Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN PADA MASA KEHAMILAN

Kunjungan ANC
Dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan
Kunjungan Waktu Alasan
TM 1 Sebelum 14 minggu  Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum
membahayakan jiwa
 Mencegah masalah, missal: tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang berbahaya
 Membangun hubungan saling percaya
 Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan komplikasi
 Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan,
olahraga, istirahat, seks dsb)
TM 2 14-28 minggu  Sama dengan TM 1 ditambah kewaspadaan khusus
terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala
preeclampsia, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria)
TM 3 28-36 minggu  Sama, ditambah: deteksi kehamilan ganda

Setelah 36 minggu  Sama, ditambah: deteksi kelainan letak atas kondisi


yang memerlukan persalinan di RS

Pemberian Suplemen Mikronutrien


Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (= zat besi 60 mg) dan asam folat 500 µg sebanyak 1 tablet/hari
segera setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90 hari (3 bulan). Ibu harus dinasehati agar tidak
meminumnya bersama teh/kopi agar tidak mengganggu penyerapan.

Imunisasi TT 0,5 cc
Imunisasi Interval Lama Perlindungan Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan ANC pertama - -
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80%
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95%
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99%
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur hidup 99%

Perkiraan Hb pada kehamilan


Hasil penelitian menunjukan hal-hal berikut :
a. Dalam kehamilan normal akan terjadi penurunan kadar Hb. Kadar terendah terjadi sekitar kehamilan
30 minggu. Oleh karena itu, pemeriksaan Hb harus dilakukan pada kehamilan dini untuk melihat data
awal lalu diulang pada kehamilan 30 minggu.
b. Bila Hb rendah (< 9 gram %) harus dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai. Mungkin
perlu dilakukan pemeriksaan Hb ulang apakah pengobatan sudah tepat.
c. Anemia ringan penyebabnya adalah defisiensi zat besi dapat diobati secara efektif dengan
suplementasi besi.
d. Semua ibu hamil terutama yang mendapatkan suplementasi besi harus mendapat nasehat gizi
khususnya menghindari tembakau, kopi dan teh.
e. Pastikan ibu mengkonsumsi makanan yang kaya protein dan vitamin c.
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi pada Ibu Hamil
a. Uterus
1. Ukuran
Ukuran pada kehamilan cukup bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari
4.000 cc.
2. Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gr menjadi 1000 gr pada akhir kehamilan (40
minggu).
3. Bentuk dan Konsistensi
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat. Pada kehamilan 4
bulan berbentuk bulat, sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Ukuran rahim
kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3
bulan sebesar telur angsa.
4. Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan
a. Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh amnion dimana desidua
kapsularis dan desidua vera telah menjadi satu. Tinggi fundus uteri terletak antara
pertengahan simpisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
b. Pada kehamilan 20 minggu, TFU terletak 2-3 jari dibawah pusat.
c. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak setinggi pusat.
d. Pada kehamilan 28 minggu, TFU terletak 2-3 jari diatas pusat. Pada umur kehamilan ini,
FU dari simpisis adalah 26.7 cm diatas simpisis.
e. Pada kehamilan 36 minggu terletak 3 jari dibawah prosesus sifoideus.
f. Pada kehamilan 40 minggu, TFU terletak sama dengan 8 bulan, tetapi melebar
kesamping, yaitu terletak diantara pertengahan pusat dan prosesus sifoideus.
b. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh estrogen. Akibat dari
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina
atau porsio servik disebut tanda Chadwick.
c. Payudara (mamae)
a. Payudara menjadi lebih besar
b. Areola payudara makin hitam karena hiperpigmentasi
c. Glandula Montgomery makin tampak menonjol di permukaan areola mamae.
d. Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu akan keluar cairan putih jernih
(kolostrum) yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai bereaksi.
e. Pengeluaran ASI belum terjadi karena prolaktin ini ditekan oleh PIH
f. Setelah persalinan, dengan dilahirkannya plasenta, makan pengaruh ekstrogen,
progesterone dan somatomamotropin terhadap hipotalamus hilang sehingga prolaktin
dapat dikeluarkan dan laktasi terjadi.
Proses Adaptasi Psikologi dalam Masa Kehamilan
a. Trimester I (1-3 bulan)
Segera setelah konsepsi, kadar hormone progesterone dan estrogen dalam kehamilan
akan meningkat. Hal ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah
dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya.
Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali pada
awal kehamilannya ibu berharap tidak hamil.
Hasrat untuk melakukan hubungan seksual pada wanita TM pertama ini berbeda.
Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seksual yang lebih tinggi, kebanyakan mereka
mengalami penurunan libido selama periode ini. keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
b. TM 2 (4-6 bulan)
TM 2 biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormone yang lebih tinggi dan merasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Pada TM ini
pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai
seseorang di luar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa
tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada TM pertama dan merasakan meningkatnya libido
(Pusdiknakes. 2003:27).
c. TM 3 (7-9 bulan)
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada TM ketiga dan banyak ibu
yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah
dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada TM inilah ibu
memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan. Berat badan ibu
meningkat, adanya tekanan pada organ dalam, adanya perasaan tidak nyaman karena janinnya
semakin besar, adanya perubahan gambaran diri (konsep diri, tidak mantap, merasa terasing, tidak
dicintai, merasa tidak pasti, takut, juga senang karena kelahiran sang bayi (Tri Rusmi Widayatun,
1999:5154).

