Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

SISTEM TRANSPORTASI

Disusun oleh:

NAMA : ADI FITRA

NO.STAMBUK : 03120180189

KELAS : A5

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya

sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul “Sistem

Transportasi. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata

kuliah Sistem Transportasi Prodi Teknik Sipil di Universitas Muslim Indonesia.

Dalam Penulisan makalah ini Penulis merasa masih banyak kekurangan baik

pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang miliki.

Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat di harapkan demi penyempurnaan

pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan

makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan

petunjuk, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

Makassar, 10 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 2

B. Rumusan Maslah ........................................................................ 4

C. Tujuan Penulisan......................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 5

A. Pengertian Sistem Transportasi .................................................. 5

B. Hal yang mempengaruhi sistem transportasi ............................. 7

C. Problem Transportasi ................................................................. 8

D. Ruang Gerak/ Batas transportasi 10

E. Keterkaitan Transportasi dengan ilmu lainnya ........................... 11

F. Peranan Transportasi .................................................................. 13

G. Teknologi Transportasi .............................................................. 16

H. Karakteristik Transportasi .......................................................... 18

I. Prinsip-prinsip penyelenggaran transportasi .............................. 19

J. Penyelnggaraan layanan publik bidang ..................................... 21

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 22

A. Kesimpulan ................................................................................ 22

B. Saran .......................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Transportasi yang menyangkut pergerakan orang dan barang pada

hakekatnya sudah dikenal secara alamiah semenjak manusia ada di bumi,

meskipun pergerakan atau perpindahan itu dilakukan dengan sederhana.

Sepanjang sejarah transportasi baik volume maupun teknologinya berkembang

dengan pesat. Sebagai akibat dari kebutuhan akan transportasi, maka timbulah

tuntutan untuk menyediakan sarana dan prasarana agar pergerakan tersebut dapat

berlangsung dengan aman, nyaman dan lancar serta ekonomis dari segi waktu dan

biaya. Pejalan kaki adalah perpindahan orang tanpa alat angkut (alat angkutnya

adalah kaki).

Dalam penyediaan prasarana transportasi yakni bangunan-bangunan yang

diperlukan tentunya disesuaikan dengan jenis sarana atau alat angkut yang

digunakan. Penyediaan tersebut dipengaruhi beberapa faktor : kondisi alam,

kehidupan manusia serta teknologi bahan dan bangunan.

1
1. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000

pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati

peringkat keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta

jiwa). Tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk

menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.

Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand)

akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka makro-

ekonomi, transportasi merupakan tulang punggung perekonomian nasional,

regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Harus diingat bahwa

sistem transportasi memiliki sifat sistem jaringan di mana kinerja pelayanan

transportasi sangat dipengaruhi oleh integrasi dan keterpaduan jaringan.

Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang

peranan vitaldalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah

satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih

mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana

mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk

mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk

antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi

yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.

Kebutuhan angkutan bahan-bahan pokok dan komoditas harus dapat

dipenuhi oleh sistem transportasi yang berupa jaringan jalan, kereta api, serta

pelayanan pelabuhan dan bandara yang efisien. angkutan udara, darat, dan laut

2
harus saling terintegrasi dalam satu sistem logistik dan manajemen yang mampu

menunjang pembangunan nasional.

Transportasi jika ditilik dari sisi sosial lebih merupakan proses afiliasi

budaya dimana ketika seseorang melakukan transportasi dan berpindah menuju

daerah lain maka orang tersebut akan menemui perbedaan budaya dalam bingkai

kemajemukan Indonesia. Disamping itu sudut pandang sosial juga

mendeskripsikan bahwa transportasi dan pola-pola transportasi yang terbentuk

juga merupakan perwujudan dari sifat manusia. Contohnya, pola pergerakan

transportasi penduduk akan terjadi secara massal dan masif ketika mendekati hari

raya. Hal ini menunjukkan perwujudan sifat manusia yang memiliki tendesi untuk

kembali ke kampung halaman setelah lama tinggal di perantauan.

Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan

sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan

Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing

negara dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada. Kebanyakan dari

Negara maju menganggap pembangunan transportasi merupakan bagian yang

integral dari pembangunan perekonomian. Pembangunan berbagai sarana dan

prasarana transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel

dapat menimbulkan efek ekonomi berganda (multiplier effect) yang cukup besar,

baik dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan

investasi dalam perekonomian lokal dan regional.

Sektor transportasi dikenal sebagai salah satu mata rantai jaringan

distribusi barang dan penumpang telah berkembang sangat dinamis serta berperan

didalam menunjang pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya maupun

3
pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

ekonomi secara langsung sehingga transportasi mempunyai peranan yang penting

dan strategis. Keberhasilan sektor transportasi dapat dilihat dari kemampuannya

dalam menunjang serta mendorong peningkatan ekonomi nasional, regional dan

lokal, stabilitas politik termasuk mewujudkan nilai-nilai sosial dan budaya yang

diindikasikan melalui berbagai indikator transportasi antara lain: kapasitas,

kualitas pelayanan, aksesibilitas keterjangkauan, beban publik dan utilisasi.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka


permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Uraian umum mengenai pengertian dari transportasi.
2. Keterkaitan Transportasi dengan ilmu pengetahuan
3. Penjelasan tentang klasifikasi sistem transportasi

3. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, Adapun tujuan

dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetaui secara umum tentang karakteristik dari dunia

transportasi.

2. Untuk menambah wawasan kita mengenai sistem transportasi.

3. Sebagai tugas pada mata kuliah “Sistem Transportasi”.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Transportasi

Sistem adalah suatu bentuk keterkaitan antar variable / komponen

dalam tatanan yang terstruktur, sehingga berkelakuan sebagai suatu

keseluruhan dalam menghadapi rangsangan yang diterima dibagian

manapun. Jika satu komponen dalam sistem berubah, akan berpengaruh

terhadap komponen yang lain / keseluruhan.

Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterkaitan dan keterikatan

antara penumpang, barang, sarana dan prasarana yang berinteraksi dalam

rangka perpindahan orang atau barang yang tercakup dalam tatanan baik

secara alami maupun buatan.

Maksud Sistem transportasi diselenggarakan dengan maksud untuk

mengkoordinasikan proses pergerakan penumpang dan barang dengan cara

mengatur komponen-komponennya yaitu prasarana sebagai media dan

sarana sebagai alat yang digunakan dalam proses transportasi.

Tujuan Sistem transportasi diselenggarakan dengan tujuan agar

proses transportasi penumpang dan barang dapat dicapai secara optimum

dalam ruang dan waktu tertentu dengan pertimbangan factor keamanan,

kenyamanan, kelancaran dan efisiensi atas waktu dan biaya.

Sistem transportasi ini merupakan bagian integrasi dan fungsi

aktifitas masyarakat dan perkembangan teknologi. Secara garis besar

transportasi ini dapat dibagi menjadi :

5
1. Transportasi Udara

2. Transportasi Laut

3. Transportasi Darat

4. Jalan raya

5. Jalan rel

Perkembangan transportasi yang pesat merupakan sumbangan bagi

kualitas kehidupan manusia di masyarakat. Hal ini karena transportasi

telah ikut meratakan hasil-hasil pembangunan dan memberikan pelayanan

pergerakan orang dan barang hampir keseluruh penjuru negeri sehingga

memberi andil bagi pengembangan serta kemajuan daerah dan membuka

isolasi daerah terpencil.

