Anda di halaman 1dari 8

TELAAH LITERATUR : PEMBERIANJurnal

ASI Ners
DAN IBU BEKERJA
Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

Riri Novayelinda
Dosen Keperawatan Anak PSIK Universitas Riau
Email : rhi79no@gmail.com

Abstrak

Penelitian ibu bekerja dalam pemberian ASI telah banyak di tulis dalam bahasa Inggris. Sayangnya jumlah telaah lieratur dalam
bahasa Indonesia tentang hal ini masih terbatas. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dalam pemberian ASI pada
ibu bekerja dengan menggunakan pendekatan systematic review.Metode pencarian artikel adalah dengan menggunakan
menggunakan electronic data base CINAHL, Medline, PsychInfo, Proquest, Blackwell Science dan Science Direct dengan kata
kunci dalam bahasa Inggris dan Indonesia yaitu menyusui (breastfeeding), wanita/ ibu bekerja (employed women, working
mothers, working women). Tahun artikel dibatasi dari tahun 1987 sampai 2007. Artikel ini menemukan bahwa kondisi bekerja
tidak mempengaruhi iniasi pemberian ASI tetapi mempengaruhi lama pemberian ASI. Dukungan yang dibutuhkan ibu bekerja
dalam pemberian ASI adalah dukungan dari perusahaan dalam bentuk fasilitas dan kebijakan, dan dukungan personal dari teman,
dan keluarga. Sedangkan hambatan yang dihadapi adalah kurangnya dukungan dari tenaga kesehatan dan tempat bekerja, tipe
pekerjaan dan lokasi tempat bekerja.
Kata kunci : Pemberian ASI, Ibu bekerja

Abstract

There are many studies investigates about breastfeeding in working mother in English literature. However the number of literature
review written in Indonesian is still limited. The aim of this study is to identify the obstacles in breastfeeding for working mother
by using the systematic review approach. The articles were search by using electronic data base including CINAHL, Medline,
PsychInfo, Proquest, Blackwell Science and Science Direct by in Indonesian and English by using the keywords breastfeeding,
employed women, working mothers, working women. The years were limited between 1987 and 1997. This study found that the
working condition doesn’t have any impact on breastfeeding initiation but it influences the duration of breastfeeding. Working
mother need facility and policy supports from employers in order to maintain breastfeeding and working as well as the personal
support from co workers and families. Lack of supports from health care workers and type and locations of workplace were
indentified as the obstacles for breastfeeding.
Keywords: Breasfeeding, working mother’s

PENDAHULUAN juta pada tahun 2007. Pada tahun 2007, jumlah


Banyak peneliti telah membuktikan tentang tenaga kerja wanita adalah sebanyak 40%, dengan
manfaat Air Susu Ibu (ASI) (Quigley, Kelly & Sacker, jumah peningkatan utama pada wanita usia produktif.
2007, Sisk, et al, 2007, Kramer et al, 2008, Riordan (Subdirectorate of Statistical Services and
& Auerbach, 1993). Bagi ibu bekerja, menyusi tidak Promotion, 2008). Wanita bekerja menghadapi
hanya memberikan keuntungan bagi ibu dan bayi, masalah khusus seperti menstruasi, kehamilan dan
tetapi juga bagi keluarganya dan tempat bekerjanya. menyusui. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
Oleh karenanya, WHO merekomendasikan wanita bekerja mendapatkan kesulitan untuk tetap
pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan memberikan ASI pada saat bekerja (Biagioli, 2003).
pertama kehidupan bayi, artinya bayi hanya Sayangnya penelitian yang membahas tentang wanita
menerima ASI sebagai sumber nutrisi dan cairan bayi bekerja di Indonesia masih belum banyak di
sampai bayi berusia 6 bulan (WHO, 2001). publikasikan. Demkiianpula halnya dengan telaah
Penelitian juga telah membuktikan bahwa status literatur dalam bahasa Indonesia, yang dapat
pekerjaan ibu memiliki efek negatif terhadap durasi mengetahui masalah yang dihadapi oleh wanita
pemberian ASI. Hal ini membuat ibu bekerja bekerja untuk tetap memberikan ASI dan strategi
memiliki kesulitan untuk tetap memberikan ASI yang digunakan untuk tetap memberikan ASI pada
selama ibu bekerja (Ryan dkk, 2006). Data statistik waktu kembali bekerja. Artikel ini dapat digunakan
Indonesia menunjukkan terjadi peningkatan jumlah untuk menjadi dasar dalam melakukan penelitian
angka tenaga kerja wanita dalam 2 tahun terakhir. tentang manajemen pemberian ASI bagi ibu bekerja.
Jumlah wanita yang aktif bekerja meningkat dari Oleh karena itu salah satu caranya adalah dengan
sekitar 38 juta pada tahun 2006 menjadi sekitar 41 melakukan review terhadap literatur yang terkait

