Anda di halaman 1dari 59

ANALISIS KUNJUNGAN

WIS ATAWAN
MAN CANEGARA
PADA KAWASAN 3 GREAT

TRIWULAN I-2015

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN
Gedung Sapta Pesona Lt. 21
Jalan Medan Merdeka Barat No. 17
Jakarta Pusat 10110
KATA PENGANTAR
Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia ini merupakan suatu analisis
terhadap perkembangan kedatangan wisatawan asing yang masuk ke Indonesia
dengan melihat berbagai faktor yang turut mempengaruhinya. Analisis Kunjungan
Wisatawan Mancanegara ke Indonesia disusun dengan format laporan secara
periodik setiap tiga bulan (Triwulan) yang akan diterapkan oleh ASDEP Puslitbang
Kebijakan Kepariwisataan pada tahun 2015.

Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia antara lain


menggambarkan tingkat perkembangan wisman, pola kunjungan, target,
pencapaian dan realisasi. Selain itu, kajian ini mengulas tentang analisis lingkungan
strategik yang turut mempengaruhi tingkat kunjungan wisman baik yang bersifat
internal maupun eksternal, dan juga skenario pencapaian target optimis kunjungan
wisman pada tahun 2015.

Analisis kunjungan wisatawan mancanegara di 3 Great ini diharapkan dapat


menjawab setiap pertanyaan yang timbul terkait fluktuasi kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia. Analisis ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi
positif bagi pengembangan kepariwisataan Indonesia, khususnya menjadi acuan
dalam pengambilan keputusan di lingkungan internal Kementerian Pariwisata maupun
pemangku kepentingan kepariwisataan lainnya. Oleh karena itu, sumbang saran dan
masukan yang konstruktif untuk kesempurnan kajian ini sangat kami harapkan.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak
yang telah turut membantu menyelesaikan analisis ini hingga menjadi suatu laporan
yang komprehensif.

Jakarta, Mei 2015


ASDEP Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan

Abdul Kadir, SH., MMT.


NIP 19560421.198603.1.001

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 i


ISI Hal.
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 2
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 3
1.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN 3
1.4 METODOLOGI KAJIAN 4

BAB II KUNJUNGAN WISMAN PADA TRIWULAN I-2015 8


2.1 PROYEKSI VS AKTUAL KUNJUNGAN WISMAN TRIWULAN I-2015 9
2.2 AKTUAL TRIWULAN I-2014 VS AKTUAL TRIWULAN I-2015 10
2.2.1 PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 MONTH ON MONTH (MoM) 10
2.2.2 PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 YEAR ON YEAR (YoY) 11
2.3 TARGET TRIWULAN I-2015 VS AKTUAL TRIWULAN I-2015 12
2.3.1 PENCAPAIAN TRIWULAN I-2015 MONTH ON MONTH (MoM) 12
2.3.2 PENCAPAIAN TRIWULAN I-2015 YEAR ON YEAR (YoY) 13

BAB III ISU-ISU STRATEJIK INTERNAL DAN EKSTERNAL TRIWULAN I-2015 14


3.1 KAWASAN ASIA PASIFIK 15
3.2 KAWASAN EROPA 15
3.3 KAWASAN TIMUR TENGAH 16
3.4 KAWASAN LAINNYA 16
3.5 INDONESIA 17
3.6 BERITA PENERBANGAN DOMESTIK DAN INTERNASIONAL 18

BAB IV KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN ORIGINASI TRIWULAN I-2015 20


4.1 PASAR PARIWISATA SINGAPURA 21
4.2 PASAR PARIWISATA MALAYSIA 22
4.3 PASAR PARIWISATA AUSTRALIA 23
4.4 PASAR PARIWISATA TIONGKOK 24
4.5 PASAR PARIWISATA JEPANG 25
4.6 PASAR PARIWISATA LAINNYA 26

BAB V ANALISIS WISMAN BERDASARKAN DESTINASI TRIWULAN I-2015 29


5.1 GREAT BALI 30
5.2 GREAT JAKARTA 37
5.3 GREAT BATAM 44

BAB VI SKENARIO PENCAPAIAN TARGET 10 JUTA KUNJUNGAN WISMAN 50


6.1 RATA-RATA SHARE (SAHAM) KUNJUNGAN WISMAN 5 TAHUN TERAKHIR 51
6.2 SKENARIO PENCAPAIAN TARGET 10 JUTA KUNJUNGAN WISMAN 2015 52

BAB VII PENUTUP 53

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 ii


BAB I
PENDAHULUAN

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 1


1.1 LATAR BELAKANG
Kunjungan Wisatawan Mancanegara merupakan salah satu indikator
keberhasilan kinerja Kementerian Pariwisata. Target kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia pada tahun 2015 adalah 10 juta kunjungan.
Kementerian Pariwisata memfokuskan strategi pengembangan destinasi pada
3 kawasan Great yaitu: Great Bali, Great Jakarta, dan Great Batam.
Kementerian Pariwisata memfokuskan strategi pengembangan pasar
pariwisata pada 5 pasar utama, yaitu: Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok,
dan Jepang.

Kajian ini dibuat karena adanya kebutuhan untuk menjawab pertanyaan


seputar fluktuasi kunjungan wisatawan mancanegara melalui 3 great, terutama
yang berhubungan dengan 5 fokus pasar utama, sehingga pemerintah dapat
dengan mudah melakukan pengawasan dan evaluasi (bila perlu) terhadap
setiap program terkait pengembangan destinasi maupun pemasaran
pariwisata, guna mencapai target 10 juta kunjungan wisatawan mancanegara
pada tahun 2015.

Kajian Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia antara lain


menggambarkan tingkat perkembangan wisman, prediksi kunjungan wisman,
serta target dan realisasi. Selain itu, kajian ini mengulas tentang analisis
lingkungan strategik yang turut mempengaruhi tingkat kunjungan wisman baik
yang bersifat internal maupun eksternal, dan juga skenario pencapaian target
optimis kunjungan wisman pada tahun 2015.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 2


Target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2015 adalah sebesar
10 juta kunjungan, dengan distribusi bahwa pada Triwulan 1 pencapaiannya
sebesar 22% atau 2,2 juta kunjungan, Triwulan 2 dengan pencapaian 23% atau
sebesar 2,3 juta, Triwulan 3 dengan pencapaian 25% atau sebesar 2,5 juta, dan
Triwulan 4 dengan pencapaian 30% atau sebesar 3 juta.

Apabila dilihat pada periode semester, maka pada Semester 1 ditargetkan


kunjungan sebesar 4,5 juta atau dengan besaran 45% dari target, dan Semester
2 dengan target 5,5 juta atau sebesar 55% dari target. Target pada Semester 2
lebih besar dari Semester 1, hal ini dilihat dari historis kunjungan wisman tahun-
tahun sebelumnya serta pemberlakuan Bebas Visa Kunjungan yang berlaku
efektif pada Semester tersebut.
1.200.000

1.000.000

800.000

600.000

400.000

200.000
TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
- Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Target 2015 700.000 750.000 750.000 725.000 775.000 800.000 800.000 850.000 850.000 900.000 1.000.000 1.100.000

22% 23% 25% 30%


2.200.000 2.300.000 2.500.000 3.000.000

45% 55%
4.500.000 5.500.000
1. Efektif Pemberlakuan BVK
2. Efektif APBN

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 3


1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk melakukan kajian terhadap jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada tahun
2015.Adapun tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1. Teridentifikasinya perkembangan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia


menurut pintu masuk dan fokus pasar dalam setiap tiga bulan (triwulan)
selama tahun 2015;

2. Teridentifikasinya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jumlah


kunjungan wisman ke Indonesia dalam tahun 2015;

3. Terlaksananya suatu kajian perkembangan jumlah kunjungan wisman ke


Indonesia setiap tiga bulan (triwulan) selama tahun 2015.

1.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup kajian kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia adalah
sebagai berikut:

1. Pengumpulan data sekunder berupa statistik kunjungan wisatawan


mancanegara ke Indonesia dari berbagai sumber yaitu: Badan Pusat
Statistik (BPS), dan Pusat Data dan Informasi Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif. Data sekunder lainnya adalah data terkait isu-isu stratejik
internal dan eksternal kepariwisataan Indonesia yang diambil dari Internet,
WTTC, Media massa, serta sumber-sumber lainnya.

2. Melakukan sosialisasi hasil kajian kepada para pemangku kepentingan


terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dengan hasil kajian
kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 4


1.3 METODOLOGI KAJIAN
Dalam kajian kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2015,
maka akan dilakukan dengan metode-metode sebagai berikut:

Dalam melakukan pengumpulan data, maka data yang digunakan adalah


data sekunder yang diperoleh dengan teknik:

1. Studi Kepustakaan, sumber dari litelatur berasal dari buku, internet, ataupun
laporan-laporan terdahulu.

2. Desk Research, merupakan metode penelitian / pegkajian dengan tidak


melakukan observasi lapangan langsung dikarenakan keseluruhan data
yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari literature
yang ada.

3. Focus Group Discussion, melakukan diskusi yang terfokus pada setiap isu
yang muncul terkait kunjungan wisman periode tahun 2015 dengan
mengundang stakeholders/pihak-pihak yang terkait.

Dalam kajian kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, konsep yang


digunakan adalah kedatangan pengunjung ke Indonesia (visitor arrivals to
Indonesia). Hal ini berarti di dalamnya termasuk pelancong (excursionist),
namun dalam penyajiannya saat ini belum dapat dipisahkan antara wisman
(tourist) dengan pelancong (excursionist).

