DENGAN CHF
PENYUSUN:
BAMBANG JULIANTO
N 520184373
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY S
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Identitas Pasien
Nama : Ny S
Umur : 44 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Suku/Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Wotan 3/8 Sukolilo Pati
Tanggal Masuk RS : 12-5-2019
No.RM : 796668
Diagnosa Medis : CHF dan Chest Pain
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn A
Umur : 47 Th
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Wotan 3/8 Sukolilo Pati
Hubungan dengan Pasien : Suami
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas
b. Riwayat penyakit sekarang
2 hari sebelum pasien di bawa ke RS tanggal 10-5-2019 pasien mengalami sesak nafas
dan dada berdebar – debar dari keluarga di periksakan di tenaga kesehatan untuk rawat
jalan kemuadian berjalannya hari bertambah sesak kemudian keluarga membawa
pasien mendapatkan pelayanan peawatan di RS kemudian tanggal 12-5-2019
jam15.42 WIB pasien masuk ke IGD RS umun kudus , di Igd di lakukan pemeriksaan
, di dapatkan keadan umum pasien lemah kesadaran composmetis sesak nafas irama
ireguler ,ronchi-/- whizzing -/- ,nyeri ulu hati,dada berdebar-debar,nyeri di bahu kiri,
TD 130/80, Nadi 107 X/menit, RR 27 X/menit,SPO 2 98%
Terapi awal dr IGD Infus RL -20 Tpm, Injeksi Ranitidine 2x1,spironolacton 25, ISDN
3x5mg, Aspilet 2 tablet, oksigen 4 liter/ menit kemudian di konsulkan dengan dokter
spesialis mendapatkan advis.
c. Riwayat penyakit dahulu
Klien tidak mempunyai penyakit turunan dan penyakit menular.
d. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada penyakit keturunan seperti Diabetis
Melitus, Hipertensi dan Asma serta tidak ada penyakit menular seperti TB Paru, HIV
dan Hepatitis ataupun penyakit lainnya.
e. Riwayat Alergi
Klien tidak ada riwayat alergi makanan dan obat –obatan
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : GCS 15 E : 4 M: 6 V: 5
c. TTV : TD: 130/80 S: 36,20C RR: 27 X/ mnt N: 107 X/mnt
d. Kepala :
Bentuk mesosofal Simetris tidak ada lesi
e. Wajah :
Bentul Ovale simetris tidak ada lesi atau banjolan
f. Mata :
Bentuk simetris tidak ada radang simetris ka/ki ,konjungtiva tidak anemis,sclera
tidak icterik,pupil isokor
g. Hidung :
Simetris tidak ada inflamasi dan sekret
h. Mulut :
Bibir normal tidak sianosis simetris,tidak ada pembengkakan ndan lesi.
Lidak bersih tidak ada sariawan ,tidak pembesaran tonsil
i. Telingga :
simetris tidak ada serumen ,pendengaran baik
j. Leher :
Tidak pembesaran kelenjar tyroid, palpasi trachea simetris
k. Dada :
Paru – Paru
Ispeksi :
Dada simetris ka/ki terjadi retraksi interkosta,penegembangan paru maksimal,
scapula klavikula simetris, nafas 27 x/mnt nafas ireguler tidak ada nyeri tekan
pada paru, tidak ada massa, tidak ada perasangan pada daerah dada
Palpasi :
Ekspansi paru sama atau simetris , traktil fremitus teraba sama
Perkusi :
Bunyi paru sonor seluruh lapang paru
Auskultasi :
Nafas vesikuler, tidak ada whezing
Jantung
Ispeksi :
Ictus cordis terlihat pada area intercosta V sebelah kiri
Palpasi :
Ictus cordis teraba pada aarea intercosta V sebelah kiri
Perkusi :
Perkusi redup pada , ada pembesaran jantung
Auskultasi :
Adanya perubahan pada bunyi jantung di temukan suara bunyi jantung 3 dan 4
Abdomen
Ispeksi :
Warna kulit sawo matang tidak ada benjolan pada abdomen adanya retraksi
saat bernafas , tidak ada asites
