PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok
untuk pencapaian tujuan (Robbins, 2002 : 163). Dalam suatu organisasi
peranan pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi cukup besar. Hal ini di
sebabkan karena pemimpinlah yang mengorganisasikan seluruh kegiatan
pencapaian tujuan organisasi. Kemampuan kepemimpinan seorang pemimpin
dalam organisasi sangat menentukan kebijakan – kebijakan yang akan diambil,
kepemimpinan tergantung kepada pemimpinannya untuk mempengaruhi itu.
Dari defenisi diatas menunjukkan kepemimpinan yang baik harus mampu
berkomunikasi, baik sesama pemimpin maupun dengan karyawan. Gaya
kepemimpinan adalah cara yang digunakan dalam proses kepemimpinan yang
diimplementasikan dalam perilaku kepemimpinan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dia
inginkan. Hersey dan Blanchard (1995), mendefinisikan gaya kepemimpinan
adalah pola perilaku konsisten yang diperlihatkan pemimpin itu pada saat
mempengaruhi aktivitas orang lain seperti yang dipersepsikan orang-orang
tersebut. Gaya kepemimpinan pada hakekatnya memperlihatkan 2 (dua)
perilaku yaitu berorientasi pada tugas (task oriented) dan berorientasi pada
manusia (human oriented).
Handoko (1995) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil yang
dicapai atau prestasi yang dicapai karyawan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan dalam suatu organisasi. Robbin (2002) kinerja merupakan ukuran
dari sebuah hasil. Pengukuran kinerja mutlak diperlukan untuk disesuaikan
dengan tujuan dan target yang akan dicapai. Melalui pengukuran pula maka
akan dapat diperhitungkan tingkat efektivitas dan efisiensinya.
Menurut Handoko (2000), kebijakan pimpinan terjadi dikarenakan
adanya hambatan-hambatan dalam pendelegasian tugas yang berjalan kurang
efektif. Untuk menanggulangi hambatan-hambatan ini maka pemimpin harus
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini bagaimana pengaruh
gaya kepemimpinan Kepala Puskesmas terhadap kinerja bidan desa di
Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Jateng?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan Kepala Puskesmas
2. Untuk mengukur kinerja bidan desa
3. Untuk mengukur gaya kepemimpinan Kepala Puskesmas dengan kinerja
bidan desa
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi mengenai
gaya kepemimpinan Kepala Puskesmas dalam mengelola sumber daya
manusia.
5
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi
Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Jateng dalam meningkatkan
kinerja bidan desa.
E. Keaslian Penelitian
1. Pada penelitian Aini, Q., et al., (2004). Hubungan antara gaya
kepemimpinan dan komitmen karyawan terhadap kepuasan kerja di RSU
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. The Indonesian Journal for Health
Service Management, 07 (04) Desember, pp. 225-229. Berdasarkan hasil uji
analisis regresi antara variabel gaya kepemimpinan, komitmen kerja
karyawan terhadap kepuasan kerja di RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta secara bersama–sama diperoleh nilai F regresi 76,434, koefisien
korelasi sebesar 0,667 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti
bahwa persepsi gaya kepemimpinan, komitmen kerja berperan terhadap
kepuasan kerja karyawan, bedanya kepuasan kerja sebagai variabel terikat
dan sebagai variabel bebasnya adalah gaya kepemimpinan dan komitmen
kerja.
2. Sedangkan penelitian Endah, P., et al. (2008). Hubungan Antara
Kepemimpinan Kepala Puskesmas dan Karakteristik Petugas dengan
Kinerja Petugas Gizi Puskesmas di Kabupaten Karawang, Jurnal Kesehatan
Masyarakat Maret 2008. Hasilnya Kepemimpinan kepala puskesmas
mempunyai pengaruh paling besar terhadap kinerja petugas gizi puskesmas
dibandingkan dengan variable lain. Ini dibuktikan dengan kinerja dari
petugas gizi dan didukung bukti fisik berupa arsip pelaporan sebagian besar
86%, bedanya kepemimpinan sebagai variabel bebas dihubungkan dengan
faktor karakteristik petugas yang mempengaruhi kinerja petugas gizi
sebagai variabel terikat.
3. Pada penelitian Sulaiman (2009) gaya kepemimpin Kepala Puskesmas
dengan tempat perawatan di Kabupaten Kuningan berpengaruh nyata
terhadap kinerja pegawai yaitu kemampuan kerja, inisiatif (prakarsa),
6