177
Riri Novayelinda, Telaah Literatur : Pemberian Asi Dan Ibu Bekerja

dengan bekerja dan menyusui. Tujuan dari telaah ditemukan oleh Ong (2005) pada penelitian terhadap
literature ini adalah untuk mengidentifikasi masalah 2149 wanita di Singapura. Penelitian lain yang lebih
yang dihadapi oleh ibu bekerja, praktek pemberian besar dilakukan oleh Noble dan The ALSPAC study
ASI pada saat bekerja, dukungan dan hambatan yang team (2001) melibatkan lebih dari 10.000 ibu di
dihadapi oleh ibu bekerja dalam pemberian ASI Inggris menemukan bahwa terdapat hubungan antara
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan lama cuti melahirkan dengan inisiasi pemberian ASI.
sebelumnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita yang
mendapatkan cuti melahirkan kurang dari 6 minggu
METODE setelah melahirkan cenderung untuk tidak melakukan
Proses pencarian literatur terkait menyusui dan inisiasi pemberian ASI pada bayi. Penelitian ini
bekerja dilakukan dengan menggunakan electronic merekomendasikan 6 minggu setelah melahirkan
data base. Adapun data base yang digunakan adalah sebagai batas minimal untuk cuti melahirkan dalam
CINAHL, Medline, PsychInfo, Proquest, Blackwell rangka memotivasi ibu untuk melakukan inisiasi
Science dan Science Direct. Kata kunci yang pemberian ASI. Penelitian lain juga menunjukkan
digunakan dalam bahasa Inggris dan Indonesia yaitu bahwa terdapat hubngan antara lama cuti melahirkan
menyusui (breastfeeding), wanita/ ibu bekerja dengan durasi pemberian ASI, dimana tambahan 1
(employed women, working mothers, working minggu pada cuti melahirkan akan memperpanjang
women). Tahun artikel dibatasi dari tahun 1987 lama pemberian ASI selama 1,5 bulan (Roe
sampai 2007. Kriteria artikel yang ditemukan adalah: dkk,1999).
artikel yang ditemukan harus membahas tentang Jenis pekerjaan dan lama jam kerja juga
menyusui dan bekerja, jenis artikel adalah artikel menentukan lama pemberian ASI pada ibu bekerja
penelitian atau systematic review, artikel harus dapat (Kimbro, 2006, Hills-Bonczyk dkk, 1993, Ryan,
diakses secara penuh melalui data base (bukan hanya Zhou dan Arensberg, 2006, Roe dkk, 1999).
abstrak) dan harus dituliskan dalam bahasa Indonesia Penelitian dengan sampel sebanyak 4331 orang ibu
atau Inggris. Artikel di kelompokkan berdasarkan di US ini juga menunjukkan bahwa tipe pekerjaan
tema yaitu inisiasi dan lama pemberian ASI pada yang dilakukan ibu juga mempengaruhi durasi
wanita bekerja, dukungan dan hambatan dalam pemberian ASI. Ibu yang bekerja di bagian
pemberian ASI pada wanita bekerja dan sikap administratif atau petugas kantor cendrung juga
institusi tempat bekerja terhadap pemberian ASI. memiliki durasi menyusui lebih lama jika ibu bekerja
secara profesional. Hasil ini juga didukung hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian yang dilakukan oleh Hills-Bonczyk dkk
Inisiasi Dan Lama Pemberian Asi Pada Wanita (1993) yang mengidentifikasi bahwa ibu yang
Bekerja bekerja secara professional dan memiliki jam kerja
Banyak penelitan menunjukkan bahwa tidak kurang dari 28 jam seminggu lebih berhasil dalam
terdapat hubungan antara rencana ibu untuk kembali memberikan ASI sambil bekerja. Wanita yang
bekerja dengan inisiasi pemberian ASI (Kimbro, bekerja paruh waktu juga memiliki kemungkinan
2006, Noble and The Alspac study team, 2001, Roe untuk memberikan ASI lebih lama dari pada wanita
et al,, 1999, Earland, Ibrahim, Harpin, 1997, Ong, yang bekerja full-time (Ryan, Zhou dan Arensberg,
2005). Penelitian yang dilakukan oleh Earlan, 2006). Lama jam kerja juga mempengaruhi frekuensi
Ibrahim dan Harpin (1997) di Inggris pada 27 orang pemberian ASI oleh ibu bekerja dimana wanita yang
wanita bekerja dan 28 orang ibu rumah tangga memiliki jam kerja lebih sedikit lebih sering
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang memberikan ASI dari pada wanita yang memiliki jam
signifikan antara status pekerjaan ibu dengan inisiasi kerja lebih lama (Roe dkk, 1999).
pemberian ASI. Akan tetapi penelitian ini Dari beberapa penelitian tersebut dapat
menemukan durasi pemberian ASI pada wanita yang disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
bekerja lebih singkat dari pada durasi pemberian ASI status wanita bekerja dengan inisiasi pemberian ASI,
pada wanita tidak bekerja. Hal yang sama juga tetapi lama cuti melahirkan dan status pekerjaan ibu

