Anda di halaman 1dari 15

Makalah

ADAT PERNIKAHAN BOLAANG MONGONDOW, SULAWESI UTARA


“Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan Budaya yang diampuh

Oleh Bapak Mohammad Rivai Nakoe S.KM, M.KL”

OLEH
NAMA : NEVA DAALIWA
NIM : 811418168
KELAS : B Kesmas 2018

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2018
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelayanan publik merupakan tanggung jawab pemerintah dan dilaksanakan
oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan Badan
Usaha Milik Negara. Kini masyarakat semakin terbuka dalam memberikan kritik
bagi pelayanan publi. Oleh sebab itu substansi administrasi sangat berperan dalam
mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan organisasi pelayanan dalam mencapai
tujuan.
Salah satu bentuk pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah
pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi dibidang kesehatan
dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat. Sistem kesehatan nasional pada hakekatnya
adalah merupakan tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang menekankan bahwa
tujuan pembangunan Nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusi.
Pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat berupa
melaksanakan pembangunan di segala bidang, salah satu prioritasnya adalah
pembangunan dalam bidang kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
di bidang kesehatan, pemerintah melakukan upaya -upaya pembangunan kesehatan.
Pemerintah telah berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan dengan mendirikan rumah sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) di seluruh wilayah Indonesia. Puskesmas didirikan untuk
memberikan pelayanan kesehatan dasar,menyeluruh,dan terpadu bagi seluruh
penduduk yang tinggal di wilayah kerja tertentu.Puskesmas merupakan ujung tombak
terdepan dalam pembangunan kesehatan mempunyai peran cukup besar dalam
upaya mencapai pembangunan kesehata.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting yang harus
diperhatikan dalam suatu organisasi karena kunci kesuksesan organisasi di masa
sekarang dan mendatang. Dengan memiliki tenaga kerja yang memiliki motivasi yang
tinggi maka organisasi telah mempunyai asset yang sangat mahal,yang sulit dinilai
dengan uang
PEMBAHASAN
A. pengertian pelaksanaan
Pelaksanaan (Actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan
perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi pelaksanaan (actuating)
artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau
dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki
secara efektif.
Pengertian pelaksanaan program kesehatan adalah melaksankan atau
mengaktualisasi rencana tersebut dengan mempergunkan organisasi yang telah
dibentuk tersebut.
Menurut Weiner (dikutip Elliot et al.) pengertian motivasi adalah kondisi internal yang
membangkitkan seseorang untuk bertindak, mendorong individu mencapai tujuan
tertentu, dan membuat individu tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
B. Motivasi
1. Pengertian motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin Mavere yang berarti dorongan atau daya
penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para
bawahan atau pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong
gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
Menurut Uno, arti motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri
seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan
kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan
Menurut Weiner pengertian motivasi adalah kondisi internal yang membangkitkan
seseorang untuk bertindak, mendorong individu mencapai tujuan tertentu, dan
membuat individu tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
2. Jenis-jenis motivasi
Ada banyak hal yang memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu di dalam
hidupnya. Namun, secara umum ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi Intrinsik
Pengertian motivasi intrinsik adalah keinginan seseorang untuk melakukan
sesuatu, yang disebabkan oleh faktor dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri
tanpa dipengaruhi orang lain karena adanya hasrat untuk mencapai tujuan tertentu.
Contoh, seseorang termotivasi untuk bekerja agar mendapatkan penghasilan
sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
b. Motivasi Ekstrinsik
Definisi motivasi ekstrinsik adalah keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu
yang disebabkan oleh faktor dorongan dari luar diri sendiri untuk mencapai suatu
tujuan yang menguntungkan dirinya. Contoh, seseorang termotivasi untuk bekerja
lebih giat karena adanya peluang yang diberikan oleh perusahaan untuk
meningkatkan karir kepada pegawai berprestasi.
3. Faktor-faktor motivasi
Proses psikologis di dalam diri seseorang yang menimbulkan motivasi
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Adapun faktor-faktor motivasi adalah sebagai
berikut:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.
Motivasi internal timbul karena adanya keinginan individu untuk memiliki prestasi
dan tanggungjawab di dalam hidupnya.
Beberapa hal yang termasuk dalam faktor internal adalah:
1). Harga diri dan Prestasi, yaitu motivasi di dalam diri seseorang untuk
mengembangkan kreativitas dan mengerahkan energi untuk mencapai prestasi
yang meningkatkan harga dirinya.
2). Kebutuhan, setiap individu memiliki kebutuhan di dalam hidupnya sehingga
orang tersebut menjadi termotivasi untuk melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
3). Harapan, yaitu sesuatu yang ingin dicapai seseorang di masa mendatang yang
mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif orang tersebut.
4). Tanggungjawab, yaitu motivasi di dalam diri seseorang agar bekerja dengan
baik dan hati-hati untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
5). Kepuasan kerja, yaitu motivasi dalam diri seseorang karena dapat melakukan
suatu pekerjaan tertentu.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor motivasi yang berasal dari luar diri seseorang.
Motivasi eksternal timbul karena adanya peran dari luar, misalnya organisai, yang
turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupannya.
Beberapa hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah:
1) Jenis dan sifat pekerjaan, yaitu dorongan di dalam diri seseorang untuk bekerja
pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh besar
imbalan yang didapatkan pada pekerjaan tersebut.
2) Kelompok kerja, yaitu organisasi dimana seseorang bekerja untuk mendapatkan
penghasilan bagi kebutuhan hidupnya.
3) Kondisi kerja, yaitu keadaan dimana seseorang bekerja sesuai dengan
harapannya (kondusif) sehingga dapat bekerja dengan baik.
4) Keamanan dan keselamatan kerja, yaitu perlindungan yang diberikan oleh
organisasi terhadap jaminan kemanan dan keselamatan seseorang dalam
bekerja.
5) Hubungan interpersonal, yaitu hubungan antara teman sejawat, dengan atasan,
dan dengan bawahan. Dalam hal ini, setiap orang ingin dihargai dan menghargai
dalam organisasi sehingga tercipta suasana kerja yang harmonis.
4. Perangsangan pada motivasi
Agar seseorang mau dan bersedia melakukan seperti yang diharapkan, kadang
kala perlu disediakan perangsang (incentive). Dalam motivasi perangsangan ini
dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Perangsangan positif (positive incentive)
Ialah imbalan yang menyenangkan yang disedikan untuk karyawan berprestasi .
Antara lain hadiah, pengakuan, promosi dan ataupun melibatkan karyawan tersebut
pada kegiatan yang lebih tinggi.
b. Perangsangan negative (negative incentive)
Ialah imbalan yang tidak menyenangkan berupa hukuman bagi karyawan yang
tidak berprestasi dan ataupun yang berbuat seperti yang tidak diharapkan. Antara
lain denda, teguran, pemindahan tempat kerja (mutasi) dan ataupun pemberhentian.
5. Pendekatan pada motivasi
Sedikitnya ada 5 cara pendekatan pada motivasi (Strauss & Sayless) yaitu :
a. Pendekatan yang keras (be stong)
Adalah pendekatan dimana kekuasaan & kewenangan yang dimiliki digunakan
dalam melakukan motivasi. Pendekatan ini sering berhasil jika kebutuhan karyawan
masih sebatas kebutuhan pokok.
b. Pendekatan untuk memperbaiki (be ggod)
Adalah pendekatan dengan cara memenuhi kebutuhan yang dimiliki sehingga
diharapkan bila dilakukan perbaikan karyawan mau bekerja dengan baik. Biasanya
berhasil jika kebutuhan karyawan baru mencapai kebutuhan pokok dan rasa aman.
