PENDAHULUAN
Pengumpulan data dalam penyusunan laporan kerja praktek ini diperoleh dengan cara :
Wawancara/interview dengan pihak-pihak yang terkait dan bertanggung jawab
mengenai masalah yang didapat dari pengamatan dilokasi proyek setiap harinya
selama kerja praktek berlangsung, pengamatan dari data umum, data teknis
dan gambar kerja proyek.
Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan dan melihat
secara langsung suatu pekerjaan yang berlangsung.
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan berupa foto-foto, visualisasi dan lampiran-
lampiran yang disajikan sebagai pelengkap dari laporan
1| P a g e
Studi literatur
1.4 Lingkup Pengamatan Praktek Kerja
Ruang lingkup pelaksanaan kerja praktek pada Proyek PT. Mitra Perdana
Multidimensi yang berlokasi di jalan Ruko PASKAL Hyper Square Blok D18 Jalan
Pasir Kaliki No. 25-27, Bandung 40181 adalah
Aspek Teknis yang meliputi teknis pelaksanaan pekerjaan MEP yaitu pekerjaan
Mekanikal , Elektrikal & Plumbing
Proses Kerja Praktik dikerjakan selama 3 bulan mulai tanggal 3 oktober 2016 s/d
tanggal 30 desember 2016
BAB I Pendahuluan
Membahas tentang latar belakang Proyek , maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari
proyek, lokasi praktik kerja maksud dan tujuan praktik kerja, lingkup pengamatan yang diamati
saat kerja praktek,metode/ cara pengamatan dan sistematika pembahasan.
Membahas Aspek manajerial data perusahaan yang terlibat dalam proyek , struktur
organisasi dan hubungan kerja dalam proyek serta kondisi proyek dan metoda pekerjaan
konstruksi pada proyek.
Berisi uraian beberapa uraian pekerjaan yang diamati pada Pelaksanaan Teknis Proyek.
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari proses selama praktik berupa rekomendasi
yang ditujukan untuk tim proyek.
2| P a g e
3| P a g e
4| P a g e
BAB II
2.1 )
PROFIL PERUSAHAAN
Pertumbuhan ekonomi bangsa yang telah membawa dunia industri
konstruksiberkembang. Perkembangan pesat di dunia konstruksi semakin
membutuhkan banyaknya perusahaan berkompeten dan tenaga-tenaga ahli untukterlibat aktif
memajukan gagasan, metode dan manajemen yangInovatif dan efektif.Atas dasar itulah, kami
bermitra dengan dasar kesamaan gagasan danide untuk turut serta mengembangkan dunia
konstruksi denganperusahaan yang saat ini kami perkenalkan.
Nama Perusahaan
5| P a g e
Tangerang Selatan
PT MITRA PERDANA
MULTIDIMENSI
LINGKUP LAYANAN
JASA
Adapun layanan jasa Konsultasi Teknis yang kami berikan
dalam pelaksanaan
proyek antara lain :
Manajemen Proyek / Project Management
Manajemen Konstruksi / Construction Management
Supervisi Lapangan / Site Supervision
Design & engineering
Quantity Surveying
MANAJEMEN PROYEK :
Manajemen proyek yang kami laksanakan adalah suatu
pengelolaan proyek terpadu dan melibatkan berbagai
unsur pembangunan yang multi disiplin dalam upaya
mewujud – nyatakan tujuan akhir suatu proyek.
CONSTRUCTION MANAGEMENT :
Construction management diperlakukan sebagai suatu
sistem yang menyeluruh dan terpadu agar mencapai hasil
yang optimal dalam aspek biaya, mutu serta waktu. Ciri
khusus pengelolaan dengan sistem construction
management adalah fast tracking
FIELD SUPERVISION :
Kami tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga
sekaligus memberikan pembinaan serta meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan bagi para kontraktor
melalui layanan jasa Field Supervision.
6| P a g e
Desain dan engineering merupakan salah satu lingkup
layanan jasa kami yang akan dikembangkan dan
ditingkatkan, terutama dalam bidang infrastruktur dan
sistem.
QUANTITY SURVEYING :
Sebagai suatu tim QS (quantity surveying) yang
professional, PT MPM memiliki tingkat keandalan yang
tinggi dalam bidang planning, programming, estimasi
serta pengendalian biaya proyek. Di dalam pengambilan
suatu keputusan, ahli-ahli kami selalu menggabungkan
unsur-unsur pengetahuan dan pengalaman, baik secara
kelompok maupun secara individu.
Seperti yang disebutkan diatas, manajemen konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi
manajemen pada suatu proyek dengan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar
tercapai tujuan proyek secara optimal. Beberapa diantara fungsi manajemen konstruksi lainnya
adalah sebagai berikut
1. Perencanaan (Planning)
7| P a g e
Fungsi perencanaan dari manajemen konstruksi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan
dan bagaimana mengerjakannya. Ini menyangkut pada pengambilan keputusan terhadap
beberapa pilihan-pilihan yang berkaitan pada proses pembuatan konstruksi.
2. Mengorganisasi (Organizing)
Fungsi ini berkaitan dengan usaha manajemen untuk menetapkan jenis-jenis kegiatan yang
perlu dilakukan. Gunanaya agar tugas atau kegiatan-kegiatan tadi lebih mudah ditangani oleh
bawahannya karena sudah terorganisir dengan sangat baik.
Fungsi ini meliputi usaha pengembangan dan penempatan orang-orang yang tepat di dalam
jenis-jenis pekerjaan yang sudah direncanakan awalnya.
4. Mengarahkan (Directing)
Fungsi lain dari manajemen konstruksi adalah directing atau biasa juga disebut supervisi.