178
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

dapat mempengaruhi durasi pemberian ASI. Status bahwa durasi pemberian ASI pada sebagian pekerja
pekerjaan, jenis pekerjaan dan jumlah jam kerja juga wanita di perusahaan tersebut adalah 1 bulan
mempengaruhi durasi pemberian ASI. walaupun perusahaan tersebut telah menyediakan
ruangan menyusui atau tempat untuk memerah ASI
Dukungan Dan Hambatan Dalam Pemberian Asi bagi pekerja. Kurangnya waktu istirahat dan lokasi
Rojjanasrirat (2004) melakukan studi kualitatif ruang laktasi yang terletak diluar pabrik merupakan
yang berhasil mengidentifikasi beberapa hal penhambat bagi pekerja wanita untuk tetap
mendukung dan menghambat wanita bekerja dalam memberikan ASI selama jam kerja, sehingga
pemberian ASI. Beberapa hal yang dapat penelitian ini menemukan bahwa kebijakan tersebut
menfasilitasi pemberian ASI pada wanita bekerja hanya memberikan manfaat kepada para perkeja
yaitu dukungan lingkungan kantor -dukungan dari yang bekerja di kantor dibandingkan para pekerja di
atasan, teman kerja, jadual kerja yang fleksibel, pabrik (Chen, Wu, Chie, 2006).
waktu istirahat, sikap rekan kerja yang positif Faktor internal ibu juga merupakan salah satu
terhadap pemberian ASI), sikap wanita bekerja faktor yang mendukung keberhasilan pemberian ASI.
(komitmen, determinasi, dedikasi dan kesadaran Dalam sebuah systematic review oleh Johnston dan
tentang manfaat pemberian ASI) dan perencanaan Esponito (2007) ditemukan bahwa hal-hal yang dapat
strategis (manajemen waktu, kemampuan mendukung dan menhambat wanita bekerja dalam
mempertahankan produksi ASI dan kemampuan memberikan ASI adalah karekteristik dan sikap
menjaga kesehatan). Sedangkan beberapa hal yang ibu,dukungan sosial dari masyarakat, tempat kerja
dapat menghambat pemberian ASI adalah stress dan petugas kesehatan serta adanya kebijakan dan
psikologis yang disebabkan oleh waktu bekerja yang hukum yang menyokong pemberian ASI. Sayangnya
ketat dan ketidak nyamanan pada saat pemberian semua penelitian yang dianalisis merupakan
ASI. Keunikan dari penelitian ini adalah semua penelitan yang dilakukan di USA.
responden dalam penelitian ini adalah primipara Adanya program dukungan laktasi di tempat
yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam kerja memberikan efek yang positif bagi praltek
menyusui sehingga mengurangi bias dalam pemberian ASI. Ortiz, McGilligan dan Kelly (2004)
memberikan pendapat. melakukan suatu penelitian di perusahaan yang
Selain dukungan dari tempat bekerja, dukungan melaksanakan program dukungan laktasi pada ibu
informasi dan dukungan dari keluarga dan petugas bekerja. Dari penelitian tersebut di temukan bahwa
kesehatan juga mempengaruhi keberhasilan wanita angka inisiasi pemberian ASI pada pekerja wanita
bekerja dalam pemberian ASI. Sebuah survey, adalah sekitar 97% dan rata–rata lama pemberian ASI
interview dan Focus Group Discussion (FGD) oleh pekerja adalah 9,1 bulan.
mengidentifikasi bahwa kurangnya dukungan dari Memerah ASI merupakan salah satu solusi untuk
petugas kesehatan merupakan penghambat dalam tetap memberikan ASI di tempat kerja. Salah satu
praktek pemberian ASI pada wanita bekerja. Selain kendala dalam memerah ASI adalah keterbatasan
itu, dukungan dari keluarga juga dibutuhkan untuk waktu untuk memerah ASI dan tidak tersedianya
keberhasilan pemberian ASI sambil bekerja. tempat untuk menyimpan ASI perahan di kantor
Penelitian itu juga menemukan bahwa dukungan (Hills-Bonczyk, et al , 1993). Dukungan lain yang
dan feksibilitas yang diberkan oleh perusahaan akan dibutuhkan oleh pekerja wanita untuk
membantu keberhasilan pemberian ASI oleh wanita mempertahankan pemberian ASI adalah informasi
bekerja. Penelitian ini memberikan gambaran yag tentang manajemen pemberian ASI pada saat
lebih lengkap tentang pemberian ASI pada wanita kembali bekerja, adanya fasilitas untuk memerah dan
bekerja karena penelitian ini menggunakan metode menyimpan ASI, waktu kerja yang fleksiabel dan
survey dan interview mendalam. adanya istirahat khusus untuk memerah ASI
Kurangnya waktu dan lokasi ruangan menyusui (Kosmala-Anderson dan Wallace, 2006).
juga diakui sebagai salah satu hambatan dalam Profesi tertentu seperti wanita yang bekerja di
pemberain ASI selama jam kerja. Sebuah survey di bidang militer menemukan hambatan lain dalam
pabrik semikonduktor di Taiwan menunjukkan pemberian ASI. Adanya penugasan sementara dalam