c. Pendekatan dengan tawar menawar (implicit bargaining)
Adalah pendekatan dengan cara tawar menawar dengan karyawan tentang
kebutuhan yang akan dipenuhi. Biasanya berhasil jika kebutuhan karyawan baru
mencapai kebutuhan pokok dan rasa aman.
d. Pendekatan melalui persaingan yang efektif (effective competition)
Adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara memebrikan kesempatan
kepada karyawan untuk bersaing yang sehat antar karyawan dalam mencapai
tujuan. Biasa dilakukan pada semua tingkat kebutuhan.
e. Pendekatan dengan proses internalisasi (internalization process)
Adalah pendekatan yang dilakukan dengan jalan menimbulkan kesadaran diri
masing-masing karyawan. Biasanya digunakan pada masyarakat yang sudah maju.
6. Alat-alat Motivasi
a. Material insentif
b. Nonmaterial insentif
c. Kombinasi material dan nonmaterial insentif
7. Hasil Dari Motivasi
Pekerjaan motivasi pada dasarnya adalah melakukan penyesuaian kebutuhan–
kebutuhan organisasi dengan kebutuhan karyawan, penyesuaian kegiatan yang
dimiliki oleh organisasi dengan kegitatan karyawan serta penyesuaian tujuan yang
dimiliki oleh organisasi dengan tujuan karyawan.
Kebutuhan karyawan pada dasarnya adalah identik dengan meredakan
ketegangan (tension), maka haruslah diupayakan kegiatan yang diharapkan untuk
dilakukan oleh karyawan adalah kegiatan yang tidak meningkatkan ketegangan.
Hanya apabila kedua hal ini dapat dilakukan dengan baik, akan dapat dijamin
keberhasilan pekerjaan administrasi. Sebaliknya jika ketegangan tersebut tidak
berhasil dikurangi, dalam diri karyawan akan timbul dua keadaan yang tidak
menguntungkan, yakni : Frustasi (Frustation), yang pada gilirannya dapat
menghambat tercapainya tujuan dan pertentangan (Conflict) yang dapat
menimbulkan keadaan yang lebih parah yakni gagalnya segala upaya yang
dilakukan.

C. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide,
dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini
dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak
untuk saling mengerti.
Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau
lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum
bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain.
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima
oleh orang lain. Selain dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan
bahasa tubuh atau menggunakan gesture untuk tujuan tertentu.
Dalam sebuah organisasi atau bisnis, komunikasi memiliki peranan sangat
penting karena merupakan bentuk koordinasi antar anggota atau tim untuk
menyampaikan ide dan gagasan. Dalam artikel ini akan dibahas lebih dalam
tentang pengertian komunikasi dan peranannya dalam bisnis.
2. Pengertian komunikasi menurut para ahli
Menurut Everett M. Rogers, pengertian komunikasi adalah proses pengalihan
ide dari satu sumber ke satu penerima atau lebih dengan tujuan agar mengubah
tingkah laku.
Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses pada
seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan
cara menyampaikan pesan kepada orang lain.
Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, arti Komunikasi adalah hubungan kontak
antar dan antara individu maupun kelompok.
Menurut Anderson, pengertian Komunikasi adalah rangkaian langkah serah
terima maksud yang terjadi dengan dinamis serta konstan berubah sesuai dengan
kondisi yang berlaku.
Menurut Lexicographer, definisi komunikasi adalah upaya yang bertujuan untuk
memberi dan meraih kebersamaan. Tujuan yang ingin diinginkan kedua beluah
pihak akan tercapai bila mereka berkomunikasi dan memiliki pemahaman yang
selaras tentang informasi yang saling ditransfer.
Menurut Aristoteles, definisi komunikasi adalah usaha yang berfungsi sebagai
alat warga masyarakat dalam berperan serta dalam demokrasi. Dari beberapa
pendapat menurut para ahli di atas mengenai definisi komunikasi, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa “Pengertian Komunikasi” merupakan proses interaksi
antara idividu yang satu dengan individu yang lainnya dalam rangka
menyampaikan pesan baik secara langsung maupun tidak langsung dialam
kehidupan sehari-hari.