Kategori wisatawan mancanegara telah disepakati antara BPS dan Imigrasi,


sehingga tidak semua orang asing yang masuk ke Indonesia bisa dikategorikan
sebagai wisatawan mancanegara. Beberapa kategori yang telah ditetapkan
oleh pihak-pihak terkait tersebut menjadi dasar penentuan pencatatan jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 5


Berdasarkan kesepakatan dengan BPS dan Imigrasi, maka yang dikategorikan
sebagai pengunjung (visitor) yang datang ke Indonesia menurut jenis dokumen
perjalanan yang digunakan adalah :

a. Warga Negara Asing yang memasuki wilayah Indonesia yang


menggunakan salah satu jenis dari dokumen perjalanan di bawah ini :
1. Visa Kunjungan Usaha (VKU);
2. Visa Kunjungan Sosial Budaya (VKSB);
3. Visa Kunjungan Wisata (VKW);
4. Visa Kunjungan Pemerintahan;
5. Visa Singgah (crew dan non crew);
6. Visa Tinggal Terbatas ((courtesy dan Visa Berdiam Sementara);
7. Diplomatik;
8. Dinas;
9. Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS);
10. Visa Saat Kedatangan/Visa on Arrival (VSK(VOA);
11. Visa Singgah Saat Kedatangan /Khusus (VSSK);
12. Smard Card;
13. Saphire (pelayan khusus di Bandara Sukarno-Hatta);
14. Transit;
15. Crew (awak kapal udara/laut).

b. Warga Negara Indonesia yang memilki dokumen perjalanan dan disepakati


persentase besarannya sebagai berikut :
1. Paspor Diplomatik (50%)
2. Paspor Dinas (10%)
3. Tenaga Kerja Indonesia (10%)
4. Penduduk Luar Negeri/Pendul (100%)

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 6


Metode pengolahan data yang akan dilakukan untuk meramalkan /
memprediksi tingkat kunjungan wisman adalah dengan tekhnik Moving
Average Unweight, dimana data-data dari periode tahun 1990 hingga 2014
akan diuji dengan tingkat n=3, sehingga akan diperoleh perkiraan kunjungan
wisatawan mancanegara ke Indonesia di tahun 2015.

Moving Average (MA) memiliki formula sebagai berikut:

t  N 1

X i
X t  X t 1 ...... X t  N 1
Ft 1  i 1
 N
N
dimana :

Xt = data observasi periode t

N = panjang serial waktu yg digunakan

Ft+1 = nilai prakiraan periode t+1

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 7


BAB II
KUNJUNGAN
WISATAWAN
MANCANEGARA
PADA PERIODE TRIWULAN I-2015

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 8


2.1 PROYEKSI VS AKTUAL KUNJUNGAN WISMAN TRIWULAN I-2015
Kunjungan wisman ke Indonesia pada periode tahun 2015, diperkirakan akan
bertumbuh sebesar 7,52% menjadi 10,144,913 dari periode tahun 2014 yang
berada pada 9.435.411 kunjungan wisman. Pada tahun 2015, kunjungan
wisman tertinggi / periode high season diperkirakan akan terjadi pada bulan
Juni, Agustus, dan Desember.

PROYEKSI VS AKTUALISASI KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA


TAHUN 2015
1.200.000
Jan Feb Mar
Margin Margin Margin
-119.491 31.573 -41,868
(16,5%) (4,0%) (5,3%)
1.000.000
AVG error=
8,6%

800.000
789.596
786.653
723.039

600.000

400.000

200.000
842.530

755.080

831.464

771.299

811.229

920.995

789.407

912.046

845.563

867.694

807.747

989.855

Proyeksi 2015 Aktualisasi 2015

Dengan tingkat rata-rata error selama periode Jan-Mar 2015 sebesar 8,6%,
maka kunjungan wisman ke Indonesia diprediksi akan berada pada rentang:

9.271.018 ≤ Wisman 2015 ≤ 11.018.800

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 9


2.2 AKTUAL TRIWULAN I-2014 VS AKTUAL TRIWULAN I-2015
2.2.1 PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 MoM

Kunjungan wisman pada periode Januari 2015 berada pada 723.039


kunjungan atau turun sebesar -30.040 kunjungan dengan besaran -3,99%
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode
Februari 2015 berada pada 786.653 kunjungan atau meningkat sebesar +83.987
kunjungan dengan besaran +11,95% dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya. Pada periode Maret 2015 berada pada 789.596 kunjungan
atau meningkat sebesar +23,989 kunjungan dengan besaran +3,13%
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Selama triwulan pertama tahun 2015 perbandingan setiap bulannya (MoM),


kunjungan wisman ke Indonesia menunjukan performa negative pada periode
Januari, sementara pada periode Februari dan Maret menunjukan performa
positif.

PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 MoM


Margin Margin Margin
-30.040 +83.987 +23.989
800.000 14,00
780.000 12,00
10,00
760.000
8,00
740.000 6,00
720.000 4,00
700.000 2,00
0,00
680.000
-2,00
660.000 -4,00
640.000 -6,00
Januari Februari Maret
Growth MoM (%) -3,99 11,95 3,13
Aktual 2014 753.079 702.666 765.607
Aktual 2015 723.039 786.653 789.596

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 10


2.2.2 PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 YoY

Kunjungan wisman pada hingga periode Januari 2015 berada pada 723.039
kunjungan atau turun sebesar -30.040 kunjungan dengan besaran -3,99%
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode
Februari 2015 berada pada 1.509.692 kunjungan atau meningkat sebesar
+53.947 kunjungan dengan besaran +3,71% dibandingkan periode yang sama
pada tahun sebelumnya. Hingga periode Maret 2015 berada pada 2.299.288
kunjungan atau meningkat sebesar +77.936 kunjungan dengan besaran +3,51%
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hingga triwulan pertama tahun 2015 perbandingan setiap bulannya (YoY),


kunjungan wisman ke Indonesia menunjukan performa negative pada periode
Januari, sementara pada periode Februari dan Maret menunjukan performa
positif.

PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 YoY


Margin Margin Margin
-30.040 +53.947 +77.936
2.500.000 5,00
4,00
2.000.000 3,00
2,00
1.500.000 1,00
0,00
1.000.000 -1,00
-2,00
500.000 -3,00
-4,00
0 -5,00
Januari Februari Maret
Growth YoY(%) -3,99 3,71 3,51
Aktual 2014 753.079 1.455.745 2.221.352
Aktual 2015 723.039 1.509.692 2.299.288

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 11


2.3 TARGET TRIWULAN I-2015 VS AKTUAL TRIWULAN I-2015
2.3.1 PENCAPAIAN TRIWULAN I-2015 MoM

Kunjungan wisman pada periode Januari 2015 berada pada 723.039


kunjungan atau berada +23.039 kunjungan diatas target dengan besaran
pencapaian +3,29%. Pada periode Februari 2015 kunjungan wisman berada
pada 786.653 kunjungan atau berada +36.653 kunjungan diatas target dengan
besaran pencapaian +4,89%. Pada periode Maret 2015 kunjungan wisman
berada pada 789.596 kunjungan atau berada +39.596 kunjungan diatas target
dengan besaran pencapaian +5,28%.

Selama triwulan pertama tahun 2015 perbandingan setiap bulannya (MoM),


kunjungan wisman ke Indonesia mencapai target pada setiap bulannya.
Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan +5,28% diatas target
yang telah ditetapkan.

PENCAPAIAN TRIWULAN I-2015 MoM


Margin Margin Margin
+23.039 +36.653 +39.596
800.000 6,00
780.000
5,00
760.000
4,00
740.000
720.000 3,00
700.000
2,00
680.000
1,00
660.000
640.000 0,00
Januari Februari Maret
Achv. MoM (%) 3,29 4,89 5,28
Target 2015 700.000 750.000 750.000
Aktual 2015 723.039 786.653 789.596

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 12


2.3.2 PENCAPAIAN TRIWULAN I-2015 YoY

Kunjungan wisman hingga periode Januari 2015 berada pada 723.039


kunjungan atau berada +23.039 kunjungan diatas target dengan besaran
pencapaian +3,29%. Hingga periode Februari 2015 kunjungan wisman berada
pada 1.509.692 kunjungan atau berada +59.288 kunjungan diatas target
dengan besaran pencapaian +4,12%. Hingga periode Maret 2015 kunjungan
wisman berada pada 2.299.288 kunjungan atau berada +99.288 kunjungan
diatas target dengan besaran pencapaian +4,51%.

Hingga triwulan pertama tahun 2015 perbandingan setiap bulannya (YoY),


kunjungan wisman ke Indonesia mencapai target pada setiap bulannya.
Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan +4,51% diatas target
yang te;ah ditetapkan.

PENCAPAIAN TRIWULAN I-2015 YoY


Margin Margin Margin
+23.039 +59.288 +99.288
2.500.000 5,00
4,50
2.000.000 4,00
3,50
1.500.000 3,00
2,50
1.000.000 2,00
1,50
500.000 1,00
0,50
0 0,00
Januari Februari Maret
Achv. YoY(%) 3,29 4,12 4,51
Target 2015 700.000 1.450.000 2.200.000
Aktual 2015 723.039 1.509.692 2.299.288

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 13


BAB III
ISU-ISU STRATEJIK
INTERNAL
DAN EKSTERNAL
PADA PERIODE TRIWULAN I-2015

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 14


3.1 KAWASAN ASIA PASIFIK
Januari
1. Polemik penjatuhan hukuman mati warga Australia di Indonesia
2. Travel Warning dikeluarkan oleh AS dan Australia untuk Destinasi Surabaya
(Indonesia) terkait isu terorisme (ISIS)

Februari
1. Polemik penjatuhan hukuman mati warga Australia di Indonesia
2. Tsunami Hantam Pantai Utara Jepang
3. Dua Pria Rencanakan Serangan di Sydney atas Nama ISIS
4. Ledakan di sebuah Mall di Thailand
5. Kecelakaan pesawat Air Asia berdampak secara psikologis terhadap minat
wisman

Maret
1. Korut Ancam Serang Kantor HAM PBB di Seoul
2. Meninggalnya tokoh dunia (Singapura) Lee Kuan Yew
3. Kasus penahanan 16 WNI di Turki
4. Kasus hilangnya WNI di Turki yang diduga terkait ISIS
5. Penyerangan terhadap Dubes AS di Korsel