179
Riri Novayelinda, Telaah Literatur : Pemberian Asi Dan Ibu Bekerja

waktu lama ke daerah lain merupakan salah satu Faktor yang dapat membantu pemberian ASI
masalah yang menghambat pemberian ASI. Selain pada wanita bekerja adalah mengembangkan strategi
itu adanya ketentuan untuk menjaga berat badan juga yang tepat untuk dalam pemberian ASI sambil
merupakan salah satu kendala yang dinyatakan oleh bekerja. (Rojjanasrirat, 2004, Johnston and Esposito,
wanita bekerja dalam profesi tersebut (Steven 2007) dan adanya model peran yang telah berhasil
&Janke, 2003). dalam pemberian ASI sambil bekerja (Rojjanasrirat,
Cardenas dan Major (2005) mengidentifikasi 2004). Pemilihan metode memerah ASI yang tepat
metode yang dapat menfasilitasi pemberian ASI bagi juga merupakan salah satu faktor yang mendukung
wanita bekerja. Metode-metode tersebut meliputi dalam keberhasilan pemberian ASI pada saat bekerja
pendidikan prenatasl, program laktasi di tempat (Steven & Janke 2003).
kerja, adanay system pendukung meliputi dukungan Penelitian-penelitan diatas juga mengidentifikasi
dari supervisor, dukungan dari grup pendukung faktor yang menghambat dalam pemberian ASi
laktasi, fleksibilitas waktu bekerja dan adanya sambil bekerja. Kurangnya dukungan dari tenaga
penitipan anak di tempat kerja. kesehatan (Witters-Green 2003), tipe dan jenis
Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan dimana wanita bekerja yang di bayar
dukungan dari tempat bekerja merupakan faktor perjam memiliki kecenderungan untuk tidak
pendukung yang penting agar ibu bekerja dapattetap memerah ASI-nya pada waktu bekerja (Ortiz,
memberikan ASI. Berdasarkan penelitian diatas McGilligan & Kelly, 2004), wanita bekerja di sektor
dapat teridentifikasi jenis dukungan yang dapat militer juga memiliki kendala yang sama terutama
diberikan oleh tempat bekerja kepada pekerja wanita pada saat mereka mendapatkan dinas luar pada waktu
agar dapat tetap memberikan ASI adalah : informasi yang lama (Stevens & Janke, 2003). Lokasi ruang
tentang manajemen laktasi kepada wanita bekerja laktasi yang jauh dari kantor dan terbatasnya jam
sebelum cuti melahirkan (Kosmala-Anderson, and istirahat juga menyulitkan wanita bekerja untuk tetap
Wallace , 2006, Witters-Green, 2003, Cardenas & memberikan ASI pada saat bekerjag (Kosmala-
Major, 2005), waktu bekerja yang fleksibel Anderson et al. 2006).
(Kosmala-Anderson, and Wallace , 2006, Mlay,
Keddy and Stern, 2003, Witters-Green, 2003, Praktek Pemberian ASI Pada Wanita Bekerja
Cardenas & Major, 2005), kebijakan waktu istirahat Hal yang menjadi perhatian bagi wanita bekerja
untuk memberikan ASI atau untuk memompa ASI dalam pemberian ASI adalah bagaimana
(Stevens and Janke, 2003, Hills-Bonjczyk et al. 1993, mempertahankan produksi ASI selama jam kerja.
Ortiz, McGilligan and Kelly, 2004, Kosmala- Pengeluaran ASI yang teratur dan adanya fasilitas
Anderson & Wallace. 2006, Chen, Wu, Chie, 2006), penyimpanan ASI merupakan salah satu cara untuk
memberikan ruangan khusus untuk memberikan mengatasi masalah tersebut karena pengeluaran ASI
memerah ASI dan menyimpan ASI (Ortiz, secara teratur akan merangsang produksi ASI lebih
McGilligan & Kelly, 2004, Stevens & Janke, 2003), banyak. (Bocar, 1997). Thompson (dikutip dalam
dan waktu cuti melahirkan yang memadai (Ortiz, Wyatt 2002) mengidentifikasi 5 fasilitas yang dapat
McGilligan & Kelly. 2004). Beberapa penelitian di disediakan oleh tampat kerja untuk tetap memberikan
atas juga mengidentifikasi jenis pemberi dukungan ASI yaitu: pompa ASI, ruangan untuk memerah ASI
yang dapat membantu memperpanjang waktu atau ruangan untuk menyusui, waktu istirahat untuk
pemberian ASI pada saat bekerja. Sumber dukungan memerah ASi atau untuk menyusui, adanya lemari
tersebut adalah dukungan dari rekan kerja pendingin untuk tempat menyimpan ASI dan adanya
(Rojjanasrirat, 2004, Steven & Janke, 2003), atasan dukungan dari tempat bekerja.
dan grup pendukung ASI (Cardenas & Major, 2005) Terdapat 2 jenis cara untuk memerah ASI yaitu
serta dukungan dari keluarga (Witters-Green, 2003) memerah ASI dengan tangan dan menggunakan
merupakan jenis dukungan yang diperlukan oleh ibu pompa ASI. Memerah ASI dengan tangan sangat
bekerja untuk mengatasi semua hambatan yang disarankan karena paling mirip dengan perilaku bayi
ditemui dalam memberikan ASI di tempat kerja. pada saat menyusu pada ibunya. Memerah ASI

