rumah sakit dan
pengembangan mutu pelayanan secara
berkesinambungan

5
d. Mewujudkan kemandirian, efisiensi, efektivitas, dan
fleksibilitas pengelolaan keuangan
e. Mengembangkan pelayanan unggulan dan pelayanan
sub spesialistik

IV. Struktur organisasi RS


Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan
Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah
Sakit Jiwa Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Tengah No. 8 Tahun 2008. Organisasi dan Tata Kerja
ini diharapkan mampu mewadahi seluruh aspek kegiatan
pelayanan dan administrasi RSUD Tugurejo Semarang.

Susunan Organisasi RSUD Tugurejo berdasarkan


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 8 Tahun 2008,
terdiri dari 1 Orang Direktur dibantu oleh 2 Wakil Direktur
dan 6 Kepala Bagian/Bidang serta 15 subbagian/seksi. Secara
rinci adalah sebagai berikut:
1. Direktur
2. Wakil Direktur Pelayanan
3. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
4. Bidang Pelayanan, membawahkan :
a). Seksi Pelayanan Rawat Jalan
b). Seksi Pelayanan Rawat Inap
5. Bidang Keperawatan, membawahkan :
a). Seksi Keperawatan Rawat Jalan
b). Seksi Keperawatan Rawat Inap
6. Bidang Penunjang, membawahkan :
a). Seksi Penunjang Medik
b). Seksi Penunjang Non Medik
7. Bagian Keuangan
a). Sub Bagian Anggaran
b). Sub Bagian Akuntansi
c). Sub Bagian Perbendaharaan dan Verifikasi

6
8. Bagian Perencanaan, membawahkan :
a). Sub Bagian Bina Program
b). Sub Bagian Monitoring dan evaluasi
c). Sub Bagian Diklat
9. Bagian Umum, membawahkan:
a). Sub Bagian Tata Usaha, Hukum dan Humas
b). Sub Bagian Rumah Tangga
c). Sub Bagian Organisasi dan Kepegawaian.

7
Struktur Organisasi dan Tata Laksana Kerja RS Tugurejo Semarang diatur di dalam Perda No.8
Tahun 2008

DIREKTUR

KELOMPOK WADIR WADIR UMUM


JABFUNG PELAYANAN DAN
KEUANGAN

sBIDANG BIDANG BIDANG BAGIAN UMUM BAGIAN BAGIAN


PELAYANAN PENUNJANG KEPERAWATAN PERENCANAAN, KEUANGAN
DIKLAT

SEKSI SUB.BAGIAN
SEKSI SEKSI SUB.BAGIAN SUB BAGIAN
PENUNJANG PROGRAM
PELAYANAN KEPERAWATAN RUMAH PERBENDAHARA
MEDIK
RAWAT JALAN RAWAT JALAN TANGGA AN & VERIFIKASI

SUB BAGIAN SUB.BAGIAN


SEKSI SEKSI SEKSI ORPEG MONEV SUB BAGIAN
PELAYANAN PENUNJANG KEPERAWATAN AKUNTANSI
RAWAT INAP NON MEDIK RAWAT INAP

SUB BAGIAN TU SUB. BAGIAN


SUB BAGIAN
HUKUM & DIKLAT
ANGGARAN
HUMAS 8
V. Struktur Organisasi

Struktur Instalasi Gawat Darurat berdasarkan Surat Keputusan


Direktur Nomor : 445 / 158 / 2010, Tanggal 18 Desember 2010
adalah sbb ;

DIREKTUR

WADIR PELAYANAN

KA. BID PELAYANAN KA. BID.