Tanda - Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester 1,2,3

Tanda-tanda bahaya kehamilan pada TM 1 yang perlu ibu ketahui yaitu


1. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan
malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya
kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
a. Makan sedikit tapi sering
b. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
c. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
d. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu
makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
e. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
f. Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
g. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
h. Istirahat cukup
i. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual

2. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda,
perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola,
kehamilan ektopik.
a. Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22
minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.
b. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar cavum
uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat
terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan
ektopik terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan
intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk dalam
keadaan syok.
c. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janin dan ditemukan jaringan
seperti buah anggur. Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-
gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa
mm sampai 1-2 cm.
d. Hipertensi Gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan
Gejala dan tanda yang selalu Gejala dan tanda yang kadang- Diagnosis kemungkinan
ada kadang ada
Tekana diastolik ≥ 90 mmHg Hipertensi kronik
pada kehamilan < 20 minggu
Tekana diastolik 90-110 Hipertensi kronik dengan
mmHg pada kehamilan < 20 superimposed pre-eklamsia
minggu ringan
Protein urin < ++
Tekana diastolik 90-110 Hipertensi dalam kehamilan
mmHg (2 ppengukuran
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin -
Tekana diastolik 90-110 Pre-eklamsi ringan
mmHg (2 ppengukuran
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ++
Tekana diastolok ≥ 110 mmhg Nyeri kepala (tidak hilang Pre-eklamsi berat
pada kehamilan > 20 minggu dengan analgesik biasa)
Proteinurin ≥ +++ Penglihatan kabur
Oliguria (< 400ml/24 jam)
Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
Edema paru
Kejang Koma Eklamsia
Tekanan diastolik ≥ 90 mmHg Sama seperti pre-eklamsi berat
pada kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ≥ ++

a. Selaput Kelopak Mata Pucat


Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah
dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang
dibutuhkan oleh bayi.

Tanda-tanda yang dialami ibupada TM 2 yaitu:


a. Sakit kepala yang hebat
b. Penglihatan Kabur
c. Bengkak padawajah, kaki dan tangan
Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika
muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan
keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
d. Gerakan Janin Berkurang

Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil TM 3:


a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan disebut sebagai
perdarahan pada kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum.
b. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin
lahir. Biasanya terjadi pada trimester ketiga, walaupun dapat pula terjadi setiap saat dalam kehamilan.
Kehamilan dapat lepas sebagian atau seluruhnya. Bila plasenta yang terlepas seluruhnya disebut
solusio plasenta totalis. Bila hanya sebagian disebut solusio plasenta parsialis atau bisa juga hanya
sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas disebut rupture sinus marginalis.
c. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak
pada bagian atas uterus.
d. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
e. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala
sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur,
kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari
eklamsia.
ASUHAN PERSALINAN

