Dasar-dasar
gara pada awal abad ke-19 (Poespowardoyo, 1989). Namun demikian dalan
kapasitas manusia sebagai rakyat dalam negara, maka sering terjadi perb
daan, persepsi. Liberalisme tetap pada suatu prinsip bahwa rakyat adalah
pakan sintesa dari beberapa paham antara lain paham, materialisme, rasio
kinkan akan berkedudukan lebih tinggi dari pada nilai religius. Hal ini harus
dalam masyarakat bangsa dan negara, antara lain bidang politik, ekonomi,
kehidupan religius. Atas dasar inilah perbedaan sifat serta karakter bangsa
era reformasi ini yang tidak semua orang memahami makna demokrasi se-
hingga penerapan yang dipaksakan yang tidak sesuai dengan kondisi objektif
nekankan hahwa rakyat adalah sebagai suatu kesatuan integral dari elemen-
Negara adalah merupakan alat atau sarana individu, sehingga masalah agama
143