Jurnal IlmiahPermas:
Permas:Jurnal
JurnalIlmiah
IlmiahSTIKES
STIKESKendal
KendalVolume
Volume88No
No1,1,Hal
Hal11--5,
5,April
April2018
2018 ISSN 2089-0834 (Cetak)
SekolahTinggi
Sekolah TinggiIlmu
IlmuKesehatan
KesehatanKendal
Kendal ISSN 2549-8134 (Online)
ABSTRAK
Diabetes melitus menyebabkan hambatan aliran darah ke seluruh organ sehingga mengakibatkan
nefropati, retinopati, neuropati, dan penyakit vaskular perifer yang bisa menyebabkan ulkus pada
tungkai bawah. Untuk mencegah ulkus tersebut dapat dilakukan kombinasi senam kaki DM dan pijat
kaki karena bermanfaat memperbaiki dan meningkatkan sirkulasi darah pada kaki. Sirkulasi darah
kaki yang lancar dapat dideteksi melalui meningkatnya nilai ABI. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektifitas kombinasi senam kaki DM dan pijat kaki terhadap nilai Ankle Brachial Index
(ABI) pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang. Jenis penelitian ini
menggunakan pre-eksperimental designs, rancangan onegrouppretest-posttest. Teknik sampling
menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 21 responden. Pengumpulan data dengan
pengukuran nilai ABI. Responden dilakukan intervensi kombinasi senam kaki DM dan pijat kaki
dengan alat ukur Spigmomanometer air raksa dan stetoscope. Uji SPSS menggunakan uji Wilcoxon.
Analisis didapatkan kombinasi senam kaki DM dan pijat kaki efektif terhadap nilai Ankle Brachial
Index (ABI) pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang dengan P
value = 0,016 (a = 0,05), peningkatan nilai rata-rata ABI 0,12 mmHg. Disarankan kepada penderita
diabetes melitus untuk melakukan kombinasi senam kaki diabetes mellitus dan pijat kaki didalam
kehidupan sehari-hari untuk mencegah komplikasi pada kaki diabetik.
ABSTRACT
Diabetes mellitus causes a disruption of blood flow to all organs causing nephropathy, retinopathy,
neuropathy,and peripheral vascular disease that can cause ulcers on the lower leg. To prevent these
ulcers, combination ofgymnastics DM leg and foot massage can be done to improve and enhance
blood circulation in the foot. Smothcirculation on the foot can be detected by increasing the value of
ABI. This study aims to determine theeffectivenes of combination between diabetes mellitus foot
gymnastic and foot massage toward the value of ankle brachial index (ABI) in type 2 diabetes mellitus
patients at RSUD Ungaran Semarang Regency. This research used a pre-experimental designs, design
was one group pretest-posttest. The sampling technique usedpurposive sample with sample of 21
respondents. Collected data used ABI measuring. Interventions done to the respondents were
combination between DM foot gymnastic and foot massage used Spigmomanometer andstethoscope as
the measuring device. Analysis combination of DM foot gymnastics and foot massage is
effectivetoward the value of ankle brachial index (ABI) in type 2 diabetes mellitus patients at RSUD
Ungaran SemarangRegency, with p-value 0,016 (α = 0,05), an increased in the average value of ABI
0,12 mmHg. It isrecommended to diabetic’s people to do foot gymnastic diabetes melitus and foot
massage at the daily to preventcomplication in diabetic foot.
1
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 8 No 1, Hal 1 - 5, April 2018
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
2
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 8 No 1, Hal 1 - 5, April 2018
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
grouppretest-posttest. Populasi penelitian ini Index (ABI) pada pasien diabetes melitus tipe
adalah penderita Diabetes Melitus tipe 2 post 2, Kefektifan ini dibuktikan pada hasil
rawat inap dan anggota dari PERSADIA penelitian dengan nilai rata-rata ABI sebelum
(Persatuan diabetes indonesia) di RSUD intervensi sebesar 0,84 dimana kaki
Ungaran sebanyak 56 pasien perbulan. Sampel mengalami kondisi iskemik dannilai ABI
yang di ambil pada penelitian ini sebanyak 21 sesudah intervensi rata-rata adalah 0,96 yang
pasien. Cara pengambilan sampel pada artinya terjadi peningkatan nilai ABI menjadi
penelitian ini menggunakan Teknik purposive normal dengan nilai selisih rata-rata nilai
sampling. Metode pengumpulan data yang sebelum dan sesudah intervensi sebesar 0,12.