KEPERAWATAN

KA. SIE YAN. RAWAT KA. SIE. KEP. RAWAT


JALAN KA. INSTALASI JALAN

KEPALA RUANG
KOORD. DOKTER JAGA KEPERAWATAN
(KA. SMF DU) KEL. PENUNJANG

REKAM MEDIK

FARMASI

KASIR
TENAGA FUNGSIONAL
DOKTER LAB / RO”

PENGADMINISTRASI
RUANG

KA. TIM KEPERAWATAN KA. TIM KEPERAWATAN KA. TIM KEPERAWATAN KA. TIM KEPERAWATAN

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA

PERAMU RUANG

Ket. Gambar :
Garis Komando ; -------- Garis Koordinasi

9
VI. Uraian Jabatan

1. Kepala Instalasi :

a. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan


kebutuhan pelayanan
b. Menyelenggarakan tugas dan fungsi ;
 Melakukan penyusunan kebutuhan tenaga medis, non
medis dan tenaga keperawatan, kebutuhan obat –
obatan dan alat kesehatan, barang dan bahan
kebutuhan lainnya untuk fasilitas pelayanan medis,
pelayanan keperawatan, kegiatan logistik dan
administrasi.
 Melakukan penataan dan penyusunan penyediaan
fasilitas pelayanan medis dan keperawatan, logistik dan
administrasi.
 Melakukan pemantauan, penilaian, analisa dan kajian
pada pasien yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat.

c. Tugas Umum :
 Mempelajari program rumah sakit, peraturan
perundang-undangan, kebijakan direktur, uraian tugas
perorangan dan anggaran rumah sakit sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas.
 Menyusun rencana kerja IGD dengan menganalisis
rencana dan hasil kerja tahun sebelumnya, proyeksi
kegiatan yang akan datang berdasarkan arahan dari
atasan agar pelaksanaan kegiatan di IGD dapat
dilaksanakan dengan efektif, efisien dan produktif.
 Menyususn tata kerja di IGD yang meliputi cara
pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas dan
penentuan taget kerja bawahan serta bimbingan dan
pengendalian pelaksanaan
 Mengadakan rapat dengan bawahan, membimbing dan
menilai mutu pelayanan rawat darurat yang berkaitan

10
dengan fasilitas agar kegiatan dapat berjalan
denganlancar.
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan para bawahan
dalam menggunakan fasilitas pelayanan medis dan
keperawatan agar terjalin kerja sama dan saling
mendukung dalam melaksanakan tugas untuk
meningkatkan mutu pelayanan gawat darurat.
 Membantu dan menilai mekanisme kerja bawahan
melalui laporan atau memeriksa langsung untuk
mengetahui adanya permasalahan dan memberi arahan
penyelesaiannya.
 Memotivasi para bawahan dengan membuat usulan
pemberian penghargaan baik secara formal maupun
informal untuk meningkatkan semangat kerja bawahan.
 Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam
rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan sesuai dengan
permasalahannya agar kegiatan dapat berjalan efektif,
efisien dan produktif
 Membuat telaah staff yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat darurat dengan
menganalisis data, permasalahan yang ada dan
alternatif pemecahannya sebagai masukan kepada
direktur.
 Membuat laporan berkala dan laporan khusus serta
statistik divisi rawat darurat dengan menganalisis data
pelayanan, informasi, dokumen dan laporan yang dibuat
oleh bawahan untuk disampaikan kepada direktur.
 Melaksanakan tugas integratif dan tugas lain yang
relevan

d. Tugas Khusus :
 Membuat usulan kebutuhan obat-obatan / bahan dan
alat kesehatan serta kebutuhan barang dan alat kantor
berdasarkan hasil kajian dan analisa kebutuhan di
Ruang rawat darurat untuk diajukan kesatuan kerja
terkait guna realisasi pengadaannya.

11
 Membuat usulan kebutuhan tenaga medis, keperawatan
dan non medis berdasarkan beban dan bobot kerja
rawat darurat diajukan ke bagian kepegawaian (orpeg)
melalui bidang masing-masing untuk realisasinya.
 Memantau, mengendalikan dan menilai pelaksanaan
proses pendidikan tenaga medis, keperawatan dan non
medis serta pendidikan siswa dan mahasiswa yang ada
di Rawat darurat
 Memantau dan menilai ketertiban, keamanan
lingkungan dan kebersihan termasuk pengamanan
limbah di lingkungan Rawat Darurat dalam rangka
keamanan dan kenyamanan kerja.
 Memberikan rekomendasi berupa penilaian terhadap
hasil perbaikan dan pemenuhan kebutuhan sarana,
prasarana dan fasilitas yang ada di Rawat Darurat.
 Memantau dan menilai pelaksanaan rekam medik agar
kegiatan pelayanan dapat berjalan efektif, efisien dan
produktif
 Memberi saran dan pertimbangan mengenai hal yang
berhubungan dengan pelayanan sesuai dengan
permasalahan yang ada sebagai bahan masukan bagi
direktur dalam menentukan kebijakan.