Fungsi ini menyangkut pembinaan motivasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan untuk
pelaksanaan tugas yang sesuai perencanaan.
5. Mengontrol (Controlling)
Fungsi terakhir adalah controlling. Fungsi ini berguna untuk menjamin bahwa perencaan bisa
diwujudkan secara pasti. Proses kontrol pada dasarnya selalu memuat unsur: perencanaan yang
diterapkan, analisa atas deviasi atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, dan
menentukan langkah-langkah yang perlu untuk dikoreksi.
8| P a g e
Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang
konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor.
Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala
sesuatu di proyek
Menyampaikan progres pekerjaan kepada owner langsung
Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi kontrak
atau tidak.
Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor
dalam aspek mutu dan waktu.
Mengesahkan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor
Memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksanaan
pekerjaan.
Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar memenuhi
syarata K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan
pengamanan)
Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus
dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat jadwal.
9| P a g e
a. Melakukan pengawasan agar kualitas dan pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana di
lapangan sesuai dengan spesifikasi teknis.
b. Menyiapkan data secara terperinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan
kualitas material.
c. Mengikuti spesifikasi teknis dan petunjuk teknis yang tercantum dalam Dokumen
Kontrak.
d. Memeriksa Sertifikat Pengujian dari Laboratorium.
e. Memantau pengujian pada laboratorium pengujian yang ditunjuk.
f. Membuat instruksi kepada tim dilapangan sesuai dengan spesifikasi teknis.
g. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian pekerjaan.
2.1.3 )
3. Engineer
Engineer adalah orang yang bertugas sebagai pengawas dalam pengendali mutu dilapangan.
Tugas-tugas engineer adalah sebagai berikut :
a. Mempertanggungjawabkan hasil dari pelaksana selama dalam proses pembangunan
dalam kaitannya dengan keahlian yang diemban.
b. Mengawasi kedatangan material.
c. Membantu administrasi proyek dalam pembuatan progress mingguan.
d. Melakukan koordinasi rutin secara periodik bersama ketua tim atas kemajuan pekerjaan
kepada pemilik proyek berupa laporan rutin.
e. Memberikan saran dan solusi (pertimbangan teknis) bersama Manager Konstruksi
terhadap perkembangan proyek kepada pihak-pihak yang terkait (pelaksana dan owner) maupun
hubungannya terhadap internal demi kelancaran pekerjaan.
2.1.4 )
4. Logistik
Pekerja logistik adalah orang yang menciptakan terselenggaranya kebuthan bahan dan peralatan
secara tepat jumlah, mutu dan waktunya. Tugas logistik adalah sebagai berikut :
a. Mempertanggungjawabkan peralatan yang masuk maupun keluar gudang.
b. Mempertanggungjawabkan material yang masuk/keluar termasuk kondisi dan jumlahnya.
c. Mengontrol semua permintaan pengadaan material berdasarkan budget yang ada.
d. Menyiapkan semua material sample yang diminta owner.
10| P a g e
e. Membuat Berita Acara penerimaan/penolakan material setelah pengontrolan kualitas (oleh
Quality Control) dan kuantitas.
f. Membuat laporan material yang masuk dengan bukti penerimaan barang.
g. Membantu dalam memonitor permintaan material maupun alat selama dalam proses pengadaan
melalui Surat Pengadaan Material.
h. Mempertanggungjawabkan mutu material yang masuk sesuai dengan spesifikasi yang diminta.
5. Surveyor
Surveyor atau biasa disebut uizet mempunya bermacam tugas dalam pembangunan proyek ini.
Tugas dari surveyor adalah sebagai berikut :
a. Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran bangunan untuk diaplikasikan
dilapangan.
b. Menentukan titik-titik batas area proyek, ini diperlukan untuk pembuatan alur pagar proyek
dan penenuan koordinat gedung.
c. Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi, kesalahan dalam penentuan elevasi ini dapat
menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan dan galian.’
Pemilik proyek atau pengguna jasa adalah orang/badan yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan
yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa dapat berupa perseorangan,
badan/lembaga/instansi pemerintah maupun swasta.
Pemilik pada proyek ini adalah PT. Mita perdana Multidimensi
Hak dan kewajiban pengguna jasa adalah:
a. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
b. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan
oleh penyedia jasa.
c. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak
penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
d. Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
e. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa sejumlah biaya
yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
11| P a g e
f. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan cara
menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.
g. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi)
h. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh penyedia jasa
jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Wewenang pemberi tugas adalah:
a. Memberi hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing kontraktor.
b. Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahukan
secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal di luar kontrak yang telah
ditetapkan
1.1. Umum
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut perlu dimengerti lebih dulu beberapa
hal, diantaranya, apa itu dan apa yang dapat dilakukan oleh Manajemen Proyek,
Manajemen Konstruksi dan Konsultan Pengawas, apa yang menjadi sasaran Pemilik
atas proyek yang bersangkutan.
12| P a g e
monitoring waktu dan biaya. Dengan kata lain dalam manajemen konstruksi terdapat
tanggung jawab terhadap terselenggaranya pelaksanaan proyek mulai dari
perencaaan, perancangan hingga pelaksanaan pembangunan fisik selesai dan
sesuai dengan rencana yang tertuang dalam dokumen konstruksi.
