Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam. Atas segala karunia
nikmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Negara” disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
yang dibimbing oleh Bapak Irwan

Makalah ini berisi tentang pancasila sebagai dasar negara. Dalam


penyusunannya melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu saya mengucapkan
banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan
makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.

Besar harapan saya makalah ini dapat menjadi sarana membantu bangsa
Indonesia dalam memahami pancasila sebagai dasar negara

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil


manfaat dari makalah ini.

Padang, Oktober 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan hal sangat penting dalam kehidupan bangsa negara

terutama pancasila diperuntukan bagi negara, masyarakat, dan pribadi

bangsa Indonesia. Pancasila menjadi sebuah landasan dalam pandangan

bangsa Indonesia dan pancasila termaktub dalam pembukaan UUD 1945

yang inti dari pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,

kerakyatan, dan keadilan. Bangsa Indonesia seharusnya dapat

mewujudkan nilai-nilai pancasila ini, terutama generasi muda sebagai

penerus bangsa untuk mewujudkan tujuan negara.

Pancasila yang mengatur tentang peraturan perundang-undangan yang

mengatur organisasi negara, mekanisme penyelenggaraan negara,

hubungan warga negara dengan negara sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Dari hal ini dapat diketahui agar masyarakat bangsa Indonesia memiliki

pengetahuan atau memahami mengenai bangsa Indonesia, maka

diperlukannya wawasan yang luas dan pemahaman mendalam mengenai

pancasila.

Jadi, pancasila merupakan dasar negara bagi bangsa Indonesia sebagai

pedoman atau landasan bagi rakyat negara Republik Indonesia. Oleh

karena itu, sangat penting bagi kita untuk memiliki pemahaman mengenai

pancasila sebagai dasar negara supaya bangsa Indonesia menjaga

persatuan dan kesatuan.


1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep negara, tujuan negara, dan urgensi dasar negara

dalam pancasila?

2. Mengapa diperlukan kajian pancasila sebagai dasar negara?

3. Bagaimanakah sumber-sumber pancasila sebagai dasar negara?

4. Bagaimanakah dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar negara?

5. Bagaimanakah esensi dan urgensi pancasila sebagai dasar negara?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dan memahami konsep negara, tujuan negra, dan urgensi

dasar negara dalam pancasila

2. Mengetahui dan memahami kajian pancasila sebagai dasar negara

3. Mengetahui dan memahami sumber-sumber pancasila sebagai dasar

negara

4. Mengetahui dan memahami dinamika dan tantangan pancasila sebagai

dasar negara

5. Mengetahui dan memahami esensi dan urgensi pancasila sebagai dasar

negara.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Konsep Negara, Tujuan Negara, dan Urgensi Dasar Negara dalam


Pancasila
1. Konsep Negara
Terdapat beberapa pengertian negara menurut para ahli, yakni
a) Menurut Woodrow Wilson (dalam Ristekdikti, 2016:74)
mengatakan bahwa negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk
hukum dalam suatu wilayah tertentu.
b) Menurut Diponolo (dalam Ristekdikti, 2016:73) negara adalah
suatu organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata
pemerintahan melaksanakan tata tertib atas suatu umat di daerah
tertentu.
c) Menurut Hugo de Groot/Grotius (dalam Ristekdikti, 2016:74)
negara merupakan suatu persekutuan yang sempurna daripada
orang-orang yang merdeka untuk memperoleh perlindungan
hukum.
Jadi, dapat disimpulkan negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
terorganisasi dalam suatu wilayah tertentu diatur oleh pemerintah untuk
memperoleh perlindungan hukum dan mengurus tata tertib juga
keselamatan atas suatu rakyat di daerah tertentu.

