Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MPKTI

PENGELOLAAN RESIKO KETERLAMBATAN PADA RIWAYAT PREMATUR DENGAN FOKUS STUDI


PENINGKATAN PERKEMBANGAN

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Metodologi Penulisan Karya Tulis Ilmiah

yang diampu oleh Sugeng Riyadi S. Kep., Ns., M. Si.

Isnain Adi Nasucha

NIM. P1337420217023

3A

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO

JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK

KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2019
PENGELOLAAN RESIKO KETERLAMBATAN PADA RIWAYAT PREMATUR DENGAN
FOKUS STUDI PENINGKATAN PERKEMBANGAN

A. Latar Belakang
Seorang ibu hamilpasti menginginkan kelahiran normal, namun tidak semua ibu hamil
bisa melahirkan dengan normal. Indonesia menduduki peringkat ke lima menurut laporan
Born To Soon milik The Global Action Report On Preterm Birth dari PBB sebagai
penyumbang kelahiran prematur terbesar di dunia. Indonesia perlu tindakan yang serius untuk
menekan kelahiran prematur dan bagaimana pengelolaan bayi prematur sehingga bisa tumbuh
dengan normal.
Persalinan adalah proses pengeluaran konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan
atau tanpa bantuan. Kelahiran Prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke 37
atau lebih awal dari perkiraan lahir. Risiko keterlambatan perkembangan adalah
keterlambatan 25% atau lebih pada satu area sosial atau perilaku regulasi diri, ketrampilan
kognitif, bahasa, motorik kasar dan halus yang dapat menganggu kesehatan.
Bayi prematur tidak hanya berukuran kecil tetapi juga mempunyai risiko komplikasi
tertinggi seperti cerebral palsy, ADHD, gangguan kecemasan, serta masalah pancaindra. Ada
juga masalah risiko keterlambatan perkembangan yang dapat mempengaruhi kesehatannya
dalam melakukan aktivitas sehari – hari.

Karena masalah tersebut penulis tertarik untuk membuat judul “PENGELOLAAN


RESIKO KETERLAMBATAN PADA RIWAYAT PREMATUR DENGAN FOKUS STUDI
PENINGKATAN PERKEMBANGAN”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah “Bagaimana Pengelolaan Anak Riwayat
Prematur Dengan Risiko Keterlambatan Perkembangan”.

C. Pembahasan
Program Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
merupakan program pokok Puskesmas. Kembang anak melalui deteksi dini tumbuh kembang
merupakan tugas kader posyandu untuk mengetahui sejak dini keterlambatan. Hasilnya bahwa
pengetahuan dan kader dalam deteksi dan stimulasi meningkat dengan cara memberikan
penyuluhan serta mendemonstrasikan cara menstimulasi tumbuh kembang anak.

Anda mungkin juga menyukai