Nama : EVITA NUR APRILIANA

NIM : 1703016023
Kelas : PAI-5A
Tahun : 2019

ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH PERKEMBANGAN

PEMIKIRAN ISLAM

1. Jelaskan pemikiran orisinal tentang pemerintahan dari dari Umar bin Khathab
Jawab: Umar bin Khathab mengubah sebutan kepala pemerintahan yang sebelumnya
Khalifah al-Rasul menjadi Amir al-Mu’minin. Melalui pemikiran orisinalnya Umar bi
Khathab melakukan kebijakan-kebijakan dalam masa pemerintahannya. Ada dua arah
kebijakan yang dilakukan Khalifah Umar bin Khattab. Pertama kebijakan internal, yaitu
membangun sistem pemerintahan dalam negeri dengan membentuk departemen-
departemen yang menangani masalah-masalah sosial politik dan sebagainya. Kedua,
kebijakan eksternal yaitu dengan usaha memperluas masalah penyebaran Islam ke luar
Jazirah Arabia. Pembentukan beberapa departemen merupakan suatu kebutuhan yang tidak
dapat dihindari lagi, karena wilayah kekuasaan Islam telah mencapai mesir dan beberapa
wilayah lainnya di Jazirah Arabia. Untuk mempermudah sistem ketatanegaraan dan
pelayanan, maka dibentuklah departemen-departemen tersebut. Model ini diadopsi dari
sistem pemerintahan Persia.
2. Jelaskan pemikiran orisinal tentang al-Qiyas dari syafi’i
Jawab: Menurut Syafi’i qiyas merupakan upaya menemukan sesuatu yang dicari melalui
dalil sesuai dengan khabar yang ada pada nash. Ijtihad berarti mencari sesuatu yang telah
ada, tetapi tidak nampak, sehingga untuk menemukannya harus dengan petunjuk dalil atau
upaya mempersamakan sesuatu dengan sesuatu yang ada. Jadi al-qiyas berperan mencari
hukum peristiwa yang baru terjadi. Ini menunjukkan bahwa al-qiyas Imam Syafi’i berperan
besar mencari hukum peristiwa baru yang senantiasa berkembang. Al-qiyas menurut
konsep Imam Syafi’i lebih luas dari konsep al-qiyas mujtahid lainnya. Al-qiyas Imam
Syafi’i (seperti al-qiyas ulama lain) menjadikan ma’na (illah) sebagai manat al-
hukm yang menghubungkan hukum far’ dengan hukum asl, memandang bahwa ma’na itu
 ada yang terdapat dari satu asl tertentu (al-nas al-khas) dan ada pula yang terdapat pada
beberapa asl lalu dipersamakan salah satunya yang lebih mirip dengan ma’na yang ada
pada far’.
3. Jelaskan pemikiran orisinal tentang tauhid Wasil bin Atha’
Jawab:Washil bin Atho’ berbeda pendapat dengan pendapat golongan-golongan yang
sudah ada, dia beranggapan bahwa orang yang fasik dari umat Islam ini dipandangnya
tidaklah mukmin dan tidak pula kafir, menjadikannya fasik berada pada suatu tempat antara
dua tempat antara kafir dan iman..
4. Jelaskan pemikiran orisinal tentangperbuatan manusia menurut al-Juba’i
Jawab: . Menurut al-juba’i, manusialah yang menciptakan perbuatan-perbuatannya.
Manusia sendirilah yang berbuat baik dan buruk. Kepatuhan terhadap Tuhan dan ketaatan
seseorang kepada Tuhan adalah atas kehendak dan kemauannya sendiri. Daya (al-
sititha’ah) untuk mewujudkan kehendak terdapat dalam diri manusia sebelum adanya
perbuatan. Perbuatan manusia bukanlah di ciptakan Tuhan pada diri manusia, tetapi
manusia sendirilah yang mewujudkan perbuatannya.
5. Jelaskan pemikiran orisinal tentang sifat Tuhan dari Abu Hasan al-Asy’ari
Jawab: Al Asy'ariyyah berpendapat bahwa Allah memiliki sifat-sifat itu, seperti
mempunyai tangan dan kaki, tidak boleh diartikan secara harfiah, sifat-sifat Allah itu unik
dan tidak dapat dibandingkan dengan sifat-sifat manusia yang tampaknya mirip.
6. Jelaskan pemikiran orisinal tentang perbuatan manusia dari Imam Maturidi
Jawab: Menurut Imama Maturidi berpendapat bahwa perbuatan manusia itu dikehendaki
oleh manusia sendiri dan dia dihukum atas perbuatan yang dilakukannya atas dasar
kebebasan yang diberikan Tuhan Kepadanya. Tuhan hanya membalas perbuatan baik
dengan pahala dan membalas perbuatan jahat dengan siksa.
7. Jelaskan pemikiran orisinal emanasi al-Farabi
Jawab: Menurut teori emanasi dari Al Farabi disebutkan bahwa Tuhan itu Esa. Karena itu
yang keluar daripada-Nya juga satu wujud saja, sebab emanasi itu timbul karena
pengetahuan (ilmu) Tuhan terhadap zat-Nya yang satu. Al Farabi berpendapat bahwa dari
Yang Esalah memancar yang lain.
8. Jelaskan pemikiran orisinal tentang ma’rifah dari Imam Ghazali
 Jawab: Perbedaan al-Ghazali dengan para sufi sebelumnya adalah karena dia telah
menjadikan tasauf sebagai jalan mengenal Allah bahkan segala sesuatu dalam arti yang
hakiki. Apa yang disebut al-Ghazali dalam konsep ma’rifah sedikit berbeda atau
merupakan pengembangan dari konsep para sufi sebelumnya. Ia tidak hanya
membicarakan pengenalan langsung akan Allah sebagaimana sufi sebelumnya, tetapi
termasuk juga semua pengenalan langsung terhadap alam semesta ini. Ma’rifat yang
sebenarnya menurut al-Ghazali, didapatkan melalui nur yang dipancarkan tuhan ke dalam
qalb seseorang agar mengenali hakikat Allah dan segala ciptaannya. Qalbu yang bersihlah
yang dapat menerima nur dari Allah, syaratnya adalah mensucikan diri dari dosa dan
tingkah laku tercelah, qalbu harus total berzikir kepada Allah sehingga seorang menjadi
fana’ (sirna) secara total kepada ilahi. Hasil yang didapatkan adalah
mukasyafah dan musyahadah. Akhirnya seseorang sampai kepada peringkat yang begitu
dekat dengan tuhan.
9. Jelaskan pemikiran orisinal tentang wahdatul wujud dari Muhiyyidin Ibnu ‘Arabi
Jawab: Ajaran wahdatul al wujud dalam tasawuf Ibnu Arabi merupakan suatu ajaran yang
melihat masalah wujud dalam hal ini Tuhan, alam dan manusia sebagai suatu kesatuan.
Namun berada pada dimensinya masing-masing, dan Tuhan meliputi segala yang ada.
Tuhan bias dilihat dari dua aspek, yaitu pertama, sebagai zat tunggal tanpa batas yang tak
dapat diserupakan dengan apapun dan berada diluar pengetahuan manusia. Kedua, Tuhan
sebagai esensi yang memiliki yang diperkenalkan kapada diri-Nya Sendiri (tajalli), dan
kepada ciptaan-Nya.
10. Jelaskan pemikiran orisinal tentang hub menurut Rab’ah al-‘Adawiyah
Jawab: Robi’ah al adawiyah, dalam konsep mahabbahnya mengungkapkan, bahwa Tuhan
bukanlah dzat yang harus ditakuti, melainkan dzat yang harus didekati dan dicintai. Untuk
dapat mencintai dan dekat dengan Tuhan, maka manusia harus banyak berdzikir kepada-
Nya, beribadah dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi