Anda di halaman 1dari 6

SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI KHUSUS

Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
1. Nama Kegiatan adalah Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas dan Jaringannya Kab. Inhu T.A. 2018
2. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :
Rehab Sedang Pustu Tambak Kec. Kuala Cenaku
3. Pekerjaan tersebut meliputi :
a. Pekerjaan Pendahuluan
b. Pekerjaan Rangka dan Atap
c. Pekerjaan Plafond
d. Pekerjaan Instalasi Listrik
e. Pekerjaan Lantai
f. Pekerjaan Pintu / Jendela
g. Pekerjaan Alat-alat Sanitair
h. Pekerjaan Pagar
i. Pekerjaan Pengecatan
j. Pekerjaan Luar bangaunan

Pasal 2
PAPAN NAMA PROYEK

1. Papan nama proyek harus dipasang pada patok kayu yang nyata dan
kuat, tertancap ditanah dengan cor beton setempat sehingga tidak
dapat digerak-gerakkan.
2. Papan nama proyek harus dipasang dari Bahan spanduk, isi tulisan
papan nama proyek sesuai dengan standar
3. Pada bagian bawah dibuat Nama Perusahaan Kontraktor, Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas
4. Papan nama ditempatkan pada lokasi yang mudah dilihat oleh
masyarakat umum.
1,20 M

Kegiatan :
Pekerjaan : 0,80 M
Harga Borongan :………….
Waktu Pelaksanaan :………
Mulai Tanggal :……………
Selesai Tanggal :………….
Kontraktor : PT/ CV…………..
Pengawas : PT/ CV………………..

Kegiatan Ini Terlaksana Dari Pajak Yang Anda Bayar

Pasal 3
PENGUKURAN
1. Pemborong harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran
atau penelitian ukuran tata letak dan ketinggian bangunan
(bouwplank), termasuk penyediaan “Bench Mark” atau “Line Offset
Mark”.
2. Pengukuran yang dilakukan oleh Pemborong disarankan menggunakan
standar peralatan ukur seperti Theodolite atau Waterpass guna
menjaga ketelitian hasil pengukuran.
3. Hasil pengukuran harus dilaporkan dan diberikan salinannya kepada
Pengawas agar dapat ditentukan sebagai pedoman atau referensi
dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan
persyaratan teknis.

Pasal 4
SITUASI DAN PEMBACAAN GAMBAR

1. Sebelum melaksanakan pengukuran terhadap bangunan dan lokasi


pekerjaan, terlebih dahulu Kontraktor mengukur situasi dengan
menggunakan alat ukur (meteran, waterpass, theodolith) guna untuk
mengecek kembali pengukuran yang dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana
2. Apabila terdapat perbedaan pengukuran terdahulu, maka Kontraktor
memberitahukan terlebih dahulu kepada Direksi sebelum melaksanakan
pekerjaan dalam arti kata sebenarnya.
3. Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus sudah menguasai situasi
lapangan baik mengenai luas, tinggi rendah permukaan tanah dan
sebagainya yang berhubungan dengan pembangunan.
4. Kontraktor diwajibkan mempelajari gambar rencana dan gambar detail
sehingga waktu peletakan tapak bangunan tidak ada terdapat
kesalahan antara gambar rencana dengan situasi site
5. Biaya pelaksanaan pengukuran ulang ditanggung sepenuhnya oleh
Kontraktor

Pasal 5
PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN PATOK

1. Semua pengukuran harus dilaksanakan dengan teliti dan akan


dilaksanakan pemeriksaan terlebih dahulu oleh Direksi sebelum
pekerjaan dilanjutkan
2. Kontraktor membuatkan patok tetap yang permanen dan diberi
warna/tanda jelas.
3. Untuk semua pekerjaan harus ada pengukuran lengkap terlebih dahulu
oleh Kontraktor bersama dengan Direksi Lapangan
4. Satu sama lain yang menyimpang dari hal-hal tersebut diatas akan
ditentukan oleh Direksi Lapangan
5. Pekerjaan pengukuran harus dilakukan dengan cermat/ teliti dan
mempergunakan alat ukur agar sudut-sudutnya tegak lurus dan siku
6. Sistem pengukuran dilakukan dengan satuan Metrik.