3. Fungsi komunikasi secara umum
Sebenarnya ada banyak sekali fungsi komunikasi yang dapat dirasakan
manusia, baik itu secara individu maupun secara organisasi. Berikut ini adalah
beberapa fungsi komunikasi secara umum:
a. Sebagai Alat Kendali
Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai alat kendali atau kontrol.
Dalam hal ini alat kendali berarti dengan komunikasi maka perilaku individu
dapat dikontrol dengan penyampaian aturan yang harus dipatuhi.
b. Sebagai Alat Motivasi
Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi
seseorang dalam melakukan sesuatu. Menyampaikan informasi yang dapat
diraih dalam kehidupan akan membangun motivasi seseorang.
c. Sebagai Ungkapan Emosional
Berbagai perasaan yang ada di dalam diri seseorang dapat diungkapkan
kepada orang lain dengan cara berkomunikasi. Emosi ini bisa persaan senang,
marah, kecewa, gembira, dan lain-lain.
d. Sebagai Alat Komunikasi
Dengan berkomunikasi maka kita dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh orang lain atau kelompok sehingga dengan informasi itu maka
proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik.
4. Komunikasi Yang Efektif Dalam Pembelajaran
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama
memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Menurut Jalaluddin dalam
bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai
dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi
sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan
suatu tidakan.
Ada lima aspek dalam komunikasi yang efektif, antara lain:
a. Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan
bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan
dipahami oleh komunikan.
b. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar
dan kebenaran informasi yang disampaikan.
c. Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa
bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan
lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
d. Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur
atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat
tanggap
e. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga
berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus
menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam
penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan
kesalahan persepsi.
5. Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
a. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
b. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
c. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak
komunikan.
d. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya.
e. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk
komunikan.
6. Unsur-unsur komunikasi
a. Pengirim atau sumber atau (Sender atau Resource)
Pengirim atau sumber atau sender adalah pihak yang bertindak sebagai
pengirim pesan dalam proses komunikasi. Bisa dibilang bahwa seorang
sumber merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk
menjadi sumber dalam sebuah hubungan. Sender tidak hanya berperan
sebagai pengirim pesan saja, namun juga memberikan respons dan
menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai dampak dari proses
komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan seorang atau beberapa orang
sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi
antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam
bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga.
b. Encoding
Encoding adalah sebuah unsur dari komunikasi yang bertugas untuk
melakukan pengalihan gagasan ke dalam pesan. Encoding dapat juga
diartikan sebagai bentuk dimana pengirim mengkodean informasi yang akan
disampaikan ke dalam bentuk symbol atau isyarat.
c. Pesan (Message)
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh sender. Pesan
dapat berupa kata-kata, tulisan, gambaran atau perantara lain. Pesan ini
memiliki inti, yakni mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan tingkah
laku komunikan. Inti pesan akan selalu mengarah pada tujuan akhir
komunikasi itu.
e. Media atau saluran
Media digunakan sebagai penyalur pesan dalam proses komunikasi.
Pemilihan sarana/media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita
yang akan disampaikan.
Menurut beberapa ahli psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antarmanusia media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca
indra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima oleh mata
dan telinga selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan
menentukan sikapnya terhadap sesuatu, yang sebelumnya dinyatakan dalam
tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud adalah media yang digolongan
atas empat macam, yakni:
1) Media antarpribadi, media ini dibuat untuk hubungan perorang
(antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir/utusan, surat, dan
telpon.
2) Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan orang yang
lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah
media kelompok, misalnya pada acara-acaranya seperti rapat, seminar, dan
konferensi.
3) Media publik, media ini digunakan ketika melibatkan lebih dari 200-an
orang, maka media komunikasi yang tepat digunakan adalah media publik.
