2
SISTEM MONETER DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
ZAIN! IBRAHIM Fakultas Syari'ah clan Ekonomi IslamALQALAM 142 Vol.,29 No.1 Qanuari-Aprilj,20.12 141-160
(world view). Sedangkan world view sendiri sebagaimana diungkapkan Alparslan Acikgenc
adalah berperan sebagai motor penggerak dari perbuatan atau menurut Ninian Smart
sebagaimana dikutip Hamid Fahmy, berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan
perubahan sosial dan moral.5 Pendidikan Islam berbeda dengan pendidikan kapitalis yang
diusung oleh neoliberal, yang menjadikan pendidikan sebagai barang dagangan, yang ukurannya
serba material. Kesuksesan dan derajat kemuliaan diukur dari kuliah cepat, nilai tinggi, dan kerja
di tempat yang paling banyak menghasilkan uang,
3 Anjar Nugroho, Hegemoni Barat dan Respon Islam, diakses 9 Agustus 2017, http://
islamicreform.blogspot.co.id. 4 Aziza Meria, “Pendidikan Islam di Era Globalisasi dalam
Membangun Karakter Bangsa,” Jurnal Al-Ta’lim, No. 1, Jilid 1 (Februari 2012): 88. 5 Hamid Fahmi
Zarkasyi, Islam sebagai World View: on Islamic Civilization, Laode M. Kamaluddin (ed.)
(Semarang: Unissula Press, 2010), 98.
Tian Wahyudi, Peran Pendidikan Islam dalam Membangun World View ...322
sedangkan sikap dan perilaku mulia bukan merupakan hal yang istimewa, sehingga tidak perlu
diapresiasi. Implikasinya, banyak masyarakat kita saat ini cenderung menilai orang dari seberapa
banyak harta yang dipunya, mobil yang dipakai, seberapa besar dan mewah rumah yang dimiliki
dan sebagainya. Hal-hal tersebut tentu bukan menggambarkan hakikat dan tujuan pendidikan
Islam. Pendidikan Islam memiliki misi mulia dari hanya sekedar orientasi materi. Pendidikan
Islam berperan menyadarkan manusia tentang kedudukan dan fungsi dirinya. Islam
mengajarkan bahwa manusia adalah hamba yang memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada
Allah Sang Khaliq, sehingga perintah dan larangannya menjadi instruksi mutlak yang harus
dipatuhi. Di samping itu, ia juga berperan sebagai wakil Allah di bumi (khalifatulla>h fil ardh)
yang berkewajiban untuk memakmurkan bumi ini sehingga menjadi tempat dan sarana yang
nyaman untuk menghantarkannya ke alam berikutnya, bukan sebagai perusak yang berbuat
gaduh, huru-hara, penindasan (mafsadat) dan sejenisnya yang implikasinya sebenarnya kembali
kepada manusia itu sendiri.
(4) menguasai pasar modal internasional
bisnis syariah Tingkat persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap pemasar untuk mampu
melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan lebih efektif dan efisien. Kegiatan 10 Ibrahim,
Manajamen ..., 2006, h. 79 11 Freddy Rangkuti, Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT,
Jakarta: Gramedia, 1997, h. 2 5 pemasaran tersebut membutuhkan sebuah konsep pemasaran
yang mendasar sesuai dengan kepentingan pemasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan.
Dalam hal ini, pemasaran syariah atau marketing syariah memiliki posisi yang sangat strategis,
karena pemasaran syariah merupakan salah satu strategi pemasaran yang didasarkan pada Al-
Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Pemasaran syariah merupakan sebuah disiplin bisnis
strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values (nilai) dari
satu inisiator (pemrakarsa) kepada stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dengan akad serta prinsipprinsip syariah dan muamalah dalam Islam.12 Pemasaran merupakan
salah satu dari kegiatankegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang. Menurut William J.
Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, 12 Alma, Manajemen ..., h. 340 6
mempromosikan, dan mendistibusikan barang dan jasa yang memuaskan baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial.13 Sedangkan menurut Kertajaya, pemasaran syariah atau
syariah marketing adalah strategi bisnis, yang harus memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah
perusahaan meliputi proses, menciptakan, menawarkan, pertukaran nilai, dari seorang
produsen, atau satu perusahaan, atau perorangan, yang sesuai dengan ajaran Islam.14 Dengan
berpegang teguh pada nilai-nilai yang terdapat pada Al-Qur’an dan Hadist, Nabi Muhammad
sebagai teladan, melakukan bisnis secara profesional. Nilai-nilai tersebut menjadi suatu
landasan yang dapat mengarahkan untuk tetap dalam koridor yang adil dan benar. Landasan
atau aturan-aturan inilah yang menjadi suatu syariah atau hukum dalam melakukan bisnis.15
Seorang muslim yang baik, dalam transaksi muamalahnya, terutama dalam hal pemasaran, baik
13 Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty Offset, 2008, h. 5 14
Alma, Manajemen ..., h. 343 15 Hermawan Kertajaya, Syariah Marketing, Bandung: Mizan
Pustaka, 2006, h. 27 7 sebagai perusahaan, pemilik, pemasar, pesaing, maupun sebagai
pelanggan harus menjalankannya dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, kejujuran,
transparasi, etika dan moralitas, sebagaimana dalam firman Allah surat An-Nahl ayat 90:16
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku
adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan
keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran.” (QS An-Nahl:90)17 Strategi pemasaran syariah berusaha menanamkan
perusahaan dan produknya pada pelanggan. Strategi bertujuan untuk “how to win the market”
(bagaimana memenangkan pasar).18 Seperti yang telah diketahui keadaan dunia yang bersifat
dinamis, yang diwarnai dengan adanya perubahan dari 16 Ibid. h. 7 17 Al-Qur’anul Karim ..., (An-
Nahl) h. 278 18 Alma, Manajemen ..., h. 352 8 waktu ke waktu dan adanya keterkaitan antara
satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, strategi pemasaran merupakan serangkaian tujuan
dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,
terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
persaingan yang selalu berubah. Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis
lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan,
serta analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya.19 Dalam
keadaan yang menyebutkan bahwa kondisi persaingan yang berada pada tahap yang tidak baik,
dimana perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam satu industri bahkan lintas industri,
memiliki akses yang relatif sama terhadap ketersediaan teknologi untuk menghasilkan produk
19 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Strategi, Jakarta: Rajawali Pers,
2013, h. 168-169 9 baru. Serta perubahan yang berjalan begitu cepat dan tidak selalu
diprediksikan dengan akurat. Kondisi tersebut mengharuskan perusahaan untuk melakukan
analisis lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal perusahaan maupun lingkungan
internal perusahaan.2020 Ismail Sholihin, Manajemen Strategik, Jakarta: Erlangga, 2012, h. 128
2
Di dalam Islam konsep kepemimpinan sering disebut dengan khalifah yang berarti wakil. Namun
kemudian mengalami pergeseran dengan masuknya kata amir atau penguasa. Oleh sebab itu
kedua istilah
Maka kedudukan nonformal dari seorang khalifah juga tidak bisa dipisahkan lagi. Perkataan
khalifah dalam ayat tersebut tidak hanya ditujukan kepada para khalifah sesudah Nabi, tetapi
adalah penciptaan Nabi Adam a.s. yang disebut sebagai manusia dengan tugas untuk
memakmurkan bumi dan meliputi tugas menyeru orang lain berbuat amar ma'ruf dan mencegah
perbuatan mungkar. Ayat ini mengisyaratkan bahwa, pada prinsipnya boleh-boleh saja
seseorang memohon kepada Allah agar dijadikan imam (pemimpin). Karena ia memohon
kepada Allah maka harus menjalankan kepemimpinannya sesuai kemauan Allah. Yang dilarang
adalah orangorang meminta jabatan dan tidak dapat menjalankan, karena tidak mempunyai
potensi dan kemampuan. Ibnu Khaldun berpendapat bahwa khalifah merupakan beban bagi
umat sepanjang pandangan syara’ untuk kemaslahatan akhirat dan dunia yang akan kembali
lagi. Sebab hal yang bersifat duniawi menurut syara’ semuanya dapat diibaratkan untuk
kemaslahatan akhirat. Maka
19 QS:Al-Baqoroh:30
70 | Jurnal Al-Afkar Vol. V, No. 1, April 2017
dari sini dipahami bahwa dalam hakekatnya khalifah adalah pengganti pemimpin syari’at (Nabi
Muhammad saw) dalam memelihara Agama dan dunia.20 Sebagaimana yang diungkapkan
dalam hadis yang diriwayatkan oleh Zahya bin Zahya dari Mughirah bin Abdurrahman al-Hizami
dari Abu Zinad dari al- A’raj dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw. Beliau bersabda : َ
َ ى بَّ الن َِ ن َع َّ ي ا ن
ِ َِّ ث د َ ب ى يْ ح َ ْي نَُ ير ُغ ْم ا َل ا ن ر بْ خ أَ ى يْ ح ِ بة َُ ْى ام ِز حْ ا ِ َل ن ْم َّح الر َِ ْد ب َُع ن
ِ ُّ ح
َ ْ َ ْ
علي َهوسلم-َ َ اهلل
َ صل َى-ى ب أ ن ع ِ َ ى ب أ ن َِع ج رْ األ ع َِ ن َِع اد نِّ الز ِ ة رْ ي ُر َه
ال َ َ« ق
فَ ى ن ط اع ْأَ د ق ِ ي ن م َو َ ْ ر األ م َِصْ ع/ ِ /ف ي َ ى ن ط اع ْأَ ن َ م ْ د ق َْ د ق َْ
ِ ل َ ع ط ا أ د ق َف//ي ن م َو َّه ال َ ْ ى ِن صْ ع ِ َف
ى ص ان َ ع ِ ع ى ص َ ل/ال ه
َّ وَ م ن ي
َ ْ ُ
ط ع َ ِ م األ ير Artinya: "Barang siapa yang taat kepadaku, niscaya
ِ ِ
Dia taat kepada Allah. Dan barang siapa yang durhaka kepadaku, niscaya dia akan durhaka
kepada Allah. Barang siapa yang taat kepada pemimpin, niscaya dia akan taat kepadaku. dan
barang siapa durhaka kepada pemimpin, niscaya dia durhaka kepadaku".21
Selain kata khalifah, konsep kepemimpinan dalam al-Qur’an juga biasa disebut dengan kata
Imam. Kata Imam merupakan derivasi dari kata Amma-Ya’ummu yang berarti menuju,
menumpu atau meneladani. Dari akar kata yang sama, lahir juga kata yang antara lain adalah
umm yang berarti Ibu dan imam yang maknanya juga pemimpin, karena
Dalam al Qur'an ada pula istilah Auliya' yang berarti pemimpin yang sifatnya resmi dan tidak
resmi. Sesuai dengan firman Allah surat al-Maidah ayat 55.
Dalam hadis Rasulullah saw. Istilah pemimpin dijumpai dalam kata Ra'in, seperti dalam sebuah
hadits ..... ( راع كلكمSetiap orang diantara kamu adalah pemimpin). Dari uraian al-Qur'an dan
Hadis di atas hal yang dapat digaris bawahi, adalah bahwa kepemimpinan Islam merupakan
kegiatan menuntun, membimbing, memandu dan menunjukkan jalan yang diridloi Allah swt.
Kemudian dalam rangka memahami dasar konseptual kepemimpinan dalam perspektif Islam
paling tidak harus digunakan tiga pendekatan yaitu normatif, historis dan teoritis.27
(6) mengendalikan jalur lalu lintas laut memiliki peran penting dalam bidang pendidikan
meneguhkan pesan agama
(7) menguasai akses ke seluruh dunia
Pembelajaran bahasa Asing, seharusnya lebih diarahkan sebagai pemberian keterampilan hidup (life
skill), yakni kemampuan berkomunikasi. Kemampuan komunikasi guru akan semakin hebat sementara
kemampuan menyimak siswa akan semakin mantap. Jika sudah merasa siap, siswa akan mengimbangi
guru dalam dialog yang bermakna secara suka rela tanpa ada perasaan takut atau merasa dipaksa.
Penguasaan terhadap pengetahuan bahasa dan kemampuan berbahasa merupakan dua kemampuan
yang tidak mudah untuk dikuasai keduanya dalam waktu bersamaan. Namanya bahasa, seharusnya
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari bukan lantas dihapalkan. Bahasa juga membutuhkan
keberanian untuk diucapkan tidak sebatas pelajaran tata bahasa (grammar) .
Bahasa Asing yang merupakan bentuk pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik sebagai medium,
merupakan bentuk pendidikan yang unik dan kaya akan berbagai pengalaman yang kelak dibutuhkan
agar ia dapat berpartisipasi dan beradaptasi dengan pergaulan dunia modern. Di samping nilai fisik-
motorik yang dapat dibangun melalui proses pembelajaran bahasa Asing, nilai-nilai psiko-sosial yang
saat ini menjadi budaya dalam pergaulan masyarakat dunia, seperti menghargai orang lain dan mentaati
peraturan, kerja keras, jujur, pantang menyerah dan kerja sama merupakan nilai-nilai yang menjadi
bagian dari proses transformasi dalam pembelajaran. Bahasa Asing tidak lagi dipandang pendidikan
yang focus orientasinya pada pengembangan kapasitas fisik-motorik saja, melainkan pada semua
domain dari perkembangan totalitas anak (Gallahue, 1989). Temuan penelitian, di antaranya oleh
Caplan (1999) tampaknya menjadi bagian paradoks dari kekhawatiran dari makin kurangnya eksistensi
bahasa Asing terhadap pengembangan aspek akademik. Aktivitas fisik dalam bahasa Asing, tidak
semata-mata menjadi media yang dapat menjadi media penyaluran kelebihan energi, minat dan hasrat
bergerak, melainkan ia menjadi media untuk membangun diri; fisik-motorik,
psiko-sosial yang terintegrasi dalam budaya dan etika masa kini dan masa depan. Keunikan yang
terdapat dalam pembelajaran bahasa Asing merupakan satusatunya proses pembelajaran yang dapat
melengkapi proses pendidikan keseluruhan anak didik. Oleh karenanya tidak ada pendidikan yang tidak
memiliki sasaran paedogogis dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa bahasa Asing (Ateng; 2001).
Sedemikian mendesaknya kebutuhan kemampuan berkomunikasi, namun di lain pihak dampak dari
pengajaran bahasa "Asing" (bahasa Inggris) di sekolah masih dipertanyakan. Sementara hasil nilai UAN
baik tingkat SMP maupun SMA dari tahun ke tahun masih belum menggembirakan. Kemampuan
komunikasi lisan para lulusannya juga masih belum memuaskan. Apakah yang telah, sedang dan akan
terjadi terhadap pengajaran bahasa Asing di sekolah? Penguasaan terhadap pengetahuan bahasa dan
kemampuan berbahasa merupakan dua kemampuan yang tidak mudah untuk dikuasai keduanya dalam
waktu bersamaan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu pemikiran cerdas dan mendalam serta kiat-kiat
jitu yang tepat sasaran. Inginkah belajar bahasa Asing dan menguasainya? Pasti rata-rata jawabannya,
ya, bahkan sebagian besar menjawab sudah belajar bahasa Asing sejak SMP, SMA, sampai perguruan
tinggi. Tapi, kalau ditanya apakah Anda bisa berbahasa Asing? Jawabannya nanti dulu. Bahkan, ada suatu
gurauan menyatakan bahasa Asing adalah bahasa Asing, sehingga masih Asing baginya atau ia merasa
nasionalisme tinggi dengan memakai bahasa Indonesia. Namanya bahasa, seharusnya dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari bukan lantas dihapalkan. Bahasa juga membutuhkan keberanian untuk
diucapkan tidak sebatas pelajaran tata bahasa (grammar) yang sampai saat ini nampaknya mendominasi
pelajaran bahasa Asing. Jangan sampai ada suatu perkataan yang merasa bahwa bahasa Asing menjadi
pelajaran beban bagi para siswa termasuk guru, sehingga tidak ada nawaitu (niat) untuk menguasainya.
Bahasa merupakan gejala psikologis dan budaya. Artinya, kalau kita melihat bahasa Asing, misalnya
bahasa Jerman, Perancis, Jepang atau Arab, maka itu sama artinya bahasa kedua negara tersebut harus
dimaknai sebagai gejala psiklogis dan budaya dari masyarakat atau bangsanya. Begitu pula kalau kita
melihat bahasa Indonesia, maka itu sama artinya dengan melihat bahasa Indonesia sebagai gejala
psikologis dan budaya dari masyarakat atau bangsa Indonesia. Pada umumnya, bahasa itu terdiri dari
bunyi-bunyi dalam bentuk resistem yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Adapun komunikasi
sendiri dapat berbentuk lisan maupun tulisan.
Ikut berinovasiIslam merupakan agama yang sangat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh
karena
itu, Islam menghendaki manusia menjalankan kehidupan yang didasarkan pada rasioanlitas
atau akal dan iman. Ayat-ayat Al Qur’an banyak memberi tempat yang lebih tinggi kepada
orang yang memiliki ilmu pengetahuan, Islam pun menganjurkan agar manusia jangan
pernah merasa puas dengan ilmu yang telah dimilikinya, karena berapapun ilmu dan
pengetahuan yang dimiliki itu, masih belum cukup untuk dapat menjawab pertanyaan atau
Mengembangkan teknologi
Unity of sciences