3.2 KAWASAN EROPA


Januari
1. Polemik Majalah Charlie Hebdo terkait kartun Nabi Muhammad di Prancis
2. Ribuan Warga Jerman Menentang Demonstrasi Anti-Islam
3. Eksekusi mati Pemerintah Indonesia menuai kecaman negara-negara Uni
Eropa Februari
1. Konflik Rusia-Ukraina: Serangan Roket Kaum Separatis Tewaskan 5 Pasukan
Ukraina
Maret
1. Dubes Perancis Peringatkan Indonesia Soal Eksekusi Mati Warganya

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 15


3.3 KAWASAN TIMUR TENGAH
Januari
1. ISIS Keluarkan Ancaman Baru untuk Bunuh Pilot Yordania
2. Raja Arab Saudi Meninggal Dunia
3. ISIS Minta Tebusan Rp 2,5 Triliun untuk 2 Sandera Jepang
4. Al Qaeda Yaman Klaim Dalangi Serangan "Charlie Hebdo"
Februari
1. ISIS Rekrut Perempuan Lewat Media Sosial
2. ISIS Rilis Video Kamp Pelatihan Militer Anak-anak
3. Kerusuhan Sepak Bola Mesir Tewaskan 22 Orang
4. Balas Kematian Pilot, Jet Tempur Yordania Bombardir ISIS di Suriah
Maret
1. KBRI Yaman Siap Evakuasi Ribuan WNI
2. Bom di Gereja Pakistan, Sedikitnya 14 Tewas
3. Serangan Udara AS Tewaskan 14 Orang di Suriah

3.4 KAWASAN LAINNYA


Januari
1. Ribuan Orang Di Seluruh Dunia Protes Charlie Hebdo
2. AS Peringatkan Ancaman Teror Global Setelah Serangan di Perancis
3. AS dan Inggris Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Satgas Anti-Teror
Februari
1. Warganya Dihukum Mati, Presiden Brasil Tolak Dubes Indonesia
2. Resolusi PBB Disahkan untuk Memutus Pendanaan ISIS
3. Obama Upayakan Resolusi 'Kekuatan Perang' Lawan ISIS
Maret
1. KBRI di Yaman diserang bom

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 16


3.5 INDONESIA
Januari
1. Harga BBM bersubsidi turun
2. Evakuasi korban Air Asia QZ8510 mendapat perhatian dunia.
Februari
1. Putusan hukuman mati yang ditentang oleh negara asal terpidana
2. Perayaan imlek (Tahun Baru China)

Maret
1. Plemik pemilihan KAPOLRI
2. Kunjungan Presiden Jokowi ke Tokyo, Jepang.

Triwulan I-2015 perekonomian Indonesia tumbuh 4,71 persen


Indonesia triwulan I-2015 dibanding triwulan I-2014 (y-on-y) tumbuh 4,71 persen
melambat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi produksi,
pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali
Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 2,32 persen.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi
yang tumbuh sebesar 10,53 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan
didukung oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah, dan PMTB. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,01 persen dan diikuti
Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 4,36 persen.
Sementara bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, pertumbuhan
ekonomi Indonesia triwulan I-2015 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 0,18
persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan diwarnai oleh faktor musiman pada
Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang tumbuh ekspansif
sebesar 14,63 persen. Pertumbuhan juga terjadi pada beberapa lapangan
usaha lainnya seperi Informasi dan Komunikasi tumbuh sebesar 3,06 persen dan
Jasa Perusahaan tumbuh sebesar 2,24 persen. Namun pertumbuhan ini tidak
mampu menahan terjadinya kontraksi ekonomi triwulan I-2015 disebabkan oleh
kontraksi pertumbuhan pada beberapa lapangan usaha yang memiliki
kontribusi besar seperti Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan;
dan Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor. Sementara dari
sisi pengeluaran, ekonomi triwulan I-2015 didorong oleh peningkatan
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,11 persen.
Sementara komponen-komponen lainnya menunjukkan penurunan.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 17


3.6 BERITA PENERBANGAN DOMESTIK DAN INTERNASIONAL
Januari
1. Izin rute penerbangan Surabaya-Singapura dengan frekuensi empat kali
sepekan AirAsia dibekukan mulai 2 Januari 2015.
2. Garuda Indonesia mulai 7 Januari 2015 menutup layanan penerbangan
Jakarta-Tokyo Narita. Dari Jakarta, Garuda Indonesia hanya akan
mengoperasikan rute penerbangan ke Tokyo Haneda dengan frekuensi
sebanyak satu kali dalam sehari.
3. Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia mengurangi frekuensi
penerbangan antara Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Bandara
Changi Singapura, dari yang sebelumnya 21 kali dalam seminggu menjadi 18
kali dalam seminggu.
4. Garuda Indonesia meluncurkan rute penerbangan Denpasar dan Beijing
secara nonstop mulai 13 Januari 2015 yang akan dioperasikan sebanyak tiga
kali dalam sepekan dengan pesawat Airbus A330.
5. Garuda Indonesia berencana menghubungkan kota-kota Chengdu,
Chongqing, Ningbo, Kunming, Jinan, Harbin, Xi’an, Shenyang, dan
Zhengzhou dengan Denpasar dan Manado.
Februari
1. Malindo Air menambah frekuensi rute Subang (Kuala Lumpur) ke Batam
menjadi tujuh kali seminggu dengan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 72
kursi.
2. Mulai 16 Februari 2015, GI juga menutup rute penerbangan Denpasar-Tokyo
Haneda, sedangkan rute penerbangan Denpasar-Tokyo Narita masih akan
tetap dioperasikan dengan frekuensi satu kali dalam sehari.
3. Pada 27 April 2015 Garuda Indonesia berencana mengurangi frekuensi
penerbangannya antara Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dan
Bandara Internasional Kansai di Osaka, Jepang. Garuda Indonesia akan
mengurangi frekuensi penerbangan Jakarta-Osaka dari empat kali seminggu
menjadi tiga kali seminggu.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 18


Maret
1. AirAsia Malaysia membuka dua rute Pontianak – Kuala Lumpur dan Medan –
Johor Bahru, yang terbang dua kali seminggu mulai 27 Maret 2015
menggunakan Airbus A320 dengan kapasitas 180 kursi.
2. AirAsia X akhirnya berhasil mengantongi izin rute Denpasar-Melbourne dari
otoritas penerbangan sipil Australia (CASA). AirAsia X memulai layanan
penerbangan Denpasar-Melbourne pada 18 Maret 2015. Penerbangan akan
dioperasikan dengan frekuensi lima kali seminggu menggunakan pesawat
Airbus A330-300 berkapasitas 377 kursi, terdiri dari 12 kursi kelas bisnis dan 365
kursi kelas ekonomi.
3. Indonesia AirAsia menambah frekuensi penerbangan di Denpasar menuju
Bandara Don Mueang Bangkok sebanyak 14 kali seminggu. Penerbangan ini
dioperasikan dengan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 19


BAB IV
KUNJUNGAN
WISMAN
BERDASARKAN
ORIGINASI
PADA PERIODE TRIWULAN I-2015

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 20


4.1 PASAR PARIWISATA SINGAPURA
Performansi Triwulan I-2015 MoM

Performansi kunjungan wisman dari Singapura pada periode Januari


mengalami penurunan sebesar -10,28% (-12.049) dibandingkan periode yang
sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Februari, kunjungan wisman asal
Singapura meningkat sebesar +1,95% (+1.840) dibandingkan periode yang
sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Maret kunjungan wisman asal
Singapura mengalami penurunan sebesar -8,21% (-11.271) dibandingkan
periode yang sama pada tahun sebelumnya.

PASAR PARIWISATA SINGAPURA


160.000 4,00%
140.000 2,00%
120.000 0,00%
100.000 -2,00%
80.000 -4,00%
60.000 -6,00%
40.000 -8,00%
20.000 -10,00%
- -12,00%
Jan Feb Mar
Pertumbuhan -10,28% 1,95% -8,21%
2014 117.207 94.587 137.320
2015 105.158 96.427 126.049

Performansi Triwulan I-2015 YoY

Secara kumulatif (Jan-Mar), kunjungan wisman asal Singapura berada pada


327.634 kunjungan atau menurun sebesar -6,15% (-21.480) dari periode yang
sama pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 21


4.2 PASAR PARIWISATA MALAYSIA
Performansi Triwulan I-2015 MoM

Performansi kunjungan wisman dari Malaysia pada periode Januari mengalami


penurunan sebesar -20,94% (-22.076) dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya. Pada periode Februari, kunjungan wisman asal Malaysia
mengalami penurunan sebesar -9,14% (-9.278) dibandingkan periode yang
sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Maret kunjungan wisman asal
Malaysia mengalami penurunan sebesar -1,14% (-1.239) dibandingkan periode
yang sama pada tahun sebelumnya.

PASAR PARIWISATA MALAYSIA


120.000 0,00%
100.000 -5,00%
80.000
-10,00%
60.000
-15,00%
40.000
20.000 -20,00%
- -25,00%
Jan Feb Mar
Pertumbuhan -20,94% -9,14% -1,14%
2014 105.410 101.484 108.799
2015 83.334 92.206 107.560

Performansi Triwulan I-2015 YoY

Secara kumulatif (Jan-Mar), kunjungan wisman asal Malaysia berada pada


283.100 kunjungan atau menurun sebesar -10,32% (-32.593) dari periode yang
sama pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 22


4.3 PASAR PARIWISATA AUSTRALIA
Performansi Trwulan I-2015 MoM

Performansi kunjungan wisman dari Australia pada periode Januari meningkat


sebesar +8,64% (+7.235) dibandingkan periode yang sama pada tahun
sebelumnya. Pada periode Februari, kunjungan wisman asal Australia
meningkat sebesar +11,23% (+7.914) dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya. Pada periode Maret kunjungan wisman asal Australia
meningkat sebesar +6,60% (+5.227) dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya.

PASAR PARIWISATA AUSTRALIA


100.000 12,00%
90.000
80.000 10,00%
70.000 8,00%
60.000
50.000 6,00%
40.000
30.000 4,00%
20.000 2,00%
10.000
- 0,00%
Jan Feb Mar
Pertumbuhan 8,64% 11,23% 6,60%
2014 83.700 70.469 79.209
2015 90.935 78.383 84.436

Performansi Triwulan I-2015 YoY

Secara kumulatif (Jan-Mar), kunjungan wisman asal Australia berada pada


253.754 kunjungan atau meningkat sebesar +8,74% (+20.376) dari periode yang
sama pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 23


4.4 PASAR PARIWISATA TIONGKOK
Performansi Triwulan I-2015 MoM

Performansi kunjungan wisman dari Tiongkok pada periode Januari mengalami


penurunan sebesar -8,74% (-7.741) dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya. Pada periode Februari, kunjungan wisman asal Tiongkok
meningkat sebesar +41,72% (+40.387) dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya. Pada periode Maret kunjungan wisman asal Tiongkok
meningkat sebesar +14,96% (+10.760) dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya.

PASAR PARIWISATA TIONGKOK


160.000 50,00%
140.000 40,00%
120.000 30,00%
100.000
20,00%
80.000
10,00%
60.000
40.000 0,00%

20.000 -10,00%
- -20,00%
Jan Feb Mar
Pertumbuhan -8,74% 41,72% 14,96%
2014 88.583 96.794 71.927
2015 80.842 137.181 82.687

Performansi Triwulan I-2015 YoY

Secara kumulatif (Jan-Mar), kunjungan wisman asal Tiongkok berada pada


300.710 kunjungan atau meningkat sebesar +16,87% (+43.406) dari periode
yang sama pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 24


4.5 PASAR PARIWISATA JEPANG
Performansi Triwulan I-2015 MoM

Performansi kunjungan wisman dari Jepang pada periode Januari meningkat


sebesar +7,45% (+2.572) dibandingkan periode yang sama pada tahun
sebelumnya. Pada periode Februari, kunjungan wisman asal Jepang
meningkat sebesar +18,94% (+7.257) dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya. Pada periode Maret kunjungan wisman asal Jepang
meningkat sebesar +13,16% (+4.943) dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya.

PASAR PARIWISATA JEPANG


50.000 20,00%
45.000 18,00%
40.000 16,00%
35.000 14,00%
30.000 12,00%
25.000 10,00%
20.000 8,00%
15.000 6,00%
10.000 4,00%
5.000 2,00%
- 0,00%
Jan Feb Mar
Pertumbuhan 7,45% 18,94% 13,16%
2014 34.520 38.317 37.564
2015 37.092 45.574 42.507

Performansi Triwulan I-2015 YoY

Secara kumulatif (Jan-Mar), kunjungan wisman asal Jepang berada pada


125.173 kunjungan atau meningkat sebesar +13,38% (+14.772) dari periode
yang sama pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 25


4.6 PASAR PARIWISATA LAINNYA
ASIA PASIFIK

selain 5 focus pasar utama yang telah di bahas pada halaman sebelumnya, di
kawasan ini Indonesia masih memiliki focus pasar lain yaitu: Korea Selatan,
India, Taiwan, Thailand, Filipina, dan Hongkong.

Jumlah Kunjungan Wisman Pertumbuhan


Fokus Pasar
Triwulan Ke-1 2014 Triwulan Ke-1 2015 YoY
ASIA PASIFIK
Korea Selatan 88,999 94,053 5.68%
India 53,266 59,991 12.63%
Taiwan 51,322 50,584 -1.44%
Thailand 20,620 21,309 3.34%
Filipina 30,676 30,237 -1.43%
Hongkong 19,998 20,586 2.94%

Selama periode Triwulan I-2015, pasar wisman asal Korea Selatan berada pada
jumlah 94.053 kunjungan wisman atau mengalami peningkatan sebesar +5,68%.
Pasar wisman asal India berada pada jumlah 59.991 kunjungan wisman atau
mengalami peningkatan sebesar +12,63%. Pasar wisman asal Taiwan berada
pada jumlah 50.584 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar -
1,44% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pasar wisman asal Thailand berada pada jumlah 21.309 kunjungan wisman
atau mengalami peningkatan sebesar +3,34. Pasar wisman asal Filipina berada
pada jumlah 30.237 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar -
1,43%. Pasar wisman asal Hong Kong berada pada jumlah 20.586 kunjungan
wisman atau mengalami peningkatan sebesar -2,94% dari periode yang sama
tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 26


EROPA

Selain kawasan Asia Pasifik, Indonesia juga memiliki focus pasar pariwisata yang
berasal dari Eropa. Dari berbagai Negara Eropa, berikut ini adalah focus pasar
pariwisata Indonesia, yaitu: Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, dan Rusia.

Jumlah Kunjungan Wisman Pertumbuhan


Fokus Pasar
Triwulan Ke-1 2014 Triwulan Ke-1 2015 YoY
EROPA
Belanda 33,405 32,934 -1.41%
Inggris 48,871 51,663 5.71%
Perancis 35,860 35,258 -1.68%
Jerman 35,170 34,373 -2.27%
Rusia 28,967 16,745 -42.19%

Selama periode triwulan I-2015, pasar wisman asal Belanda berada pada
jumlah 32.934 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar -1,41%.
Pasar wisman asal Inggris berada pada jumlah 51.663 kunjungan wisman atau
mengalami peningkatan sebesar +5,71% dari periode yang sama tahun
sebelumnya.

Pasar wisman asal Perancis berada pada jumlah 35.258 kunjungan wisman
atau mengalami penurunan sebesar -1,68. Pasar wisman asal Jerman berada
pada jumlah 34.373 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar -
2,27%. Pasar wisman asal Rusia berada pada jumlah 16.745 kunjungan wisman
atau mengalami penurunan sebesar -42,19% dari periode yang sama tahun
sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 27


TIMUR TENGAH DAN AMERIKA

Pasar pariwisata Indonesia untuk kawasan Amerika dan Timur tengah, yaitu:
Amerika Serikat, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain.

Jumlah Kunjungan Wisman Pertumbuhan


Fokus Pasar
Triwulan Ke-1 2014 Triwulan Ke-1 2015 YoY
AMERIKA
Amerika Serikat 55,816 53,950 -3.34%
TIMUR TENGAH
Arab Saudi 37,975 39,787 4.77%
Mesir 1,529 1,977 29.30%
Uni Emirat Arab 2,052 1,736 -15.40%
Bahrain 333 300 -9.91%

Selama periode triwulan I-2015, pasar wisman asal Amerika Serikat berada
pada jumlah 53.950 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar -
3,34. Pasar wisman asal Arab Saudi berada pada jumlah 39.787 kunjungan
wisman atau mengalami peningkatan sebesar +4,77% dari periode yang sama
tahun sebelumnya.

Pasar wisman asal Mesir berada pada jumlah 1.977 kunjungan wisman atau
mengalami peningkatan sebesar +29,30%. Pasar wisman asal Uni Emirat Arab
berada pada jumlah 1.736 kunjungan wisman atau mengalami penurunan
sebesar -15,40%. Pasar wisman asal Bahrain berada pada jumlah 300 kunjungan
wisman atau mengalami penurunan sebesar -9,91% dari periode yang sama
tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 28


BAB V
ANALISIS WISMAN
BERDASARKAN BAB

DESTINASI V
PADA PERIODE TRIWULAN I-2015

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 29


5.1 GREAT BALI (PINTU MASUK BANDARA NGURAH RAI)
Performansi Triwulan I-2015 MoM

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai (Great Bali)
pada periode Januari 2015 berada pada 288.755 kunjungan atau meningkat
sebesar +10.070 kunjungan dengan besaran +3,61% dibandingkan periode
yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Februari 2015 berada pada
333.072 kunjungan atau meningkat sebesar +63.705 kunjungan dengan
besaran +23,65% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada periode Maret 2015 berada pada 294.758 kunjungan atau meningkat
sebesar +26.340 kunjungan dengan besaran +9,81% dibandingkan periode
yang sama pada tahun sebelumnya.

PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 MoM


Margin Margin Margin
+10.070 +63.705 +26.340
350.000 25,00%
300.000
20,00%
250.000
200.000 15,00%

150.000 10,00%
100.000
5,00%
50.000
0 0,00%
Januari Februari Maret
Pertumbuhan 3,61% 23,65% 9,81%
2014 278.685 269.367 268.418
2015 288.755 333.072 294.758

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai (Great Bali)
selama triwulan I-2015, selalu meningkat setiap bulannya dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 30


Performansi Triwulan I-2015 YoY

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai (Great Bali)
hingga periode Januari 2015 berada pada 288.755 kunjungan atau meningkat
sebesar +10.070 kunjungan dengan besaran +3,61% dibandingkan periode
yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode Februari 2015 berada
pada 621.827 kunjungan atau meningkat sebesar +73.775 kunjungan dengan
besaran +13,46% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Hingga periode Maret 2015 berada pada 916.585 kunjungan atau meningkat
sebesar +100.115 kunjungan dengan besaran +12,26% dibandingkan periode
yang sama pada tahun sebelumnya.

PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 YoY


Margin Margin Margin
+10.070 +73.775 +100.115
1.000.000 16,00%
900.000 14,00%
800.000
12,00%
700.000
600.000 10,00%
500.000 8,00%
400.000 6,00%
300.000
4,00%
200.000
100.000 2,00%
0 0,00%
Januari Februari Maret
Pertumbuhan 3,61% 13,46% 12,26%
2014 278.685 548.052 816.470
2015 288.755 621.827 916.585

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai (Great Bali)
hingga triwulan I-2015 secara kumulatif mengalami peningkatan dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 31


Performansi Great Bali Pada Triwulan I-2015 Berdasarkan Fokus Pasar
Pada periode Triwulan I-2015, Australia menjadi penyumbang wisman terbesar
Great ini dengan kontribusi sebesar 24,81% dan diikuti oleh Tiongkok yang
memberikan kontribusi sebesar 20,88% dari keseluruhan total kunjungan wisman
periode ini ke Great Bali. Pasar penyumbang wisman terbesar lainnya ke Great
ini pada Periode Triwulan I-2015 adalah Jepang dengan 6,43%, Malaysia
dengan 4,75%, dan Korea Selatan dengan 4,21%.
Secara pertumbuhan pada Triwulan I-2015, pasar dengan pertumbuhan
tertinggi antara lain: Arab Saudi dengan 53,42%, Uni Emirat Arab dengan
47,67%, Mesir dengan 39,86%, Jepang dengan 28,88%, dan Tiongkok dengan
26,73% dibandingkan dengan periode Triwulan I-2014.
Kunjungan wisatawan mancanegara berdasarkan kebangsaan / fokus pasar
yang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai Bali, secara lengkapnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN KEBANGSAAN YANG MELALUI BANDARA NGURAH RAI BALI
PERIODE TRIWULAN I-2015
Januari Februari Maret TRIWULAN I-2015
KEBANGSAAN
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Pertmb. Ranking Saham
Australia 70,954 80,760 61,086 70,638 68,695 75,965 200,735 227,363 13.27% 1 24.81%
Tiongkok 52,060 51,394 56,941 93,629 42,042 46,399 151,043 191,422 26.73% 2 20.88%
Jepang 14,255 17,681 16,424 22,603 15,048 18,649 45,727 58,933 28.88% 3 6.43%
Malaysia 15,656 12,923 17,902 13,852 13,022 16,799 46,580 43,574 -6.45% 4 4.75%
Korea Selatan 12,223 14,678 12,069 13,112 9,831 10,787 34,123 38,577 13.05% 5 4.21%
Singapura 11,424 9,461 10,882 9,557 16,456 11,949 38,762 30,967 -20.11% 6 3.38%
Taiwan 8,448 8,051 10,256 10,474 8,815 10,153 27,519 28,678 4.21% 7 3.13%
Inggris 7,491 8,015 6,710 8,917 9,115 9,503 23,316 26,435 13.38% 8 2.88%
Amerika Serikat 8,018 7,400 7,862 8,717 9,025 8,865 24,905 24,982 0.31% 9 2.73%
India 5,675 7,226 6,116 9,992 6,133 7,728 17,924 24,946 39.18% 10 2.72%
Perancis 6,484 6,590 6,602 7,791 8,655 7,209 21,741 21,590 -0.69% 11 2.36%
Jerman 5,311 4,738 5,307 5,966 7,381 7,339 17,999 18,043 0.24% 12 1.97%
Belanda 5,168 5,958 4,901 5,962 5,672 5,608 15,741 17,528 11.35% 13 1.91%
Rusia 11,016 5,471 6,452 3,986 6,603 3,640 24,071 13,097 -45.59% 14 1.43%
Philipina 2,180 2,239 2,391 2,588 3,018 3,077 7,589 7,904 4.15% 15 0.86%
Hongkong 2,120 2,065 2,126 2,549 2,226 3,174 6,472 7,788 20.33% 16 0.85%
Thailand 1,783 1,866 2,187 2,073 2,892 3,055 6,862 6,994 1.92% 17 0.76%
Arab Saudi 439 517 312 434 213 528 964 1,479 53.42% 18 0.16%
Mesir 280 311 132 243 160 246 572 800 39.86% 19 0.09%
Uni Emirat Arab 49 54 - 32 37 41 86 127 47.67% 20 0.01%
Bahrain 76 31 36 32 15 31 127 94 -25.98% 21 0.01%
Lainnya 37,575 41,326 32,673 39,925 33,364 44,013 103,612 125,264 20.90%
TOTAL 278,685 288,755 269,367 333,072 268,418 294,758 816,470 916,585 12.26%

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 32


Performansi 5 Pasar Penyumbang Wisman Terbesar Pada Great Bali

Pada triwulan I-2015, wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu


masuk Jakarta di dominasi oleh mereka yang berasal dari Australia, Tiongkok,
Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan sebagai 5 negara penyumbang
kunjungan wisman terbesar pada Great ini.

Pertumbuhan Wisman melalui Pintu Masuk Ngurah Rai


Periode Jan-Mar
250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

(50.000)
Australia Tiongkok Jepang Malaysia Korea Selatan
2014 200.735 151.043 45.727 46.580 34.123
2015 227.363 191.422 58.933 43.574 38.577
Pertumbuhan 13,27% 26,73% 28,88% -6,45% 13,05%

Pada periode Triwulan I-2015 saja, kunjungan wisman asal Australia tercatat
sejumlah 227.363, diikuti oleh Tiongkok dengan 191.442, Jepang dengan 58.933,
Malaysia dengan 43.574, dan Korea Selatan dengan 38.577. Kunjungan wisman
asal Australia mengalami peningkatan sebesar +13,27%, Tiongkok meningkat
sebesar +26,73%, Jepang meningkat sebesar +28,88%, Malaysia turun sebesar -
6,45%, dan Korea Selatan meningkat sebesar +13,05%.

Performansi 5 pasar diatas pada Great Bali untuk periode setiap bulannya
selama Triwulan I-2015, tersaji pada grafik berikut ini.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 33


Pertumbuhan Batam 5 Pasar Terbesar Wisman Yang Melalui
bandara Ngurah Rai Pada Triwulan I-2015
90.000
80.000
JANUARI

70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
-
Australia Tiongkok Jepang Malaysia Korea Selatan
2014 70.954 52.060 14.255 15.656 12.223
2015 80.760 51.394 17.681 12.923 14.678
pertumbuhan 13,82% -1,28% 24,03% -17,46% 20,09%

100.000
90.000
FEBRUARI

80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
-
Australia Tiongkok Jepang Malaysia Korea Selatan
2014 61.086 56.941 16.424 17.902 12.069
2015 70.638 93.629 22.603 13.852 13.112
pertumbuhan 15,64% 64,43% 37,62% -22,62% 8,64%

80.000
70.000
MARET

60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
-
Australia Tiongkok Jepang Malaysia Korea Selatan
2014 68.695 42.042 15.048 13.022 9.831
2015 75.965 46.399 18.649 16.799 10.787
pertumbuhan 10,58% 10,36% 23,93% 29,00% 9,72%

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 34


Analisis Wisman Yang Melalui Pintu Masuk Great Bali Pada Triwulan I-2015

Pada bulan Januari, wisawatan asal Australia menurun -13,91% dibandingkan


dengan tahun sebelumnya. Demikian pula dengan wisatawan asal Korea
Selatan, mengalami penurunan -1,26% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kondisi hubungan diplomatik juga disinyalir menyebabkan pengurangan


jumlah wisatawan Australia ke Indonesia. Pemerintah Australia mengatakan
bahwa negara ini mungkin akan memboikot Indonesia, contohnya dengan
mendorong warga Australia untuk tidak berlibur di Bali (sebagai tempat tujuan
wisata yang populer bagi wisatawan Australia), sebagai reaksi dari komitmen
Indonesia untuk melaksanakan rencananya mengeksekusi dua warga Australia
yang saat ini menghadapi hukuman mati karena kasus narkoba. Pemerintah
Australia mengumumkan travel warning terhadap Indonesia pada awal
Januari 2015.

Pada bulan Februari, wisatawan asal Tiongkok yang datang ke Bali meningkat
secara signifikan sebesar +64,43% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini karena pada bulan Februari terdapat hari libur panjang menyambut
datangnya tahun baru Imlek di Tiongkok. Hari libur tersebut dimanfaatkan
untuk berwisata oleh penduduknya baik di dalam negeri maupun ke luar
negeri.

Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjok Oka
AA Sukawati menambahkan, tarif murah dengan lengkapnya destinasi
pariwisata menjadi magnet bagi wisman Tiongkok. Ketertarikan wisman asal
Tiongkok paling dominan pada wisata kuliner, handicraft, dan shopping.
Namun menurutnya, yang menjadi kendala bagi wisatawan Tiongkok ini
adalah minimnya jumlah pemandu wisata yang ahli berbahasa Mandarin.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 35


Sedangkan wisatawan asal Malaysia pada bulan Februari mengalami
penurunan sebesar -22,62% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada
penghujung 2014, terjadi insiden kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501.
Kejadian itu sepertinya masih membekas sampai awal tahun 2015, yang
terbukti pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke
Indonesia melalui beberapa pintu masuk tertentu.

Singapura yang pada tahun lalu masuk kedalam 5 pasar penyumbang wisman
ke Great Bali, pada periode ini tergeser oleh Korea Selatan. Hal ini diduga
dikarenakan oleh melambatnya pertumbuhan perekonomian negara tersebut
yang melambat tajam pada periode januari hingga Maret 2015.

GDP Korea Selatan pada kuartal 1 tahun 2015 sebesar USD 1410.38 triliun,
meningkat dari kuartal sebelumnya USD 1305.60 triliun. Perekonomian Korea
Selatan pada kuartal pertama tahun 2015 mencatat angka pertumbuhan 2,5%
(GDP Anual Growth Rate). Pengeluaran konsumsi masyarakat 2,0%, sementara
konsumsi swasta mencapai 1,5%. Dengan kondisi perekonomian dan konsumsi
masyarakat yang baik, wisman Korea Selatan cenderung dalam posisi
meningkat.

Kalender Korea Selatan menempatkan tanggal 20 Desember 2014 hingga 31


Januari 2015 sebagai liburan panjang musim dingin. Hal ini banyak
dimanfaatkan masyarakat asal Korea Selatan untuk melakukan perjalanan ke
luar negeri.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 36


5.2 GREAT JAKARTA (PINTU MASUK BANDARA SOEKARNO-HATTA)
Performansi Triwulan I-2015 MoM

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta (Great


Jakarta) pada periode Januari 2015 berada pada 165.746 kunjungan atau
menurun sebesar -21.377 kunjungan dengan besaran -11,42% dibandingkan
periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Februari 2015
berada pada 170.741 kunjungan atau turun sebesar -9.621 kunjungan dengan
besaran -5,33% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada periode Maret 2015 berada pada 203.019 kunjungan atau meningkat
sebesar +8.299kunjungan dengan besaran +4,26% dibandingkan periode yang
sama pada tahun sebelumnya.

PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 MoM


Margin Margin Margin
-21.377 -9.621 +8.299
250.000 6,00%
4,00%
200.000 2,00%
0,00%
150.000 -2,00%
-4,00%
100.000 -6,00%
-8,00%
50.000 -10,00%
-12,00%
0 -14,00%
Januari Februari Maret
Pertumbuhan -11,42% -5,33% 4,26%
2014 187.123 180.362 194.720
2015 165.746 170.741 203.019

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta (Great


Jakarta) selama triwulan I-2015 pada bulan Januari mengalami penurunan,
begitu pula dengan Februari, dan hanya meningkat pada bulan Maret
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 37


Performansi Triwulan I-2015 YoY

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta (Great


Jakarta) hingga periode Januari 2015 berada pada 165.746 kunjungan atau
turun sebesar -21.377 kunjungan dengan besaran -11,42% dibandingkan
periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode Februari 2015
berada pada 336.487 kunjungan atau turun sebesar -30.998 kunjungan dengan
besaran -8,44% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Hingga periode Maret 2015 berada pada 539.506 kunjungan atau turun
sebesar -22.699 kunjungan dengan besaran -4,04% dibandingkan periode yang
sama pada tahun sebelumnya.

PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 YoY


Margin Margin Margin
-21.377 -30.998 -22.699
600.000 0,00%

500.000 -2,00%

400.000 -4,00%

300.000 -6,00%

200.000 -8,00%

100.000 -10,00%

0 -12,00%
Januari Februari Maret
Pertumbuhan -11,42% -8,44% -4,04%
2014 187.123 367.485 562.205
2015 165.746 336.487 539.506

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta (Great


Jakarta) hingga triwulan I-2015 secara kumulatif mengalami penurunan
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 38


Performansi Great Jakarta Pada Triwulan I-2015 Berdasarkan Fokus Pasar
Pada periode Triwulan I-2015, Malaysia menjadi penyumbang wisman terbesar
Great ini dengan kontribusi sebesar 13,69% dan diikuti oleh Tiongkok yang
memberikan kontribusi sebesar 12,39% dari keseluruhan total kunjungan wisman
periode ini ke Great Jakarta. Pasar penyumbang wisman terbesar lainnya ke
Great ini pada Periode Triwulan I-2015 adalah Jepang dengan 9,99%,
Singapura dengan 8,23%, dan Arab Saudi dengan 7,05%.
Secara pertumbuhan pada Triwulan I-2015, pasar dengan pertumbuhan
tertinggi antara lain: Mesir dengan 21,40%, Jepang dengan 7,68%, Thailand
dengan 5,96%, Arab Saudi dengan 3,31%, dan Perancis dengan 2,23%
dibandingkan dengan periode Triwulan I-2014.
Kunjungan wisatawan mancanegara berdasarkan kebangsaan / fokus pasar
yang melalui pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta, secara lengkapnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN KEBANGSAAN YANG MELALUI BANDARA SOEKARNO-HATTA


PERIODE TRIWULAN I-2015
Januari Februari Maret TRIWULAN I-2015
KEBANGSAAN
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Pertmb. Ranking Saham
Malaysia 27,208 22,392 25,949 23,100 30,962 28,384 84,119 73,876 -12.18% 1 13.69%
Tiongkok 22,356 18,507 24,704 21,685 20,436 26,647 67,496 66,839 -0.97% 2 12.39%
Jepang 15,292 15,675 17,622 18,780 17,155 19,461 50,069 53,916 7.68% 3 9.99%
Singapura 14,880 13,608 14,667 14,276 17,310 16,516 46,857 44,400 -5.24% 4 8.23%
Arab Saudi 14,601 11,926 8,291 9,381 13,902 16,706 36,794 38,013 3.31% 5 7.05%
Korea Selatan 10,541 10,283 8,724 8,846 7,910 8,078 27,175 27,207 0.12% 6 5.04%
Amerika Serikat 6,434 6,349 6,737 6,100 7,391 7,470 20,562 19,919 -3.13% 7 3.69%
Australia 7,178 6,592 5,553 5,052 5,910 5,860 18,641 17,504 -6.10% 8 3.24%
India 5,736 5,414 5,602 5,474 6,374 6,476 17,712 17,364 -1.96% 9 3.22%
Taiwan 6,525 4,437 5,635 5,975 6,036 6,267 18,196 16,679 -8.34% 10 3.09%
Inggris 4,498 4,385 4,777 4,249 5,239 5,701 14,514 14,335 -1.23% 11 2.66%
Belanda 3,933 3,521 4,326 3,751 4,385 4,214 12,644 11,486 -9.16% 12 2.13%
Thailand 2,745 3,081 3,345 3,274 4,108 4,451 10,198 10,806 5.96% 13 2.00%
Jerman 2,869 2,761 3,730 3,453 4,245 4,393 10,844 10,607 -2.19% 14 1.97%
Philipina 3,015 3,038 3,408 2,932 3,272 3,594 9,695 9,564 -1.35% 15 1.77%
Hongkong 3,540 2,150 2,651 3,648 3,387 3,455 9,578 9,253 -3.39% 16 1.72%
Perancis 2,581 2,514 2,735 2,901 3,072 3,160 8,388 8,575 2.23% 17 1.59%
Rusia 1,109 801 1,022 736 834 675 2,965 2,212 -25.40% 18 0.41%
Uni Emirat Arab 476 407 615 480 860 682 1,951 1,569 -19.58% 19 0.29%
Mesir 269 323 258 361 333 360 860 1,044 21.40% 20 0.19%
Bahrain 77 69 57 44 67 85 201 198 -1.49% 21 0.04%
Lainnya 31,260 27,513 29,954 26,243 31,532 30,384 92,746 84,140 -9.28%
TOTAL 187,123 165,746 180,362 170,741 194,720 203,019 562,205 539,506 -4.04%

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 39


Performansi 5 Pasar Penyumbang Wisman Terbesar Pada Great Jakarta

Pada triwulan I-2015, wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu


masuk Jakarta di dominasi oleh mereka yang berasal dari Malaysia, Tiongkok,
Jepang, Singapura, dan Arab Saudi sebagai 5 negara penyumbang kunjungan
wisman terbesar pada Great ini.

Pertumbuhan Wisman melalui Pintu Masuk Bandara


Soekarno-Hatta Periode Jan-Mar
90.000
80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0
-10.000
Malaysia Tiongkok Jepang Singapura Arab Saudi
2014 84.119 67.496 50.069 46.857 36.794
2015 73.876 66.839 53.916 44.400 38.013
Pertumbuhan -12,18% -0,97% 7,68% -5,24% 3,31%

Pada periode Triwulan I-2015 saja, kunjungan wisman asal Malaysia tercatat
sejumlah 73.876, diikuti oleh Tiongkok dengan 66.839, Jepang dengan 53.916,
Singapura dengan 44.400, dan Arab Saudi dengan 38.013. Kunjungan wisman
asal Malaysia mengalami penurunan sebesar -12,18%, Tiongkok turun sebesar -
0,97%, Jepang meningkat sebesar +7,68%, Singapura turun sebesar -5,24%, dan
Arab Saudi meningkat sebesar +73,31%.

Performansi 5 pasar diatas pada Great Jakarta untuk periode setiap bulannya
selama Triwulan I-2015, tersaji pada grafik berikut ini.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 40


Pertumbuhan Batam 5 Pasar Terbesar Wisman Yang Melalui
bandara Soekarno-Hatta Pada Triwulan I-2015
30.000

25.000
JANUARI

20.000

15.000

10.000

5.000

0
Malaysia Tiongkok Jepang Singapura Arab Saudi
2014 27.208 22.356 15.292 14.880 14.601
2015 22.392 18.507 15.675 13.608 11.926
pertumbuhan -17,70% -17,22% 2,50% -8,55% -18,32%

30.000
FEBRUARI

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

0
Malaysia Tiongkok Jepang Singapura Arab Saudi
2014 25.949 24.704 17.622 14.667 8.291
2015 23.100 21.685 18.780 14.276 9.381
pertumbuhan -10,98% -12,22% 6,57% -2,67% 13,15%

35.000
30.000
MARET

25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
Malaysia Tiongkok Singapura Jepang Arab Saudi
2014 30.962 20.436 17.310 17.155 13.902
2015 28.384 26.647 16.516 19.461 16.706
PERTUMBUHAN -8,33% 30,39% -4,59% 13,44% 20,17%

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 41


Analisis Wisman Yang Melalui Pintu Masuk Great Jakarta Pada Triwulan I-2015

Berdasarkan data Passenger Exit Survey (PES) 2014 profil wisatawan


mancanegara yang datang ke DKI Jakarta sebagai berikut: 69,98% merupakan
wisman repeater, 53,79% Wisman berpergian sendiri, 32,31% berusia 35-40 tahun
merupakan demografi tebesar dari wisman yang berkunjung ke Jakarta, lama
tinggal rata-tata 6,94 hari, rata-rata pengeluaran harian sebesar $167,95,
98,81% melakukan pengaturan perjalanan sendiri, 79,19% menginap di hotel
berbintang, 39,41% bekerja sebagai manager. 51,3% tujuan ke Jakarta untuk
keperluan bisnis, sebaran wisman yang datang ke Jakarta melanjutkan ke
Jawa Barat sebesar 13,39%, Yogyakarta 5,32%, Jawa Timur 2,57%, Bali 10,36%,
NTB 2,20%.

DKI Jakarta mempunyai lima besar negara yang sedikit berbeda bila
dibandingkan dengan lima besar negara wisman di Indonesia. Lima besar
Indonesia yang dijadikan lima pasar utama adalah Negara Malaysia,
Singapura, China, Jepang dan Australia. Sementara di DKI Jakarta lima besar
adalah Negara Malaysia, Tiongkok, Jepang, Singapura dan Arab Saudi.