A. Dukungan Persalinan
Dukungan selama persalinan meliputi :
1. Lingkungan
Suasana yang rileks dan bernuansa rumah akan sangat membantu ibu dan pasangannya untuk
cepat merasa nyaman,namun sikap para staf sangatlah penting dibandingkan dengan kondisi fisik
ruangan .ruangan persalinan perlu dilengkapi dengan meubeler sedemikian rupa sehingga
keadaan darurat dapat dapat ditangani dengan cepat dan efisienoleh karena itu efek klinis tidak
dapat dikesampingkan.demikian juga wallpaper dan gorden berwarna sejuk serta penggunaan tirai
untuk menutup peralatan persalinan akan mengurangi keangkeran ruangan ,penerangan yang
efisien mudah dipindah-pindah,ibu bersalin senang dengan penerangan redup .diupayakan agar
keluarga yang masuk kedalam ruang bersalin dibatasi untuk menjaga kebersihan.
2. Teman yang mendukung
Seorang teman yang mendukung merupakan sumber kekuatan yang besar dan memberikan
kesinabungan dukungan dimana teman yang mendukung tersebut tidak bisa digantikan oleh
siapapun bidan yang juga berarti “bersama wanita”, ia harus berusaha untuk menjadikan teman
yang mendukung, bekerja dengan wanita tersebut bersama keluarga. Bidan diharapkan trampil
dan peka serta fungsi untuk mengembangkan hubungan dengan wanita asuhannya dan keluarga,
hubungan tersebut bersifat teraupetik.
3. Mobilitas
Diusahakan ibu didorong untuk tetap tegar dan bergerak, persalinan akan berjalan lebih cepat dan
ibu akan merasa dapat menguasai keadaan, terutama jika ibu didorong untuk berusaha berjalan
bila memungkinkan dan berusaha merubah posisi tidur (miring kekiri ,jongkok atau merangkak).
4. Memberi informasi
Ibu dan keluarga harus diberi informasi selengkapnya tentang kemajuan persalinan dan semua
perkembangannya selama proses persalinan, setiap tindakkan atau intervensi yang akan dilakukan
harus diantisipasi dan dijelaskan. Ibu harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan klinis.
5. Tehnik relaksasi
Diharapkan ibu pernah mendapat penyuluhan tentang tehnik relaksasi pada saat ANC, bila ibu
belum pernah maka harus diajarkan dulu tehnik relaksasi, penyuluhan itu yang diberikan pada
saat ANC dengan penyuluhan pada saat inpartu harus sama supaya ibu tidak binggung. Bidan
harus mengingatkan tentang tehnik relaksasi terutama bernafas.
6. Percakapan
Seorang ibu dalam masa inpartu membutuhkan waktu untuk bercakap-cakap dan ada waktunya
untuk diam.bagi ibu yang sedang dala proses persalinan benar, maka kesunyian yang bersikap
akrab dan simpatik sudah pasti disukainya. Pada tahap ini ibu aka merasa lelah, setiap kontraksi
akan memerlukan konsentrasi penuh dan semua cadangan mosional dan fisik dikerahkannya,ibu
mungkin akan menutup semua pembicaraan yang tidak perlu dan berkonsentrasi terhadap
kemajuan persalinan.jika kesunyian sangat dibutuhkan maka sentuhan dan expresi wajah dan
orang-orang disekitarnya sangatlah dibutuhkan.
7. Dorongan semangat
Sebagian besar ibu akan mencapai tahap dimana mereka merasa tidak bisa melanjutkan lagi dan
putus asa. Bidan harus berusaha member dorongan semangat kepada ibu selama proses
persalinan. Dengan beberapa kata yang diucapkannya secara lembut setelah kontraksi atau
beberapa pujian non verbal pada saat terjadi kontraksi akan sangat member semangat /dorongan
ibu. Ibu yang sudah dibuat merasa bahwa ia sangup dan sudah membuat kemajuan persalinan
besar akan merespon dengan dengan terus berusaha.bidan berusaha untuk dapat berkomunikasi
dengan member respon yang hangat dan antusias, maka persalinan akan berhasil maju.
B. Pengurangan Rasa Sakit
Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa sakit
1. Rasa takut dan cemas
Rasa takut dan cemas akan meningkatkan respons seseorang terhadap rasa sakit .rasa takut
kepada sesuatu yang tidak diketahui, rasa takut terhadap kesendirian dalam mengatasi suatu
pengalaman seperti persalinan dan rasa takut akan kegagalan dalam mengatasi rasa cemas akan
menambah kecemasan. Pengalaman pahit terdahulu juga akan menambah kecemasan ini.
2. Kepribadian
Kepribadian memainkan peranan dan wanita secara alamiah, tegang dan cemas akan lebih rendah