2. Kepala Ruang Keperawatan


a. Melaksanakan Fungsi Perencanaan (P1) ;
 Menentukan jenis, mutu dan jumlah alat yang
dibutuhkan dalam pelayanan gawat darurat
 Bersama staf menentukan jumlah tenaga yang
dibutuhkan
 Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah
dan tingkat kemampuan tenaga keperawatan
 Menyusun dan mengusulkan program pengembangan
staf dalam pendidikan formal dan non formal
 Berperan aktif dalam menyusun, evaluasi dan revisi SPO
 Menyusun program orientasi bagi perawat baru

12
 Mentaati peraturan dan kewajiban yang telah ditetapkan
rumah sakit

b. Melaksanakan fungsi Penggerakan dan Pelaksanaan (P2) ;


 Memantau seluruh staf dalam penerapan dan
pelaksanaan peraturan / etika yang berlaku di IGD
 Mengatur kekuatan dan keseimbangan tim keperawatan
sesuai dengan kemampuan tenaga
 Membuat jadwal kegiatan ruangan (jadwal dinas,
pertemuan ilmiah, jadwal DRK, dll)
 Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan
 Mengatur pemanfaatan sumber daya secara tepat guna
dan hasil guna
 Mengisi dan menyimpan buku kegiatan (log book) serta
menandatangani daftar presentasi untuk berbagai
kepentingan

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan


penilaian (P3) ;
 Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing staf
keperawatan gawat darurat
 Mengawasi, mempertahankan dan mengatur
penempatan alat-alat agar selalu siap pakai, tepat guna
dan tepat sasaran
 Mengawasi pelaksanaan inventarisasi secara periodic
 Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut
 Menilai dan mengevaluasi kinerja perawat
 Mempertahankan dan meningkatkan mutu asuhan
keperawatan gawat darurat

3. Ketua Tim Keperawatan


a. Bersama kepala ruangan atau ketua tim lainnya melakukan
serah terima setiap pergantian dinas
b. Mengkoordinir pelayanan keperawatan di kelompoknya
c. Melaksanakan asuhan keperawatan ( pengkajian,
perencanaan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi )

13
d. Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut
e. Membuat laporan
f. Mengawasi kinerja anggota kelompoknya
g. Mengawasi lingkungan kerja agar tertib, bersih dan rapi
h. Menciptakan kerja sama serta koordinasi yang harmonis
antar sesame perawat dan tim kesehatan lainnya
i. Mentaati peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh rumah
sakit
j. Menginformasikan kondisi dan rencana tindak lanjut pasien
kepada keluarga sesuai dengan hasil kolaborasi
k. Menjadi penanggung jawab Keselamatan pasien,
maintenance alat, mutu pelatihan/asuhan, kualifikasi staf
l. Berperan secara aktif dalam kegiatan penanganan bencana
m. Mengikuti pertemuan ilmiah baik dalam bidang kesehatan
maupun keperawatan sesuai kompetensinya

4. Perawat Pelaksana ;
a. Melakukan serah terima setiap pergantian dinas yang
mencakup pasien dan peralatan
b. Melakukan asuhan keperawatan pasien ;
 Mengkaji keadaan pasien
 Merumuskan diagnosa keperawatan
 Membuat rencana keperawatan
 Melakukan tindakan keperawatan
 Melakukan evaluasi
 Melakukan pencatatan dan pendokumentasian
c. Berperan serta membahas kasus dalam upaya
meningkatkan mutu asuhan keperawatan di IGD
d. Menyiapkan, memelihara dan menyimpan peralatan agar
siap pakai
e. Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang dibuat oleh
Kepala Ruangan
f. Memelihara lingkungan untuk kelancaran pelayanan
g. Memberi penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang
IGD dan lingkungannya, peraturan/tata tertib yang berlaku,
fasilitas yang ada

14
h. Menciptakan hubungan, kerja sama yang baik dengan
pasien dan keluarga ataupun dengan anggota tim kesehatan
i. Membantu merujuk pasien ke fasilitas kesehatan lainnya
dengan mengikuti aturan / system yang berlaku
j. Mengikuti pertemuan berkala bersama dokter penanggung
jawab gawat darurat serta perawat / penanggung jawab
gawat darurat
k. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan
gawat darurat
l. Menyiapkan persiapan pasien yang akan keluarruang gawat
darurat, meliputi ;
 Menyiapkan formulir untuk penyelesaian administrasi
seperti ; surat keterangan sakit, resep obat, surat
rujukan atau lembar transfer, form pemeriksaan
penunjang, dll
 Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
kelurga, meliputi ; diet, pengobatan yang perlu
dilanjutkan dan cara penggunaan obat, mengingatkan
pentingnya pemeriksaan ulang / control ke RS,
Puskesmas ataupun fasilitas kesehatan lainnya.
m. Mentaati peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh Rumah Sakit
n. Berperan serta dalam kegiatan penanganan bencana
o. Mengikuti pertemuan ilmiah baik dalam bidang kesehatan
maupun keperawatan sesuai kompetensinya

5. Dokter Jaga
a. Menjadi ketua tim dalam memberikan pelayanan kegawat
daruratan pada saat jaga shift.
b. Bekerja sama dengan sesama dokter jaga lainnya bila pada
saat jaga shift jumlah dokter lebih dari satu.
c. Bekerja sama kepada ketua Tim jaga keperawatan serta tim
keperawatan dalam memberikan pelayanan / tindakan
terhadap pasien gawat darurat.
d. Menjalankan fungsi pelayanan medis yang meliputi skrening
pasien terutama dalam pengambilan keputusan penerimaan

15
pasien rujukan, pemeriksaan sampai rencana tindak lanjut
terhadap pasien dan keluarga.
e. Memberikan edukasi dan penjelasan yang dibutuhkan oleh
pasien dan keluarga berkaitan dengan kondisi pasien serta
tindak lanjut perawatannya.
f. Menjadi team leader dalam penanganan kondisi code blue

6. Pengadministrasi Ruang
a. Melaksanakan fungsi administrasi dan ketata usahaan
ruang Instalasi Gawat Darurat
b. Mendokumentasikan surat keluar dan masuk
c. Memfasilitasi ketersediaan bahan habis pakai baik obat, dan
barang lainnya
d. Memfasilitasi ketersediaan form-form yang dibutuhkan
Instalasi Gawat Darurat
e. Mengirim rekam medis pasien IGD yang rawat jalan ke
gudang rekam medis
f. Membuat catatan harian pasien IGD baik, jumlah,
klasifikasi, respon time, penjaminan dan 10 penyakit
terbanyak
g. Membantu Kepala Ruang dalam membuat laporan bulanan
serta laporan standar pelayanan minimal IGD
h. Membantu Kepala Ruang membuat laporan tahunan dan
laporan lainnya yang dibutuhkan yang berkaitan dengan
pelayanan pasien IGD
i. Menjalin hubungan baik terhadap petugas, pasien dan
keluarga pasien IGD.

7. Peramu Ruang
a. Menyiapkan brankart, kursi roda dalam keadaan rapi,
bersih dan siap pakai
b. Menerima pasien datang baik dengan mobil, ambulans
maupun kendaraan lain
c. Mengarahkan pasien dan keluarga sesuai kebutuhan
pelayanan yang diharapkan melalui sistem skiring
d. Mengantarkan pasien masuk menuju ruang triase dan
keluarga untuk melakukan proses pendaftaran

