Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK


KLIEN DENGAN HALUSINASI

Oleh Kelompok :
1. Aldi Januarta
2. Lalu Ananda Nurkholilurahman
3. Hofizah Astutik
4. Hasnia
5. Reni Juniati
6. Uswatun Hasanah
7. Ulvianika Estatia

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS KESEHATAN
AKADEMI PERAWAT KESEHATAN
2019
HALUSINASI

I. TOPIK KEGIATAN
Cara mengendalikan halusinasi

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mengendalikan halusinasinya
B. Tujuan Khusus
1. Klien mengetahui cara-cara mengendalikan halusinasinya
2. Klien mengetahui cara-cara alternative untuk mengendalikan halusinasinya
3. Klien mampu melakukan cara-cara alternative untuk mengendalikan
halusinasinya
C. Tujuan khusus Ke-2
1. Klien dapat menyebutkan nama anggota TAK satu sama lain
2. Klien dapat menyebutkan pengalaman masing-masing tentang
halusinasinya
3. Klien mampu menyebutkan tindakan yang pernah dilakukan untuk
mengatasi halusinasinya
4. klien mampu menyebutkan cara lain untuk mengendalikan halusinasi
setelah melakukan sharing

III. LANDASAN TEORI


Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang hidup berkelompok
yang satu sama lain saling berhubungan. Dengan demikian manusia yang hidup
menyendiri tidak akan dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan hidupnya, yaitu
kebutuhan sosial antara lain kebutuhan akan rasa menjadi milik suatu kelompok,
kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan dari orang lain, kebutuhan
pernyataan diri, dan sebagainya (Direktorat Kesehatan Jiwa, 1998)
Selain terapi medikasi, pasien dengan gangguan jiwa perlu mendapatkan
terapi lain yang dapat memfasilitasi kebutuhan psikologisnya yaitu salah satunya
denagn cara terapi kelompok. Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi
yang dilakukan atas sekelompok pasien secara bersama-sama dengan jalan
berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau
petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Penggunaan kelompok sebagai salah
satu terapi pada klien gangguan jiwa memberikan dampak yang positif dalam
upaya pencegahan, pengobatab serta pemulihan kesehatan jiwa seseorang. Selain
itu terpai aktivitas kelompok juga dapat membantu klien meningkatkan perilaku
adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive
Terapi aktivitas kelompok dapat dilakukan pada klien dengan gangguan
jiwa, diantaranya klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi. Halusinasi
adalah persepsi tentang suatu stimulus eksternal tanpa adanya sumber stimulus
eksternal tersebut dan dapat terjadi pada gangguan mental organic, sindrom putus
obat psikotik, gangguan afektif, keracunan obat, gangguan keseimbangan
endokrin, dan gangguan tidur (Schultz and Sheila, 1988). Respon individu
terhadap halusinasi sangat bervariasi mulai dari yang adaptif sampai dengan
respon maladaptive. Pada saat individu berespon maladaptive maka dapat
mengakibatkan proses pikir terganggu, emosi yang kurang atau berlebihan,
perilaku yang tidak biasa/tidak terorganisir, menarik diri bahkan isolasi sosial. Hal
ini dapat menggangu baik bagi individu sendiri, orang lain maupun lingkungan
sekitarnya. Untuk itu individu atau klien perlu diberi alternatif cara
mengendalikan halusinasinasinya secara positif. Untuk memfasilitasinya maka
terpai aktivtas kelompok merupakan salah satu cara yang dianggap tepat dalam
rangka membantu klien dalam mengendalikan halusinasinya secara positif karena
dalam terpai aktivita kelompok diperoleh dukungan, pendidikan, dan
meningkatnya kemampuan memecahkan masalah bagi klien atau peserta.

IV. KRITERIA KLIEN


1. Riwayat klien dengan halusinasi
2. Klien dalam keadaan tenang
3. Halusinasi sudah terkontrol
4. Bersedia mengikuti TAK

V. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


A. Tempat
Ruang Melati
B. Hari/tanggal
Sabtu 16 November 2019
C. Waktu
10.00-10.30
D. Pengorganisasian
1. Jumlah klien : 5 orang
2. Leader :
Uraian tugas :
 Memimpin jalannya TAK
 Merncanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya TAK
 Membuka acara
 Memimpin kegiatan kelompok
 Menutup acara yang
3. Co Leader :
Uraian tugas
 Mendampingi leader
 Mengambil alih posisi leader apabila leader pasif
 Menyerahkan kembali posisi kepada leader
4. Fasilitator :
Uraian tugas
 Memfasilitas klien dalam TAK
 Mengarahkan klien dalam kegiatan
5. Observer :
 Mengobservasi jalannya TAK mulai dari persiapan, proses, dan penutup
dengan menggunakan format evaluasi perilaku
 Memberikan penilaian terhadap perilaku verbal dan non verbal klien
selama terapi berlangsung
E. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan
1. Fase perkenalan
 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan TAK
 Menjelaskan kontrak waktu
 Menjelaskan tata tertib
2. Fase kerja
3. Fase terminasi
F. Langkah-langkah
1. Seluruh peserta TAK dikumpulkan di tempat kegiatan yang telah
ditentukan dan membentuk posisi setengah lingkaran
2. Terapis memberi salam dan memperkenalkan seluruh anggota kelompok
3. Terapis menjelaskan tujuan TAK, kegiatan pertemuan hari ini, bentuk dan
aturan permainan
4. Terapis bersama klin menampilkan drama dengan tema cara mengendalikan
halusinasi, seorang klien dibawa di depan audience (anggota TAK) lalu
salah seorang terapis menjadi sumber halusinasi, dan klien diminta untuk
memperagakan cara menanggulangi halusinasi yang biasa dilakukan
5. Terapis mengeksplorasi perasaan klien/anggota TAK yang lain, dengan cara
masing-masing anggota memberikan tanggapan tentang cara
mengendalikan halusinasi yang biasa dilakukan
6. Terapis menggali cara anggota kelompok dalam mengendalikan halusinasi
yang biasa dilakukan dan akibat yang ditimbulkannya
7. Terapis menggali cara mengendalikan halusinasi secara positif yang
diketahui klien
8. Terapis menjelaskan dan memberikan pilihan dalam mengatasi halusinasi
secara positif (fisik, verbal,sosial,spiritual)
9. Terpais memberikan umpan balik terhadap keikutsertaan klien dalam
kegitan TAK
10. Terapis mengucapkan salam penutup

G. Kriteria evaluasi
1. Persiapan
Terapis
a. Identifikasi masalah yang dihadapi klien satu hari sebelum pelaksanaan
b. Mempersiapkan alat bantu yang digunakan
c. Mengatur ruangan sesuai setting yang telah diperkirakan Klien
1) Siap mengikuti TAK
2) Bersedia hadir 5 menit sebelum acara dimulai, mengetahui tata tertib
yang telah ditentukan
2. Proses
a. Perawat melakukan kegiatan TAK sesuai dengan perencanaan
b. Perawat dapat mengantisipasi hal-hal yang terjadi saat TAK
c. Klien dapat mengikuti TAK sampai selesai
3. Hasil
a. Perawat dapat menjalankan tugas sebagai terapis
b. Klien dapat memahami tujuan dari terapi dan mencapai kriteria hasil
pada setiap pertemuan

VI. TATA TERTIB


1. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
2. Berpakaian rapi dan bersih
3. Peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan TAK
4. Peserta yang ingin BAK atau ke WC diperbolehkan sebelum TAK
berlangsung
5. Tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok saat berlangsung kegiatan
TAK
6. Tidak diperkenankan membicarakan hal-hal lain diluar topik TAK
7. Peserta yang ingin bertanya tunjuk tangan dan berbicara setelah dipersilahkan
8. Peserta yang melanggar peraturan diperingatkan dan tidak diperkenankan
mengikuti permainan selanjutnya

VII. TINDAKAN ANTISIPASI


Untuk mengantisipasi bila peserta yang dipilih tidak dapat mengikuti
kegiatan pada hari yang telah ditentukan maka dipilih 2 peserta cadangan

VIII. METODE
Metode yang digunakan adalah psikodrama yang menampilkan cara
mengendalikan halusinasi.

IX. SETTING TEMPAT


: Leader

: Co Leader

: Observer

: Fasilitator

: Klien

X. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun, atas perhatian dan dukungannya kami
ucapkan terima kasih
Mataram, 16 November 2019
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

------------------------------------ ----------------------------

Anda mungkin juga menyukai