dalam menghadapi stress dibandingkan wanita yang rileks dan percaya diri.
3. Kelelahan
Wanita yang sudah lelah beberapa jam persalinan mungkin didahului oleh periode ketika tidurnya
terganggu oleh ketidaknyamanan dan akhir kehamilannya akan kurang mampudalam mentolelir
rasa sakitnya.
4. Budaya dan social
Factor budaya dan social juga memainkan peran.beberapa budaya mengharapkan stoitisme (sabar
dan membiarkannya) sedang budaya lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan
perasaan. Persepsi terhadap rasa sakit bisa saja berubah jika wanita tersebut telah
mengalaminyeri dan penderitaan sebelumnya.
5. Pengharapan
Pengharapan akan memberikan warna pada pengalaman. Wanita yang realistis dalam
pengharapannya mengenai persalinannya dan mengenai responnya yang mungkin terhadap hal itu
barangkali wanita yang paling baik terlengkapi, selama ia masih percaya diri bahwa dia akan
mendapatkan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan dan jaminan bahwa ia akan memperoleh
analgesia yang sesuai.
Berdasarkan hasil penelitian, pemeberian dukungan fisik, emosional dan psikologis selama
persalinan akan dapat membantu mempercepat proses persalinan dan membantu ibu memperoleh
kepuasan dalam melalui proses persalinan normal. Metode mengurangi rasa nyeri yang dilakukan
secara terus menerus dalam bentuk dukungan harus dipilih yang bersifat sederhana, biaya rendah,
resiko renedah, membantu kemajuan persalinan, hasil kelahiran bertambah baik dan bersifat sayang
ibu. Pendekatan untuk mengurangi rasa sakit dapat dilakukan dengan cara:
1. Menghadirkan seseorang yang dapat memberikan dukungan selama persalinan (suami, orang
tua);
2. Pengaturan posisi :duduk atau setengah duduk, posisi merangkak, berjongkok atau berdiri,
berbaring miring ke kiri;
3. Relaksasi dan pernafasan;
4. Istirahat dan privasi;
5. Penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan;
6. Asuhan diri;
7. Sentuhan.
Beberapa teknik dukungan untuk mengurangi rasa sakit:
1. Kehadiran seorang pendamping yang terus menerus, sentuhan yang nyaman, dan dorongan dari
orang yang memberikan support;
2. Perubahan posisi dan pergerakan;
3. Sentuhan dan massase;
4. Counterpressure untuk mengurangi tegangan pada ligament;
5. Pijatan ganda pada pinggul;
6. Penekanan pada lutut;
7. Kompres hangat dan kompres dingin;
8. Berendam;
9. Pengeluaran suara;
10. Visualisasi dan pemusatan perhatian (dengan berdoa);
11. Musik yang lembut dan menyenangkan ibu.
C. Perdarahan pada kala III
Perdarahan pada kala III umum terjadi dikarenakan terpotongnya pembuluh-pembuluh darah dari
dinding rahim bekas implantasi plasenta. Jumlah darah yang umum keluar tidak lebih dari 500 cc atau
setara dengan 2,5 gelas belimbing. Apabila setelah lahirnya bayi darah yang keluar melebihi 500 cc
maka dapat dikategorikan mengalami perdarahan pascapersalin primer. Pada pasien yang mengalami
perdarahan pada kala III atau mengalami pengeluaran darah sebanyak lebih 500 cc, tanda-tanda yang
dapat dijumpai secara langsung diantaranya perubahan pada tanda-tanda vital seperti pasien mengeluh
lemah, limbung, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, sistolik<90 mmHg, nadi>100 x/mnt,
kadarHb<8 g%. Beberapa penyebab perdarahan pasca persalinan primer yang sering terjadi adalah :
1. Atonia uteri
adalah melemahnya kontraksi uterus setelah melahirkan. Penyebab karena tak ada pemicu
kontraksi (hormone oksitosin lemah, adanya hambatan pada uterus ketika akan berkontraksi
seperti sisa plasenta, otot2 uterus terlalu mengembang sehingga untuk berkontraksi mengalami
hambatan biasanya karena bayi besar/makrosomia, polihidramnion, dll). Tindakan yang bisa
dilakukan adalah kompresi bimanual interna/eksterna dan menyuntikkan uterotonika bagi ibu
yang tidak ada riwayat HT.
2. Restensi oplasenta
Pengertian yaitu plasenta tidak lahir lebih dari 30 menit. Penyebab perlekatan plasenta. Tindakan
yang bisa dilakukan adalah manual plasenta
3. Perlukaan jalan lahir
Pengertian yaitu robeknya jalan lahir ketika proses persalinan. Penyebab peregangan otot
berlebihan. Tindakan yang bisa dilakukan adalah penjahitan
ASUHAN PADA MASA NIFAS

A. Istirahat
Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, akan terasa lebih lelah bila partus berlangsung
agak lama. Seorang ibu baru akan cemas apakah ia mampu merawat anaknya atau tidak setelah
melahirkan. Hal ini mengakibatkan susah tidur, alasan lainnukya adalah terjadi gangguan pola tidur
karena beban kerja bertambah, ibu harus bangun malam untuk meneteki, atau mengganti popok yang
sebelumnya tidak pernah dilakukan. Berikut adalah hal-hal yang dapat dianjurkan pada ibu :
1. Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
2. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan,serta
untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
1. Mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi
2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayinya dan dirinya sendiri.

B. Seksual
Dinding vagina kembali pada keadaan sebelum hamil dalam waktu 6-8 minggu. Secara fisik
aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1
atau 2 jari ke dalam vagina ibu tanpa terasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak
merasakan ketidaknyamanan, maka aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja
ibu siap.
Banyak budaya,yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu
tertentu,misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan.Keputusan bergantung pada
pasangan yang bersangkutan.
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telah sembuh dan lokia
telah berhenti. Sebaiknya hubungan seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari setelah
persalinan karena pada saat itu diharapkan organ-organ tubuh telah pulih kembali. Ibu mengalami
ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama timbul setelah persalinan.
Oleh karena itu, bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke – 40, suami/istri perlu
melakukan usaha untuk mencegah kehamilan. Pada saat inilah waktu yang tepat untuk memberikan
konseling tentang pelayanan KB.

C. Keluarga berencana
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah / melawan dan konsepsi yang berarti
pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Tujuan dari kontrasepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Kontrasepsi yang cocok untuk
ibu nifas antara lain :
1) Metode amenorrhea laktasi (MAL)
2) Pil progestin (mini pil)
3) Kontrasepsi implant
4) AKDR

1. Metode Amenorrhe Laktasi (MAL)


Adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI. MAL dapat dikatakan sebagai
kontrasepsi bila terdapat keadaan – keadaan berikut :
a. Menyusui secara penuh, tanpa susu formula dan makanan pendamping.
b. Belum haid sejak masa nifas selesai.
c. Umur bayi kurang dari 6 bulan.
Beberapa keuntungan kontrasespsi ini yaitu :
a. Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan).
b. Segera aktif.
c. Tidak mengganggu senggama
d. Tidak ada efek samping secara system.
e. Tidak perlu pengawasan medis
f. Tidak perlu obat/alat
g. Tanpa biaya.
Keterbatasan metode ini yaitu :
a. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca
persalinan.
b. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social.
c. Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual (IMS) termasuk virus hepatitis
B/HIV/AIDS.
Pelaksanaan dari metode ini yaitu :
a. Bayi disusui secara on demand / menurut kebutuhan bayi.
b. Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan hisapannya.
c. Susui bayi anda juga pada malam hari karena menyusui waktu malam mempertahankan
kecukupan kesediaan ASI.
d. Bayi terus disusukan walau bayi /ibu sedang sakit.
e. Ketika ibu mulai mendapat haid lagi, pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera
memulai menggunakan metode KB yang lainnya.

2. Pil Progestin (mini Pil)


Metode ini cocok untuk digunakan oleh ibu menyusui yang ingin memakai pil KB karena
sangat efektif pada masa laktasi. Efek samping utama adalah gangguan perdarahan (perdarahan
bercak atau perdarahan tidak teratur). Beberapa keuntungan kontrasepsi ini adalah :
a. Dapat dipakai untuk kontrasepsi darurat
b. Pemakaian dalam dosis rendah.
c. Sangat efektif bila digunakan secara benar
d. Tidak mengganggu hubungan seksual
e. Tidak mempengaruhi produksi ASI
f. Kesuburan cepat kembali.
g. Nyaman dan mudah digunakan.
h. Sedikit efek samping
i. Dapat dihentikan setiap saat
j. Tidak memberikan efek samping estrogen
k. Tidak mengandung estrogen
Keterbatasan yang dimiliki metode kontrasepsi ini adalah sebagai berikut :
a. Hampir 30-60 % mangalami ganguan haid (perdarahan sela, spotting, amenore).
b. Peningkatan atau penurunan berat badan.
c. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
d. Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar.
e. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis/jerawat.
f. Resiko kehamilan ektopik cukp tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi resiko ini lebih rendah
jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan mini pil.
g. Efektifitas menjadi rendah bila digunakan bersamaan dngan obat tuberkulosisi atau obat
epilepsi.
Cara penggunaan dari metode ini adalah sebagai berikut :
a. Mulai hari 1-5 siklus haid.
b. Diminum setiap hari pada saat yang sama.
c. Bila anda minum pilnya terlambat lebih dari 3 jam, minimlah pil tersebut begitu diingat, dan
gunakan metode pelindung selama 48 jam.
d. Bila anda lupa 1-2 pil, minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan metode pelindung
sampai akhir bulan.
e. Bila tidak haid, mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis.

3. Suntikan Progestin
Metode ini sangat efektif dan aman, dapat dipakai olehsemua perempuan dalam usia
reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat (rata-rata 4 bulan), serta cocok untuk masa laktasi
karena tidak menekan produksi ASI. Beberapa keuntungan dari metode ini adalah sebagai berikut
:
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit-penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.
e. Tidak berpengaruh terhadap produksi ASI.
f. Dapat digunakan oleh perempuan usia lbih dari 35 tahun sampai premenopause.
g. Membantu mencegah kangker endometrium dan kehamilan ektopik.
h. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
i. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
j. Menurunkan krisis anemia bulan sabit.
Sementara itu, keterbatasan yang dimiliki oleh metode ini adalah sebagai berikut.
a. Sering ditemukan ganguan haid seperti siklus haid yang memendek/memanjang, perdarahan
banyak/sedikit, perdarahan tidak teratur/spotting dan tidak haid sama sekali.
b. Sangat bergantung pada sarana pelayanan kesehatan (harus kembali pada suntikan).
c. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
d. Kesubuan kembali terlambat setelah penghentian pemakaian, karena belum habisnya
pelepasan obat suntikan dari Deponya.
e. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, ganguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
f. Hal yang perlu diperhatikan adalah selam 7 hari setelah suntikan pertama, tidak boleh
melakukan hubungan seksual.

4. Kontrasepsi Implan
Efektif selama 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk jadena, Indoplant, dan Implanon.
Kontrasepsi dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi. Pemasangan dan
pencabutan perlu pelatihan. Kesuburan segera kembali setelah implant dicabut. Beberapa
keuntungan dari kontrasepsi ini adalah sebagi berikut.
a. Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang.
b. Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
c. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
d. Bebas pengaruh dari estrogen.
e. Tidak menggangu kegiatan sengama.
f. Tidak menggangu produksi ASI sehingga aman dipakai saat laktasi.
g. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa keterbatasan yang dimiliki kontrasepsi ini adalah sebagai berikut.
a. Pada kebanyakan pemakai, dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan
bercak/spotting, hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenore.
b. Timbul keluhan-keluhan seperti : nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual pening/pusing, dan
peningkatan/penurunan berat badan.
c. Membutuhkan tindak pembedahan minor.

5. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim


Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) memiliki beberapa jenis, yaitu CuT-308 A, Nova T,
dan Lippes Loppes. Beberapa keuntungan yang diberikan oleh kontrasepsi jenis ini adalah
sebagai berikut.
a. Efektifitas tinggi (0,6-0,8 kehamilan / 100 kehamilan dalam 1 tahun pertama, 1 kegagalan
dalam 125-170 kehamilan.
b. Metode jangka pajang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti).
c. Tidak mempengaruhi hubungan seksual dan meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak
perlu takut hamil.
d. Tidak mempengaruhi produksi ASI.
e. Dapat dipasang segera setelah melahirkan da sesudah abortus (apabila tidak erjadi infeksi).
f. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir).
g. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.
h. Reversibel.
i. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi.
Beberapa kerugian dari pemakaian kontrasepsi ini adalah sebagai berikut.
a. Efek samping yang umum terjadi, erubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan
akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan banyak, perdarahan spotting
antarmenstruasi, saat haid lebih sakit.
b. Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan, perforasi
dinding uterus, perdarahan berat pada waktu haid yang memungkinkan penyebab anemia.
c. Tidak mencegah IMS termasuk HIV / AIDS.
d. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering gonta-ganti
pasangan.

A. Posisi Menyusui
a. Posisi Berbaring Miring
Posisi ini baik dilakukan pada saat pertama kali atau ibu dalam keadaan lelah atau nyeri.
b. Posisi Duduk
Pada saat pemberian ASI dengan posisi duduk dimaksudkan untuk memberikan topangan pada/
sandaran pada punggung ibu dalam posisi tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuannya. Posisi
ini dapat dilakukan dengan bersila di atas tempat tidur atau lantai, ataupun duduk di kursi.
c. Tidur Telentang
Seperti halnya pada saat dilakukan inisiasi menyusu dini, maka posisi ini juga dapat dilakukan
oleh ibu. Posisi bayi berada di atas dada ibu diantara payudara ibu.
Tanda-tanda bayi bahwa telah berada pada posisi yang baik pada payudara antara lain:
1. Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu.
2. Mulut dan dagu bayi berdekatan dengan payudara.
3. Areola tidak akan tampak jelas.
4. Bayi akan melakukan hisapan lamban dan dalam, dan menelan ASInya.
5. Bayi terlihat senang dan tenang.
6. Ibu tidak akan merasa nyeri pada daerah payudaranya.