Transportasi darat lebih dominan di daerah Sumatra dan Jawa,

sedang daerah timur atau lainnya menggunakan moda yang lain (laut dan

udara) hal ini karena Indonesia adalah negara kepulauan sehingga moda

laut dan udara menjadi hal yang penting bagi pengembangan dan

kemajuan wilayah karena ada daerah-daerah yang hanya dapat dicapai

dengan transportasi udara maupun laut saja. Pada daerah tambang dan

industri , sebagai alternatif digunakan angkutan pipa (minyak dll), belt

conveyer (untuk bijih besi dll) atau angkutan kabel. Transportasi sendiri

terjadi karena tidak selamanya aktifitas dapat dilakukan di tempat

tinggalnya.

6
B. Hal Yang Mempengaruhi Sistem Transportasi

1. Tata Guna Tanah (Land Use).

a. Lokasi perumahan

b. Daerah industri

c. Pusat bisnis (cbd)

2. Sistem Jaringan Jalan

a. Grid

b. Radial

c. Adanya jalan-jalan kolektor

3. Sistem Moda Angkutan

a. Angkutan umum (public transport)

b. Angkutan cepat / lambat

c. Taksi

4. Sistem Parkir

a. On street

b. Off street

5. Sistem Terminal

a. Halte

b. Teluk Bus

c. Lain-Lain

6. Sistem Tanda Lalulintas

a. Rambu-rambu

b. Marka dll

7. Sosial Budaya

7
C. Problem Transportasi

Problem transportasi timbul apabila sarana dan prasarana yang ada

tidak dapat melayani pergerakan arus penumpang dan barang dengan lancar,

aman, nyaman. Ada 2 (dua) problem utama dalam angkutan darat yaitu :

1. Problem yang kelihatan (manifestation problem)

2. Akar penyebab problem (root problem)

Pada transportasi darat problem yang kelihatan (manifestation

problem) adalah seperti berikut :

 Kemacetan → BOK jadi naik

 Kecelakaan → jumlahnya meningkat

 Kebisingan → naik

 Polusi udara → lebih dari 50%

Tidak ada yang berani menjamin bahwa dengan berkembangnya

suatu kota / daerah maka tidak akan terjadi kemacetan, dari hasil

pengamatan kemacetan selalu mengiringi berkembangnya suatu daerah. Hal

ini dapat dimaklumi karena suatu daerah yang berkembang, ekonomi

meningkat, aktivitas meningkat sehingga kegiatan di jalan juga meningkat.

Untuk itu sejak awal harus dipikirkan pengembangan sistem transportasinya

supaya problem yang timbul dapat diminimalkan. Kerugian yang timbul

akibat kemacetan di Jakarta thn 2007 bahkan mencapai lebih dari 40 T,

suatu angka yang fantastis. Belum lagi kerugian akibat kecelakaan, baik

fatal maupun tidak.

8
Selain itu, polusi udara yang terjadi sekarang ini ternyata sebagian

besar, yaitu lebih dari separo (50%) berasal dari knalpot kendaraan.

Belum lagi kalau dihitung kerugian materi karena bahan bakar terbuang

percuma gara-gara jalanan macet. Waktu yang terbuang, stres yang timbul

juga merupakan dampak dari problem transportasi, bahkan puncak dari

semua ini adalah terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari semrawutnya

lalulintas yang ada di jalan raya. Problem yang ada di atas sebetulnya terjadi

karena ada akar permasalahan (root problem) yang terjadi di masyarakat.

Akar permasalahan tersebut antara lain :

 Naiknya pendapatan (income)

 Naiknya jumlah kepemilikan kendaraan

Untuk mengatasi hal tersebut di atas maka perlu diselesaikan dulu

akar permasalahannya baru kemudian masalah yang tampak di lapangan

diselesaikan. Perlu aturan-aturan terkait transportasi ini dan pengendalian

atau pengawasan yang ketat, karena kerugian yang ditimbulkan akibat macet

dsb sangat besar. Dengan demikian baru akan tercipta transportasi yang

andal dan berkelanjutan (suistainable transportation) sesuai tujuan dari

Sistranas.