16
e. Mengantarkan linen kotor dan mengambil linen bersih ke
dan dari laundry
f. Membantu petugas administrasi dalam mengambil barang
amprahan baik ke CSSD, Gudang Farmasi maupun Gudang
Rekam Medis
g. Mengantarkan / mendampingi pasien untuk pemeriksaan
penunjang
h. Mengantarkan / mendampingi pasien untuk proses transfer
ke bangsal rawat inap
i. Mendampingi perawat/bidan dalam proses transfer rawat
inap maupun rujukan ke Rumah Sakit lain
j. Menjalin komunikasi yang baik kepada semua petugas IGD
dan rumah sakit serta pasien dan keluarga
k. Ikut menjaga fasilitas alat dan sarana kesehatan lainnya di
IGD khususnya dan Rumah Sakit pada Umumnya
l. Ikut menjaga ketertiban Umum dan keamanan di ruang
Instalasi Gawat Darurat dan Rumah Sakit

VII. Tata Hubungan Kerja


1. Kepala Instalasi bertanggung jawab kepada Direktur melalui
Wadir pelayanan
2. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari berkoordinasi dengan
Kepala Bidang Pelayanan melalui Kepala Seksi Pelayanan
Rawat Jalan
3. Dalam melaksanakan fungsi pelayanan Instalasi Gawat
Darurat dibantu oleh Dokter Umum sebagai dokter jaga IGD
melalui Kepala SMF Dokter Umum
4. Agar pasien IGD mendapat pelayanan yang maksimal Kepala
Instalasi menjalin komunikasi dan koordinasi dengan bidang
penunjang lainnya yang meliputi rekam medis, farmasi,
laboratorium, radiologi serta kasir.
5. Dalam pelaksanaan tugas pelayanan harian Kepala Instalasi
dibantu seorang Kepala ruang keperawatan
6. Kepala Ruang keperawatan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Instalasi atas pelaksanaan tugas pelayanan
pasien gawat darurat,

17
7. Dalam hubungan kerja, Kepala Ruang juga bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Keperawatan melalui Kepala Seksi
Keperawatan Rawat Jalan
8. Dalam menjalankan fungsi pelayanan keperawatan dan
menjaga kualitas mutu pelayanan keperawatan, Kepala Ruang
dibantu oleh Ketua Tim Keperawatan beserta Perawat
pelaksana
9. Dalam menjalankan fungsi administrasi kepala ruang dibantu
oleh petugas administrasi ruang
10. Dalam menjalankan fungsi transportasi, Kepala Ruang dibantu
oleh Pramu ruang
11. Dalam melengkapi kebutuhan sarana prasarana Instalasi
Gawat Darurat, Kepala Ruang mewakili Kepala Instalasi
menjalin komunikasi dan koordinasi dengan semua unit kerja
lainnya sesuai kebutuhan dan area tugas masing-masing.

VIII. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil


1. Kepala Instalasi :
Minimal Dokter Umum dengan pengetahuan manajemen dan
teknis medis penanggulangan penderita gawat darurat dan
memiliki sertifikat ATLS/ACLS
2. Dokter Umum :
Dengan sertifikat pelatihan kegawatdaruratan : GELS, ATLS,
ACLS, dll. On-site 24 jam dengan rasio 1:20 kasus dibagi
dalam 3 shift ( 1-1-1 )
3. Perawat Kepala Ruangan :
Minimal Ners, pengalaman sebagai perawat pelaksana di IGD 3
(tiga) tahun, pengalaman menjadi Ketua Tim keperawatan di
IGD 2 (dua) tahun sudah memiliki sertifikat Emergency Nursing
Intermediate level dan pelatihan kegawatdaruratan advance
lainnya serta pelatihan manajemen
4. Ketua Tim ( Penanggung Jawab Shift ) :
a. D III Keperawatan dengan pengalaman di IGD 5 (lima) tahun
dan sudah memiliki sertifikat Emergency Nursing
Intermediate level dan pelatihan kegawatdaruratan advance
lainnya

