Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ISU TENTANG PEMBELAJARAN BERBASIS STEM

Nama : Nazariati

NIM : 160384204030

Program Studi : Pendidikan Kimia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini. Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Inovasi
Pembelajaran Kimia, selain itu juga untuk menambah ilmu pengetahuan kita
dalam mata kuliah ini. Makalah ini berisi uraian tentang isu-isu pembelajaran
berbasis STEM.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Inelda Yulita, S.Pd., M.Pd
selaku dosen dan pembimbing Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran Kimia. Penulis
menyadari Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran, kritik, maupun petunjuk dari segala pihak baik Ibu dosen
dan teman-teman untuk kesempurnaan makalah yang penulis sajikan ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tanjungpinang, September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan ........................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Isu Mengenai STEM ....................................................................................................... 3
B. Asal Usul STEM ............................................................................................................. 4
C. Kharakteristik STEM ...................................................................................................... 5
D. Keterhubungan dengan pembelajaran ............................................................................. 5
E. Kelebihan dan kekurangan STEM .................................................................................. 5
F. Penerapan dalam pembelajaran....................................................................................... 6
BAB III ...................................................................................................................................... 7
PENUTUP.................................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seiring
perkembangan zaman khususnya pada abad-21 ini tuntutan kehidupan manusia semakin
tinggi. Tentu dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat bersaing
menghadapi tantangan abad-21 ini. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) saat ini menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Berbagai tantangan yang muncul antara lain berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup,
pemerataan pembangunan, dan kemampuan untuk mengembangkan sumber daya
manusia. Untuk itu, pendidikan Sains/IPA sebagai bagian dari pendidikan berperan
penting untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki literasi sains, yaitu yang mampu
berpikir kritis, kreatif, logis, dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang
diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi.
Penerapan sains sangat banyak ditemukan dalam produk-produk teknologi. Bisa jadi
sebaliknya, sains ditemukan dari munculnya produk-produk teknologi. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sains dalam konteks teknologi dan rancang
bangun sangat potensial meningkatkan literasi sains. Siswa dapat memaknai lebih dalam
arti penting sains bagi perkembangan teknologi, dan sebaliknya. STEM (Sience,
technology, engineering and mathematics) education saat ini menjadi alternative
pembelajaran sains yang dapat membangun generasi yang mampu menghadapi abad 21
yang penuh tantangan.
Selama dekade terakhir, pendidikan STEM telah menerima perhatian yang
meningkat dan juga telah diakui secara luas sebagai salah satu penekanan utama dalam
sains kontemporer gerakan reformasi pendidikan. STEM (sains, teknologi, teknik, dan
matematika) melibatkan studi, dan integrasi yang koheren di antara berbagai disiplin
akademik, terutama empat disiplin utama STEM. Telah menganjurkan bahwa pendidikan
STEM dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan
Abad 21 yang semakin penting, seperti masalah pemecahan yang kompleks, komunikasi,
dan kolaborasi (Wu & Anderson, 2015).
Karena itu, STEM pendidikan menjadi semakin penting dalam mempersiapkan
siswa untuk bekerja di sekolah dunia yang maju secara teknologi dan sangat penting
untuk daya saing bangsa di Indonesia ekonomi global. Dalam beberapa tahun terakhir,
banyak materi pengajaran terkait STEM, kurikulum, dan pedoman untuk instruksi sedang
muncul. Sementara sebagian besar upaya awal di STEM pendidikan membahas satu atau
lebih mata pelajaran STEM secara terpisah, ada meningkatkan advokat untuk
menekankan hubungan antara atau di antara subyek di Pendidikan STEM (Honey et al.
2014). Sebagai akibat dari kurangnya integrasi sebelumnya, sebuah keragaman fokus dan
konteks sering ditemukan dalam penelitian terkait STEM. Makalah ini akan menguraikan
lebih dalam mengenai STEM.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana isu seputar STEM ?
2. Bagaimana asal usul STEM ?
3. Bagaimana kharakteristik yang ada pada STEM ?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pada STEM ?
5. Bagaimana penerapan yang bisa dilakukan pada pembelajaran dengan menggunakan
STEM ?

1
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui isu seputar STEM
2. Untuk mengetahui asal usul STEM
3. Untuk mengetahui kharakteristik yang ada pada STEM
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada STEM
5. Untuk mengetahui penerapan yang bisa dilakukan pada pembelajaran dengan
menggunakan STEM

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isu Mengenai STEM
Saat ini Amerika sedang bersemangat menggagas pendidikan yang mengembangkan model
pembelajaran STEM (science, technology, engineering and math). Gagasan ini muncul karena
dari tahun ke tahun pencapaian skor tes anak-anak AS pada pelajaran matematika dan sains terus
mengalami kemerosotan. Bahkan sebagian besar anak-anak di AS mulai kehilangan minat dalam
mendalami STEM. Jika hal itu terus berlanjut, masa depan Amerika sedang dipertaruhkan,
mengingat bahwa sains dan teknologi berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan
serta turut memberi sumbangsih dalam menciptakan peradapan dunia.