13| P a g e
BAB III
14| P a g e
Mutu Beton : Pekerjaan struktur dibagi menjadi 4 zona
yang disesuaikan dengan jarak jangkau tower crane
• Untuk membantu pengangkutan alat dan material dinggunakan Tower crane 4 buah
yang panjangnya
• Sistem perhitungan struktur menggunakan rangka portal untuk area mall, sedangkan
• Mutu beton yang digunakan adalah :
• k300 untuk horizontal (balok, slab, tangga dan pilecap)
• k400 untuk vertical (kolom dan shearwall)
• Mutu besi beton yang digunakan :
• U-24 untuk Φ < 10 (tegangan leleh 2400 kg/cm²)
• U-39 untuk D ≥ 10 (tegangan leleh 4000 kg/cm²)
• Tenaga kerja mencapai 700 orang
• Waktu pelaksanaan struktur oktober 2015 – mei 2016 ( 8 bulan )
15| P a g e
( pintu gerbang masuk ) ( post satpam ) ( peraturan di proyek)
Dokumentasi pribadi Dokumentasi pribadi Dokumentasi pribadi
16| P a g e
Dokumentasi pribadi Dokumentasi pribadi
Pada proyek PT. Mitra Perdana Multidimensi Hubungan kerja antara PT.Mitra Perdana
Multidimensi dan PT. Mitra Perdana Nuansa adalah hubungan kerja atau koordinasi yang
dilandasi suatu kontrak tertentu. Owner menunjuk langsung PT. Mitra Perdana Multidimensi
sebagai Design and Build. PT. .Recta Construction adalah kontraktor utama yang mempunyai
kebijakan dan tanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan subkon dan mandor
serta memiliki wewenang untuk memberikan arahan. maka jika adapun hal-hal yang terjadi
dilapangan yang berkaitan dengan pekerjaan diwajib melapor terhadap staff pelaksana PT.
Mitra Perdana Nuansa.
Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang
melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama dengan kemampuan dan
17| P a g e
keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai yang direncanakan. Dengan
adanya organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberi hasil efisien, tepat waktu serta
dengan kualitas tinggi.
Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek umumnya dibedakan
atas hubungan fungsional, yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan fungsi pihak-pihak
tersebut dan hubungan kerja (formal), yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan kerjasama
antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yang dikukuhkan dengan suatu
dokumen kontrak. Secara fungsional, ada 3 (tiga) pihak yang sangat berperan dalam suatu
proyek konstruksi, yaitu pemilik proyek, konsultan dan kontraktor. Struktur organisasi proyek
Mall 23 Paskal
kegiatan proyek konstruksi, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek
menjadi suatu hasil kegiatan berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan
tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pada pembangunan Mall 23@paskal , yang menjadi kontraktor utama adalah PT. Recta
Construction Struktur organisasi proyek meliputi prosedur dan hubungan kerja antara
keseluruhan komponen dalam proyek, sebagai berikut:
2 Pemilik proyek (owner) adalah PT. Mitra Perdana Nuansa
3 Kontraktor dan Konsultan Pengawas adalah PT. Takenaka Indonesia.& PT. Mitra Perdana
Multidimensi
Berikut hubungan kerja dalam proyek dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
(Owner)
18| P a g e
Gambar 2.1 Bagan Hubungan Kerja
Keterangan:
: Garis Kontraktual
: Garis Koordinasi
Posisi Praktikan di konsultan Manajemen Konstruksi ( MK) PT. MITRA PERDANA
MULTIDIMENSI berikut struktur organisasi :
Posisi Kerja Praktek di Konsultan MK Utama (Main manajemen Construction ) Mitra Perdana
Multidimensi INDONESIA diposisikan sebagai Asisten MEP IN SPECTOR 3 dibawah
19| P a g e
bimbingan Pak yogi , pak tatang & pak rian dll.. Yang mempunyai tugas sebagai pengawas
dalam pengendali mutu dilapangan.
20| P a g e
Gambar site plan didapat setelah perencana melakukan tugasnya, Gambar site plan ini
dilakukan di Konsultan Perencana PT. Duta Cermat Mandiri yang berlokasi di Kota Jakarta.
21| P a g e
ZONA 2 ZONA 3
ZONA 1 ZONA 4
Keterangan zona 1 – 4 = fungsi dari suatu pembagian zona yaitu adalah untuk
memperhitungkan penempatan ruang yang akan di capai , dengan adanya zona akan terkendali
apabila adanya suatu kerusakan di suatu zona . bisa teratasi dengan cepat . oleh karena itu
pembagian ruangan ( zona ) sangat di butuhkan di dalam dunia proyek .
22| P a g e
23| P a g e
BAB IV
pompa – pompa yang di gunakan untuk instalasi ini adalah jenis horizontal split
case untuk chilled water pump . condesnsor water pump kecuali make up water
pump yang di sambung dengan kapling elastis .
data – data kapasitas tertera dalam lembar gambar
putaran pompa atau motor pompa maximum 1450 rpm
untuk mendapatkan kapasitas yang memenuhi , dimana perlu di adakan
pemotongan ( pengecilan ) diameter impeller pompa .
pompa harus di pesan dan di pasang pada ukuran diameter impeller penuh ( full
size )
pompa atau motor di pasang di atas suatu dudukan ( base plate yang terbuat
dari besi profil yang cukup kuat dan kaku menaha beban motor dan pompa .
di lengkapi pengatur dudukan motor agar berada dalam posisi satu garis
24| P a g e
kopling harus di lengkapi pelindung dari plat besi ( sheet metal galvanized tebal
1.6 mm )
untuk motor penggerak pompa spesifikasi lihat butir pekerjaan listrik / kontrol
pompa harus di pasang di atas suatu concrete block yang duduk di atas pondasi
beton dengan anti vibration mounting ( spring vibration ) sehingga getaran –
getaran yang di timbulkan tidak di teruskan pada konstruksi bangunan .
setiap pemipaan ke pompa harus di lengkapi peralatan – peralatan seperti ,
flexibel connection , strainer , stop valve , preasurre gauge pada pipa disharge
& suction dan check valve pada discharge .
khusus pompa chilled water harus disolasi dengan clossed cell nitrille untuk
pencegahan terjadinya pengembunan pada casing . cara pengisolasian
sedemikian rupa sehingga tidak merusak isolasi jika terjadi perbaikan /
pemeriksaan pada pompa .
data – data kemampuan masing –masing pompa dapat dilihat pada uraian
lembar gambar “ daftar peralatan”
25| P a g e
valve mendapatkan aliran listrik dari emergency genset sehingga control
valve tetap membuka .