2. Tujuan Negara
Secara teoretik terdapat beberapa tujuan negara, yakni
a) Kekuatan dan Kekuasaan Sebagai Tujuan Negara
Pada kehidupan negara diketahui bahwa suatu negara senantiasa
dikelilingi oleh orang-orang yang selalu menunggu kesempatan
kelemahan lawan, maka di dalam hidup harus serba perkembangan,
memenangkan dan meningkat terus ke atas sehingga suatu negara
menjadi kuat dan berkuasa.
b) Kepastian Hidup, Keamanan, dan Ketertiban Sebagai Tujuan
Negara
Perdamaian merupakan hal sangat penting bagi setiap orang karena
dalam keadaan damai rakyat dapat melepaskan kemerdekaannya ke
dalam kemerdekaan umum, yaitu negara. Sehingga, di dalam
kehidupan perlunya mewujudkan kepastian hidup, keamanan, dan
ketertiban di antara umat manusia. Sehingga, negara menjadi
damai dan tidak terjadi disintegrasi.
c) Keadilan Sebagai Tujuan Negara
Menurut Aristoteles (dalam Ristekdikti, 2016:78) mengatakan
bahwa negara seharusnya menjamin kebaikan hidup para warga
negaranya. Kebaikan hidup inilah tujuan luhur negara yang dapat
dicapai dengan keadilan menjadi dasarnya setiap pemerintahan.
Oleh karena itu, untuk kebaikan bersama diharapkan rakyat dapat
berbuat baik kepada sesama. Sehingga, kekuasaan dan hukum
negara dapat terwujud karena adanya keadilan.
d) Kemerdekaan Sebagai Tujuan Negara
Negara merupakan alat untuk menegakkan kemerdekaan, karena
dengan negara dan dalam negara manusia dapat memperoleh
kepribadian dan kemerdekaannya. Menurut Immanuel Kant (dalam
Ristekdikti, 2016:77) mengatakan bahwa terjadinya negara itu
adalah untuk membangun dan menyelenggarakan hukum,
sedangkan hukum adalah untuk menjaminn kemerdekaan manusia.
Sehingga, hukum dan kemerdekaan tidak dapat dipisahkan.
e) Kesehjateraan dan Kebahagiaan Sebagai Tujuan Negara
Mohammad Hatta pada tahun 1902 mengemukakan teori tentang
tujuan negara dalam konteks kesejahteraan yakni “Bohonglah
segala politik jika tidak menuju kepada kemakmuran rakyat”. Jadi,
dapat diketahui bahwa politik atau pemerintah wajib untuk
mengatur agar setiap rakyat puas dengan keadaannya. Sehingga,
rakyat menuju kepada kemakmuran.
Tetapi, pada umumnya tujuan negara termaktub dalam UUD 1945
alinea ke empat atau konstitusi negara yaitu melindungi segenap
tumpah darah, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
Oleh karena itu, pendekatan dalam mewujudkan tujuan negara
tersebut dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan
kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan
(security approach).

3. Urgensi Dasar Negara


Ir. Soekarno mengatakan bahwa pancasila adalah weltanschauung,
satu dasar falsafah dan juga alat pemersatu bangsa dan pada
hakikatnya satu alat mempersatukan dalam perjuangan melenyapkan
segala macam penjajahan terutama imperialisme.
Dasar negara merupakan suatu norma dasar dalam
penyelenggaraan bernegara yang menjadi sumber dari segala sumber
hukum sekaligus sebagai cita-cita hukum baik tertulis maupun tidak
tertulis dalam suatu negara. Prinsip bahwa norma hukum itu bertingkat
dan berjenjang, termanifestasikan dalam UU No. 12 Tahun 2011
tentang Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan yang tercermin
dalam pasal 7 yan menyatakan jenis dan hierarki Peraturan Perundang-
undangan, yaitu
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
d. Peraturan Pemerintah
e. Peraturan Presiden
f. Peraturan Daerah Provinsi
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Memahami urgensi pancasila sebagai dasar negara terdapat dua
pendekatan, yaitu
a. Pendekatan Institusional
Pendekatan institusional adalah membentuk dan
menyelenggarakan negara yang berdasarkan pada nilai-nilai
pancasila sehingga negara Indonesia dapat mewujudkan tujuan
negara atau terpenuhinya kepentingan nasional.
b. Pendekatan Sumber Daya Manusia
Pendekatan sumber daya manusia terdapat dua aspek yaitu orang-
orang yang menjalankan pemerintahan dengan cara melaksanakan
nilai-nilai pancasila secara murni dan konsekuen di dalam
mengemban tugas dan bertanggung jawab. Sehingga kebijakan
negara akan menghasilkan kebijakan yang mengedepankan
kepentingan rakyat.