Amerika sangat meyakini peran besar dalam pembelajaran berbasis STEM ini. Selain
Amerika, pendidikan STEM kini banyak diadopsi oleh beberapa negara. Di Taiwan, kurikulum
pembelajaran mulai diintegrasikan dengan kurikulum STEM dan membuat siswa sebagai pusat
kegiatan belajar (Thibaut et al., 2018). Malaysia melakukan kerjasama dengan Amerika dengan
melibatkan pelajar dalam bidang STEM agar dapat bersaing dalam ekonomi abad 21. Selain
negara tersebut, ada beberapa negara yang juga telah menerapkan pendidikan STEM, antara lain
Finlandia, Australia, Vietnam, Tiongkok, dan Filipina. STEM telah dikembangkan di beberapa
negara selama ± 3 dekade dan semakin signifikan di tahun-tahun terakhir.

Di Indonesia, melalui kerja sama dengan USAID (United States Agency for International
Development), mulai mencoba mengembangkan model pembelajaran berbasis STEM ini. telah
dilakukan penelitian pembelajaran IPA berbasis STEM, siswa diminta untuk merancang mobil
bertenaga balon sebagai media pembelajaran dalam memahami konsep gerak lurus beraturan.
Siswa kemudian ditanyai terkait respon, pengaruh, serta pemahaman yang diperoleh dari kegiatan
tersebut. Hasil yang diperoleh sangat baik, siswa menjadi termotivasi dan terlibat langsung dalam
proses pembuatannya. Dengan adanya kegiatan pembelajaran tersebut, secara tidak langsung
meningkatkan prestasi anak didik.

Selain itu, pengintegrasian pendidikan STEM dalam pembelajaran dan pengajaran sains di
sekolah dasar dan menengah. Kegiatan ini telah dijalankan oleh Fakulti Pendidikan Universiti
Kebangsaan Malaysia (UKM) bekerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh. Program STEM tersebut berupa pengintegrasian
pemikiran kewirausahaan ke dalam pembelajaran dan pembelajaran sains melalui kemahiran
proses sains. Modul pembelajaran dari program tersebut telah diuji di sekolah dasar dan
menengah di Malaysia dan juga Aceh. Hasil yang ditunjukkan sangat memuaskan, selain prestasi
dan minat pelajar dalam pembelajaran sains meningkat, sikap serta pandangan murid terhadap
kewirausahaan menjadi baik.

Sebagai sebuah tren yang sedang digalakkan dalam dunia pendidikan, STEM menjadi suatu
pendekatan dalam mengatasi permasalahan di dunia nyata dengan menuntun pola pikir siswa
layaknya insinyur dan ilmuwan berpikir. Melalui STEM ini, siswa dituntun menjadi pemecah
masalah, penemu, innovator, membangun kemandirian, berpikir logis, melek teknologi, dan
mampu menghubungkan pendidikan STEM dengan dunia kerjanya. Pendidikan STEM
menerapkan pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang sengaja menempatkan penyelidikan
ilmiah dan penerapan matematika dalam konteks merancang teknologi sebagai bentuk pemecahan
masalah. Penyelidikan ilmiah jarang terjadi dalam pendidikan teknologi dan kegiatan mendesain
teknologi jarang terjadi di kelas sains. Tetapi di dalam kehidupan sehari-hari, desain dan

3
penyelidikan ilmiah secara rutin diaplikasikan secara bersamaan sebagai teknis solusi untuk
masalah dunia nyata.

B. Asal Usul STEM


Istilah STEM muncul pada awal tahun 2000an di Amerika Serikat, pertama kali
dikenal dengan istilah SMET yang kemudian diganti menjadi STEM, hal ini bermula dari
pertemuan sains dimana beberapa pengajar sedang menyusun kurikulum berbasis Sains
dan mereka menyusun ulang kata SMET menjadi STEM. STEM adalah kurikulum yang
mendidik mahasiswa dalam empat bidang studi, sains, teknologi, teknik dan matematika.
Saat ini STEM telah berkembang jauh dalam cakupan dan pilihan bidang studi dibanding
pada awal mula dikembangkannya STEM (Firman, 2015).

STEM adalah akronim dari science, technology, engineering, dan mathematics.