Contohnya seperti pada rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya.
4) Media massa, media masa digunakan ketika orang yang ingin dilibatkan
tidak diketahui di mana mereka berada. Media massa adalah alat yang
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
(penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti
surat kabar, film, radio, dan televisi.
e. Decoding
Decoding dalam unsur komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan
pesan kedalam bentuk yang sudah berbeda atau sudah menjadi sebuah
gagasan. Decoding juga diartikan sebagai proses dimana penerima menafsirkan
pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika
semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh
penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
f. Penerima (Receiver)
Penerima atau biasa disebut juga receiver adalah pihak yang menjadi
sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau
lebih, bisa dalam bentuk kelompokataupun golongan. Penerima biasa disebut
dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau
dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi
telah diketahui bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya
sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber.
Penerima adalah elemen penting dalam sebuah proses komunikasi,
karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak
diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang
sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
g. Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik berarti reaksi dari pesan yang disampaikan. Pengaruh atau
efek perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa
juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerimaan pesan.
h. Gangguan (Noise)
Gangguan atau noise merupakan segala sesuatu yang mengubah
informasi yang disampaikan kepada penerima atau mengalihkannya dari
penerimaan tersebut. Ada dua macam gangguan dalam unsur komunikasi, yaitu:
1) Gangguan teknis dan gangguan semantik, Gangguan teknis misalnya orang
yang mengalami kesulitan bicara atau bicaranya hanya komat-kamit.
2) Gangguan semantik, yaitu bila penerima memberi arti yang berlainan atas
sinyal yang disampaikan oleh pengirim.
i. Bidang pengalaman (Field of experience)
Dalam unsur komunikasi bidang atau ruang yang menjadi latar belakang
informasi dari pengirim maupun penerima menjadi suatu unsur yang akan
berpengaruh sesuai dengan latar belakang orang yang melakukan komunikasi.
j. Pertukaran makna (Shared meaning)
Dalam unsur-unsur komunikasi bidang atau ruang pertemuan (irisan) yang
tercipta karena kebersamaan dari orang yang melakukan proses komunikasi
k. Konteks (context)
Unsur-unsur komunikasi yang terahir adalah konteks yang artinya situasi,
suasana atau lingkungan fisik, non fisik (sosiologis – antropologis, politik, ekonomi
dan lain-lain) dari orang yang melakukan komunikasi.
7. Tujuan komunikasi secara umum
a. Menemukan
Tujuan komunikasi yang paling dasar adalah menemukan, maksudnya
menemukan sesuatu yang kita perlukan dalam berkomunikasi. Entah
menemukan jati diri, menemukan informasi yang penting, dan semacamnya.
Lewat komunikasi kita akan belajar memahami bagaimana diri kita dan orang
yang kita ajak bicara. Dengan terjalinnya suatu komunikasi kita jadi tahu
informasi yang sebelumnya tidak kita ketahui misalnya letak suatu cafe atau
resto yang bagus, jadwal olahraga, letak tempat-tempat hiburan yang bisa kita
datangi, dan informasi lainnya.
b. Menjaga hubungan baik
Komunikasi terjadi antara dua orang atau lebih sehingga muncul adanya
suatu hubungan baru yang terjalin saat berkomunikasi. Misalnya saja jika anda
berkomunikasi dengan keluarga yang letak rumahnya berjauhan maka akan
meningkatkan kedekatan hubungan anda. Jika anda sedang berada di suatu
perjalanan, tidak akan ada percakapan atau perkenalan jika tidak dimulai dengan
komunikasi. Namun, agar tujuan ini berjalan dengan lancar, anda harus
menghindari miss komunikasi, kesalahpahaman, dan lain-lain antar dua belah
pihak atau lebih.