Palpasi :
Abdomen supel tidak ada masa pada abdomen ,tidak ada nyeri tekan
Perkusi :
Suara perut tyimpani
Auskultasi :
Peristaltic 12 x/mnt normal baik
Genetalia :
Tidak adanya lesi pada daerah genetalia ,tidak ada massa pada rectal ,tidak
adapembesaran pemuluh darah rectums
Ektremitas :
Kedua kaki bengkak disertai dengan pitting oedema
5. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium :
b. Radiologi
Tidak dilaksanakan pemeriksaan Radiologi
c. EKG
d. Terapi medis:
Infuse Ringer Lactat 12 Tpm
Inj Ranitidin 2x1 ampul
Inj Omeprazole 1x1 vial drip NaCl infus 100cc
Nacl 500 + KCL 1 fls 14 tpm (extra 1x)
Oral :
Sprironolacton 25 mg1x1
Xarelto 10mg 0-0-1
Concor 2,5 1-0-0
Paracetamol 3x500mg
e. Diet
Lunak 1700 kalori
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas jantung
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
2 Senin Domain 4. Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1. Monitoring TD, Nadi, RR,
13-5-19 Aktifitas istirahat 2x 24 jam 2. Monitoring toleransi aktivitas
13.30 Kelas 4 Vital sign status 3. Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari
Respon Penurunan cardiac uot put klien teratasi dengan kelelahan
kardiovaskuler/pu kriteria tanda tanda vital dalam rentang 4. Berikan oksigen
lmonal normal,dapat mentoleransi aktivitas tidak ada 5. Jelaskan pada pasientujuan pemberian oksigen
Penurunan curah kelelahan 6. Kelola pemberian obat anti aritmia untuk
jantung mempertahankan kontraktilitas jantung
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
15,30 I,II Memposisikan pasien untuk DS: Pasien mengatakan posisi setengah duduk lebih nyaman
memaksimalkan ventilasi DO:Nafas lebih enak ,sesak nafas berkurang RR 24 X/mnt
15.30 I,II Monitoring toleransi aktivitas DS:pasien mengatakan hanya mampu beraktifitas di tempat tidur karena
sesak nafas
DO:pasien posisi semi fowler ,melakukan aktifitas ringan di tempat tidur
16.00 I,II Mengajarkan tehnik relaksasi DS: Pasien mengikuti ajaran tehnil relaksasi
untuk memperbaiki pola nafas. DO:pasien terlihat lebih nyaman ,sesak nafas berkurang
16.00 II Pemberian obat anti aritmia untuk DS: pasien merespon obat yang di berikan dan langsung memi numnya
mempertahankan kontraktilitas DO: pasien mampu meminumk obat sendiri
jantung
NO HARI/TGL DX IMPLEMENTASI RESPON TTD
JAM KEP KEPERAWATAN
2. Senin I,II Memonitor vital sign DS.PAsien mengatakan sesak berkurang
13-5-19 DO:TD : 140/90.HR 89 ,RR 20X/mnt,Spo2 98%
13.30
15.15 II,I Memonitor repirasi dan status O2 DS:Pasien menyatakan sesak nafas berkurang
DO:pasien terlihat sesak RR 20X/mnt.pengunaan otot pernafasan masih
terlihat, SPO 2: 98%
15,30 I,II Memposisikan pasien untuk DS: Pasien mengatakan posisi setengah duduk lebih nyaman
memaksimalkan ventilasi DO:Nafas lebih enak ,sesak nafas berkurang RR 20 X/mnt
15.30 I,II Monitoring toleransi aktivitas DS:pasien mengatakan hanya mampu beraktifitas di tempat tidur karena
sesak nafas
DO:pasien posisi semi fowler ,melakukan aktifitas ringan di tempat tidur
16.00 II Mengajarkan tehnik relaksasi DS: Pasien mengikuti ajaran tehnil relaksasi
untuk memperbaiki pola nafas. DO:pasien terlihat lebih nyaman ,sesak nafas berkurang
16.00 I,II Pemberian obat anti aritmia untuk DS: pasien merespon obat yang di berikan dan langsung memi numnya
mempertahankan kontraktilitas DO: pasien mampu meminum obat sendiri
jantung
F. EVALUASI KEPERAWATAN