180
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

dengan tangan akan memberikan stimulasi taktil cenderung untuk memperkenalkan susu formula
pada areola yang akan memberikan tekanan pada lebih awal dari pada wanita tidak bekerja (Greta et
kantong ASI. Ibu yang memerah ASI menggunakan al 2002).
tangan akan terhindar dari dari masalah mekanis yang Dunn et al (2004) melakukan suatu penelitian
ditemui pada pada ibu yang memompa ASI seperti kuantitatif tentang kebijakan dan praktek pemberian
pompa yang rusak, baterai atau listrik yang tidak ASI di daerah perkotaan Denver (Colorado) yang
bekerja. Secara umum terdapat 2 jenis pompa ASI terdiri atas 157 perusahaan di daerah metropolitan.
yaitu pompa ASI manual dan pompa listrik. 28 % perusahaan menyatakan bahwa mereka
Penggunaan pompa listrik disarankan pada ibu yang memberikan dukungan untuk menyusui. Jenis
bekerja lebih dari 8 jam dan memiliki masalah dukungan yang paling banyak diterima oleh pekerja
dengan waktu memompa (Bocar, 1997). adalah cuti melahirkan, pilihan bekerja yang lebih
Slusser et al (2004) telah meneliti tentang fleksibel, adanya tempat penyimpanan ASI dan
praktek manajeman laktasi pada wanita bekerja. adanya istirahat untuk menyusui. Kurang dari 10%
Penelitiannya dilakukan pada suatu perusahaan yang perusahaan menyediakan tempat penitipan anak di
memberikan fasilitas memiliki fasilitas laktasi tempat kerja, penyediaan pompa ASI elektrik,
termasuk adanya pompa ASI dua corong di ruang konsultan laktasi dan kebijkan tertulis tentang
laktasi pada saat jam kerja. Penelitian ini menemukan pemberian ASI. Motivasi umum perusahaan untuk
bahwa wanita yang berkerja selama 8 (delapan) jam menyediakan fasilitas dalam pemberian ASI
membutuhkan waktu selama 2-3 kali selama 30 adalah.adanya informasi tentang keberhasilan
menit untuk memompa ASI. Penelitian ini perusahaan lain dalam menjalankan program
menyarankan kepada ibu bekerja untuk memerah dukungan dalam pemberian ASI, adanya
atau memompa ASI setiap 3 jam termasuk pada penghematan biaya dan adanya kredit untuk
waktu makan siang. Sehingga wanita bekerja yang pembayaran pajak. Penelitian ini juga menemukan
menyusui harus mengatur waktunya sebaik mungkin bahwa perusaaan besar lebih cenderung untuk
sehingga memiliki waktu untuk istirahat dan makan memberikan dukungan dalam pemberian ASI
siang yang akan mempengaruhi produksi ASI (Meek, daripada perusahaan yang lebih kecil.
2001). ASI yang telah di pompa dapat disimpan Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di
dalam wadah tertutup rapat dan dapat disimpan pada Colorado, survey yang dilakukan di 19 rumah sakit
suhu ruangan selama maksimal 8 jam. Jika disimpan di Hongkong menunjukkan bahwa banyak
di lemari pendingin ASI dapat dismpan selama 8 jam perusahaan tidak memberikan kesempatan kepada
sedangkan jika di simpan di dalam freezer ASI dapat pekerjanya untuk memerah ASI. Walaupun 19 rumah
disimpan selama 12 bulan (Bocar 1997). sakit ini memberikan pelayanan bersalin tetapi hanya
5 rumah sakit yang memiliki ruangan khusus untuk
Dukungan Perusahaan Terhadap Pemberian ASI memerah ASI bagi pekerjanya, dan hanya 2 rumah
Menggabungkan menyusi dengan bekerja sakit yang memberikan dukungan untuk menyusui
melibatkan 2 pihak yaitu pekerja dan tempat bekerja. seperti memberikan kesempatan kepada pegawainya
Adanya dukungan positif dari tempat bekerja dapat untuk mendapatkan waktu istirahat yang lebih lama
mempengaruhi praktek pemberian ASI pada wanita atau lebih sering untuk memerah ASI. Meskipun
bekerja dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan memiliki pengetahuan tentang manfaat
pemberian ASI di tempat bekerja. Sayangnya, pemberian ASI untuk bayi dan ibu tetapi dukungan
berdasakan hasil telaah pada penelitian ini, untuk memberikan ASI bukan merupakan prioritas
menunjukkan bahwa dukungan formal dari tempat utama bagi perusahaan.
bekerja untuk menyusui masih relatif rendah (Brown, Pada suatu penelitian kualitatif yang dilakukan
Poag & Kasprzycki, 2001). Tidak terdapat riset yang oleh Brown, Poag dan Kasprzycki (2001) yang
menunjukkan tentang dukunGan yang diberikan pada mewawancarai bagian Sumber Daya Manusia
wanita bekerja di Indonesia. Walaupun demikian, (SDM) pada beberapa perusahaan di Texas didapat
sebuah penelitan menunjukkan bahwa wanita bekerja bahwa walaupun perusahaan mengetahui mafaat