9
D. Ruang Gerak / Batas Trasportasi

Transportasi merupakan pendukung utama perkembangan suatu

daerah dan penunjang perkembangan ekonomi, oleh karena itu sering

disebut juga bahwa transportasi merupakan turunan pertama dari ekonomi.

Lebih dari 50% komponen harga jual suatu produk adalah biaya

transportasi, sehingga jika biaya transportasi ini dapat ditekan maka harga

jual produk akan turun. Dengan demikian batas gerak yang baik bagi

transportasi adalah Satuan Wilayah Ekonomi (SWE), misal wilayah urban,

bukan Satuan Wilayah Administrasi (SWA). Hal ini untuk menghindari

biaya transportasi yang tinggi karena harus berganti moda setiap memasuki

wilayah lain (batas SWA).

Oleh karena itu sistem transpotasi yang efisien dan menejemen yang

baik membuat pengiriman barang sampai di lokasi tepat waktu sesuai

pesanan, sehingga mengurangi kebutuhan gudang yang disiapkan jika

barang harus menginap karena waktu pengiriman yang tidak pas dengan

pesanan, dengan demikian biaya transportasi dapat ditekan dan harga barang

menjadi lebih murah. Dulu gudang merupakan asset perusahaan, sekarang

merupakan pemborosan. Sistem ini dikenal dengan istilah Just in Time

(JIT) , yang awalnya dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang.

10
Dari penjelasan di atas jelas bahwa transportasi memegang peran

penting bagi perkembangan suatu Negara. Menurut Schummer (1974) ada

tiga hal yang membuat Negara jadi besar dan makmur yaitu :

 Tanah yang subur

 Kerja keras dan

 Kelancaran transportasi

E. Keterkaitan Transportasi Dengan Ilmu Lainnya

Masalah transportasi akan selalu terkait dengan masalah yang ada di

masyarakat karena transportasi berkembang sejalan dengan perkembangan

masyarakat, baik itu masalah sosial, ekonomi, budaya maupun politik.

Oleh karena itu transportasi sangat terkait dengan disiplin ilmu

lainnya, keterkaitan itu dapat digambarkan sebagai berikut :

Teknik
Ekonomi
Planologi

Geografi Hukum
Trans-
Wilayah Sosial
Tt. ruang portasi Budaya

Ling-
kungan

11
Transportasi dalam kehidupan masyarakat modern merupakan

kesatuan mata rantai kehidupan yang berpengaruh besar dalam

perkembangan dan pembangunan masyarakat bagi segi ekonomi, sosial

budaya maupun sosial politik. Oleh karena dalam menata transportasi perlu

memperhatikan budaya, ekonomi dan lingkungan, contohnya banyak

jembatan penyeberangan yang tidak berfungsi karena masyarakat masih

senang menyeberang di bawah, kadang sambil berlari. Ada pula angkutan

penumpang yang bercampur dengan hewan piaraan dan lain-lain.Sosialisasi

tentang peraturan-peraturan kepada masyarakat dan para pemangku

kepentingan serta penegakan hukum perlu dilakukan secara terus menerus

agar tercipta transportasi yang handal, yang dapat menunjang perkembangan

ekonomi Negara.

12
F. Peranan Transportasi

Transportasi memiliki banyak peran di masyarakat, baik ekonomi,

social, politik maupun dalam menjaga pertahanan keamanan serta

mempertahankan negara kesatuan. Secara rinci peranan transportasi tersebut

seperti di bawah ini.

1. Peranan Ekonomi

Dalam pertumbuhan ekonomi, kebutuhan akan transportasi pasti

meningkat pula, secara umum dapat dilihat dari 3 faktor.

a. Produksi meningkat → bahan baku yang diangkut dari lokasi bahan /

pertanian meningkat, demikian juga hasil produksi yang diangkut ke

konsumen meningkat pula.

b. Peningkatan volume produksi → berarti perluasan wilayah eksploitasi

sumber bahan baku dan wilayah pemasaran

c. Peningkatan kegiatan ekonomi → meningkatkan mobilitas

Pada prinsipnya jika sistem transportasi dapat diselenggarakan

secara optimum, maka nilai tambah ekonomis dapat diperbesar. Selain itu

penyediaan sarana transportasi tidak sama dengan barang yang lain, dimana

sarana ini dapat disimpan untuk dilayankan pada waktu dan tempat lain.

