Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia yang beriklim tropis merupakan negara dengan keanekaragaman hayati


terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Indonesia memiliki sekitar 25 000-30 000 spesies
tanaman yang merupakan 80% dari jenis tanaman di dunia dan 90 % dari jenis tanaman di
Asia.​3 Obat herbal telah diterima secara luas di negara berkembang dan di negara maju.
Menurut WHO, hingga 65 % dari penduduk negara maju dan 80 % penduduk negara
berkembang telah menggunakan obat herbal.​2

Pepaya memiliki palatabilitisa yang tinggi, kemampuan untuk berbuah sepanjang


tahun, berbuah lebih awal dan produktivitas tertinggi persatuan unit area dan banyak
penggunaan sebagai makanan, obat dan bahan industri. Pepaya memiliki dampak luar biasa
terhadap keseimbangan ekonomi dan gizi karena durasi berbuah yang pendek. Pepaya dapat
tumbuh dan berbuah dengan baik pada berbagai jenis tanah. Pohonnya juga mengembangkan
akar tunggang yang kuat tidak lama setelah penanaman.​8

Buah pepaya dikonsumsi mentah dan matang. Menurut Mendoza, buah-buahan


mentah dimasak dan dimanfaatkan sebagai sayuran, produk olahan dan sebagai sumber
papain. Pepaya matang dikonsumsi sebagai buah segar dan juga digunakan untuk
pengolahan. Menurut Sone, di Thailand, buah-buahan mentah digunakan sebagai bahan
dalam salad pepaya dan hidangan-hidangan yang dimasak. Menurut Morton, di Puerto Rico,
buah-buahan mentah diproduksi dalam bentuk kaleng sebagai sirup gula dan dijual baik di
pasar local atau diekspor. Buah pepaya mentah yang mengandung kadar gula tinggi
diawetkan dan digunakan sebagai bahan aditif pada es krim. Menurut Odu, buah pepaya hijau
harus dimasak atau direbus sebelum dikonsumsi untuk mendenaturasi papain dalam lateks.
Menurut Saran, Buah pepaya matang dan produk pepaya dikonsumsi oleh manusia sebagai
penambah rasa dan nilai nutrisi. Menurut Morton, Sedangkan pepaya mentah dikonsumsi
sebagai sayuran yang dimasak dan produk yang telah diproses.​8

1
Dilihat dari total produksi, peringkat pepaya berada diatas buah stroberi dan dibawah
buah anggur. Berdasarkan Gonsalves, FAO memperkirakan terdapat 5,7 juta metric ton buah
pepaya dipanen pada tahun 1995, angka tersebut lebih banyak dibandingkan tahun 1980.
Produsen utama pepaya adalah Brasil, India dan Meksiko. Di Amerika Serikat, Hawaii
merupakan produsen utama pepaya, sekitar 66% dari total produksi segar diekspor, terutama
ke daratan AS dan Jepang.​9

Berdasarkan penelitian Aravind G., Debjit Bhownik, Duriavel. S dan Harish G,


bagian papaya seperti akar, biji, buah dan daun memilik manfaat farmakologis bagi
kesehatan.​1 Menurut Anibijuwon dan Uzade terdapat bukti yang ada menunjukkan bahwa
pepaya dapat bertindak sebagai analgesik, amoebisida, antibakteri, kardiotonik, obat penurun
panas, hipotensi dan pencahar.​5,9​Menurut Manshardt, buah pepaya kaya akan vitamin A dan
C.​9

Beberapa bahan kimia ditemukan di berbagai bagian pepaya. Jumlah lateks yang
berlebihan ditemukan di daun, batang dan buah-buahan .​6 Studi yang dilakukan di Afrika
menyatakan bahwa kandung latex berguna sebagai bakteriostatik terhadap ​Bacillus spp​,
Enterobacter coacae, Escherichia coli, Saimonella typhi, Staphylococcus aureus ​dan ​Proteus
vulgaris.​5

Menurut Vogt, bakteri Escherichia coli merupakan bateri gram negative yang umum
ditemukan pada usus hewan berdarah panas. Sebagian besar dari galurnya tidak berbahaya,
namun beberapa seperti stereotype 0157:H7 dapat menyebabkan keracunan makanan.
Bankley menjelaskan bawa galur yang tidak berbahaya merupakan bagian dari usus, dan
dapat menguntungkan untuk hospes karena memproduksi vitamin K2.​7 Bakteri ini bersifat
fakultatif anaerob yang dan sangat banyak ditemukan sebagai mikroflora pada usus manusia.
E.coli sering bersifat nonpatogenik, namun galur yang berbeda dapat menyebabkan penyakit
pada saluran gastrointestinal, kemih atau sistem saraf pusat.​10

E. coli biasanya dianggap sebagai organism indikator kontaminasi fekal dan


merupakan parameter yang penting untuk kebersihan makanan dan air. Organisme ini
ditularkan melalui kontaki langsung atau melalui makanan dan air yang terkontaminasi.