Mengatasi beberapa masalah urgensi pancasila sebagai dasar negara


perlunya pemahaman yang mendalam terhadap hal tersebut. Sehingga
bangsa Indonesia akan mencapai tujuan yang dicita-citakan.

2.2. Diperlukan Kajian Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang

nilai-nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka

nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan dari aspirasi (cita-cita hifup

bangsa) (dalam Ristekdikti, 2016:83). Pancasila juga dapat menghindari

perpecahan bangsa Indonesia karena pandangan pancasila bertumpu pada

pola hidup yang berdasarkan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian

sehingga perbedaan yang ada dapat dibina menjadi suatu pola kehidupan

yang dinamis dan penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam satu
keseragaman yang kokoh (dalam Ristekdikti, 2016:83). Pancasila

merupakan landasan yang memberikan arah tentang hukum dan

menciptakan keadaan negara lebih baik dengan berlandaskan pada nilai-

nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Pemerintah sebagai penyelenggara negara harus menjadi panutan bagi

warga negara bangsa Indonesia agar masyarakat luas menyakini bahwa

pancasila merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Hal ini

sejalan dengan pokok pikiran ke empat UUD 1945 yakni, UUD harus

mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara

negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan

memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

2.3. Sumber-Sumber Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara memiliki sumber-sumber yaitu sumber yuridis,

sumber historis, sumber sosiologis, dan sumber politis.

1. Sumber Yuridis Pancasila Sebagai Dasar Negara

Secara yuridis ketataegaraan, pancasila merupakan dasar negara

republik Indonesia sebagaimana terdapat pada pembukaan UUD 1945

yang kelahirannya dalam proses kebangsaan Indonesia. Selain di

dalam pembukaan UUD 1945 aline ke empat, pancasila sebagai dasar

negara juga terdapat dalam Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998

tentang Pencabutan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) atau disebut

ekaprasetya pancakarsa. Pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011


tentang Pembentukan Perundang-undangan bahwa pancasila

merupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Pancasila

sebagai sumber dari segala sumber hukum negara, yaitu sesuai dengan

pembukaan UUD 1945 bahwa pancasila ditempatkan sebagai dasar

dan ideologi negara serata sekaligus sebagai dasar filosofis bangsa dan

negara.

2. Sumber Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara dibentuk setelah berbagai

pandangan yang berkembang secara demokratis dari para anggota

BPUPKI dan PPKI. Muhammad Yamin dan Soepomo

mengungkapkan pandangannya mengenai dasar negara dan tanggal 1

Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato mengenai dasar negara

dengan menggunakan bahasa Belanda yaitu philosophische grondslag

mengenai fundamen, filsafat, dan pikiran yang sedalam-dalamnya,

jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk didirikan gedung Indonesia

merdeka.

Pancasila sebagai dasar negara sering disebut juga sebagai

Philosophische Grondslag dari negara, ideologi negara, dan staatsidee

(cita-cita negara). Hal ini menggunakan pancasila sebagai dasar

mengatur pemerintah negara atau dengan kata lain sebagai dasar untuk

mengatur penyelenggaraan negara. Pamcasila dijadikan sebagai dasar

negara yaitu sewaktu ditetapkannya pembukaan UUD 1945 NKRI

pada 18 Agustus 1945. Mahfud MD (dalam Ristekdikti, 2016:87)

menyatakan bahwa berdasarkan penjelajahan historis diketahui bahwa


pancasila yang berlaku sekarang merupakan hasil karya bersama dari

berbagai aliran politik yang ada di BPUPKI yang kemudian

disempurnakan dan disahkan oleh PPKI pada saat negara didirikan.