181
Riri Novayelinda, Telaah Literatur : Pemberian Asi Dan Ibu Bekerja

pemberian ASI bagi ibu dan bayi, tetapi perushaan Dodgson, Chee and Yap, 2003, Bridges, Frank &
cenderung untuk memberikan dukungan secara Curtis, 1997), dan istirahat untuk menyusui atau
informal. Kendala dalam dalam memberikan memerah ASI (Dunn,dkk al. 2004, Dodgson, Chee
dukungan formal adalah kesulitan untuk penyediaan & Yap . 2003), pilihan waktu kerja yang fleksibel,
tempat dan waktu, kecemburuan sosial yang terdapatnya tempat penitipan anak di tempat kerja
mungkin timbul antar sesama pegawai, isu adanya tempat penyimpanan ASI, pompa ASI
produktifitas dan isu keuangan dan liabilitas. Hasil elektrik, konselor laktasi dan adanya kebijakan
temuan ini mirip dengan penelitan yang dilakukan dukungan untuk pemberian SI secara tertulis (Dunn,
oleh Libbus dan Bullock (2002) yang menyatakan dkk 2004).
bahwa dukungan terhadap pemberian ASI hanya Walaupun perusahaan telah mengetahui
memberikan sedikit manfaat pada perusahaan. keuntungan dari pemberian ASI, perusahaan lebih
Pengalaman dengan pekerja yang memberikan meilih memberikan dukungan secara informal atau
ASI mempengaruhi sikap perusahaan terhadap jika dibutuhkan karena pemberian fasilitas tersebut
praktek pemberian ASI. Penelitian yang dilakukan memakan biaya dan mereka tidak melihat banyak
oleh Bridges, Frankdan Curtis (1997) pada 69 keuntungannya bagi produktivitas perusahaan.
pemilik perusahaan menemukan bahwa 88% pemilik Menurut perusahaan pemberian dukungan pada
perusahaan memberikan 8 minggu cuti melahirkan pekerja yang menyususi akan menimbulkan
dan 37% diantaranya memberikan bayaran untuk cuti kecemburuan pada pekerja lain (Brown, Poag &
melahirkan 43% perusahaan memberikan ruang Kasprzycki, 2001).
laktasi untuk pekerjanya. Penelitian ini menujukkan
bahwa adanya pengalaman positif dengan pekerja SIMPULAN DAN SARAN
yang memberikan ASI memiliki efek positif pada Banyak penelitian membuktikan hubungan yang
pemberian dukungan untuk menyusui. kuat antara status pekerjaan ibu dengan praktek
Dari beberapa penelitian diatas dapat pemberian ASI. Meskipun kondisi bekerja tidak
disimpulkan bahwa meskipun perusahaan memiliki memiliki hubungan yang signifikan dengan inisiasi
keinginan untuk memberikan dukungan dalam pemberian ASI, tetapi mempengaruhi durasi
pemberian ASI (Libbus &Bullock, 2002), dukungan pemberian ASI pada ibu bekerja. Durasi cuti
formal yang diberikan masih rendah(Dunn, dkk melahirkan mempengaruhi pada lama pemberian ASI
2004) dan bukan merupakan prioritas utama (Brown, tetapi sayangnya hanya sedikit penelitian yang
Poag & Kasprzycki, 2001) sehingga tidak dipandang meneliti tentang hal ini.
sebagai sesuatu yang berharga oleh perusahaan Wanita bekerja membutuhkan dukungan tertentu
(Libbus & Bullock 2002). seperti istirahat untuk menyusui atau memerah ASI,
Secara umum faktor yang memotivasi ruangan khusus untuk menyusui dan informasi
perusahaan untuk memberikan dukungan pada tentang manajemen laktasi. Wanita bekerja juga
wanita bekerja untuk menyusui adalah pengalaman butuh untuk mengembangkan strategi khusus untuk
yang positif dengan pekerja yang berhasil mempertahankan produksi ASI. Dukungan personal
memberikan ASI sambil bekerja (Bridges, Frank and dari wanita bekerja yang berhasil memberikan ASI
Curtis, 1997), contoh peran yang didapat dari pekerja juga dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi dalam
lain, penghematan biaya dan potongan pajak. (Dunn, pemberian ASI.
dkk 2004), penghematan biaya, prestise bagi Pada prakteknya wanita bekerja lebih banyak
perusahaan dan image perusahaan yang positif. memerah ASI untuk tetap mempertahankan produksi
(Brown, Poag & Kasprzycki, 2001). ASI. Dari penelitian disarankan pada wanita bekerja
Jenis dukungan yang diberikan oleh perusahaan untuk memompa ASI setiap 3 jam selama jam kerja.
meliputi cuti melahirkan (Dunn, dkk. 2004, Bridges, Oleh karena itu dibutuhkan fasilitas tempat
Frank & Curtis. 1997), kebijakan cuti melahirkan penyimpanan ASI di tempat bekerja. Waktu bekerja
yang di bayar (Libbus& Bullock, 2002), tersedianya yang fleksibel merupakan salah satu jalan keluar
ruangan untuk menyusui (Dunn, et al.2004 and dari masalah stres dalam menyeimbangkan antara