B. Nasehat Praktis untuk Ibu Menyusui


1. Dukungan psikologis
Untuk menyusui lebih berhasil, ibu perlu rasa percaya diri
a. Ibu harus yakin bahwa dapat menyusui dan memberikan ASI untuk bayinya, dan perlu di
ingat produksi ASI tidak tergantung besar kecilnya payudara.
b. Suami, keluarga dekat dan petugas kesehatan sangat diperlukan untuk memberikan dukungan
psikologis.
2. Yang Harus diperhatikan dalam pemberian ASI
a. Susui bayi segera dalam 30 menit pertama setelah lahir
b. Berikan kolostrum
c. Hindari pemberian minuman semacam air gula, aqua dan sejenisnya
d. Susui bayi pada kedua payudara anda secara bergantian.
e. Hanya ASI yang diberikan selama 4-6 bulan
f. Berikan ASI tanpa jadwal
g. Perhatikan cara / posisi menyusui yang benar
h. Makanan pendamping ASI diberikan pada umur 4-6 bulan secara bertahap
i. Menyusui sampai usia 2 tahun, penyapihan dilakukan secara bertahap
j. Teruskan menyusui walau ibu / anak sakit, kecuali sakit berat atau atas anjuran tenaga
kesehatan
k. Perhatikan asupan gizi ibu menyusui
l. Kalau ibu bekerja, berikan ASI sebelum dan sesudah pulang kerja.
ASUHAN NEONATUS

A. Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 Hari


Rencana asuhan pada bayi hari ke-2 sampai hari ke-6 setelah lahir harus dibuat secara menyeluruh
dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya atau sesuai dengan keadaan bayi saat
itu, apakah dalam keadaan normal/sehat atau mengalmi gangguan/sakit. Pada bayi-bayi yang lahir di
RS, atau klinik, klinik bersalin, asuhan pada bayin usia 2-6 hari ini juga harus diinformasikan dan
diajarkan kepada orang tua bayi, sehingga saat kemabli ke rumah, mereka sudah siap dan dapat
melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan yang diberikan pada bayi usia 2-6 hari meliputi hal-
hal yang berkaitan dengan Minum, BAK, BAB, Tidur, Kebersihan Kulit, Keamanan, Tanda-Tanda
Bahaya dan Penyuluhan sebelum pulang.
1. Tidur
Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Bayi baru lahir sampai usia 3
bulan rata-rata tidur selama 16 jam sehari. Pada umumnya bayi terbangun sampai malam hari
pada usia 3 bulan. Sebaiknya ibu selalu menyediakan selimut dan ruangan hangat, serta
memastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Jumlah waktu tidur bayi akan berkurang
seiring dengan bertambahnya usia bayi, pola ini dapat terlihat pada tabel berikut ini:
Perubahan pola tidur bayi :
Usia Lama Tidur
1 minggu 16,5 jam
1 tahun 14 jam
2 tahun 13 jam
5 tahun 11 jam
9 tahun 10 am