Dikarenakan faktor terbesar datang ke Jakarta bertujuan untuk bisnis maka


analisis kunjungan wisatawan mancanegara di Jakarta berusaha melihat
indikator ekonomi dalam melihat naik turunnya jumlah kunjungan Wisman di
DKI Jakarta. Walaupun masih banyak faktor lain yang dapat menentukan
motivasi wisman berkunjung ke suatu destinasi.

Karena data pertumbuhan ekonomi Jakarta baru dapat dilihat pada tahun
depan (2014 pada 2015) maka kami melihat data Indonesia secara
keseluruhan yang dikeluarkan oleh BPS. Perekonomian Indonesia yang diukur
berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 42


triwulan I-2015 mencapai Rp2.724,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010
mencapai Rp2.157,5 triliun.

Ekonomi Indonesia triwulan I-2015 terhadap triwulan I-2014 tumbuh 4,71 persen
(y-on-y) melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2014 sebesar
5,14 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan
Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,53 persen. Dari sisi Pengeluaran oleh
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,01 persen.

Ekonomi Indonesia triwulan I-2015 terhadap triwulan sebelumnya turun sebesar


0,18 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan ini diwarnai oleh faktor
musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang
tumbuh 14,63 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan
terkontraksinya kinerja investasi (minus 4,72 persen) dan ekspor (minus 5,98
persen).

Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan I-2015 didominasi oleh
kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di
Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto,
yakni sebesar 58,30 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,56 persen,
dan Pulau Kalimantan 8,26 persen.

Perlambatan ekonomi dapat mempengaruhi kunjugan wisman yang datang


ke DKI Jakarta. Sebagian besar datang dengan tujuan bisnis yang bersifat MICE
(meeting, insentif, convention dan exhibition). DKI Jakarta harus
mengoptimalisasikan sektor MICE untuk mempertahankan kunjungan wisman.
Perbaikan venue MICE dan pekerjaan maha berat untuk mengurai kemacetan
Jakarta yang banyak dikeluhkan wisman.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 43


5.3 GREAT BATAM (PINTU MASUK LAUT & UDARA BATAM)
Performansi Triwulan I-2015 MoM

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Batam (Great Batam) pada
periode Januari 2015 berada pada 114.478 kunjungan atau turun sebesar -
4.576 kunjungan dengan besaran -3,84% dibandingkan periode yang sama
pada tahun sebelumnya. Pada periode Februari 2015 berada pada 119.642
kunjungan atau meningkat sebesar +22.197 kunjungan dengan besaran
+22,78% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada
periode Maret 2015 berada pada 124.019 kunjungan atau meningkat sebesar
+2.000 kunjungan dengan besaran +1,64% dibandingkan periode yang sama
pada tahun sebelumnya.

PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 MoM


Margin Margin Margin
-4.576 +22.197 +2.000
140.000 25,00%
120.000 20,00%
100.000 15,00%
80.000 10,00%
60.000 5,00%
40.000 0,00%
20.000 -5,00%
0 -10,00%
Januari Februari Maret
Pertumbuhan -3,84% 22,78% 1,64%
2014 119.054 97.445 122.019
2015 114.478 119.642 124.019

Kunjungan wisman yang melalui pintu Batam (Great Batam) selama triwulan I-
2015 pada bulan Januari mengalami penurunan, namun pada bulan Februari
dan Maret mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama
pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 44


Performansi Triwulan Ke-1 YoY

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Batam (Great Batam) hingga
periode Januari 2015 berada pada 114.478 kunjungan atau turun sebesar -
4.576 kunjungan dengan besaran -3,84% dibandingkan periode yang sama
pada tahun sebelumnya. Hingga periode Februari 2015 berada pada 234.120
kunjungan atau meningkat sebesar +17.621 kunjungan dengan besaran +8,14%
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode
Maret 2015 berada pada 358.139 kunjungan atau meningkat sebesar +19.621
kunjungan dengan besaran +5,80% dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya.

PERFORMANSI TRIWULAN I-2015 YoY


Margin Margin Margin
-4.576 +17.621 +19.621
400.000 10,00%
350.000 8,00%
300.000 6,00%
250.000 4,00%
200.000 2,00%
150.000 0,00%
100.000 -2,00%
50.000 -4,00%
0 -6,00%
Januari Februari Maret
Pertumbuhan -3,84% 8,14% 5,80%
2014 119.054 216.499 338.518
2015 114.478 234.120 358.139

Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Batam (Great Batam) hingga
triwulan I-2015 secara kumulatif mengalami peningkatan dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 45


Performansi Great Batam Pada Triwulan I-2015 Berdasarkan Fokus Pasar
Pada periode Triwulan I-2015, Singapura menjadi penyumbang wisman
terbesar Great ini dengan kontribusi sebesar 56,86% dan diikuti oleh Malaysia
yang memberikan kontribusi sebesar 12,13% dari keseluruhan total kunjungan
wisman periode ini ke Great Batam. Pasar penyumbang wisman terbesar
lainnya ke Great ini pada Periode Triwulan I-2015 adalah Korea Selatan dengan
5,93%, India dengan 2,93%, dan Filipina dengan 2,68%.
Secara pertumbuhan pada Triwulan I-2015, pasar dengan pertumbuhan
tertinggi antara lain: Taiwan dengan 13,17%, Hongkong dengan 10,87%,
Amerika Serikat dengan 1,95%, Filipina dengan 1,03%, dan Singapura dengan -
0,03% dibandingkan dengan periode Triwulan I-2014.
Kunjungan wisatawan mancanegara berdasarkan kebangsaan / fokus pasar
yang melalui pintu masuk Batam, secara lengkapnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN KEBANGSAAN YANG MELALUI PINTU MASUK BATAM


PERIODE TRIWULAN I-2015
Januari Februari Maret TRIWULAN I-2015
KEBANGSAAN
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Pertmb. Ranking Saham
Singapura 65,818 68,323 52,996 51,542 73,738 72,622 192,552 192,487 -0.03% 1 56.86%
Malaysia 13,180 13,378 14,485 13,209 15,677 14,461 43,342 41,048 -5.29% 2 12.13%
Korea Selatan 8,676 6,967 5,591 6,918 6,475 6,202 20,742 20,087 -3.16% 3 5.93%
India 2,795 3,773 4,558 3,029 3,432 3,105 10,785 9,907 -8.14% 4 2.93%
Philipina 2,539 3,204 3,523 2,792 2,927 3,086 8,989 9,082 1.03% 5 2.68%
Tiongkok 2,512 3,191 3,939 2,743 2,773 2,626 9,224 8,560 -7.20% 6 2.53%
Jepang 1,713 1,881 1,985 1,809 1,969 1,958 5,667 5,648 -0.34% 7 1.67%
Inggris 1,441 1,250 1,589 1,247 1,572 1,424 4,602 3,921 -14.80% 8 1.16%
Amerika Serikat 1,050 1,047 974 1,025 1,151 1,165 3,175 3,237 1.95% 9 0.96%
Australia 1,117 1,073 1,024 867 1,057 1,049 3,198 2,989 -6.54% 10 0.88%
Taiwan 372 385 399 512 406 435 1,177 1,332 13.17% 11 0.39%
Belanda 331 385 387 340 407 389 1,125 1,114 -0.98% 12 0.33%
Jerman 386 320 382 350 492 379 1,260 1,049 -16.75% 13 0.31%
Perancis 410 351 472 301 506 360 1,388 1,012 -27.09% 14 0.30%
Thailand 336 282 352 263 500 263 1,188 808 -31.99% 15 0.24%
Hongkong 203 203 191 214 204 246 598 663 10.87% 16 0.20%
Rusia 59 84 80 49 73 70 212 203 -4.25% 17 0.06%
Arab Saudi 24 15 16 33 21 12 61 60 -1.64% 18 0.02%
Mesir 13 19 9 12 24 4 46 35 -23.91% 19 0.01%
Uni Emirat Arab 4 2 3 0 1 2 8 4 -50.00% 20 0.00%
Bahrain 0 1 1 0 0 1 1 2 100.00% 21 0.00%
Lainnya 11,499 12,920 26,686 10,190 10,614 12,160 48,799 35,270 -27.72%
TOTAL 114,478 119,054 119,642 97,445 124,019 122,019 358,139 338,518 -5.48%

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 46


Performansi 5 Pasar Penyumbang Wisman Terbesar Pada Great Batam

Pada Triwulan I-2015, wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu


masuk Batam di dominasi oleh mereka yang berasal dari Singapura, Malaysia,
Korea Selatan, India dan Tiongkok sebagai 5 negara penyumbang kunjungan
wisman terbesar pada Great ini.

Pertumbuhan Wisman melalui Pintu Masuk


Batam Periode Jan-Mar
200.000
180.000
160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
-
Singapura Malaysia Korea Selatan India Tiongkok
2014 192.487 41.048 20.087 9.907 8.560
2015 192.552 43.342 20.742 10.785 9.224
Pertumbuhan 0,03% 5,59% 3,26% 8,86% 7,76%

Pada periode Triwulan I-2015 saja, kunjungan wisman asal Singapura tercatat
sejumlah 192.552, diikuti oleh Malaysia dengan 43.342, Korea Selatan dengan
20.742, India dengan 10.785, dan Tingkok dengan 9.224. Kunjungan wisman
asal Singapura mengalami peningkatan sebesar +0,03%, Malaysia meningkat
sebesar +5,59%, Korea Selatan meningkat sebesar +3,26%, India meningkat
sebesar +8,86%, dan Tiongkok meningkat sebesar +7,76%.

Performansi 5 pasar diatas pada Great Batam untuk periode setiap bulannya
selama Triwulan I-2015, tersaji pada grafik berikut ini.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 47


Pertumbuhan 5 Pasar Terbesar Wisman Yang Melalui Pintu
Masuk Batam Pada Triwulan I-2015
80.000
70.000
JANUARI

60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
-
Singapura Malaysia Korea Selatan India Philipina
2014 68.323 13.378 6.967 3.773 3.204
2015 65.818 13.180 8.676 2.795 2.539
Pertumbuhan -3,67% -1,48% 24,53% -25,92% -20,76%

60.000
FEBRUARI

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

-
Singapura Malaysia Korea Selatan India Philipina
2014 51.542 13.209 6.918 3.029 2.792
2015 52.996 14.485 5.591 4.558 3.523
Pertumbuhan 2,82% 9,66% -19,18% 50,48% 26,18%

80.000
70.000
60.000
MARET

50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
-
Singapura Malaysia Korea Selatan India Philipina
2014 72.622 14.461 6.202 3.105 3.086
2015 73.738 15.677 6.475 3.432 2.927
Pertumbuhan 1,54% 8,41% 4,40% 10,53% -5,15%

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 48


Analisis Wisman Yang Melalui Pintu Masuk Great Batam Pada Triwulan I-2015

Batam merupakan pintu masuk dengan kunjungan wisatawan mancanegara


(wisman) terbesar ketiga setelah Bali dan Jakarta. Karakteristik Batam cukup
berbeda dibandingkan dengan Bali dan Jakarta. Jika di Bali dan Jakarta
hampir seluruh wisman masuk melalui jalur udara, namun bila di Batam, wisman
yang berkunjung (terutama didominasi oleh Singapura) sebagian besar melalui
pelabuhan laut seperti Batam Center, Sekupang, Harbour Bay, Marina, dan
Nongsa.

Periode triwulan I-2015 atau bulan Januari s.d Maret, kunjungan wisman ke
Batam mencapai angka 358.139 orang atau naik sebesar 5,80% dibanding
kuartal yang sama tahun 2014 yang sebesar 338.518 orang. Dari angka
tersebut, sepuluh besar wisman berdasarkan kebangsaan (nationality) terdiri
dari Singapura, Malaysia, Korea Selatan, India, Tiongkok, Filipina, Jepang,
Inggris, Australia dan Amerika Serikat. Singapura sebagai pasar tradisional
(generic market) Batam menduduki peringkat pertama dengan angka 192.487
orang, diikuti Malaysia dengan 41.048 orang, Korea Selatan 20.087 orang, India
dengan 9.907orang dan Tiongkok dengan 9.224 orang.

Secara umum terjadi fluktuasi dimana angka kunjungan bulan Januari secara
total turun dibanding bulan yang sama pada tahun 2014. Penurunan angka
kunjungan di bulan Januari terjadi karena perayaan Tahun Baru Cina (Imlek)
2566 tahun 2015 yang bergeser ke bulan Februari sehingga wisman menahan
diri untuk tidak melakukan perjalanan ke Batam hingga bulan Februari. Hal ini
terbukti dengan naiknya angka kunjungan di Februari yang mencapai angka
119.642 orang atau 22,78% dibanding Februari 2014 yang sebesar 97.442 orang.
Angka kunjungan mengalami kenaikan lagi pada bulan Maret sebesar 124.019
orang.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 49


BAB VI
SKENARIO
PENCAPAIAN
TARGET 10 JUTA
KUNJUNGAN
WISMAN

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 50


6.1 RATA-RATA SHARE (SAHAM) KUNJUNGAN WISMAN 5 TAHUN
TERAKHIR
Share (saham) rata-rata untuk setiap kuartal selama 5 tahun kebelakang
menunjukkan bahwa Kuartal ke IV selalu memberikan share yang lebih besar
pada kunjungan wisman. Dalam kurun waktu 5 tahun, rata-rata share pada
Kuartal I adalah 23,11%, Kuartal II sebesar 24,67%, Kuartal III sebesar 25,66%, dan
Kuartal IV sebesar 26,56% dari total keseluruhan kunjungan wisman ke
Indonesia.
1.000.000
900.000
800.000
KUNJUNGAN WISMAN

700.000
600.000
500.000
400.000 Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata
300.000 Share Share Share Share
Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
200.000 23,11% 24,67% 25,66% 26,56%
100.000
-
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

2010 2011 2012 2013 2014

P1 P2* P3* P4* TOTAL


JIKA 47.79% 52.21%
100.00%
23.11% 24.67% 25.66% 26.56%

2015 2,299,288 2,454,560* 2,552,714* 2,641,804* 9,948,366*

*) Asumsi

Dengan asumsi tersebut, maka bila pada Triwulan I pencapaian kunjungan


wisman berada pada angka 2.299.288 (23,11%), maka diasumsikan kunjungan
wisman pada tahun 2015 ini akan berada pada 9,948,366 kunjungan wisman.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 51


6.2 SKENARIO PENCAPAIAN TARGET 10 JUTA KUNJUNGAN WISMAN
PADA TAHUN 2015
Hingga bulan Maret 2015, kunjungan wisman ke Indonesia baru mencapai
2,299,288 kunjungan, maka untuk mencapai 10 juta kunjungan wisman dengan
9 bulan periode tersisa, diperlukan kunjungan wisman sejumlah 7.700.712
kunjungan.

SKENARIO PENCAPAIAN TARGET 10 JUTA


KUNJUNGAN WISMAN PADA TAHUN 2015
1200000 0,14
0,12
1000000 0,1
0,08
800000 0,06
0,04
12,58%

12,51%
7,54%

8,00%

8,44%

7,40%

2,81%

6,52%
600000
0,02
400000 0
-5,16%

-0,02
200000 -0,04
-0,06
0 -0,08

% Skenario #2 Skenario #2 Target 2015 REALISASI 2015

SKENARIO #1

Dengan sisa periode 9 bulan menuju akhir tahun 2015 maka diperlukan rata-
rata perbulan selama 9 bulan tersisa sejumlah 855.635 kunjungan wisman.

SKENARIO #2

Dengan menggunakan probabilitas, maka didapatkan hasil rata-rata


pertumbuhan sebesar 0,1638181% dari tahun sebelumnya.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 52


BAB VII
PENUTUP

BAB

VII
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 53
PENUTUP

1. Kunjungan wisman pada Triwulan I-2015 secara YoY berada +4,51% diatas
target yang ditetapkan dan berada +3,51% diatas realisasi pada periode
yang sama pada tahun sebelumnya. Untuk mencapai target 10 Juta
kunjungan wisman pada tahun 2015 dengan 9 bulan tersisa, maka
diperlukan jumlah kunjungan rata-rata per bulan sebesar 855.635 kunjungan.

2. Pada tahun 2015, pola kunjungan wisman identik dengan pola kunjungan
pada periode tahun 2013, dimana pada peride ini kunjungan wisman
mengalami pertumbuhan negatif pada bulan Januari. Hal ini diduga
disebabkan oleh pergeseran Imlek (Tahun Baru China) dimana pada
periode tersebut tercatat bahwa Imlek jatuh pada bulan Februari,
sedangkan pada tahun 2014, Imlek jatuh pada bulan Januari. Kunjungan
wisman tertinggi (Peak Period) pada Triwulan-I (Jan-Mar), pada umumnya
jatuh bertepatan dengan perayaan Imlek.

3. Diantara 5 fokus utama pasar pariwisata Indonesia, Tiongkok menjadi pasar


dengan performansi terbaik sepanjang Triwulan I-2015 dengan mencatat
pertumbuhan YoY sebesar +16,87%, diikuti oleh Jepang dengan
pertumbuhan YoY sebesar +13,38%, dan Australia degan pertumbuhan YoY
sebesar +8,74%. Sementara 2 pasar utama lainnya yaitu Singapura dan
Malaysia, masing-masing memiliki performansi negatif dengan masing-
masing pertumbuhan YoY sebesar -6,15% dan -10,32%.

4. Diantara 3 Great utama destinasi pariwisata Indonesia, Great Bali menjadi


satu-satunya great yang menunjukan performansi positif setiap bulannya
selama periode Triwulan I-2015 dengan pertumbuhan YoY sebesar +12,26 %.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 54


Pada Great Bali, 5 pasar pariwisata yang memberikan kontribusi terbesar
terhadap kunjungan wisman pada periode ini adalah: Australia, Tiongkok,
Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan. Great Jakarta pada periode ini
memiliki performansi YoY negatif sebesar -4,04%, dimana tercatat hanya
pada bulan Maret saja perfomansi positif ditunjukan oleh pintu masuk Great
ini. Pada Great Jakarta, 5 pasar pariwisata yang memberikan kontribusi
terbesar terhadap kunjungan wisman pada periode ini adalah: Malaysia,
Tiongkok, Jepang, Singapura, dan Arab Saudi. Great Batam pada periode
ini menunjukan performansi YoY positif sebesar +5,80% dimana hanya pada
bulan Januari saja performansi pintu masuk Great ini menunjukan
performansi negatif. Pada great Batam, 5 pasar pariwisata yang
memberikan kontribusi terbesar terhadap kunjungan wisman pada periode
ini adalah: Singapura, Malaysia, Korea Selatan, India dan Tiongkok.

5. Fluktuasi kunjungan wisman ke Indonesia yang melalui 3 Great utama


ditentukan oleh karakteristik wisman yang pada umumnya berkunjungan ke
Indonesia melalui pintu masuk Great tersebut. Pada Great Jakarta, umunya
wisman berkunjung untuk bisnis sehingga kondisi ekonomi baik di negara
asal maupun di Indonesia dapat mempengaruhi naik/turunnya kunjungan
wisman melalui pintu di Great Jakarta. Pada Great Bali, umumnya wisman
berkunjung untuk tujuan berlibur sehingga wisman cenderung sensitif
terhadap isu-isu keamanan, preferensi kunjungan dari berbagai sumber,
serta pengalaman kunjungan sebelumnya. Berbeda dengan Great Jakarta
dan Bali, Great Batam memiliki karakteristik khusus, dimana Great ini
merupakan sumber terbesar kunjungan wisman dari Singapura dan Malaysia
yang melakukan perjalanan Cross Border melalui jalur laut.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015 55


ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN
Gedung Sapta Pesona Lt. 21
Jalan Medan Merdeka Barat No. 17
Jakarta Pusat 10110

Anda mungkin juga menyukai