26| P a g e
Sumber : dokumentasi pribadi & google .com
27| P a g e
kontrol chiller
chiller , baru bisa on bila di pompa condensor , colling tower dan pompa
chiller ( chilled water ) sudah on ( operasi )
chiller akan mengatur bahannya masing – masing secara otomatis
tergantung keadaan beban pendingin berdasarkan temperatur chilled
water return , chilled water supply sellau di jaga konstan temperaturnya
pompa off , chiller off secara otomatis
lain-lain kontrol chiller sehubungan dengan kapasitas dan preset control
sudah termasuk di chiller sendiri
operasi chiller terkait dengan peralatan lain ( cooling tower , pompa )
menggunakan sequance chiller controller .
28| P a g e
4.2.3) ducting exhaust kithcen F & B
29| P a g e
4.2.4) Sumber : www.google.com
30| P a g e
Pipa chilled water return : warna biru muda
Makeup water : warna putih
Pipa condensat : warna kuning
31| P a g e
Daya Kompresor AC (PK atau HP atau daya kuda). Istilah PK atau HP atau daya kuda
(Paard Kracht/Daya Kuda/Horse Power (HP) pada AC sebenarnya merupakan satuan daya
pada kompresor AC bukan daya pendingin AC. Untuk daya pendingin AC satuannya BTU/hr.
4.2.6)
Jenis Sistem Pendingin
Dalam proses pendinginan udara, system pendingin udara dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
mengunakan system direct cooling (system langsung), dan system tidak langsung (indirect
cooling).
Direct Cooling (Sistem Langsung). Dalam sistem ini udara didinginkan langsung oleh
refrigerant dengan menggunakan mesin paket seperti window unit, atau tanpa ducting.
Indirect cooling Sistem (system tidak langsung). Dalam system ini dipakai media air es
/ chilled water dengan temperature sekitar 5 . C’. Model ini banyak dipakai dalam bangunan
tinggi, disamping menghemat tempat juga biaya operasional lebih efisien. Dalam model ini
diperlukan mesin pembuat air es / chilled yang dinamakan dengan Chiller. Dan air es
didistribusikan melalui pipa menuju AHU (Air handling unit), sebagai pengolah sirkulasi
udara.
4.2.7)
Pengertian Chiller
Mempelajari apa itu pengertian chiller membuat kita harus mengenal lebih jauh seputar
sistem pendingin udara dengan tujuan untuk bermacam keperluan. Chiller adalah mesin
refrigerasi yang memiliki fungsi utama mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin
yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ).
Pada sistem pendinginan ini dikenal beberapa jenis chiller berdasarkan kompressor dan
kondensornya. Lebih jauh mengenai apa dan bagaimana sistem tersebut bekerja mari kita
lanjutkan pada pembahasa cara kerja chiller pada sistem pendingin.
32| P a g e
Pada bagian Heat Exchanger seperti diatas berlangsung proses pertukaran kalor antara
refrigeran yang dengan air. Kalor dari air ditarik ke refrigeran sehingga setelah melewati Heat
exchanger menyebabkan air didalamnya menjadi semakin dingin.
Air yang sudah menjadi dingin tersebut lalu diteruskan mengalir ke AHU (Air Handling
Unit) yang berfungsi untuk menjadikan udara menjadi dingin. AHU terdiri dari Heat
exchanger yaitu pipa dengan kisi-kisi yang mempunyai fungsi utama mendinginkan air dan
udara dengan proses pertukaran antara kedua komponen tersebut sehingga menghasilkan
suhu tertentu sesuai yang di inginkan.
Air yang dalam kondisi dingin ini akan melewati AHU kemudian suhunya akan naik
karena pertukaran kalor dari udara, kemudian air tersebut diteruskan kembali ke chiller untuk
di dinginkan lagi. Begitulah seterusnya cara kerja chiller ini berulang-ulang sehingga dapat
membantu mendinginkan udara misalnya pada sistem pendingin ruangan atau Air
Conditioner.
Termasuk system indirect cooling (pendinginan tidak langsung), dimana proses pendinginan
menggunakan air sebagai media, yang diproses oleh AHU (air handling Unit) atau FCU. Sistem
pendinginan melalui air sebagai media, digunakan pada gedung-gedung besar, seperti mall.
Bandara atau perkantoran yang besar. Sistem ini dalam operasionalnya lebih efisien
diibandingkan dengan menggunakan refrigerant secara langsung, tetapi investasi awal yang
sangat mahal.
33| P a g e
AHU dan FCU.
Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati
coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan
ke ruangan.
34| P a g e
Pompa Sirkulasi
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ). berfungsi mensirkulasikan air dingin
dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump). Pompa ini hanya untuk
Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor
Chiller ke Tower dan seterusnya.
AHU merupakan singkatan dari Air Handling Unit. Di AHU ini terjadi proses
pengkodisian udara seperti suhu, kelembaban dan kebersihan udara. Di AHU terdapat Cooling
Coil, Filter dan Blower (fan). Sedangkan Ducting adalah saluran yang berfungsi menyalurkan
udara. Dalam gambar 1 menunjukkan bagaiamana aliran udara dalam ducting dan AHU.