Jika kelebihan mubazir dan hilang begitu saja

13
2. Peranan Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial butuh interaksi dengan sesama

dalam memenuhi kebutuhan sosialnya, misal berkunjung ke sanak

saudara/teman, menengok orang sakit, menghindari undangan pesta dan

lain-lain. Dalam hal ini transportasi menyediakan berbagai kemudahan yaitu

 Memperpendek jarak antara rumah dan pusat kegiatan lainnya

 Menyediakan berbagai sarana dan prasarana

 Perluasan wilayah kota ke daerah pinggiran

 Pelayanan untuk perorangan atau kelompok

 Perjalanan rekreatif

 Perluasan jangkauan perjalanan social

3. Peranan Politik

Indonesia sebagai negara kepulauan, secara politis rentan terhadap

masalah kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu dibutuhkan peranan

politik untuk mengembangkan sistem transportasi yang handal dalam

rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Beberapa peranan

transportasi secara politik antara lain :

 Meningkatkan kualitas persatuan dan kesatuan dengan meniadakan

daerah isolasi

 Meratakan hasil-hasil pembangunan

 Memudahkan mobilitas dalam pertahanan dan keamanan

 Untuk memudahkan mobilitas jika terjadi bencana alam

14
4. Peranan lingkungan

Penyelenggarakan transportasi saat ini masih terfokuskan pada

bidang teknologi, ekonomi, dan pelayanan atas jasa transportasi. Seperti

halnya jasa pelayanan lainnya, penyediaan transportasi membawa sejumlah

dampak sampingan yang tidak dikehendaki seperti, kecelakaan, polusi

udara, kebisingan, getaran, debu yang melampaui batas. Pertumbuhan

ekonomi yang menuntut pertambahan transportasi ternyata membawa

dampak yang tidak diinginkan. Oleh karena itu diharapkan sistem

transportasi selain dapat melayani pengguna sistem secara optimal, juga

tidak merusak lingkungan. Sangat diharapkan sistem transportasi dapat

memperbaiki kualitas lingkungan hidup mesyarakat. Selain peranan tersebut

di atas transportasi juga berperan dalam bidang hukum,perkembangan

wilayah dan peranan geografi serta dalam pertahanan keamanan.

15
G. Teknologi Transportasi

Prinsip dasar dari pengembangan teknologi transportasi adalah usaha

peningkatan kinerja pergerakan penumpang dan barang dengan berpatokan

pada indicator jenis dan karakteristik teknologi transportasi dalam hal ini

tingkat pelayanan dan operasi sistem dan kompleksnya permasalahan. Hal

ini tercermin dari keterbatasan kapasitas, jarak tempuh dan kecepatan

pergerakan serta kenyamanannya. Kemudian disusun konsep perbaikan dan

pengembangan teknologi transportasi.

Dalam perkembangannya selain untuk mengatasi masalah si atas,

teknologi transportasi dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja nya

sehingga dapat menekan biaya transportasi. Kinerja transportasi ini

tercermin dalam biaya per ton-km atau orang/km dari masing-masing alat

angkut.

Sampai saat ini belum dihasilkan suatu bentuk teknologi transportasi

yang benar-benar mampu memenuhi setiap aspek tuntutan kapasitas

dukung, jarak tempuh, kecepatan pergerakan, kenyamanan dan keringanan

biaya secara sempurna.

Sebagai gambaran perkembangan teknologi transportasi secara

singkat seperti berikut :

16
a. Transportasi Darat

Awalnya manusia memindahkan barang dengan tangan dan

punggungnya, tapi kemampuannya sangat terbatas. Kemudian mulai

menggunakan hewan (kuda, keledai, unta dll) sehingga produktivitas, jarak

tempuh, kecepatan perpindahan meningkat,

Sejalan dengan kemajuan teknologi, mulai dikembangkan kereta

kuda / pedati, selanjutnya perkembangan teknologi otomotif, metal dan

elektronika membuat orang dapat memanfaatkan sumber daya alam untuk

membuat bermacam-macam kendaraan bermotor dan lokomotif yang

cukup berhasil memenuhi kebutuhan pergerakan penumpang dan barang.

b. Transportasi Laut

Sebelum dapat memanfaatkan tenaga angin, manusia menggunakan

rakit dan sampan sebagai sarana penangkut penumpang dan barang

melalui laut. Dengan dukungan perkembangan teknologi dapat dibuat

perahu motor, kapal laut berbagai jenis ukuran dan fungsi sehingga

keterbatasan kapasitas, jarak tempuh, kecepatan dan lain-lain dapat diatasi.

c. Transportasi udara

Seperti moda yang lain, transportasi udara juga berkembang.

Pemanfaatan burung merpati untuk sarana transportasi informasi memiliki

keterbatasan daya angkut. Perkembangan teknologi yang ada sudah dapat

menciptakan pesawat terbang, helicopter, hidrofoil dan jenis-jenis

angkutan udara lainnya bukti kerja keras manusia dalam rangka melawan

keterbatasan angkutan udara, sehingga sekarang transportasi udara mampu

17
mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah yang lebih banyak

dengan aman, cepat, nyaman ke tempat-tempat yang jauh.

Pengembangan teknologi masa mendatang diarahkan kepada

kemampuan mengatasi keterbatasan kapasitas angkut, jarak tempuh,

kecepatan pergerakan, kenyamanan, keselamatan, biaya ringan dan tidak

merusak lingkungan. Dengan kata lain perbaikan sistem transportasi

diharapkan mampu mengurangi total biaya transportasi serta mampu

mengurangi kerusakan lingkungan.

H. Karakteristik Transportasi

Transportasi merupakan jasa (industri jasa) yang mempunyai

karakteristik khusus, antara lain :

a. Intangible : dapat dirasakan, tapi tidak dapat dipegang seperti material

b. Perishable : sekali digunakan maka selesai, konsumen / penumpang

hanya dapat membawa pulang kesan

c. Immediate : kebutuhan akan jasa transportasi tidak dapat

ditangguhkan

d. Complex : transportasi melibatkan banyak orang, sarana dan prasarana

(lihat penjelasan di muka)

e. Amorphous : penilaian mutu pelayanan transportasi bervariasi

tergantung pendapat perseorangan.

18
I. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Transportasi Di Indonesia

Dalam membentuk masa depan Transportasi di Indonesia ada tiga

hal penting yang harus diperhatikan dan ditingkatkan, yaitu :

1. Safety and security

2. Efficiency

3. Equity

Disingkat SEE, yang diartikan sebagai cara memandang persoalan

transportasi dan memastikan bahwa transportasi di Indonesia memiliki

landasan yang kokoh untuk melangkah dalam dinamika perkembangan

masyarakat.

1. Safety and Security

Kesalamatan dan keamanan merupakan hal yang utama dalam

prinsip-prinsip dasar layanan transportasi karena sebuah nyawa terlalu

berharga untuk hilang secara sia-sia. Pada uraian sebelumnya diuraikan

besar kerugian akibat kecelakaan di jalan raya di negara berkembang adalah

2,5% - 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp.200-250

trilyun/thn untuk Indonesia. Untuk mendorong masyarakat dan semua

pelaku transportasi, perlu diadakan pemeringkatan keselamatan (safety

rating) yang diumumkan secara berkala, sehingga orang lebih menghargai

aspek keselamatan dalam melakukan perjalanan dan upaya peningkatan

mutu transportasi secara berkelanjutan.

