Jawaban ujian
Jawaban =A. Incidence rate adalah frekuensi penyakit atau kasus baru yang
berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat atau wilayah atau negara pada
waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut.
3. Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan.
Jumlah penduduk kecamatan X tgl 1 juli 2009 ad/: 100.000 org. Berdasarkan laporan dari puskesmas
setempat, di temukan penderita baru penyakit tuberkulosis paru sbg brkt:
Dari data diatas,dpt dihitung angka insiden penyakit tuberkulosis paru pd thn 2009, ad/ sbg berikut.
Diket, jumlah penderita 84 org dan jumlah penduduk ad/ 100.000 org
Jadi angka insiden tuberkulosis paru di kecamatan “X” pd thn 2009 adalah 0,087%
Angka insiden berguna u/ mengetahui masalah kesehatan yg dihadapi di suatu masyarakat , mengetahui
berapa besarnya risiko terjadi masalah kesehatan.
Jadi angka insiden tuberkulosis paru di kecamatan “X” pd thn 2009 adalah 0,087%
Angka insiden berguna u/ mengetahui masalah kesehatan yg dihadapi di suatu masyarakat , mengetahui
berapa besarnya risiko terjadi masalah kesehatan.
2. Apakah manfaat Morbiditas dan mortalitas bagi pelayanan kesehatan ( RS atau
Puskesmas)
1. Manfaat mortalitas :
B. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan
2. Manfaat morbiditas :
A. Untuk mengetahui angka insidensi maupun angka prevalensi dari suatu penyakit.
B. Dapat menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi dan pada kurun waktu tertentu.
Jawaban=
bagi pelanggan.
• Sistem informasi yang baik Adalah pelayanan yangcepat dan nyaman bagi
pelanggan.
Jawaban=
2. Efisiensi: sistem EMR yang diadopsi, dapat mengurangi sumber daya yang ada
untuk meningkatkan kualitas pelayanan
3. Mengurangi kejadian efek samping obat dalam perawatan rawat inap dan rawat
jalan
Sistem EMR dapat menjadi instrumen selama proses pengelolaan penyakit (untuk
pasien berisiko tinggi, sistem manajemen kasus membantu koordinasi alur kerja,
termasuk komunikasi diantara beberapa spesialis dan pasien)