Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian

Nefron adalah unit struktural dan fungsional dasar ginjal. Istilah "nefron" berasal dari bahasa Yunani
νεφρός (nephros) yang berarti "ginjal". Fungsi dasarnya adalah untuk mengatur konsentrasi air dan
substansi larut air seperti garam sodium dengan cara menyaring darah, menyerap kembali yang
dibutuhkan, dan mengekskresinya sebagai urin. Nefron membuang limbah dari tubuh, mengatur volume
dan tekanan darah, mengatur tingkat elektrolit dan metabolit, dan mengatur pH darah. Fungsinya cukup
vital bagi tubuh dan diatur oleh sistem endokrin melalui hormon seperti ADH, aldosteron, dan
paratiroid. Manusia dengan ginjal normal memiliki sekitar 800.000 sampai 1,5 juta nefron.

2. Struktur Nefron

Baca juga: 8 Bagian-Bagian Nefron Beserta Fungsinya

Masing-masing nefron terdiri dari komponen penyaring (renal korpuskula) dan tubulus yang dirancang
untuk reabsorpsi dan sekresi (renal tubulus). Renal korpuskula menyaring darah dan membawa air dan
zat larut air ke renal tubulus untuk modifikasi.

Mekanisme fisiologi nefron :

1.1. Renal Korpuskula

Renal korpuskula terdiri atas glomerulus dan kapsula Bowmann. Renal korpuskula (atau malpighi
korpuskula) adalah bagian awal dari nefron yang berfungsi sebagai alat filtrasi.

Glomerulus adalah seberkas kapiler yang menerima darah dari arteri aferen sirkulasi renal. Tekanan
darah glomerular meloloskan air dan larutan dari darah sebagai hasil filtrasi dan dibawa menuju ruang
yang dibuat oleh kapsula Bowman. Diameter arteriol eferen lebih kecil dari arteriol aferen, dan
meningkatkan tekanan hidrostatik pada glomerulus. Kapsula Bowman, juga disebut kapsul glomerulus,
mengelilingi glomerulus. Kapsula Bowman terdiri dari lapisan visceral dalam yang terdiri dari sel yang
disebut podosit dan lapisan luar yang terdiri dari epitel pipih selapis. Cairan dari darah di glomerulus
disaring melalui lapisan visceral podosit, menghasilkan filtrat glomerulus. Filtrat glomerulus kemudian
menuju renal tubulus, disanalah filtrat diproses hingga menjadi urine yang sebenarnya.

1.2. Renal Tubulus

Renal tubulus adalah bagian dari nefron yang berisi cairan tubular yang merupakan hasil filtrasi
glomerulus. Setelah melewati renal tubulus, filtrat dikumpulkan di sistem saluran pengumpul.

Berikut adalah bagian-bagian renal tubulus:


1. 2.1 Tubulus kontortus proksimal. Terdapat di bagian korteks dan terdiri dari epitel kubus selapis.
Fungsinya untuk melakukan reabsorpsi. Lengkung Henle. Berbentuk seperti U dan terdapat di bagian
medula.

Lengkung Henle turun

Lengkung Henle naik. Lengkung Henle naik dibagi menjadi dua segmen: bagian bawah yang terdiri dari
jaringan epitel pipih selapis yang sangat tipis. Sedangkan bagian atasnya lebih tebal dan terdiri dari
epitel kubus selapis. Bagian atasnya berada di bagian korteks dan menjadi tubulus kontortus distal.

1.2.2. Tubulus kontortus distal

Darah dari arteriol eferen yang mengandung semuanya yang tidak disaring glomerulus, menuju kapiler
peritubulus yang merupakan pembuluh darah kecil yang mengelilingi lengkung Henle, tubulus kontortus
proksimal, dan tubulus kontortus distal, tempat filtrat mengalir. Substansi yang direabsorpsi kemudian
dikembalikan ke aliran pembuluh darah. Kapilar peritubular kemudian bergabung membentuk vena
eferen. Kemudian vena eferen dari nefron lain bergabung menjadi vena renal, dan bergabung ke aliran
darah tubuh.

3. Jenis-Jenis Nefron

Terdapat dua jenis nefron yaitu nefron kortikal dan nefron jukstamedular, keduanya dibedakan
berdasarkan panjang lengkung Henle dan lokasi renal korpuskula. Semua nefron memiliki renal
korpuskula pada korteks. Nefron kortikal memiliki lengkung Henle di renal medula dekat simpangan
dengan renal korteks, sedangkan lengkung Henle nefron jukstamedular terletak jauh ke dalam renal
medula. Disebut jukstamedular (juxtamedullary) karena renal korpuskulanya terletak di dekat medula
(namun tetap di korteks).

Kebanyakan nefron adalah kortikal. Nefron kortikal memiliki lengkung Henle lebih pendek daripada
nefron jukstamedular. Lengkung Henle yang lebih panjang pada nefron jukstamedular membentuk
gradien hiperosmolar yang mampu membuat urine yang terkonsentrasi.

Kapiler peritubulus mengelilingi tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal pada kedua
jenis nefron. Kapiler peritubulus hanya mengelilingi lengkung Henle nefron jukstamedular dan
membentuk vasa recta.