digunakan dalam penelitian ini melalui
observasi eksperimental pada hasil pengukuran PEMBAHASAN
nilai ABI sebelum dan sesudah intervensi Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai Ankle
kombinasi senam kaki diabetes melitus dan BrachialIndex (ABI) sebelum dilakukan
pijat kaki yang dilakukan selama 30 menit. kombinasi senam kaki DM dan pijat kaki rata-
Alat untuk mengukur ABI menggunakan rata adalah 0,84 dengannilai ABI paling rendah
Sphygmomanometer jenis air raksa dan 0,50 dan tertinggi 1,30, Dengan karakteristik
Stetoskope.Dan untuk uji statistic SPSS responden menurut lama menderita diabetes
menggunakan uji Wilcoxon. mellitus didapatkan hasil bahwa lama
menderita DM antara 2 tahun sampai 19 tahun
HASIL dan diketahui bahwa sebagian besar nilai Ankle
Distribusi responden berdasarkan lama Brachial Index (ABI) responden dalam
menderita DM pada pasien DM di RSUD kategori iskemik, yaitu sejumlah 16 orang
Ungaran Kabupaten Semarang tahun 2016 (n = (76,2%), kategori iskemik berat berjumlah 1
21) dapat diketahui bahwa lama menderita DM orang (4,8%) dan dalam kategori kaku
pada pasien DM ratarata adalah 7,86 tahun /kalsifikasi berjumlah 4 orang (19%). Lama
dengan standard deviasi 4,94. Lama menderita menderita diabetes melitus juga mempengaruhi
DM paling rendah adalah 2 tahun dan tertinggi nilai ankle brachial index (ABI), karena
adalah 19 tahun dengan kategori nilai ABI lamanya pasien menderita DM dikaitkan
iskemik dan kalsifikasi. dengan komplikasi akut maupun kronis. Hal
ini didasarkan pada hipotesis metabolik, yaitu
Distribusi frekuensi atau gambaran kategori terjadinya komplikasi kronik DM adalah
nilaiAnkle Brachial Index (ABI) sebelum dan sebagai akibat kelainan metabolik yang
sesudah kombinasi senam kaki diabetes ditemui pada pasien DM (Waspadji, 2009).
melitus dan pijat kaki pada pasien diabetes
melitus tipe 2di RSUD Ungaran Kabupaten Pasien DM dengan nilai ABI yang tidak
Semarang tahun 2016 (n = 21). Berdasarkan normal rentan sekali penderita DM mengalami
hasil dapat diketahui bahwa nilai Ankle komplikasi seperti ulkus pada kaki, awalnya
Brachial Index (ABI) sebelum kombinasi proses pembentukan ulkus berhubungan
senam kaki diabetes melitus dan pijat kaki dengan hiperglikemi yang berefek terhadap
pada pasien diabetes melitus tipe 2 sebagian suplai vaskuler. Suplai vaskuler yang
besar adalah iskemik sebanyak 16 responden mengalami gangguan tekanan mekanik akan
(76,2%), kaku /kalsifikasi sebanyak 4 terbentuk keratin keras pada daerah kaki yang
responden (19%) dan iskemi berat sebanyak 1 mengalami beban yang besar. Aliran perifer
responden (4,8%) dan setelah dilakukan memungkinkan terjadinya trauma berulang
intervensi kombinasi senam kaki diabetes mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan
melitus dan pijat kaki terjadi perbaikan dibawah area kalus. Selanjutnya akan
peningkatan nilai ABI dengan kategori normal terbentuk kavitas yang membesar dan akhirnya
sebanyak 19 responden (90,5%) dan iskemik ruptur sampai permukaan kulit dan
sebanyak 2 responden (9,5%). menimbulkan ulkus (Smeltzer & Bare, 2013).