Pasal 6
PEKERJAAN PEMBONGKARAN

1. Pembongkaran dilaksanakan pada item pekerjaa yang telah


ditentukan.
2. Pembongkaran dilakukan harus hati-hati sehinggga tidak merusak
komponen bangunan lainnya.

Pasal 6
PEKERJAAN LISPLANK

3. Pemasangan rangka lisplank harus benar – benar lurus, sehingga


apabila nanti ditutup akan menghasilkan bidang yang rata dan tidak
bergelombang.
4. Lisplank terbuat dari papan yang diserut terdiri dari Listplank Induk uk.
2,5x25 cm dan Listplank Anak 2x15 cm, bentuk dan ukurannya
disesuaikan dengan gambar rencana.

Pasal 7
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1. Atap yang digunakan adalah atap Metal motif genteng.


2. Sebelum pemasangan penutup atap digunakan, harus dicek
kemiringan dan kerataan reng dari kuda-kuda kayu hingga diperoleh
bidang yang rata.
3. Pemasangan bubungan atau perabung dan jurai luar atap digunakan
material yang sejenis dengan atap yang sama. Pemasangan penutup
atap yang tidak rapi, rata dan berombak harus diperbaiki atas biaya
pemborong.
Pasal 8
PEKERJAAN PLAFOND

1. Lingkup pekerjaan, material pengadaan bahan dan penyediaan


semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan dan pemasangan
semua langit-langit sesuai dengan gambar dan persyaratan.
2. Pekerjaan plafond plywood menggunakan plywood tebal 3,8 mm
dilaksanakan pada seluruh ruang. Dan plafond piri-piri menggunakan
papan 2 x 9 cm diserut.
3. Sebelum pekerjaan pemasangan langit-langit dimulai maka
pemborong diwajibkan mengadakan pengecekan/pemeriksaan
kembali pekerjaan-pekerjaan yang erat hubungannya dengan langit-
langit ini, untuk ini diwajibkan adanya kerja sama (koordinator) yang
baik dengan sub pemborong lain yang telah disetujui oleh direksi.
4. Pemasangan boleh dikerjakan setelah pekerjaan dan peralatan yang
terdapat didalam langit-langit (seperti pemipaan, pengkabelan, tray,
alat-alat penggantung plafond dan pekerjaan instalasi lain) sudah siap
dan selesai dikerjakan serta sudah ditest.
5. Pemborong harus memberikan contoh-contoh bahan terlebih dahulu
untuk disetujui dan diparaf Direksi/Arsitek.

Pasal 9
PEKERJAAN PINTU

Semua ukuran kayu yang tercantum dalam gambar adalah ukuran bersih,
dan kayu dipakai yang bermutu baik, tidak cacat dan tidak ada mata
kayu yang terlepas.

1. Pekerjaan Pintu.
a. Pekerjaan pintu panil dibuat dari kayu kelas II atau setaranya tidak
ada cacat-cacat, goresan, lobang dan cacat-cacat lainnya.
Bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar detail.
b. Pintu fiber glass dibuat dari bahan fiber komplit dengan asesories,
bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar detail.
c. Sebelum pelaksanaan, kontraktor wajib menyerahkan contoh-
contoh material/bahan yang akan digunakan kepada direksi untuk
memperoleh persetujuannya.
d. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan
penguat lain serta penempelan teakblock terhadap rangka daun
pintu dan jendela agar tetap terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh ada lubang-
lubang atau cacat bekas penyetelan.

Pasal 10
PEKERJAAN KUNCI/ PENGGANTUNG

1. Lingkup pekerjaan penggantung dan pengunci ini meliputi pengadaan


pemasangan engsel, hendel, kunci, grendel dan kait angin untuk daun
pintu termasuk pengadaan tenaga kerja dan peralatan yang
dibutuhkan.
2. Untuk engsel pintu dipasang engsel 4” dan jendela dipasang engsel 3”
yang berkualitas baik.
3. Untuk semua kunci dan alat-alat penggantung menggunakan produk
setara. SES.
4. Kunci tanam untuk semua pintu
5. Semua material tersebut diatas menggunakan produksi dalam negeri
kualitas baik.
6. Semua bahan penggantung dan pengunci termasuk diatas harus lepas
dan dibungkus aslinya setelah dilakukan penyetelan. Pemasangan
terakhir dilakukan setelah semua pekerjaan finishing kusen dan daun
pintu jendela selesai.
7. Sekrup-sekrup untuk pemasangan alat-alat penggantung dan
pengunci harus dari bahan yang sesuai/cocok dengan yang
bersangkutan. Tidak diperkenankan memasang mati sekrup-sekrup
tersebut, cukup member lubang untuk sekrup.
8. Semua pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci dalam
keadaan kokoh, sekrup-sekrup dalam keadaan kencang.
9. Pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci tersebut tidak
mengakibatkan perubahan posisi daun pintu/jendela terhadap kusen.
10. Semua kunci dan alat – alat penggantung dapat berfungsi dengan
baik.

Pasal 11
PEKERJAAN LANTAI

1. Lantai menggunakan papan 2,5 x 20 cm yang diketam


2. Pemasangan lantai harus rata dan rapi.
3. Penutup lantai samping menggunakan papan 2,5 x 20 cm, bentuk dan
ukuran disesuaikan dengan gambar kerja.

Pasal 12
PEKERJAAN PAGAR

4. Pagar dibuat dari kayu klas II bentuk dan ukuran disesuaikan dengan
gambar kerja.
5. Pemasangan pagar harus rapi dan lurus.

Pasal 13
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Sebelum pengecatan dilaksanakan bidang-bidang yang akan dicat


terlebih dahulu dibersihkan, lobang-lobang dan yang retak-retak harus
didempul sampai rata dan diamplas hingga benar-benar cukup rata
dan bersih, baru dilaksanakan pekerjaan pengecatan.
2. Bidang yang dicat dengan menggunakan cat minyak terlebih dahulu
diampelas hingga rata, dibersihkan dan baru kemudian dicat
3. Seluruh dinding sebelah dalam/ luar dan plapond plywood dicat
dengan cat air sebanyak 3 x sapu sampai rata dan sempurna.
4. Sedangkan lisplank papan, Piri-piri dicat dengan cat minyak sebanyak
3 x sapu sampai rata dan sempurna.
5. Untuk bidang-bidang tertentu yang memerlukan bahan dan tatacara
pengecatan khusus, maka dapat ditentukan kemudian bersama Direksi.
6. Semua warna cat disesuaikan dengan gambar rencana atau
ditentukan kemudian dengan persetujuan Direksi.
Pasal 14
PEKERJAAN PENUTUP

1. Harus diperhatikan betul oleh pemborong segala pekerjaan angkutan


bahan-bahan, puing puing bekas pekerjaan pembersihan setelah
pekerjaan berakhir.
2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini yang
tidak teruraikan dan termuat dalam bestek ini, tetapi harus
diselenggarakan dan diselesaikan oleh kontraktor, harus dianggap
pekerjaan itu telah diuraikan/ dimuat dalam bestek ini untuk menuju
Penyerahan pekerjaan yang lengkap dan sempurna, sesuai menurut
pertimbangan Direksi.

Pasal 15
PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Penyerahan pertama dapat dilaksanakan apabila seluruh bagian


pekerjaan sudah lengkap sesuai dengan spesifikasi, gambar rencana
dan memenuhi syarat-syarat teknis, serta dibuatkan chek list/daftar
kekurangan-kekurangan atau cacat yang akan disempurnakan selama
waktu pemeliharaan atau sesuai dengan kontrak.
2. Kontraktor wajib menyerahkan Laporan Harian, mingguan dan As-Built
drawing sebelum melaksanakan serah terima Pekerjaan.
3. Apabila penyerahan pertama pekerjaan telah didapat diterima, baru
dibuatkan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.
4. Penyerahan kedua pekerjaan/terakhir dapat dilaksanakan apabila
semua pekerjaan penyempurnaan selama masa pemeliharaan telah
dilaksanakan dengan baik dan sempurna.
5. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat umum dan khusus
ini, akan ditentukan oleh pengawas lapangan.

6. Semua pekerjaan yang tercantum dalam bestek, rencana anggaran


biaya, gambar-gambar serta berita acara aanwijzing pekerjaan ini
adalah merupakan kesatuan pekerjaan yang ditawar dan wajib
dilaksanakan dengan sempurna seluruhnya oleh kontraktor.

Rengat, April 2018


Dibuat Oleh
CV. GAMINDO

ENDY SUDESKA, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai