MODUL I
PENGENALAN C++
SEJARAH C++
Berbicara tentang C++ tidak lepas dari C, sebagai bahasa pendahulunya. Pencipta C
adalah Brian W. Kerninghan dan Dennis M. Ritchie sekitar tahun 1972, dan sekitar satu dekade
setelahnya diciptakanlah C++, oleh Bjarne Stroustrup dari Laboratorium Bell, AT&T, pada tahun
1983. Pada mulanya C++ disebut “a better C”. Nama C++ sendiri diberikan oleh Rick Mascitti
pada tahun 1983, yang berasal dari operator increment pada bahasa C. Tools bahasa C dan C++
beragam sekali diantaranya : Dev C++, Microsoft Visual C++, C++ Builder, Turbo C, C# dan
banyak lagi. Selama tahun 1983 – 1984, C dengan kelas disempurnakan dengan menambahkan
fasilitas pembebanlebihan operator dan fungsi yang kemudian melahirkan apa yang disebut C++.
Symbol ++ merupakan operator C untuk operasi penaikan, muncul untuk menunjukkan bahwa
bahasa baru ini merupakan versi yang lebih canggih dari C. Keistimewaan C++ yang sangat
berarti adalah karena bahasa ini mendukung pemrograman yang berorientasi objek (OOP/ Object
Oriented Programming). Struktur program C++ terdiri dari sejumlah blok fungsi, setiap fungsi
terdiri dari satu atau beberapa pernyataan yang melaksanakan tugas tertentu. Tanda semicolon “;”
digunakan untuk mengakhiri sebuah pernyataan. Baris yang diawali dengan tanda #, seperti
#include tidak diakhiri dengan tanda semicolon, karena bentuk tersebut bukanlah suatu bentuk
pernyataan, tetapi merupakan prepocessor directive.
Setiap program C++ mempunyai bentuk seperti di bawah, yaitu;
#include< file-header >
using namespace std;
int main()
{
Pernyataan;
}
Contoh :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
cout<<”selamat belajar C++”;
cout<<”di lab fisika komputasi”;
system(“pause”);
}
1
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
Untuk menambahkan perintah ganti baris, ada dua perintah yang dapat di pakai :
1. Perintah “\n”
2. Perintah “endl”
Contoh :
- cout<<”selamat belajar C++ \n”;
- cout<<”selamat belajar C++”<<endl;
Tugas Persiapan
1. Tuliskan pengertian tentang High Level Languange dan Low Level Languange!
2. Berikan contoh bahasa komputer yang tergolong kepada High Level Languange dan Low
Level Languange!
3. Tuliskan perbedaan bahasa C dengan C++!
4. Sebutkan kelebihan program C++ dibandingkan program lainnya!
2
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
MODUL II
PERINTAH KELUARAN, MASUKAN,
DAN PENGENALAN TIPE DATA
3
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
Tipe_data Nama_variabel;
- konstanta mirip dengan variabel, namun memiliki nilai tetap. Konstanta dapat berupa nilai
integer, float, karakter, dan string. Bentuk deklarasi konstanta diawali dengan reserved
word const.
Bentuk umum dari pendeklarasian konstanta yaitu :
Const Tipe_data Nama_konstanta = Nilai_konstanta;
Contoh Variabel :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int n;
n=20;
cout<<”nilai n = “<<n;
system(“pause”);
}
Contoh Konstanta :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
const float pi=3.14;
cout<<”nilai n= “<<pi;
system(“pause”);
}
Tugas Persiapan
1. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis tipe data yang terdapat pada C++!
2. Tuliskan perbedaan konstanta dengan variabel serta contohnya!
3. Tuliskan pengertian “escape sequence characters” dan sebutkan contoh-contohnya!
4
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
MODUL III
OPERATOR C++
3.1. Operator
Operator adalah symbol yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan sesuatu
operasi atau manipulasi. Operator – operator yang disediakan C++ berupa keyword atau
karakter khusus. Operator – operator ini cukup penting untuk diketahui karena merupakan
salah satu dasar bahasa C++.
Contoh :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int a=5, b=6, c;
c=a%b;
cout<<”nilai c= “<<c;
system(“pause”);
}
5
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
Contoh :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int a=20;
cout<<”nilai a= “<<a;
cout<<”nilai a++= “<<a++;
cout<<”nilai a= “<<a;
cout<<”nilai ++a= “<<++a;
cout<<”nilai a= “<<a;
system(“pause”);
}
6
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
int main()
{
int nilai;
nilai =3>2;
cout<<”nilai = “<<nilai<<endl;
nilai = 2>3;
cout<<”nilai = “<<nilai;
system(“pause”);
}
Tugas Persiapan
1. Tuliskan jenis-jenis operator min.5 dalam C++ beserta contohnya!
7
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
MODUL IV
KONDISI DAN KEPUTUSAN ( IF )
Dalam sebuah proses program, biasanya terdapat kode penyeleksi kondisi, kode
pengulangan program, atau kode untuk pengambilan keputusan. Suatu struktur dasar algoritma
yang memiliki satu atau lebih kondisi tertentu dimana sebuah instruksi dilaksanakan jika sebuah
kondisi/persyaratan terpenuhi. Ada beberapa bentuk struktur dasar pemilihan ini :
4.1 Pernyataan If
Struktur if dibentuk dari pernyataan if dan sering digunakan untuk menyeleksi
suatu kondisi tunggal. Bila kondisi yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka
pernyataan akan diproses dan dikerjakan.
Bentuk umum struktur kondisi if untuk satu kasus :
If ( kondisi )
Pernyataan;
Pernyataan dilaksanakan jika dan hanya jika kondisi yang diinginkan terpenuhi,
jika tidak program tidak memberikan hasil apa-apa. Kondisi adalah ekspresi yang akan
dibandingkan. Jika bernilai benar, maka pernyataan akan dijalankan. Namun, jika kondisi
bernilai salah, maka pernyataan akan diabaikan.
Contoh :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int usia;
cout<<”berapa usia anda = “;
cin>>usia;
if(usia<17)
cout<<”anda tidak diperkenankan menonton”<<endl;
system(“pause”);
}
8
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
dilaksanakan dan jika kondisi yang diperiksa bernilai salah maka pernyataan yang kedua
yang dilaksanakan.
Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :
if (kondisi)
pernyataan_1;
else
pernyataan_2;
Pernyataan 1 dilakukan jika dan hanya jika kondisi yang diinginkan terpenuhi, jika
tidak, lakukan pernyataan 2. Jika tidak mempergunakan pernyataan else program tidak
akan eror, namun jika mempergunakan pernyataan else tanpa didahului pernyataan if,
maka program akan eror.
Contoh :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int usia;
cout<<”berapa usia anda = “;
cin>>usia;
if(usia<=17)
cout<<”anda dilarang menonton!!”<<endl;
else
cout<<”selamat menonton”<<endl;
system(“pause”);
}
9
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
pernyataan_2;
else if (kondisi_3)
penyataan_3;
else
pernyataan;
Contoh :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int kode;
cout<<”tujuan wisata :”<<endl;
cout<<”1: bandung 2: yogyakarta 3: bali 4: lombok”<<endl<<endl;
cout<<”masukkan kode tujuan : “;
cin>>kode;
if(kode==1)
cout<<”bandung”<<endl;
else if(kode==2)
cout<<”yogyakarta”<<endl;
else if(kode==3)
cout<<”bali”<<endl;
else if(kode==4)
cout<<”lombok”<<endl;
else
cout<<”pilihan anda salah...”;
system(“pause”);
}
10
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
MODUL V
KONDISI DAN KEPUTUSAN ( SWITCH - CASE )
Contoh :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int kode_hari;
cout<<”menentukan kode hari “<<endl;
cout<<”1 = senin 3 = rabu 5 = jumat 7 = minggu”<<endl;
cout<<”2 = selasa 4 = kamis 6 = sabtu”<<endl;
cout<<”masukkan kode hari [1 ... 7]: “;
cin>>kode_hari;
switch(kode_hari)
{
case 1:
cout<<”hari senin”<<endl;
11
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
break;
case 2:
cout<<”hari selasa”<<endl;
break;
case 3:
cout<<”hari rabu”<<endl;
break;
case 4:
cout<<”hari kamis”<<endl;
break;
case 5:
cout<<”hari jumat”<<endl;
break;
case 6:
cout<<”hari sabtu”<<endl;
break;
case 7:
cout<<”hari minggu”<<endl;
break;
default :
cout<<”kode hari anda salah !!”<<endl;
}
system(“pause”);
}
12
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
MODUL VI
PROSES PERULANGAN/LOOPING
( WHILE dan D0..WHILE )
Sebuah atau beberapa pernyataan akan dijalankan secara berulang-ulang, selama kondisi
terpenuhi. Biasanya proses perulangan digunakan untuk beberapa hal, misalnya : mengulang
proses pemasukan data, mengulang proses perhitungan dan mengulang penampilan hasil
pengolahan data.
13
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
14
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
MODUL VII
PROSES PERULANGAN/LOOPING
( FOR )
Pernyataan for
Pernyataan for digunakan untuk menghasilkan pengulangan (looping) beberapa kali tanpa
pengunaan kondisi apapun. Pada umumnya looping yang dilakukan oleh for telah
diketahui batas awal, syarat looping dan perubahannya. Selama kondisi terpenuhi, maka
pernyataan akan terus dieksekusi. Bentuk umumnya sebagai berikut :
For (inisialisasi ; kondisi ; perubahan)
{
Statement;
}
Contoh :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int i;
for(i=0;i<10;i++)
{
cout<<”c++”<<endl;
}
system(“pause”);
}
15
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
MODUL VIII
ARRAY
Array merupakan koleksi data dimana setiap elemen memakai nama yang sama dan
bertipe sama, setiap elemen di akses dengan membedakan indeks array-nya. Misalnya, sebuah
array bernama nil yang terdiri dari 5 data dengan tipe int. Itu berarti dengan menggunakan array
jika kita ingin menyimpan lima nilai bertipe data int, kita tidak perlu mendeklarasikan lima
variabel yang berbeda dengan tipe data int, kita cukup mendeklarasikan satu variabel array
dengan tipe data int. Sebuah subscript berupa bilangan didalam tanda kurung siku “[ ]”. Melalui
subscript inilah masing-masing elemen array dapat di akses. Nilai subscribe pertama secara
default adalah 0.
8.1. Deklarasi dan Inisialisasi Array
Bentuk umum pendeklarasian array :
Tipe_data Nama_variabel [ukuran]
Keterangan :
- Ukuran untuk menyatakan jumlah maksimum elemen array
Nilai suatu variabel array dapat juga di inisialisasi secara langsung pada saat
deklarasi, misalnya : int nil[5]={2,6,8,10,12};
8.2. Array Satu Dimensi
Suatu array dapat diakses dengan menggunakan subscript atau indexnya. Bentuk umum
penulisannya :
Nama_array [subscript/index]
Misalnya untuk memberikan nilai 60 pada elemen ke 4, maka pernyataannya adalah :
nil[3]=60;
atau jika akan memberikan nilai array kepada sebuah variabel a, dapat ditulis :
a= nil[3];
Contoh :
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int nil[ ] = {5,17,11,55};
int n, hasil=0;
for (n=0;n<4;n++)
{
hasil +=nil[n];
16
LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI
}
cout<<hasil;
system(“pause”);
}
8.3. Array Dua dimensi
Bentuk umum pendeklarasian array dua dimensi :
Tipe_data Nama_variabel [indeks_1] [indeks_2]
Keterangan :
- Indeks_1 untuk menyatakan jumlah baris
- Indeks_2 untuk menyatakan jumlah kolom
Struktur array yang dibahas di atas, mempunyai satu dimensi, sehingga
variabelnya disebut dengan variabel array berdimensi satu. Pada bagian ini ditunjukkan
array berdimensi lebih dari satu yang sering disebut array berdimensi dua.
17