18
b. Ners dengan pengalaman di IGD 3 (tiga) tahun dan sudah
memiliki sertifikat Emergency Nursing Intermediate Level
serta pelatihan kegawatdaruratan advance lainnya
c. S 2 keperawatan dengan pengalaman di IGD 1 (satu) tahun
dan sudah memiliki sertifikat Emergency Nursing
Intermediate Level dan pelathan kegawatdaruratan advance
lainnya
5. Perawat Pelaksana :
a. D III Keperawatan dengan pengalaman klinik 2 (dua) tahun
dan sudah memiliki sertifikat Emergency Nursing
Intermediate Level
b. Ners dengan pengalaman klinik 1 (satu) tahun dan sudah
memiliki sertifikat Emergency Nursing Intermediate Level
6. Bidan Pelaksana :
D III Kebidanan dengan pengalaman klinik 2 (dua) tahun dan
sudah memilki sertifikat pelatihan APN dan Ponek
7. Pramu Ruang :
Minimal SMA / sederajat dan sudah memiliki sertifikat
pelatihan BLS
8. Administrasi Ruang :
Minimal SMA / sederajat dan sudah memiliki sertifikat
pelatihan BLS
9. Farmasi dan Keuangan menyesuaikan dari Unit masing-masing

IX. Kegiatan Orientasi


1. Dokter Umum Baru :
Bulan pertama Minggu pertama (I) :
a. Program pengenalan melalui Orientasi Rumah Sakit secara
umum
b. Orientasi Ruang IGD
c. Orientasi Struktur organisasi dan SDM IGD
d. Orientasi alur pelayanan di IGD mulai skrening pasien
sampai pasien keluar dari IGD
e. Pengenalan tentang Standar Prosedur Operasional dan PPK
f. Program bimbingan kemampuan keterampilan non skill
meliputi ; Hand hygiene, Identifikasi pasien, BHD, Prosedur

19
evakuasi, Memadamkan api dengan apar, komunikasi
efektif, indikator mutu IGD
g. Mengikuti program pelayanan pasien melalui bimbingan
dokter pendamping yang ditunjuk Kepala Instalasi melalui
Kepala SMF Dokter Umum
h. Mengikuti rapat / diskusi yang diselenggarakan SMF Dokter
Umum dan Bidang pelayanan

Minggu kedua (II) sampai minggu keempat (IV):


a. Melakukan pelayanan pasien dengan bimbingan dan
pendampingan dokter senior IGD
b. Mengikuti rapat-rapat dokter baik yang dilaksanakan oleh
SMF Dokter Umum maupun Bidang Pelayanan

Bulan kedua :
Mulai menjalankan jaga shift sesuai jadwal yang dibuat oleh
Kepala Instalasi Gawat Darurat melalui Ka. SMF Dokter
Umum.

2. Perawat / Bidan Baru :


Bulan pertama Minggu pertama (I) :
a. Program pengenalan melalui Orientasi Rumah Sakit secara
umum
b. Orientasi Ruang dan sarana prasarana IGD
c. Orientasi Struktur organisasi dan SDM IGD
d. Orientasi alur pelayanan di IGD mulai skrening pasien
sampai pasien keluar dari IGD
e. Pengenalan tentang Standar Prosedur Operasional
f. Pengenalan terhadap sistem pencatatan dan pelaporan
pasien melalui dokumentasi registrasi
g. Pengenalan terhadap rekam medis dan cara pengisiannya
h. Program bimbingan kemampuan keterampilan non tindakan
keperawatan ; Hand hygiene, Identifikasi pasien, BHD,
Prosedur evakuasi, Memadamkan api dengan apar,
komunikasi efektif, indikator mutu IGD

20
i. Mengikuti program pelayanan pasien melalui bimbingan
ketua Tim Perawatan diawali cara Skrening pasien dan
Triase

Minggu ke dua (II) :


a. Sebagai pendamping ( observer ) tindakan keperawatan
b. Sebagai observer perawat dalam pemasangan gelang,
mengkaji nyeri, mengkaji resiko jatuh, dan mengkaji riwayat
alergi
c. Sebagai asisten perawat dalam melakukan pelayanan
keperawatan
d. Ikut pendampingan dalam proses transfer pasien baik
internal maupun eksternal

Minggu ke tiga (III) :


a. Melakukan persiapan alat tindakan keperawatan
dasar ( menyiapkan alat untuk pemasangan infus dan
injeksi )
b. Melakukan persiapan alat untuk tindakan keperawatan
seperti ; EKG, NGT, kateter, jahit luka.