4. Fungsi nefron

1. Nefron membawa hampir semua fungsi ginjal. Kebanyakan fungsinya berada pada reabsorpsi dan
sekresi berbagai larutan seperti ion (contoh: sodium), karbohidrat (contoh: glukosa), dan asam amino
(contoh: glutamat). Susunan sel yang mengelilingi nefron berubah secara dramatis dan konsekuen.
Masing-masing segmen pada nefron memiliki fungsi yang sangat terspesialisasi. Glomerulus bersama
kapsula bowman berfungsi melakukan filtrasi pada darah. Semua molekul yang ukurannya lebih kecil
dari darah akan masih ke glomerulus, termasuk yang masih bisa digunakan seperti glukosa dan asam
amino. Hasil penyaringan tersebut berupa filtrat glomerulus (urin primer).

Tubulus kontortus proksimal dapat dibagi menjadi bagian kontortus dan bagian menurun. Cairan yang
memasuki tubulus kontortus proksimal direabsorbsi ke kapiler peritubular. Sekitar 2/3 filtrat yang masih
dibutuhkan tubuh diserap kembali seperti sebagian garam, sebagian air, dan larutan organik lainnya
(utamanya glukosa dan asam amino). Hasil dari reabsorpsi tubulus kontortus proksimal disebut urine
sekunder.

Lengkung Henle adalah saluran berbentuk U yang merupakan perpanjangan dari tubulus kontortus
proksimal. Lengkung Henle terdiri dari bagian menurun dan bagian naik. Bermula dari bagian korteks,
lengkung Henle menerima filtrat dari tubulus kontortus proksimal, kemudian menurun hingga ke
medulla lewat bagian menurun, kemudian kembali ke korteks melalui bagian naik untuk selanjutnya
dibawa ke tubulus kontortus distal. Fungsi utama lengkung Henle adalah untuk mengendapkan garam di
interstitium, jaringan yang mengelilingi lengkung Henle.

Mengingat perbedaan lengkung Henle menurun dan naik. Bagian menurun permeabel terhadap air dan
kurang permeabel terhadap garam, dan hanya berfungsi untuk melakukan pengkonsentrasian
interstitium. Ketika filtrat menurun ke bagian hipertonik di renal medula, air berpindah dengan mudah
keluar dari bagian menurun dengan cara osmosis sampai kadar filtrat dan interstitium sama.
Hipertonisitas medula (dan konsentrasi urin) ditentukan oleh ukuran lengkung Henle.

Tidak seperti bagian menurun, bagian naik yang lebih tipis tidak permeabel terhadap air, Bagian naik
secara aktif memompa sodium keluar dari filtrat, membentuk interstitium hipertonik. Ketika filtrat
melewat bagian naik, filtrat menjadi hipertonik karena kehilangan banyak sodium. Filrat hipertonik ini
kemudian menuju tubulus kontortus distal di renal korteks.

Tubulus kontortus distal memiliki struktur dan fungsi yang berbeda dibandingkan tubulus kontortus
proksimal. Sel yang mengelilingi tubulus ini memiliki banyak mitokondria untuk memproduksi banyak
energi ATP untuk transpor aktif. Kebanyakan transpor ion yang terjadi di tubulus kontortus proksimal
diatur oleh sistem endokrin. Dengan kehadiran hormon paratiroid, tubulus kontorus distal mereabsorpsi
lebih banyak kalsium dan mensekresi lebih banyak fosfat. Ketika hormon aldosteron dihadirkan, sodium
lebih banyak direabsorpsi dan lebih banyak potasium disekresi. Atrial natriuetic peptida menyebabkan
tubulus kontortus proksimal mensekresi lebih banyak sodium. Tubulus ini juga mensekresi kation
hidronium dan amonium untuk mengatur pH. Hasil dari augmentasi tubulus kontortus distal merupakan
urine sebenarnya.

4.1 Sistem Saluran Pengumpul

Masing-masing tubulus kontortus distal membawa filtrat ke sistem saluran pengumpul, yang diawali
dengan tubulus kolektivus. Sistem saluran pengumpul diawali di renal korteks dan berakhir di bagian
medula. Ketika urine melewati sistem saluran pengumpul, urin melewati interstitium medula yang
terdapat konsentrasi sodium yang tinggi sebagai hasil dari yang terjadi di lengkung Henle.

Tubulus kolektivus secara normal tidak permeabel terhadap air, tubulus kolektivus menjadi permeabel
ketika terdapat hormon antidiuretik (ADH). ADH mempengaruhi fungsi aquaporin, hasilnya molekul air
direabsorpsi saat melewati tubulus kolektivus. Aquaporin adalah membran protein yang secara selektif
mengalirkan molekul air dan menghalangi laju ion dan larutan lain. Sekitar 3/4 air dari urin dapat
direabsorbsi dengan cara osmosis ketika melewati tubulus kolektivus. Tingkat kadar ADH menentukan
apakah urine akan terkonsentrasi atau encer. Peningkatan ADH mengindikasikan gejala dehidrasi, ketika
air terlalu banyak maka ADH menurun sehingga urine menjadi encer.

Urine meninggalkan tubulus kolektivus medula dan menuju ke renal pelvis, dan menuju kandung kemih
via ureter.

Karena berasal dari tempat berbeda dengan nefron selama perkembangan organ urinari dan organ
reproduktif, tubulus kolektivus sesekali tidak dianggap sebagai bagian dari nefron.

Anda mungkin juga menyukai