2
Banyak dari galur dari spesies ini yang menjadi patogen untuk penyakit diare. ​Escherichia
coli 0157 , merupakan galur dari kelompok ​E.coli enterohemoragik, diakui sebagai suatu
organism yang kehadirannya dalam setiap bahan makanan dapat menyebabkan wabah

penyakit serius. 11

Harrison Abia meneliti pengobatan dengan pepaya tergantung pada jumlah zat kimia
yang berbeda. Kuantitas zat kimia bervariasi dalam buah, lateks daun dan akar dan bervariasi
dengan metode ekstraksi dan usia bagian tanaman. Kemampuan antibakteri dan antijamur
daun segar dan kering dari pepaya terhadap bakteri dan jamur dilakukan. Ekstrak air, etanol
dan aseton dari kedua daun diuji pada konsentrasi 25, 50 dan 100 mg/ml pada bakteri dan
jamur yang diisolasi menggunakan metode difusi disk. Hasil penelitian menunjukkan
aktivitas antimikroba spektrum luas yang sangat signifikan terhadap bakteri Gram-negatif dan
Gram-positif dan jamur.​4

Metode difusi agar juga dilakukan untuk menilai aktivitas antibakteri ekstrak daun
pepaya terhadap patogen luka. Ekstrak minyak mentah yang diencerkan pada konsentrasi
mulai 25mg / ml, 50mg/ml, 75mg/ml, dan 100mg/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
daun pepaya mengandung senyawa antimikroba aktif yang menghambat pertumbuhan
patogen luka penyebab infeksi dalam kondisi in vitro.​12

Hingga saat ini ekstrak air buah pepaya ​(Carica papaya L.) yang digunakan adalah
pepaya muda yang sudah dikupas dan di Indonesia belum ada laporan penggunaan papaya
sebagai antibakteri .Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk mengetahui efek antibakteri
dari ekstrak air buah papaya ​(Carica papaya L.) muda yang belum dikupas pada bakteri
Eschericia coli ​secara in vitro dan mengetahui dosis optimal penggunaannya​.

1.2 Rumasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diuraikan adalah
sebagai berikut :

3
1. Apakah terdapat efek antibakteri dari ekstrak air buah papaya (carica papaya
L) muda pada bakteri ​Eschericia coli?​
2. Berapakah dosis optimal efek antibakteri dari ekstrak air buah papaya (carica
papaya L) muda pada bakteri ​Eschericia coli​?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak air buah papaya (carica papaya L)
muda.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui dosis optimal efek antibakteri dari ekstrak air buah papaya
(carica papaya L) muda pada bakteri ​Eschericia coli.
2. Untuk menilai efek antibakteri yang muncul pada bakteri ​Eschericia coli,​
setelah diberikan ekstrak air buah papaya (carica papaya L) muda.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat akademis
1. Mengembangkan keilmuan di bidang fitofarmaka, khususnya memberikan
informasi mengenai dosis optimal efek antibakteri dari penggunaan ekstrak air
buah papaya (carica papaya L) muda pada bakteri ​Eschericia coli.
2. Sebagai bahan referensi bagi penelitian preklinik selanjutnya yakni uji efek
anti bakteri dari penggunaan ekstrak air buah papaya (carica papaya L) muda
terhadap flora normal lainnya pada sistem pencernaan.
3. Sebagai dasar evaluasi perancangan uji klinik dari penggunaan ekstrak air
buah papaya (carica papaya L) muda terhadap manusia.
1.4.2 Manfaat praktis

4
1. Menemukan dosis optimal efek antibakteri yang berpotensi membunuh flora
normal pada sistem pencernaan dari penggunaan ekstrak air buah papaya
(carica papaya L) muda sehingga dapat diketahui dosis aman penggunaannya
bagi masyarakat.
2. Memperkirakan risiko penggunaan ekstrak air buah papaya (carica papaya L)
muda bagi masyarakat

Anda mungkin juga menyukai