c. Meyakinkan
Komunikasi juga dilakukan dalam upaya untuk meyakinkan seseorang
akan pesan yang kita sampaikan misalnya saja sebuah media massa yang
berupaya meyakinkan kita untuk membeli produk yang mereka iklankan. Cara
meyakinkan konsumen ini memang sengaja dilakukan oleh penjual untuk
mendapatkan profit dari hasil penjualan produk tersebut. Contoh lainnya yaitu
seorang guru yang menyampaikan pesan kepada muridnya untuk meyakinkan
mereka mengenai kebenaran atas apa yang Guru ajarkan atau sampaikan.
d. Mendapat hiburan
Hiburan sangat penting kita dapatkan saat perasaan atau pikiran sedang
dalam keadaan tidak baik, hiburan ini bisa anda dapatkan dari terjalinnya sebuah
komunikasi. Misalnya dengan menjalin komunikasi dengan teman, sahabat atau
keluarga dengan cara bersenda gurau atau mencurahkan hati. Kita juga bisa
membicarakan banyak hal yang menyenangkan dengan mereka misalnya
membicarakan tentang hobi masing-masing, tentang film, tentang musik, dan lain
sebagainya.
e.Memberikan informasi penting
Tujuan komunikasi lainnya yaitu untuk memberikan suatu informasi yang
penting baik kepada pribadi atau personal maupun kepada khalayak ramai.
Informasi penting tersebut isinya bisa bermacam-macam misalnya saat kita
memberitahu teman/sahabat acara ulang tahun atau pernikahan kita. Sedangkan
informasi yang kita berikan pada orang banyak misalnya tentang jadwal gotong
royong di suatu daerah tempat tinggal.
f. Mendidik
Mendidik di sini bermaksud untuk menggerakkan orang lain untuk
melakukan sesuatu misalnya melakukan suatu kegiatan positif. Dalam hal ini
komunikator harus memiliki cara yang baik dan tepat dalam mendorong orang
lain melakukan sesuatu yang bermanfaat, dan bagaimana setiap komunikan
menerima pesan tersebut sehingga mau melakukan kegiatan yang diusulkan
atau diminta oleh komunikator.
g. Mengubah opini masyarakat
Dalam mengubah pandangan atau opini seseorang memang menjadi hal
yang agak sulit dalam berkomunikasi. Karena tidak setiap orang bisa menerima
opini atau pendapat yang berbeda dari yang mereka miliki. Namun inilah yang
dinamakan tujuan dalam berkomunikasi, yaitu bisa menyamakan pendapat atau
mengubah opini yang sudah terlanjur muncul di masyarakat. Tugas seorang
komunikator dalam mengubah opini atau pandangan yang salah dalam
masyarakat harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kecurigaan
atau rasa tersinggung dari komunikan.
1) Agar setiap gagasan diterima dengan baik
Pesan, informasi, ide atau gagasan yang dilontarkan oleh setiap
komunikator tentunya harus diterima dengan baik juga oleh si penerima pesan.
Jika perlu seorang komunikator harus memberikan pendekatan persuasive
kepada orang-orang atau masyarakat yang menerima pesan tersebut. Agar
pesan itu tidak terkesan memaksakan kehendak maka cara penyampaian pun
harus dilakukan dengan baik dan tepat dan dilakukan dengan cara-cara yang
baik.
2) Pesan yang diterima harus dipahami dengan baik
Tidak semua pesan yang kita sampaikan akan diterima dengan baik oleh
para komunikan, hal itu dikarenakan cara berpikir setiap orang berbeda-beda.
Maka sebagai komunikator, sampaikanlah pesan dengan sebaik-baiknya, detail
dan sampai tuntas. Sampai komunikan menerima, mengerti, dan mengolah
pesan yang sudah disampaikan oleh seorang komunikator. Selain itu
komunikator juga harus memahami dengan baik orang yang diajak bicara,
pahami keinginan atau aspirasi masyarakat yang sebenarnya sehingga pesan
dapat dijelaskan dengan cara yang mereka inginkan.

Anda mungkin juga menyukai