Unit AHU (Untuk sistem central) biasanya bagian dalamnya menggunakan Glasswool dan
glassclotch, untuk meredam bunyi bising dari unit.Bahan yang digunakan untuk ducting itu
sendiri bermacam-macam, ada yang terbuat dari bahan PVC, mild steel, BJLS (baja lapis seng),
PU (Polyurethane), untuk ducting yang terbuat dari bahan PU tidak perlu menggunakan
lapisan luar karena lapisannya sudah tersedia dari pabrikan hanya untuk lapisan dalamnya
saja yang terdapat didekat unit menggunakan glassclotch. Secara umum ducting yang banyak
digunakan adalah jenis ducting BJLS (Baja Lapis Seng) terdapat .
35| P a g e
berbagai macam ukuran BJLS dan penggunaan ukuran pada ducting berikut ini
beberapa ukurannya :
Return Air (RA) adalah udara yang disirkulasikan untuk didinginkan kembali dari ruangan
yang didalamnya terdapat beban panas.Outdoor air (OA) adalah udara segar dari luar gedung.
36| P a g e
Di dalam gedung terdapat banyak manusia yang membutuhkan udara segar. Sedangkan di
dalam gedung, terutama di gedung-gedung besar hanya memiliki sedikit jendela. Olehkarena
itu udara segar ini disisipkan ke dalam sistem ducting untuk keperluan manusia di dalam
gedung.
Banyaknya udara luar yang dialirkan dalam sistem ini harus disesuaikan dengan keperluan.
Mixing Air adalah udara campuran dari Return Air dan Outdoor Air. Udara campuran
inilah yang akan disupply ke dalam gedung atau ruangan dengan terlebih dahulu dibersihkan
dan didinginkan.
RA dan OA bercampur menjadi Mixing air atau udara campuran. Kemudian udara campuran
ini melewati filter untuk dibersihkan. Debu-debu akan disaring disini sehingga menjadi lebih
bersih. Setelah melewati filter udara campuran ini akan mengalami pendinginan oleh Cooling
Coil
POMPA SIRKULASI.
Cooling coil merupakan sebuah penukar kalor (Heat Exchanger). Pertukaran kalor terjadi
dengan udara yang lewat penukar kalor tersebut. Cooling coil yang lebih dingin akan menarik
kalor dari udara yang lewat (Mixing Air) sehingga udara menjadi lebih dingin.Cooling coil
ini dingin karena adanya sistem refrigerasi (bagian evaporator) atau sistem chiller.
Blower dapat berupa kipas (fan) yang berfungsi untuk mengalirkan udara.
37| P a g e
Filter mempunyai fungsi untuk membersihkan udara. Filter dapat berupa saringan yang
menahan debu-debu sehingga tidak masuk ke ruangan.
4.2.9)
Plumbing
Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh
karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan
tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari
38| P a g e
kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari
peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam
gedung atau lingkungan sekitarnya.
Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah
pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini
mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Plambing adalah seni dan teknologi
pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan
kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat-tempat
tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan
kenyamanan yang diinginkan.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air
bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase),
sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran
mengalami gangguan.
Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang mempunyai arti mengalirkan, menguras,
membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air
dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector
drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian penerima air
(receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti gorong-gorong,
siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando, dan
stasiun pompa.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air
panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi
kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan
sekitarnya.
Spesifikasi Perpipaan
39| P a g e
Umum :
Lingkup Pekerjaan Meliputi :
Pipa
Sambungan
Katup
Strainer
Sambungan flexible
Penggantung dan penumpu
Sleeve
Lubang pembersihan
Bak kontrol
Blok kontrol
Blok Beton
Galian
Pengecetan
Pengakhiran
Pengujian
Peralatan bantu
40| P a g e
Sumber : ( www.google.com)
Spesifikasi dan gambar menunjukan diameter minimal dari pipa dan
letak serta arah dari masing-masing sistem pipa
Seluruh pekerjaan , terlihat pada gambar dan atau spesifikasi di pasang terintegrasi
dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya .
Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran , air , karat dan
tekanan mekanis sebelum, selama dan sesudah pemasangan
Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik , selain disebut di atas harus juga
terlindung dari vahaya matahari .
Semua barang yang akan dipergunakan harus dari agen tunggal / pabrik pembuat ,
dengan menunjukan surat resmi keagenan
Material ex import harus disertai dengan ceertificate of origin .
41| P a g e
Persyaratan Pemasangan
Umum
Perpipaan harus di kerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan ,
kerapihan, ketinggian yang benar , serta memperkecil banyaknya penyilangan
Pekerjaan harus di tunjang dengan suatu ruang yang longgar , tidak kurang dari 50 mm
di antara pipa –pipa atau dengan bangunan dan peralatan
Semua pipa dan fitting harus di bersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang
Pekerjaan perpipaan harus di lengkapi dengan semua katup-katup yang di perlukan
natara lain katup penutup ,pengatur , katup balik dsb sesuai dengan fungsi sistem dan
yang di perlihatkan pada gambar
Semua perpipaan yang kan di sambung dengan peralatan , harus di lengkapi dengan
union atau flange
Sambungan lengkung , reducer dan sambungan – sambungan cabang pada pekerjaan
perpipaan harus mempergunakan fitting buaatan pabrik
Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut , kecuali
seperti di perlihatkan pada gambar .
Di bagian dalam bangunan : Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 0,5%
- 1%
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 %
Semua pekerjaan perpipaan harus di pasang secara menurun ke arah titik buangan
drains dan vents harus di sediakan guna memepermudah pengisian maupun pengurasan
Katup ( valves ) dan saringan ( straines ) harus mudah di capai untuk pemeliharaan dan
penggantian . pegangan katup ( valve handle ) tidak boleh menukik .
Sambungan – sambungan flexible harus di pasang sedemikian rupa & angkur pipa
secukupnya harus di sediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat yang
di hubungkan oleh gaya yang bekerja ke arah memanjang .
Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus di ambil lurus tepat ke arah pompa
dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan .- katup-katup dan
fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh
42| P a g e
Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi , pipe sleeves harus di sediakan dimana
pipa-pipa menembus dinding –dinding , lantai , balok kolom atau langit-langit .
dimana pipa –pipa menembus dinding – dinding , lantai , balok kolom atau langit-
langit . dimana pipa –pipa melalui dinding tahan api , ruang kosong di antara sleeves
& pipa –pipa harus di pakal dengan bahan rock wool . selama pemasangan , bila
terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan pipa yang tersisa .
Semua galian , harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan
Pekerjaan perpipaan tidak boleh di gunakan untuk pentanahan listrik
Semua bagian – bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel yang tidak di
galvanis harus di cat dasar dan cat finish . sebelum pengecatan di lakukan , bagian –
bagian harus bebas dari grease , minyak & segala kotoran yang melekat . gantungan
atau dudukan sebelum dikirim untuk di pasang harus terlebih dahulu di cat dasar dan
cat finish . tidak di benarkan pengecatan di lakukan setelah gantungan / dudukan
terpasang , kecuali menambah lapisan cat yang lecet .
Urut-urut pengecetan adalah cat dasar anti karat dan cat finish terdiri atas 2 lapis cat
copolymer . untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya rusak / cacat dalam
pengangkutan , penyimpangan dan lain sebagainya , maka harus di cat kembali susai
aslinya atau warna yang di tentukan MK/pengawas .
Cat finish untuk pipa –pipa sesuai fungsinya adalah
43| P a g e
4.3.3) Pelaksanaan Pekerjaan Plumbing
44| P a g e
4.3.4)
Definisi Plumbing
Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air
bersih, baik dalam hal kualitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan
pembuangan air bekas atau kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian
penting lainya untuk mencapai kondisi higenis dan kenyamanan yang diinginkan.
Plumbing mempunyai fungsi dan tujuan, adapun fungsi dan tujuanya sebagai berikut :
"Menciptakan suatu bangunan yang memenuhi kesehatan dan sanitasi yang baik
dengan suatu sistem pemipaan yang dapat mengalirkan air bersih ketempat tempat
45| P a g e
yang dituju dan membuang air kotor ke saluran pembuang tanpa mencemari bagian
penting lainnya dengan tidak melupakan kenyamanan dan keindahan."
46| P a g e
a. Berdasarkan typenya ( ketebalan ) :
1. Type AW
Untuk pipa dengan kawalitas yang paling baik ( tebal ).
Biasanya digunakan untuk saluran air bersih / air minum yang mempunyai kekuatan
tekan yang cukup tinggi.
2. Type D
Untuk pipa kwalitas sedang dengan tebal medium.
Biasanya digunakan untuk saluran pembuang, seperti saluran air hujan, saluran pem-
buangan bekas cuci / mandi, saluran septictank, dsb.
3. Type C
Untuk pipa dengan kwalitas paling rendah (tipis).
Digunakan untuk sparing-sparing listrik yang tertanam dalam dinding.
a. Untuk saluran air bersih digunakan ukuran 1/2", 3/4", 1", 1,5".
b. Untuk saluran pembuang digunakan ukuran 1", 1,5" 2", 3", 4", 5".
4.3.3)
47| P a g e
1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
3. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan
setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
4. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing
atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
5. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
48| P a g e
8. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik,
simetris dengan luas keramik
6. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25
cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup
dengan cara dipanaskan.
7. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
9. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), di
mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet,
49| P a g e
fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
10. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan
saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada
pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
11. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan mengguna klem
atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 ".
3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada
pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus
benar-benar kuat.
50| P a g e
1. Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya, karena
kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air,
kemiringan minimal 2 %.
3. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), karena bila
ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus
dibuat clean out dan fan out
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan yang meliputi sistem pembuangan limbah / air
buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan penyediaan air bersih. Jadi
secara sederhana sistem plumbing dalam suatu gedung biasanya terdiri dari:
51| P a g e
Sistem instalasi air bekas
Sistem instalasi venting
Sistem penyediaan air bersih
Selain sistem diatas juga karena menyangkut pembuangan air, yang harus dialirkan ke
saluran, yaitu Sistem instalasi air hujan dan Instalasi drain (drain AC dan drain sprinkler).
Sistem instalasi air kotor atau sistem pembuangan air limbah merupakan sistem
instalasi untuk mengalirkan air buangan yang berasal dari peralatan saniter: closet dan
urinoir. Sistem instalasi ini kemudian diteruskan ke septictank,
atau diolah dalam bioseptictank atau instalasi IPAL, hingga akhirnya menuju saluran kota.
Sistem pembuangan air bekas merupakan instalasi untuk mengalirkan air buangan yang
berasal dari peralatan saniter: wastafel, FD (floor drain) dan kitchen zink. Instalasi air bekas
pada umumnya memeiliki instalasi tersendiri yang berbeda dengan instalasi air kotor. Pada
gedung-gedung yang lebih besar, misalnya:mall, instalasi yaang berasal dari kitchen
dipisahkan dan mempunyai instalasi sendiri yang kemudian dialirkan hingga ke greese trap.
sistem air bekas juga biasanya dialirkan ke sistem
air limbah (IPAL), atau ada juga yang langsung dialirkan ke saluran kota, jika tidak
membahayakan.
3. Sistem Venting
Sistem venting merupakan sistem instalasi untuk mengeluarkan udara yang terjebak di dalam
pipa air limbah / air buangan (air kotor, air bekas dan air hujan).
Diantara tujuan pemasangan sistem venting adalah:
52| P a g e
a. Menjaga sekat air dari efek siphon atau tekanan. Efek siphon timbul apabila seluruh
perangkat dan pipa pembuangan terisi air buangan pada akhir proses pembuangan
mengakibatkan sekat air akan ikut mengalir.
b. Menjaga aliran air yang lancar di dalam pipa pembuangan
c. Memungkinkan adanya sirkulasi udara di dalam semua jaringan pipa pembuangan.
Sistem penyediaan air bersih meliputi penyedian air bersih itu sendiri dan distribusi. Sistem
ini menyangkut sumber air bersih, sistem penampungan air (bak air / tangki, ground tank, Roof
tank), pompa transfer dan distribusi.
Sumber air bersih, biasanya di dapat dari PDAM, atau berasal dari Deep Well.
Sistem penampungan air dibedakan menjadi dua bagian yaitu: raw water tank dan clean water
tank. Sumber air bersih yang berasal dari PDAM langsung dialirkan ke clean water tank.
Sedang yang berasal dari Deep well di masukan ke dalam raw water tank. Air yang berada di
raw water tank ditreatment dulu di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya di alirkan
ke clean water tank (bak air bersih).
Air yang berada di dalam baik air bersih (clean water tank) selanjutnya dialirkan ke bak air
atas (roof tank) dengan pompa transfer.
Distribusi air bersih pada 2 lantai teratas menggunakan packaged booster pump, sedang
untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
53| P a g e
Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan 1 hari pemakaian air.
Para perencana suatu gedung biasanya ada yang memasukan sistem air hujan dan drain ke
dalam sistem plumbing, ada juga yang memisahkannya dari sistem plumbing. Sistem drain
biasanya dipisahkan dari sistem plumbing, dan dimasukan kepada instalasi subyek dari sistem
yang perlu drain, seperti AC atau sistem sprinkler, yang masuk pada sistem sprinkler tu sendiri.
Karena air yang dihasilkan oleh air hujan atau drain (AC dan sprinkler) termasuk air
bersih (tidak terkontaminasi) maka biasanya pembuangannya langsung dialirkan ke saluran
kota (tidak melalui pengolahan)..
54| P a g e
menjadi satu dengan melalui pipa header [ fire main pump, diesel fire pump dan jocky pump
] dan instalasi ini terhubung dengan pressure tank , pada pressure tank terpasang pressure
swicth yang digunakan untuk mengoperasikan pompa secara otomatis dan di-set sesuai
dengan tekanan [ standat instalasi pipa gedung ] kemudian pipa header dibagi menjadi dua
instalasi pipa yaitu pipa hydrant [warna merah] dan pipa sprinkler [warna orange].
1.Pipa Sprinkler
Instalasi pipa ini berfungsi untuk mengatasi kebakaran secara otomatis disetiap ruangan
melalui head sprinkler , pipa sprinkler dipasang pada setiap lantai [dalam flapon] dengan jarak
antara 3 sampai 5 meter , bila terjadi kebakaran pada salah satu lantai maka panas api dari titik
kebakaran akan memecahkan head sprinkler.
2.Pipa Hydrant
55| P a g e
Instalasi pipa hydrant berfungsi untuk mengatasi dan menaggulangi kebakaran secara manual
dengan menggunakan hydrant box , hydrant box ini tersedia pada setiap lantai dengan beberapa
zone /tempat.
Pada hydrant box terdapat fire hose[ selang ] ,nozzle, valve, juga terpasang alat bantu control
manual call point, alarm bell serta indicating lamp dan untuk diluar gedung [ area taman / parkir
] terpasang hydrant pillar serta hose reel cabinet.
Instalasi pipa hydrant berfungsi untuk mengatasi dan menaggulangi kebakaran secara
manual dengan menggunakan hydrant box , hydrant box ini tersedia pada setiap lantai dengan
beberapa zone /tempat.
Pada hydrant box terdapat fire hose[ selang ] ,nozzle, valve, juga terpasang alat bantu control
manual call
56| P a g e
1. Wet Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan
tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap
2. Dry Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisikan air bertekanan,
peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alarm
memerintahkannya.
57| P a g e
- Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja
untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa.
- Jika tekanan terus menurun (misal glass bulb pada kepala sprinkler pecah) maka pompa
kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompa jockey berhenti.
- Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik, kemudian pompa cadangan
Diesel secara otomatis akan bekerja.
- Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi dengan nada yang
berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan kepada operator akan adanya
gangguan.
- Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah “Start otomatis” dan “Mati secara Manual”.
- Pada saat pompa kebakaran utama bekerja, wet alarm valve akan terbuka dan segera
membunyikan alarm gong. Aliran didalam pipa cabang akan memberi indikasi pada flow
switch yang terpasang pada setiap cabang & dikirim ke panel fire alarm untuk membunyikan
alarm pada lantai bersangkutan.
58| P a g e
4. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang sudah
ditentukan.
5. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
7. Kepala Sprinkler (Head Sprinkler) : Alat pemancar air yang bekerja setelah pecahnya bulb
akibat panas yang ditimbulkan oleh kebakaran. Ukuran kepala sprinker 15 mm, kepadatan
pancaran 5 mm/mnt, area kerja maks. 144 m2, laju aliran 725 lt/mnt dan setiap katup kendali
jumlah maks. adalah 1.000 buah kepala sprinkler.
59| P a g e
60| P a g e
Sumber : Dokumentasi Pribadi
61| P a g e
4.4.1) sistem kabel listrik bangunan, sistem kabel tray / cable tray
Dalam sistem kabel listrik bangunan, sistem kabel tray / cable tray digunakan untuk
mendukung berisolasi kabel listrik yang digunakan untuk distribusi listrik dan komunikasi.
Kabel tray / Cable tray digunakan sebagai alternatif untuk membuka sistem kabel atau saluran
listrik. Kabel tray biasanya digunakan untuk manajemen kabel dalam konstruksi komersial dan
industri. Kabel tray / Cable tray sangat berguna dimana perubahan ke sistem kabel diantisipasi,
karena kabel baru dapat diinstal dengan meletakkan mereka dalam baki, bukan menarik mereka
melalui pipa.
62| P a g e
Kabel tray atau ladder adalah tempat dudukan kabel instalasi listrik yang dipasang pada
bangunan gedung sehingga tertata rapi dan mudah dalam pemeliharaan dan perbaikan, gambar
ladder ini dapat dilihat dibawah seperti sebuah rak rell dengan sekumpulan kabel tertata rapi.
bahan yang digunakan bisa terbuat dari alumunimum, besi , baja dan material lainya. cara
pemasangan kabel tray atau ladder adalah sebagai berikut:
63| P a g e
Pemasangan pada plafond memerlukan perkuatan penggantung yang dipasang dengan
baik agar tidak mengalami keruntuhan, penggantung dipasang pada jarak yang cukup sehingga
dapat berfungsi baik namun tidak terlalu rapat karena dapat menyebabkan pemborosan material
serta meningkatkan beban bangunan yang harus ditanggung oleh struktur lantai dan balok
gedung sehingga menjadi penyebab keruntuhan
Dalam sistem kabel listrik bangunan, sistem cable tray digunakan untuk mendukung
berisolasi kabel listrik yang digunakan untuk distribusi listrik dan komunikasi. Cable tray
digunakan sebagai alternatif untuk membuka sistem kabel atau saluran listrik. Kabel tray
biasanya digunakan untuk manajemen kabel dalam konstruksi komersial dan industri. Cable
tray sangat berguna dimana perubahan ke sistem kabel diantisipasi, karena kabel baru dapat
diinstal dengan meletakkan mereka dalam baki, bukan menarik mereka melalui pipa.
Wiring closet adalah sebuah kamar kecil umum ditemukan pada bangunan institusional,
seperti sekolah dan kantor, di mana sambungan listrik dilakukan. Sementara mereka digunakan
untuk berbagai tujuan, fungsi mereka yang paling umum adalah untuk jaringan komputer.
Banyak jenis tempat koneksi jaringan batasan jarak antara peralatan, seperti
komputer pribadi, dan perangkat akses jaringan, seperti router. Pembatasan ini mungkin
memerlukan beberapa wiring closet
64| P a g e
4.4.4) Pipa conduit
Conduit memberikan perlindungan yang sangat baik untuk konduktor, tertutup dari
dampak, air, dan uap kimia. nomor Variasi, ukuran, dan jenis konduktor dapat ditarik ke dalam
saluran, yang menyederhanakan rancangan dan konstruksi dibandingkan dengan menjalankan
beberapa kabel atau kabel komposit biaya disesuaikan. Sistem Pengkabelan di Bangunan
tunduk pada perubahan sering. perubahan kabel sering dibuat lebih sederhana dan lebih aman
melalui penggunaan saluran listrik, sebagai konduktor yang ada dapat ditarik dan konduktor
baru diinstal, dengan sedikit gangguan di sepanjang jalan saluran tersebut.
( Dokumentasi pribadi )
65| P a g e
BAB V
Praktik kerja lapangan yang dilakukan kurang lebih sekitar 3 bulan, dinilai sudah
cukup untuk sekedar mengetahui keadaan di dunia kerja untuk bidang Pelaksanaan Pekerjaan
dalam sauatu Proyek. Berikut merupakan kesimpulan dan saran yang di dapat dari hasil
Berikut ada beberapa kesimpulan selama melaksanakan Kerja Praktek di proyek tersebut :
Perencanaan mep dan metode pelaksanaan pada proyek ini sudah cukup baik, hanya
PT. Mitra Perdana Multidimensi telah memberikan APD (Alat Pelindung Diri) dan
telah memberikan pengarahan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau
safety induction dengan sangat baik. Namun hasilnya kurang maksimal karena masih
PT. . Mitra Perdana Multidimensi telah menyediakan shop drawing untuk menjadi
kepada para tukang tetapi hasilnya kurang maksimal sehingga masih ada urutan
Pada proyek ini tidak menunjuk konsultan khusus untuk mengawasi setiap
Indonesia harus terus melakukan pemantauan dan pengawasan dengan baik guna
dilakukan.
66| P a g e
Pemilik proyek atau kontraktor utama perlu menunjuk konsultan khusus untuk
mengawasi dan sebagai parameter atau kontrol untuk pelaksana proyek. Namun jika
Di dalam suatu proyek saya jadi tahu bahwa di suatu proyek yang memegangnya suatu
SARAN
Adanya kesalahan antara penempatan pipa conduit yang seharusnya dari lantai 1 ke
datang terlambat dan para mekanik belum mulai juga untuk melakukan pekerjaanya
material secara berurutan ini salahnya tidak beraturan dari segi penempatan mekanikal
67| P a g e
Daftar Pustaka
http://metodebangunan.blogspot.co.id/2015/07/metode-pelaksanaan-pekerjaan-pemipaan.html
http://ilham-wahyudi.weebly.com/artikel-mechanical.html
http://rocketmanajemen.com/manajemen-konstruksi/
68| P a g e