19
2. Efficiency

Efisiensi merupakan indicator keberhasilan dari sebuah tatanan

transportasi, hal ini karena adanya keterbatasan sumberdaya yang dimiliki.

System yang dibangun harus dapat menunjukkan upaya perbaikan efisiensi

yang signifikan bagi seluruh perjalanan penumpang dan barang. Efisiensi

juga merupakan indicator daya saing transportasi nasional terhadap system

distribusi internasional. Selain itu, terkait dengan keterbatasan sumberdaya

alam, khususnya minyak bumi sebagai bahan bakar, penggunaan

transportasi missal merupakan pilihan yang cerdas, yang harus didorong dan

diupayakan terus sehingga angkutan missal menjadi prioritas

penyelenggaraan transportasi di Indonesia.

3. Equity

Aspek ketiga adalah Equity atau keadilan yang merupakan ukuran

yang men unjukkan kesenjangan atau disparitas yang terjadi di masyarakat.

Hal ini dapat terjadi karena perbedaan pengetahuan, akses terhadap sumber

daya yang berbeda dll. Transportasi harus dapat memberikan jaminan akses

kepada masyarakat baik kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, muda

atau tua, cacat atau tidak,tinggal di kota maupun di desa. Penyelenggaraan

layanan transportasi harus dapat berperan dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

20
J. Penyelenggaraan layanan public bidang Transportasi di Indonesia

Fokus penyelenggaraan pelayanan public bidang Transportasi akan

menekankan seberapa optimal hasil yang diperoleh dari pembangunan

transportasi terhadap kesejahteraan masyarakat (pengembangan ekonomi,

peningkatan kualitas kehidupan dan peningkatan kualitas lingkungan). Hal ini

merupakan factor yang krusial karena adanya keterbatasan sumber daya .

Mustahil semua kebutuhan masyarakat akan dipenuhi dalam waktu yang

bersamaan dengan kualitas yang sama. Oleh sebab itu diperlukan suatu

keputusan yang tepat dalam menentukan mana yang harus didahulukan dan

mana yang harus disesuaikan dalam penyelenggaraan layanan public bidang

transportasi. Pengambilan keputusan mempertimbangkan 2 (dua) hal :

1. Skala prioritas (“kepentingan” dan “kegentingan”)

2. Skala manfaat (outcome dan impact)

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sistem adalah suatu bentuk keterkaitan antar variable / komponen dalam tatanan

yang terstruktur, sehingga berkelakuan sebagai suatu keseluruhan dalam

menghadapi rangsangan yang diterima dibagian manapun.

2. Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterkaitan dan keterikatan antara

penumpang, barang, sarana dan prasarana yang berinteraksi dalam rangka

perpindahan orang atau barang yang tercakup dalam tatanan baik secara alami

maupun buatan.

3. Sistem transportasi diselenggarakan dengan tujuan agar proses transportasi

penumpang dan barang dapat dicapai secara optimum dalam ruang dan waktu

tertentu dengan pertimbangan factor keamanan, kenyamanan, kelancaran dan

efisiensi atas waktu dan biaya.

B. Saran

1. Untuk memajukan transportasi berbagai moda di Indonesia, pemerintah

harus menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur seperti

jalan, pelabuhan, dan bandar udara. Selain itu yang tak kalah penting

adalah terus berupaya meningkatkan pelayanan dan pemeliharaan

infrastruktur-infrastruktur tersebut.

2. Selain membangun berbagai infrastruktur trasnportasi, pemerintah kiranya

perlu untuk selalu menyediakan transportasi yang murah dan terjangkau

bagi masyarakat di daerah terpencil.

22
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Abbas. 1993. Sistem Transportasi, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.

Kamaludin, Rustian. 1986. Transportasi, Jakarta; Ghalia Indone

Universitas Muhamdiyah Malang, 2013, Makalah sistem transportasi, Malang

Universitas Muhamdiyah Metro, 2014, Makalah sistem transportasi,

23

Anda mungkin juga menyukai