Berdasarkan uji statistic dapat diketahui bahwa Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
P-value = 0,016, halini menunjukkan bahwa Agustianingsih (2013), dimana didapatkan
kombinasi senam kaki diabetes melitus dan bahwa sebelum diberikan latihan senam kaki
pijatkaki efektif terhadap nilai Ankle Brachial diabetes, rata-rata nilai ABI responden pada
3
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 8 No 1, Hal 1 - 5, April 2018
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
kelompok intervensi sebesar 0.721 yang pacuan terhadap saraf, peredaran darah yang
menandakan terjadinya insufisiensi arteri menimbulkan proses vasodilatasi local
ringan, Juga berdasarkan penelitian yang sehingga memperlancar peredaran darah.
dilakukan oleh Bintari (2013) pada penderita Selain itu saraf motorik terangsang
DM tipe II di RSUD Makassar memperoleh meningkatkan tonus otot dan massase
hasil bahwa tekanan darah (p= 0,000), menyebabkan terbebasnya suatu zat sejenis
kolestrol (p= 0,008), merokok (p= 0,009), IMT histamin yang memberi efek dilatasi terhadap
(0,006) adalah paling berhubungan dengan pembuluh darah kapiler. Penelitian ini juga
nilai ABI pada penderita DM tipe II. didukung penelitian yang dilakukan oleh
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa Laksmi (2012) terdapat peningkatan nilai rata-
nilai rata-rata Ankle Brachial Index (ABI) rata ABI dari 0.8971 menjadi 0,9879 setelah
sesudah melakukan senam kaki DM dan pijat dilakukan intervensi pijat kaki.
kaki adalah 0,96 dimana diketahui sebagian
besar nilai Ankle Brachial Index (ABI) Hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai
responden mengalami perbaikan kedalam ABI pasien sebelum dilakukan senam kaki
kategori normal yaitu berjumlah 19 orang diabetes melitus dan pijat kaki rata ratasebesar
(90,5%) dan iskemik 2 orang. 0,84 kemudian menjadi 0,96 sesudah
dilakukan kombinasi senam kaki diabetes dan
Peranan intervensi senam kaki DM dan pijat pijat kaki, dengan hasil selisih rata-rata nilai
kaki sangat penting untuk terapi komplementer ABI sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
pada penderita DM tipe II karena gerakan meningkat sebesar 0,12. Berdasarkan uji
gerakan senam kaki dan pijatan pada kaki akan Wilcoxon diperoleh p-value 0,016 < a (0,05),
memberikan stimulus pada pembuluh darah ini menunjukkan bahwa terdapat efektivitas
dan dapat melancarkan aliran perifer. kombinasi senam kaki diabetes melitus dan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pijat kaki terhadap nilai Ankle Brachial Index
dilakukan oleh Julia Filly (2016) dengan judul (ABI) pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian
Perubahan nilai ABI Pada Pasien Diabetes dari Yuwono (2014) dari hasil penelitian
Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas tersebut setelah dilakukan analisis diperoleh
Enemawira menunjukkan bahwa adanya hasil terapi pijat kaki berpengaruh signifikan
pengaruh senam kaki diabetes terhadap dalam meningkatkan ABI pada pasien diabetes
perubahan nilai ABI pada pasien diabetes melitus tipe 2, terbukti dari ABI kelompok
mellitus tipe 2 diwilayah kerja puskesmas intervensi sesudah perlakuan lebih tinggi
Enema wira dengan uji t test paired samples secara signifikan dibandingkan sebelum
test didapatkan nilai p = 0,000 < a = 0,05. perlakuan (p = 0,000) kemudian dalam
Menurut Widiati & Proverawati (2010) Senam penelitian dari Soleh (2012) dalam penelitian
kaki DM sangat berpengaruh sekali terhadap yang berjudul Pengaruh Senam Kaki Terhadap
kelancaran aliran perifer terutama pada daerah Sirkulasi Darah ABI Pada Pasien Diabetes
kaki. dengan menggerakkan kaki dengan Mellitus Tipe 2 dengan hasil uji statistic T-
gerakan tertentu maka akan menghasilkan Test didapatkan pvalue 0,000 dimana nilai p-
reaksi seperti lancarnya aliran darah dan value < a 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada
bermanfaat bagi otot-otot kaki sehingga resiko pengaruh yang bermakna antara senam kaki
deformitas dan kekakuan otot bisa dicegah diabetes mellitus dengan sirkulasi darah ABI
terutama bagi penderita DM. Selain terapi pasien diabetes mellitus tipe 2. Perbandingan
senam kaki DM dapat juga dilakukan pijat dari dua penelitian tersebut memperkuat hasil
kaki. dari penelitian ini, dengan hasil yang sama
yaitu senam kaki DM dan pijat kaki efektif
Manfaat pijat adalah dengan teknik menekan terhadap nilai ankle brachial index (ABI).