Minggu ke empat (IV) :


a. Sebagai asistensi perawat dalam tindakan keperawatan
kolaborasi dan pendelegasian
b. Melaksanakan tindakan keperawatan dasar dengan
pendampingan Ketua Tim keperawatan atau yang
ditugaskan oleh Kepala Ruang
3. Administrasi Ruang :
a. Program pengenalan melalui Orientasi Rumah Sakit secara
umum
b. Orientasi Ruang dan sarana prasarana IGD
c. Orientasi Struktur organisasi dan SDM IGD
d. Orientasi alur pelayanan di IGD mulai skrening pasien
sampai pasien keluar dari IGD
e. Pengenalan tentang Standar Prosedur Operasional terkait
f. Pengenalan terhadap sistem pencatatan dan pelaporan
pasien melalui dokumentasi registrasi

21
g. Pengenalan terhadap rekam medis
h. Program bimbingan kemampuan keterampilan non tindakan
keperawatan ; Hand hygiene, Identifikasi pasien, BHD,
Prosedur evakuasi, Memadamkan api dengan apar,
komunikasi efektif, indikator mutu IGD
i. Pengenalan terhadap cara entry tindakan medis dan
keperawatan
j. Pengenalan tentang cara permintaan BHP dan Form IGD
serta prasarana lain yang dibutuhkan IGD
k. Pengenalan tentang Surat keluar Masuk
l. Pengenalan tentang cara pencatatan dan pelaporan

4. Pramu Ruang :
a. Program pengenalan melalui Orientasi Rumah Sakit secara
umum
b. Orientasi Ruang dan sarana prasarana IGD
c. Orientasi Struktur organisasi dan SDM IGD
d. Orientasi alur pelayanan di IGD mulai skrening pasien
sampai pasien keluar dari IGD
e. Pengenalan tentang Standar Prosedur Operasional terkait
f. Pengenalan terhadap sarana dan prasarana transportasi
g. Bimbingan cara menerima pasien dan menolong pasien dari
Mobil pribadi, Mobil ambulans, Sepeda Motor dan alat
angkut lain.
h. Bimbingan cara transfer pasien ke ruang rawat inap
i. Bimbingan cara serah terima pasien di Ruang rawat inap
j. Program bimbingan kemampuan keterampilan non tindakan
keperawatan ; Hand hygiene, Identifikasi pasien, BHD,
Prosedur evakuasi, Memadamkan api dengan apar,
komunikasi efektif, indikator mutu IGD
k. Tata cara pemeliharaan dan menjaga kebersihan alat
transportasi pasien ( brankart dan kursi roda )

X. Pertemuan/Rapat
Rapat – Rapat dilaksanakan sebagai berikut :
1. Tim Dokter Umum satu bulan satu kali tidak ditentukan hari
dan tanggal, menyesuaikan kondisi

22
2. Tim Keperawatan Gadar satu bulan satu kali juga tidak dapat
ditentukan waktu pastinya, tetapi diminggu ke tiga (3).
3. Tim IGD ( Gabungan seluruh pemberi pelayanan di IGD ) setiap
tiga (3) bulan sekali difasilitiasi Bidang Pelayanan

Peserta Rapat :
1. Dokter Umum : Ketua SMF Dokter Umum, Ka. Instalasi IGD,
Seluruh Dokter Umum dan Ka. Sie Pelayanan Rawat jalan.
2. Perawat IGD : Ka. Instalasi Gadar, Ka. Ruang Gadar, Ka. Tim
dan Perawat Pelaksana, Administrasi Ruang, Pramu Ruang
3. Tim IGD : Wadir Pelayanan, Ka. Bidang Pelayanan, Ka. Sie
Pelayanan Rawat Jalan, Ka. Bidang Keperawatan, Ka. Sie
Keperawatan Rawat Jalan, Ka. Ruang IGD, Ka. SMF Dokter
Umum dan beberapa Dokter Umum, Ka. Tim Keperawatan
Gadar, Ka. Bidang dan Kasie Penunjang, Koordinator Bidang
Penunjang.

Kelengkapan yang diperlukan dalam rapat :


1. Undangan rapat
2. Daftar hadir rapat
3. Buku tulis dan pulpen untuk pencatatan hasil rapat
4. Notulen rapat
5. Hidangan minuman untuk tiap staf yang menghadiri rapat

Tata cara rapat :


1. Pembukaan rapat oleh pimpinan rapat.
2. Pimpinan rapat disesuaikan dengan peserta / Forum rapat :
a. Rapat Dokter Umum : Ka. SMF Dokter Umum
b. Rapat Keperawatan : Ka. Ruang Keperawatan IGD
c. Rapat Tim IGD : Ka. Bidang Pelayanan
3. Pimpinan rapat akan menyampaikan evaluasi hasil kegiatan
dan pelayanan pada waktu telah berjalan dan membahas
masalah-masalah yang terjadi di lapangan atau informasi –
informasi yang disampaikan oleh peserta rapat yang hadir.
4. Jika dalam rapat terdapat perbedaan pendapat maka
keputusan akhir diserahkan kepada Pimpinan rapat untuk
menjembatani perbedaan yang ada.

23
5. Notulen rapat dibuat oleh salah seorang peserta rapat yang
ditunjuk.
6. Notulen diketik dan ditandatangani oleh Notulis dan diketahui
oleh Pimpinan rapat.
7. Semua yang hadir memiliki hak dan kewajiban yang sama.
8. Keputusan rapat selalu diambil secara musyawarah.

XI. Pelaporan

Sistem pelaporan Instalasi Gawat Darurat , meliputi :

1. Laporan rutin bulanan ;


Meliputi laporan kunjungan pasien, status kegawatdaruratan
pasien, Penjaminan pasien, jumlah rawat inap,Jumlah
rujukan, kematian, 10 penyakit terbanyak, ketenagaan,
pelatihan SDM dan kompain.

2. Laporan tiga bulanan ( triwulan ) ;


Meliputi laporan kinerja Instalasi Gawat Darurat ke Bidang
Pelayanan dan laporan standar pelayanan minimal (SPM) ke
Satuan Pengawas Internal (SPI).

3. Laporan Tahunan ;
Meliputi laporan kegiatan Instalasi Gawat Darurat selama satu
tahun beserta masalah dan program kerja tahun berikutnya.

24
PEDOMAN

PENGORGANISASIAN

INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO

PROVINSI JAWA TENGAH

2013

25
DAFTAR ISI

Hal

Daftar Isi ………………………….. ………………………………… i

Pendahuluan …………………..………………………………… 1
Gambaran Umum RS …..………………………………………… 2
Visi, Misi, Nilai dan Tujuan RS .………………………………… 4
Struktur organisasi ……….……. ………………………………… 6
Struktur Organisasi IGD …………………………………………… 9
Uraian Jabatan …………………..………………………………… 10
- Ka. Instalasi …………………... ………………………………… 10
- Ka. Ruang Keperawatan .…... ………………………………… 12
- Ketua Tim Keperawatan …… ………………………………… 13
- Perawat pelaksana …………..………………………………… 14
- Dokter Jaga ...………………..………………………………… 15
- Pengadministrasi Ruang …....………………………………… 16
- Pramu Ruang ………………….………………………………… 16

TATA Hubungan Kerja …………. ………………………………… 17


Pola Ketenagaan …………..…….. ………………………………… 18
Kualifikasi Personil …………..…………………………………… 19
- Ka. Instalasi ………………….………………………………… 19
- Dokter Umum …………..…..………………………………… 19
- Kepala Ruang ……………..….………………………………… 19
- Ketua Tim Keperawatan .......………………………………… 19
- Perawat / Bidan Pelaksana ………………………………… 19
- Pramu Ruang ……………….………………………………… 19
- Administrasi Ruang ………...………………………………… 19

Orientasi ………………………...………………………………… 19
- Dokter Umum ……………...………………………………… 19
- Perawat/Bidan ………….………………………………… 20
- Administrasi Ruang ……..………………………………… 21
- Pramu Ruang ………………..………………………………… 22

Rapat …………………………..…………………………………… 22

Pelaporan ……………………….………………………………… 24

------------------------

26
27

Anda mungkin juga menyukai