182
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

pekerjaan dan pemberian ASI. Penelitian lebih lanjut ‘Workplace breastfeeding support for hospital
di perlukan untuk mengkaji tentang pengalaman ibu employees’. Journal of Advanced Nursing,
bekerja dalam memberikan ASI pada latar belakang 47(1), 91-100
pekerjaan yan berbeda, artinya dibutuhkan penelitian Dunn, B.F., Zavela, KJ, Cline, AD &Cost, PA (2004,)
lebih lanjut tentang pemberian ASI pada wanita ‘Breastfeeding practices in Colorado
bekerja dengan latar belakan pekerjaan yang lebih businesses’, Journal of Human Lactation, 20 (2),
bervariasi. 170-177
Saat perusahaan memiliki pengalaman yang Earlan, J, Ibrahim, SO & Harpin, VA (1997),
positif dalam pemberian ASI sambil bekerja, ‘Maternal employment : does it influence
perusahaan memberikan sikap yang positif dalam feeding practice during infancy?’, Journal of
mendukun pemberian ASI. Hanya saja perusahaan Human Nutrition and Dietetics, 10, 305-311
masih menganggap bahwa pemberian fasilitas Greta, A, Stevenhuysen, G, Gross, U &Sastromidjojo,
khusus untuk menyusui hanya memberikan S (2002), ‘Complementary feeding patterns in
keuntungan yang sedikit bagi perusahaan. Selain itu Pondok Labu, South Jakarta, Indonesia’,
biaya untuk penyediaan fasilitas laktasi juga tidak Breastfeeding review, 10 (1), 19-24
murah. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih Hills-Bonczyk, S, Avery, MD, Savik, K, Potter, S &
memilih memberikan dukungan secara informal dan Duckett, LJ (1993), ‘Women’s experiences with
berdasarkan kebutuhan dalam pemberian ASI sambil combining breastfeeding and employment’,
bekerja. Journal of Nurse-Midwifery, 38 (5), 257-266
Pola pemberian makanan pada di Indonesia Johnston, ML & Esposito, N (2007), ‘Barriers and
cenderung untuk memperkenalkan susu formula facilitators for breastfeeding among working
lebih awal sebelum kembali bekerja dalam rangka women in the United States’, JOGNN, 36 (1),
mempersiapkan bayinya ketika kembali bekerja. 9-20
Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Kimbro, RT (2006), ‘On-the-job moms: work and
tentang bagaimana pelaksanaan pemberian ASI pada breastfeeding initiation and duration for a sample
wanita bekerja dan jenis dukungan yang diterima of low-income women’, Maternal and Child
oleh mereka pada saat pemberian ASI. Health Journal, 10 (1), 19-26
Kosmala-Anderson, J & Wallace, LM (2006),
DAFTAR PUSTAKA ‘Breastfeeding works : the role of employers in
Biagioli, F. (2003). Returning to work while supporting women who wish to breastfeed and
breastfeeding’. American Family Physician, work in four organizations in England’, Journal
68(11), 2199-2206 of Public Health, 28 (3) 183-191
Bridges, C.B., Frank, D.I. & Curtis, J. (1997).‘ Libbus, MK & Bullock, LFC( 2002), ‘Breastfeeding
Employers attitude towards breastfeeding in the and employment : an assessment of employer
workplace’. Journal of Human Lactation, 13(3), attitudes’, Journal of Human Lactation, 18 (3),
215-219 247-251
Brown, C.A, Poag, S. & Kasprzycki, C. (2001). Noble, S & The ALSPAC study team (2001),
‘Exploring large employers’ and small ‘Maternal employment and the initiation of
employers’ knowledge, attitudes and practices breastfeeding’, Acta Paediatr, 90, 423-428
on breastfeeding support in the workplace’. Ortiz, J, McGilligan, K & Kelly, P (2004), ‘Duration
Journal of Human Lactation, 17(1), 39-46 of breastmilk expression among working
Chen, Y.C., Wu, Y.C. & Chie, W.C. (2006).‘Effects mothers enrolled in an employer-sponsored
of work-related factors on the breastfeeding lactation program’, Pediatric Nursing, 30 (2),
behavior of working mothers in a Taiwanese 111-119
semiconductor manufacturer: A cross sectional Roe, B, Whittington, LA, Fein, SB, Teisl, MF (1999),
survey’, BMC Public Health, 6 (online OVID/ ‘Is there competition between breast-feeding and
Medline) maternal employment?’, Demography, 36, (2)
Dodgson, J.E., Chee, Y.O. & Yap, T.S. (2004). 157-171

183
Riri Novayelinda, Telaah Literatur : Pemberian Asi Dan Ibu Bekerja

Rojjanasrirat, W (2004),’ Working women’s millenium cohort study’, Pediatrics, 19 (4),


breastfeeding experinces’, MCN, 29 (4), 222- e837-e842
227 Sisk, PM, Lovelady, CA, Dillard, RG, Gruber, KJ,
Ryan, AS, Zhou, W & Arensberg, MB (2006), ‘The O’Shea, TM (2007), ‘Early human milk
effect of employment status on breastfeeding in feeding is associated with a lower risk of
the United States’, Women’s health issues, 16, necrotizing enterocolitis in very low birth
243-251 weight infants’, Journal of Perinatology, 27,
Stevens, MKV & Janke, J (2003), ‘Breastfeeding 428-433
experiences of active duty military women’, Kramer, A F, Mironova, E, Vanilovich, I, Platt, RW.
Military medicine, 168, 380-384 Matush, L, Igumnov, S., Fombonne, E.,
Witters-Green, R (2003), ‘Increasing breastfeeding Bogdanovich, N., Ducruet, T, Collet, J,
rates in working mother’, Families, systems and Chalmers, B, Hodnett, E, Davidovsky, S,
health, 21, 415-428 Skugarevsky, Trofimovich, O., Kozlova, L.,
World Health Organization (2001), Global strategy Shapiro, S., (2008); Promotion of Breastfeeding
for infant and young child feeding: The optimal Intervention Trial (PROBIT) Study Group
duration of exclusive breastfeeding. 54th World Breastfeeding and Child Cognitive
Health Assembly Provisional Agenda Item 13.1, Development: New Evidence From a Large
A54/INF/DOC/4. Randomized Trial. Archives of General
Ong, G, Yap,M, Li, FL, Choo, TB (2005), ‘Impact of Psychiatry. 65(5), 578-584
working status on breastfeeding in Singapore ; Riordan, J & Auerbach, K (1993),’Breastfeeding and
evidence from national breastfeeding survey human lactation’, Jones & Bartlett, London
2001’, European Journal of Public Health, 15 Subdirectorate of statistical service & promotion
(4) , 424-430 (2008), Trends of selected socio-economics
Quigley, MA, Kelly, YJ, Sacker, A (2007), indicators of Indonesia March 2008, BPS-
‘Breastfeeding and hospitaliztion for diarrheal Statistics Indonesia, Jakarta
repiratory infection in the United Kingdom

184

Anda mungkin juga menyukai