PENDAHULUAN
Neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia
28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam
rahim. Pada saat ini terjadi pematangan hampir pada semua sistem.
Dalam 1 bulan setelah fertilisasi ovum, karakteristik umum dari semua organ-
organ yang berbeda dari fetus telah mulai berkembang dan selama 2 sampai
bulan berikutnya sebagian besar bagian-baguan dai organ yang berbeda telah
selesai dibentuk lebih dari 4 bulan, organ-organ pada fetus khususnya sama
dengan yang terdapat pada neonatus. Akan tetapi, perkembangan selular dari
sebagian organ biasanya jauh dari sempurna, dan masih membutuhkan waktu
5 bulan kehamilan untuk menyempurnakan perkembangan tersebut. Bahkan
pada saat lahir, struktur – struktur tertentu, terutama sistem saraf, ginjal, dan
hati, masih kurang berkembang dengan baik
Pematangan janin dan kelangsungan hidup neonatus diatur oleh berbagai
jenis hormon. Tujuan dari pengaturan hormon ini adalah agar seorang bayi
dapat bertahan hidup baik di dalam rahim maupun di luar rahim. Salah satu
hormon yang berperan adalah hormon-hormon yang dihasilkan dari kelenjar
endokrin.
Kelenjar –kelenjar endokrin pada intra uterin belum bisa berfungsia secara
maksimal karena pembentukan belum sempurna dan masih mendapatkan
bantuan dari plasenta dan kelenjar endokrin ibunya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan neonates.
2. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan
janin.
3. Untuk mengtahui macam kelenjar endokrin.
4. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan persiapan kelenjar
endokrin. kehidupan neonatus dari intra ke ekstra uterus.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Neonatus
Neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia
28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam Rahim.
Pada saat ini terjadi pematangan hampir pada semua sistem.
2
Terasa gerakan janin
Tinggi fundus uteri sekitar umbilicus
5. Kehamilan 24 minggu
Berat 600 gram
Timbunan lemak mulai terjadi
Viabilitas mungkin dapat tercapai meski amat jarang terjadi
6. Kehamilan 28 minggu
Berat 1050 gram panjang 37 cm
Gerak pernafasan mulai terlihat ; surfactan paru masih sangat rendah
7. Kehamilan 32 minggu
Berat 1700 gram ; panjang 42 cm
Persalinan pada periode ini 5 dan 6 neonatus dapat bertahan hidup
Kehamilan 36 minggu
berat 2500 gram ; panjang 47 cm
gambara kulit keriput lenyap
kemungkinan hidup besar
8. kehamilan 40 minggu
berat 3200 – 3500 gram ; panjang 50 cm
diameter biparietal 9,5 cm
3
2.4 Pertumbuhan Dan Persiapan Kelenjar Endokrin Kehidupan
Neonatus Dari Intra Ke Ekstra Uterus
4
Akhirnya, hipofisis anterior janin berdiferensiasi menjadi lima tipe sel,
yang mensekresi enam hormon protein:
5
Neurohipofisis janin berkembang dengan baik pada kehamilan 10
sampai 12 minggu dan sudah dapat ditemukan oksitosin dan arginin
vasopresin (AVP). Di samping itu, hormon vasotosin (AVT) terdapat di
hipofisis janin dan kelenjar pineal. AVT hanya terdapat pada kehidupan
janin manusia. Pada binatang-binatang dewasa, infus AVT meningkatkan
tidur dan merangsang pelepasan prolaktin.
Ada kemungkinan oksitosin dan AVP berfungsi pada janin untuk
menghemat air tetapi aksi-kasi ini sebagian besar pada tingkat paru dan
plasenta dibandingkan pada tingkat ginjal. Pembentukan PGE2 di dalam
ginjal janin dapat melemahkan kerja AVP di organ ini.
Beberapa peneliti telah menemukan bahwa kadar AVP di plasma
tali pusat meningkat secara menyolok dibandingkan dengan kadar yang
ditemukan dalam plasma ibu. Di samping itu, AVP dalam darah tali pusat
dan darah janin tampak meninggi pada stress janin.
4. Tiroid
Sistem hipofisis-tiroid mampu berfungsi pada akhir tri trimester
pertama (lihat tabel). Tetapi sampai tengah-tengah kehamilan, sekresi
thyroid-stimulating hormone dan hormon tiroid masih rendah. Ada
peningkatan yang lumayan besar setelah waktu ini.
6
Mungkin sangat sedikit tirotropin melintasi plasenta dari ibu ke janin
sementara stimulator-stimulator. Tiroid berjangka panjang LATS dan
LATS-protektor demikian juga, bila terdapat dalam konsentrasi tinggi
pada ibunya. Juga, antibody-antibaodi IgG ibu terhadap thyroid-
stimulating hormon (TSH) juga dapat melintasi plasenta sehingga
mengakibatkan kadar TSH tinggi palsu pada neonatus.
5. Kelenjar Paratiroid
Ada bukti yang baik bahwa paratiroid menguraikan parathormon
pada akhir trimester pertama dan kelenjar tersebut tampaknya memberi
7
respon in utero terhadap stimulasi pengaturan. Neonatus dari ibu-ibu
dengan hiperparatiroidisme, misalnya dapat menderita tetani
hipokalsemik.
Kadar kalsium plasma dalam janin, 11 sampai 12 mg per dL,
dipertahankan oleh transpor aktif dari darah ibu. Kadar paratiroid dalam
darah janin relatif rendah dan kadar kalsitonin tinggi. Pada biri-biri,
paratiroidektomi janin menyebabkan turunnya konsentrasi kalsium plasma
janin. Nefrektomi juga menyebabkan turunnya kalsium dan 1α-
hidroksilasi dari 25-OH-kolekalsiferol terjadi di ginjal janin.
6. Kelenjar Adrenal
Adrenal janin manusia disbanding dengan ukuran badan totalnya jauh
lebih besar daripada perbandingan ukuran tersebut pada orang dewasa,
seluruh pembesaran tersebut merupakan bagian dalamnya atau yang
disebut zone janin korteks adrenal. Zone janin yang normalnya
mengalami hipertrofi tersebut, mengalami involusio dengan cepat setelah
lahir. Zone janin tersebut tidak ada dalam kejadian yang jarang, dimana
hipofisis janin secara kongenital tidak ada.
Adrenal janin juga mensintesis aldosteron. Pada satu penelitian,
kadar aldosteron di plasma tali pusat mendekati cukup bulan, melebihi
kadarnya di plasma ibu, seperti juga rennin dan substrat rennin. Tubulus-
tubulus ginjal bayi baru lahir dan barangkali juga janin tampak relatif
tidak sensitif terhadap aldosteron.
8
pada orang dewasa. Kemungkinan, ACTH disekresi oleh hipofisis janin
tanpa adanya factor corticotropin-releasing factor (CRF) atau ACTH (atau
CRF) lain yang timbul dari suatu sumber selain hipofisis janin, misalnya
dari ACTH (atau CRF) korionik yang disintesis oleh trofoblas. ACTH
tidak menyebrangi plasenta. Tetapi ada kemungkinan lain, ini mencakup
kemungkinan bahwa ada suatu agen selain ACTH yang meningkatkan
replikasi sel-sel adrenal zona fetal.
Korteks adrenal fetus normal terus menerus berkembang
sepanjang kehamilan dan selama 5 sampai 6 minggu kehamilan terakhir,
terjadi kenaikan cepat ukuran adrenal fetus manusia. Jelas bahwa laju
pertumbuhan adrenal fetus dan sekresi steroid tidak dikendalikan oleh
rangsang trofik tunggal (ACTH), tetapi lebih diatur oleh lebih dari satu
jenis agen yang menunjang pertumbuhan.
7. Gonad
Siiteri dan Wilson (1974) mendemontrasikan sintesis testosteron oleh
testis janin dari progesterone dan pregnenolon pada kehamilan 10 minggu.
Lebih lanjut, Leinonen dan Jaffe ( 1985) menemukan bahwa sel-sel
Leydig testis janin luput dari desensitisasi yang khas pada testis dewasa,
yang diberi tantangan-tantangan hCG berulang.
Fenomena dalam testis janin ini mungkin disebabkan oleh:
Tidak adanya reseptor estrogen di dalam testis janin
Stimulasi prolaktin pada reseptor-reseptor hCG/LH pada testis janin
Karena itu, ada hubungan yang erat antara gambaran
perkembangan sel-sel Leydig dalam testis janin dan kadar hCG,
pembentukan testosteron testis dan kadar hCG, konsentrasi reseptor untuk
kadar LH/hCG dan tidak adanya regulasi penurunan reseptor LH/hCG dan
sekresi testosteron testikuler janin yang terus menerus pada waktu kadar
hCG tinggi. Pembentukan estrogen di ovarium janin telah
didemonstrasikan tetapi pembentukan estrogen di ovarium tidak
diperlukan untuk perkembangan fenotip perempuan.
9
Plasenta Sebagai Organ Endokrin
Perubahan-perubahan endokrin yang menyertai kehamilan manusia
mungkin adalah yang paling unik dan paling mengherankan yang dicatat
pada fisiologi atau patofisiologi mamalia. Kalau diteliti niali-nilai ini,
jelas bahwa perubahan-perubahan endokrin pada kehamilan merupakan
fenomena. Di samping peningkatan pembentukan hormon steroid seks
dan mineralkortikoid ini, juga ada peningkatan menyolok kadar rennin,
angiotensinogen dan angiotensin II plasma, bersamaan dengan produksi
harian 1 g laktogen plasenta manusia (hPL) dan jumlah gonadotropin
koroinik manusia (hCG) dalam jumlah banyak.
10
maka masih mendapatkan segala kebutuhannya dari ibu melalui plasenta
meskipun dalam perkembangan di dalam kandungan mulai terbentuk
organ-organ bagi aktivitas hidup.
Namun, organ-organ tersebut, misalnya system endokrin masih belum
sempurna sempurna untuk dapat hidup mandiri. Setelah janin lahir
barulah system endokrin dapat bekerja sehingga bayi dapat hidup diluar
rahim ibunya kerena hilangnya ketergantungan dari plasenta dan ibu.
Kelenjar Timus
Pada bayi baru lahir ukurannya masih sangat kecil dan beratnya kira-kira
10 gram atau sedikit ukurannya ertambah dan pada masa remaja beratnya
meningkat 30-40 gram kemudian mengerut lagi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan dapat mengetahui dan mempelajari tentang perkembangan dan
persiapan neonathus dari intra ke ekstra uterin yang berhubungan denga
system endokrin maka pembaca dapat melakukan halhal yang membuat
system edokrin janin baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://aryaniandilambere.wordpress.com/2013/06/18/makalah-biologi-
reproduksi/
https://www.academia.edu/12343765/Perkembangan_dan_Persiapan_Neonatu
s
13