dan mendorong secara bergantian
menyebabkan terjadinya pengosongan dan SIMPULAN DAN SARAN
pengisian pembuluh vena dan limpe, sehingga Simpulan
membantu memperlancar sirkulasi, membantu Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sekresi, dan pemberian nutrisi ke dalam kombinasi senam kaki diabetes melitus dan
jaringan kemudian massase menimbulkan pijat kaki efektif terhadap nilai Ankle Brachial
4
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 8 No 1, Hal 1 - 5, April 2018
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Index (ABI) pada pasien diabetes melitus tipe Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, profil
2, Kefektifan ini dibuktikan pada hasil Kesehatan Jawa Tengah. (2013).
penelitian dengan nilai rata-rata ABI sebelum Jakarta: kementrian Kesehatan Republik
intervensi sebesar 0,84 dimana kaki Indonesia.
mengalami kondisi iskemik dan nilai ABI
sesudah intervensi rata-rata adalah 0,96 yang Dinkes, Jateng. (2014). Profil kesehatan jawa
artinya terjadi peningkatan nilai ABI menjadi tengah. Semarang : Depkes Jateng.
normal dengan nilai selisih rata-rata nilai
sebelum dan sesudah intervensi sebesar 0,12. International Diabetes Federation
(IDF). (2013). IDF Diabetes Atlas.
Saran
Penderita diabetes melitus tipe sebaiknya Laksmi, dkk. (2016). Pengaruh Foot Massage
secara teratur melakukan kegiatan senam kaki Terhadap Ankle Brachial Index (ABI)
diabetes mellitus dan pijat kaki dalam pada Pasien DM Tipe 2 di Puskesmas
kehidupan sehari hari sehingga komplikasi Denpasa Barat. Jurnal ilmu pendidikan
kaki pada penderita diabetes mellitus dapat (online). Volume 4, No 1.
dicegah.
Mangoenprasodjio &. Hidayati, (2005). Upaya
DAFTAR PUSTAKA penanganan pada pasien DM Jakarta :
Aria & Nina. (2015). Senam Kaki Diabetik Rineka Cipta.
Efektif Meningkatkan ABI pada Pasien
DM tipe II. Jurnal IPTEK Terapan 9. Proverawati, MPH. 2010. senam kaki DM.
Yogyakarta: Muha Medika.
Bilous. (2015). Diabates Mellitus. Jakarta:
Bumi Media. Smeltzer & Bare. (2013). Buku Ajar
Keperawtan Medikal Bedah Bruner &.
Bintari, S. (2012). Faktor-Faktor Yang Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC
Berhubungan Dengan Nilai Ankle
Brachial Index (ABI) PadaPenderita DM Soleh. (2012). Pengaruh Senam Kaki Terhadap
tipe II di RSUDMakassar. Skripsi. Sirkulasi Darah ABI Pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2. Skripsi.
Coyle, E.A., & Prince, R.A. (2007). Urinary
Tract Infections and Prostatitis Jakarta: Waspadji S. (2009). Kaki Diabetes, Ilmu
Salemba Medika Penyakit. Dalam, Jilid III, Edisi V.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Damayanti, S. (2015). Diabetes Melitus dan
Penatalaksanaan Yuwono. (2014). Pengaruh Pijat Kaki
Keperawatan.Yogyakarta : Nuha Terhadap Nilai ABI.Skripsi
Medika.