Lalu Mahfud MD menyatakan bahwa ia bukan hasil karya Moh.Yamin

ataupun Soekarno saja melainkan hasil karya bersama sehingga tampil

dalam bentuk, isi, dan filosofinya yang utuh seperti sekarang.

3. Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaan-kenegaraan menurut

alam pancasila terbagi lima yaitu

a) Nilai-nilai ketuhanan (religiusitas) sebagai sumber etika dan

spiritualitas dianggap penting sebagai fundamental etika kehidupan

bernegara.

b) Nilai-nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum

Tuhan, hukum alam, dan sifat-sifat sosial yang bersifat horizontal

dianggap penting sebagai fundamental etika-politik kehidupan

bernegara dalam dunia.

c) Nilai-nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam

lingkungan pergaulan kebangsaan yang lebih dekat sebelum

menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh.

d) Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita

kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi

kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.


e) Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta

demokrasi permusyawaratan itu memperoleh artinya sejauh dalam

mewujudkan keadilan sosial.

Pandangan tersebut berlandaskan pada pemikiran Bierens de Haan

(dalam Ristekdikti, 2016:88) yang menyatakan bahwa keadilan sosial

setidak-tidaknya memberikan pengaruh pada usaha menemukan cita

negara bagi bangsa Indonesia.

4. Sumber Politis Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila menjadi lendasan etik yang berkiprah dalam lembaga-

lembaga pemerintahan baik dipasat maupun daerah. Pancasila

merupakan norma hukum dalam memformulasikan dan

mengimplementasikan kebijakan publik yang menyangkut hidup

orang banya.

2.4. Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai

Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara lahir dan berkembang melalui suatu

proses yang cukup panjang.pada mulanya, adat istiadat dan agama

menjadi kekuatan yang membentuk adanya pandangan hidup sampai

pada masa pemerintah Presiden Soeharto ditegaskan bahwa pancasila

sebagai dasar negara dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.


Pada era revolusi industri ini banyak hal yang merusak mental dan

nilai moral pancasila. Dengan demikian, pancasila harus senantiasa

menjadi benteng moral dalam menjawab tantangan-tantangnan terhdapa

unsur kehidupan bernegara. Tantangan yang muncul, antara lain berasal

dari derasnya arus paham-paham yang bersandar pada ptoritas materi,

seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme,

dan hedonisme yang menggerus kepribadian bansa yang berkarakter

nilai-nilai pancasila. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus

bahu-membahu merespon secara serius dan bertanggung jawab guna

memperkokoh nilai-nilai pancasila.


BAB III
PENUTUP
3.1.Simpulan

Pancasila sebagai dasar negara sangat penting dalam kehidupan karena


pancasila merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara
Indonesia yang kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi. Pancasila juga
merupakan sumber dari segala sumber hukum yang termaktub dalam
pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai sumber nilai menunjukan identitas bangsa Indonesia
yang memilii nilai-nilai lihur pancasila juga sebagai pandangan hidup bangsa.
Tanpa pancasila Indonesia akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila
merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat sebagai pandangan hidup bangsa maka dinamika masyarakat dan
negara akan tetap diliputi dan diarahkan atas negara.
Tidak hanya negara menganut pancasila, tetapi juga masyarakat Indonesia
dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada pancasila supaya
cita-cita dan tujuan negara dapat terwujud.

3.2.Saran

Dalam hal ini diharapkan pembaca dan warga negara selalu meningkatkan
pemahaman mengenai pancasila supaya dengan mengetahui dan
memahami pancasila dapat merubah negara menjadi kepribadian bangsa
yang lebih baik

3.3.Daftar Pustaka

Anonim. 2016. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:


Ristekdikti
Fani Helandari dkk. 2017. Makalah Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai
Dasar Negara. (online). (https://www.academia.edu/2017/10/05/MAKALAH-
PENDIDIKAN-PANCASILA-ESENSI-DAN-URGENSI-PANCASILA-
SEBAGAI-DASAR-NEGARA, diakses 06 Oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai