Anda di halaman 1dari 4

1001 Cara Mengembangkan Pendidikan

Karakter di Sekolah
10 Maret 2015 20:52 Diperbarui: 17 Juni 2015 09:50 10478 0 1

Ketika kita dihadapkan pada suatu pertanyaan apa itu karakter ? Mungkin para pembaca
mempunyai pandangan tersendiri ada yang menjawab karakter itu ciri khas atau kebiasaan
bisa saja karakter itu suatu perilaku, bukankah begitu ? Yap tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
memang kata karakter identik dengan hal-hal tersebut. Ketahuilah bahwa karakter
merupakan kualitas moral dan mental seseorang yang pembentukannya dipengaruhi oleh
faktor bawaan (keturunan) dan lingkungan (sosialisasi atau pendidikan).

Prof.Suyanto, PhD mengemukakan karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama. Dari definisi di atas telah jelas
bahwa penekanan karakter itu adalah cara berpikir dan berperilaku.

Lantas jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, bagaimana karakter siswa yang baik ?
Singkat saja jawabnya karakter siswa yang baik adalah karakter yang menunjukkan bahwa
dirinya seorang pelajar yang berpendidikan, iya toh ?

Mengucapkan kata-kata manis memang mudah, namun bukti yang ada tak semanis kata yang
terucap. Ini memang benar adanya, perilaku pelajar saat ini sepertinya tak lagi mencerminkan
dirinya pelajar, bahkan di usia sekolah dasar anak-anak seperti terbiasa memanggil temannya
dengan sebutan binatang, anak laki-laki pandai berkelahi layaknya adegan smackdown,
banyak kasus siswa SD yang sudah berani melakukan perbuatan asusila, dan lain-lain.

Wow ironi bukan ?

Dari berbagai kasus yang terjadi, persoalan utamanya adalah lunturnya nilai-nilai moral
sehingga berdampak terbentuknya karakter negatif. Potensi karakter yang baik sebenarnya
telah dimiliki manusia sebelum dilahirkan tetapi potensi tersebut harus terus dibina melalui
sosialisasi dan pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu wadah dalam menunjang
pembentukan karakter tiap individu.

Ingatkah UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ? Dalam Undang-
undang tersebut dikemukakan bahwa pendidikan Indonesia bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang (1) beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) sehat, (4) berilmu, (5) cakap, (6) kreatif, (7)
mandiri, (8) menjadi warga negara yang demokratis, dan (9) bertanggung jawab.

Membentuk karakter yang baik merupakan hal besar yang menjadi tugas utama seorang guru
sebagai seorang pendidik, bahkan merupakan gunungan PR yang belum terselesaikan.

Persoalan karakter memang cukup mengakar dalam dunia pendidikan, hingga pemerintah
turut andil di dalamnya. Masih hangat ditelinga kita tentang Kurikulum 2013, yap kurikulum
ini disebut-sebut sebagai senjata pamungkas untuk dapat memperbaiki karakter siswa di
Indonesia.

Semboyan kurikulum 2013 adalah Pendidikan Karakter

Apa itu pendidikan karakter ?

Menurut Menurut Burhanuddin dan Sumiati (2007:115) pendidikan karakter diartikan


sebagai upaya terencana untuk membantu orang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas
nilai-nilai etika/moral. Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang
membantu orang hidup dan bekerja bersama-sama sebagai keluarga, teman, tetangga,
masyarakat, dan bangsa.

Lantas bagaimana cara mengembangkan pendidikan karakter di sekolah ?

Menurut Saptono (2011:199) terdapat beberapa cara untuk mengembangkan pendidikan


karakter di sekolah, yaitu :

1.Memajang gambar-gambar para tokoh inspiratif di aula sekolah dan ruang-ruang kelas.

2.Membuat program penghargaan untuk mengapresiasi berbagai hal yang membanggakan,


selain prestasi akademis, olahraga atau kesenian.
3.Membuat pedoman perilaku di kelas dan sekolah yang disetujui oleh para siswa dan guru.

4.Mengundang para orangtua siswa untuk mengamati dan berkontribusi terhadap kemajuan
kelas atau sekolah.

5.Meminta siswa mengungkapkan tokoh idola yang bersifat personal dan tanyakan mengapa
tokoh itu menjadi idola siswa yang bersangkutan.

6.Memimpin para siswa dengan keteladanan.

7.Jangan biarkan berbagai bentuk ketidaksopanan terjadi di kelas.

8.Melibatkan orangtua siswa dalam mengatasi perilaku tidak baik siswa dengan cara
mengirimkan surat, memanggil orangtua atau melalui kunjungan ke rumah yang
bersangkutan.

9.Memastikan bahwa siswa memiliki tanggungjawab moral untuk bekerja keras di sekolah.

10.Memiliki kata-kata di dinding yang mendorong karakter yang baik, misalnya Jangan
tungguuntuk menjadi orang yang hebat, mulailah sekarang juga !.

11.Berusaha konsisten dalam memperlakukan siswa, jangan biarkan perasaan pribadi


menghalangi seorang guru untuk bertindak adil.

12.Mengakui kesalahan dan berusaha untuk memperbaikinya.

13.Mengajarkan siswa mengenai kompetisi serta bantu siswa untuk mengerti kapan hal
tersebut berguna dan kapan hal tersebut tak berguna.
14.Mengajarkan kesantunan secara jelas. Ajarkan kepada siswa begaimana mendengarkan
orang lain dengan penuh perhatian dan tidak memotong pembicaraan orang lain.

15.Melakukan kerja bakti bersama baik di kelas atau sekolah.

16.Menunjukkan penghargaan terhadap siapapun yang berbeda keyakinan dan berbeda


budaya. Katakan kepada siswa mengenai kewajiban moral untuk bertindak adil terhadap
orang lain.

17.Tekankan kepada siswa tentang pentingnya kepedulian terhadap orang lain dan
lingkungan.

18.Beri perhatian program-program tertentu di sekolah yang sarat muatan karakter, misalnya
bulan penghargaan tokoh karakter.

19.Menekankan pentingnya sikap ksatria (tidak curang) dalam berolahraga, bermain, dan
dalam berbagai bentuk interaksi dengan orang lain.

Semangat untuk kita semua agar dapat membangun Indonesia yang cerdas berkarakter dan
menjadi penerus bangsa yang sukses dunia akhirat. Aamiin ya robbal alamin..

Sekian dari penulis, semoga bermanfaat. Terimakasih

(Lisnawati Rahayu)

Anda mungkin juga menyukai