B. Tidur dan Masalahnya


Kepercayaan bahwa bayi yang baik selalu tidur kecuali biloa menyusu tetap kuat bertahan. Dan
ratusan jam ibu yang sangat berharga digunakan untuk mengusahakan agar bayi “tertidur”. Sementara
ibu benar-benar merasa tidak enak bila bayi mereka berbaring. Mereka berfikir mungkin ada sesuatu
yang tidak beres dengan bayi mereka seandainya waktu tidur mereka kurang dari wwaktu yang
dikatakan dalam buku-buku.
Akan tetapi hasil penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa sejak lahir, setiap individu
membutuhkan waktu tidur yang sangat berlaianan. Dan memebrikan kehangatan serta susu yang
banyak, bayi yang baru lahir akan tidur sesuai kebutuhannya. Bayi yang prematur sering kali
mengantuk, sehingga harus dibangunkan dahulu untuk minum. Banyak bayi cukup bulan yang
memulainya dengan tidur dari waktu minum ke waktu minum yang lainnya, dan hanya terbangun
sebentar saja. Sedangkan bayi lain tidur tidak lebih dari 10-12 jam sehari. Akan tetapi mereka semua
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kelihatannya kita semua lahir dengan ritme tidur dan
jaga kita masing-masing. Hanya lambat laun waktu juga menjadi lebih panjang dan bayi belajar untuk
menyesuaikan diri pada kebiasaan rutin yang umum, tidur diwaktu malam dan bangun serta aktif
disiang hari. Masalah akan timnbul jika harapan ibu terhadap kebutuhan waktu tidur bayinya terlalu
tinggi. Dan ia tidak siap menghadapi bayinya yang mempunyai waktu tidur setengah dari bayi
tetangganya.
Dalam masyarakat dimana bayi disusui dengan bebas dan biasa digendong pada punggung
bayinya, saat-saat bayi terjaga tidakloah mengherankan dan bahkan diaangap sebagai adanya suatu
gangguan. Kita sajalah yang mempunyai anggapan lebih sempit berdasarkan teori yang salah. Teori
tersebut membuat kita mempunyai ide keliru tentang berapa lama seharunya bayi tidur. Kita
cenderung lupa bahwa setiap bayi yang merupakan individu. Dan sejak saat dilahirkan dengan cepat
ia belajar pada saat-saat jaga mungkin akan lebih mudah bagi ibu untuk memberikan seluruh
perhatiaannya pada bayi yang bersemangat jika ia menyadari betapa besarntya bantuan dalam
perkembangan bayinya. Sementara ahli mengatakan bahwa kebutuhan tidur yang kurang dari rata-rata
menunujuk kan kecerdasan yang tinggi. Jadi, salah sekali jika kita berpikir bayi yang menyenangkan
bayi yang tidur sepanjang hari.
Bayi membutuhkan kedekatan dengan anda sepanjang waktu. Oleh karena itu bayi yang baru
lahir sebaiknya tidur dikamar anda ditempat tidur bayi, ayunan, atauy tempat tidur jinjing yang dapat
dengan mudah dipindah-pindahkan sepanjang hari. Sementara ibu lebih menyukai menggunakan
kereta bayi didalam rumah,dilantai bawah, sehingga bayi tidak perlu dibangunkan jika harus dibawa
keluar. Bayi seharusnya tidur dikasur yang keras yang pas dengan tempat tidurnya (tidak lebih dari
satu inci jaraknya dari tepian tempat tidur). Penutup kasur terbuat dari bahan yang dapat dicuci atau
dilindungi seperti berlapis plastik yang tebal dan ditutup dengan alas seprai dari kain flanel. Bayi
seharusnya tidak diberi bantal sampai ia cukup besar dan memintanya sendiri.
Setelah disusui, bungkus bayi dengan selendang atau kain katun. Tidurkan miring ditempat tidur
atau kereta bayinya. Jangan ditidurkan telentang karena mungkin ia tercekik jika ia muntah. Kain katun
yang rapat atau selimut wol dapat digunakan sebagai pelapis yang hangat dan ringan : dua lapis selimut
tipis biasanya cukup untuk didalam ruangan. Bayi anda akan tidur lebih lelap jika dibungkus rapat atau
dibedong. Akan tetapi beberapa minggu kemudian, pembungkusnya harus diregangkan sehingga
tangannya lebih bebas. Tangannya sendiri akan merupakan alat bermain pertamanya dan ia akan dapat
belajar menyenangkan dirinya dengan menghisap jari atau ibu jarinya.
Jika bayi sudah berumur 3 atau 4 bulan ia sudah dapat ditinggal lebih lama dalam box bayi. Dan
bila sudah tidak lagi bangun dimalam hari untuk minum susu, bayi dapat dipindahkan kedalam kamar
sendiri yang dekat dengan kamar anda, sehingga anda dapat mendengarnya bila ia menangis.
Menjaga bayi anda yang baru lahir agar tetap hangat merupakan satu hal yang sangat penting.
Segera setelah dilahirkan ia harus dikeringkan dan dibungkus dengan handuk hangat. Atau dalam keadaan
telanjang ia diberikan pada ibunya dan ditutup dengan selimut hangat. Perawatan khusus diperlukan pada
saat pertama kali kembali kerumah dari rumah sakit bersalin, pada minggu selanjutnya, dan pada waktu
udara dingin. Hal ini dikarenakan daerah kulit sang bayi sangat luas dibandingkan dengan ukuran
badannya, dan kemampuannya untuk mempertahankan kehangatan tubuh belum matang. Dilingkungan
yang dingin, bayi yang baru lahir akan kehilangan kehangatan secepat ia membuatnya. Dan sampai ia
dihangatkan kembali dnegan sarana lain, ia harus menggunakan energi nya sendiri untuk
mempertahankan kehangatan ali-ali untuk tumbuh dan berkembang. Bayi yang telah berada dalam
keadaan hangat dan dikenakan pakaian tiga lapis dapat mempertahankan tubuhnya dengan enak dalam
ruangan bersuhu 20-210C. Akan tetapi jika rumah anda menjadi dingin pada malam hari, suhu ruangan
bayi akan dihangatkan secara khusus. Dalam ruangan dingin, suhu ruangan dapat menurun beberapa
derajat tanpa disadari oleh orang dewasa yang didalamnya pada siang hari, hindarkan bayi anda dari
aliran angin. Meskipun badannya hangat, sapuan udara yang dingin pada wajah bayi yang baru lahir dapat
menyebabkan demam. Taruhlah termometer ruangan didekat tempat tidur bayi, sehingga anda dapat
mengontrol suhu ruangan dengan teratur. Alat penghangat tambahan dibutuhkan dalam ruangan tempat
mengganti pakaian atau memandikannya. Dalam udara yang dingin sekali, tempat tidur dan kereta bayi
dapat dihangatkan sebelumnya dengan botol yang berisi air panas, tetapi ingatlah untuk memindahkannya
sebelum bayi ditidurkan.

Anda mungkin juga menyukai