Untuk STEM itu sendiri dimana S (Science) yaitu Kajian tentang fenomena alam yang
melibatkan observasi dan pengukuran. T (Technology) yaitu Inovasi-inovasi untuk
memodifikasi alam agar memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. E (Engineering)
yaitu Pengetahuan dan keterampilan untuk mendesain dan mengkonstruksi mesin,
peralatan, sistem, material, dan proses yang bermanfaat bagi manusia secara ekonomis
dan ramah lingkungan dan M (Mathematic) yaitu Ilmu tentang pola-pola dan hubungan-
hubungan, dan menyediakan bahasa bagi teknologi, sains, dan enjiniring.

Kata STEM diluncurkan oleh National Science Foundation AS pada tahun 1990-an
sebagai sebagai tema gerakan reformasi pendidikan dalam keempat bidang disiplin
tersebut untuk menumbuhkan angkatan kerja bidang-bidang STEM, serta
mengembangkan warga negara yang melek STEM, serta meningkatkan daya saing global
AS dalam inovasi iptek Gerakan reformasi pendidikan STEM ini didorong oleh laporan-
laporan studi yang menunjukkan terjadi kekurangan kandidat untuk mengisi lapangan
kerja dalam bidang-bidang STEM, tingkat literasi yang signifikan dalam masyarakat
tentang isu-isu terkait STEM, serta posisi capaian siswa sekolah menengah AS dalam
TIMSS dan PISA. komitmen AS terhadap gerakan pendidikan STEM diwujudkan dalam
bentuk dukungan anggaran dari pemerintah, dukungan kepakaran dari banyak perguruan
tinggi, serta dukungan teknis dari dunia industri, bagi pengembangan dan implementasi
pendidikan STEM. Untuk STEM itu sendiri dimana S (Science) yaitu Kajian tentang
fenomena alam yang melibatkan observasi dan pengukuran

Sejauh ini gerakan pendidikan STEM telah bergema di berbagai negara, baik negara
maju maupun negara berkembang, yang memandang pendidikan STEM sebagai jalan
keluar bagi masalah kualitas SDM dan daya saing masing-masing negara. Oleh sebab itu
R & D dalam pendidikan STEM menjadi tema yang semakin mendominasi wacana dalam
konferensi dan publikasi ilmiah internasional dalam bidang pendidikan. Kesadaran akan
pentingnya pendidikan STEM telah mulai muncul di kalangan pakar pendidikan di
Indonesia, sehingga banyak kelompok studi di perguruan tinggi melakukan penelitian dan
pengembangan pendidikan STEM. Tesis dan disertasi dalam bingkai pendidikan STEM
pun kini telah mulai bermunculan.

4
C. Kharakteristik STEM
1. Integrasi Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika dalam satu pengalaman
belajar
2. Kontekstual dengan kehidupan nyata (Real World Application)
3. Pembelajaran berbasis Proyek
4. Menyiapkan siswa untuk menjadi SDM yang mampu integratif
5. Mengembangan softskill dan keterampilan teknis

D. Keterhubungan dengan pembelajaran


STEM adalah pendekatan interdisipliner untuk mempelajari berbagai konsep
akademik yang disandingkan dengan dunia nyata dengan menerapkan prinsip-prinsip
sains, matematika, rekayasa dan teknologi ; yang menghubungkan antara sekolah,
komunitas, pekerjaan, dan dunia global, memberikan ruang untuk pengembangan STEM
literasi, dan dengannya memiliki kemampuan untuk bersaing dalam dunia ekonomi baru
dan selain itu, dengan menggunakan STEM pada proses pembelajaran dapat membangun
generasi yang mampu menghadapi abad 21 yang penuh tantangan. Sehingga STEM
sangat berhubungan dengan pembelajaran dikarenakan STEM itu sendiri merupakan
science, technology, engineering, dan mathematics yang mengikuti perkembangan dunia
yang IPTEK nya semakin berkembang pesat.

E. Kelebihan dan kekurangan STEM


Kelebihan pada pembelajaran STEM, yaitu sebagai berikut:
1. Dapat memberikan kemampuan untuk bersaing dalam dunia ekonomi baru
2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan mampu mencari solusi dalam
pemecahan suatu masalah.
3. Dapat membangun generasi yang mampu menghadapi abad 21 yang penuh tantangan
4. Mampu meningkatkan siswa dalam mengembangkan softskill dan keterampilan teknis
Kekurangan pada pembelajaran STEM, yaitu sebagai berikut:
1. Membutuhkan biaya yang lumayan besar dimana siswa disini ikut serta dalam
pembuatan suatu media berbasiskan IPTEK

5
F. Penerapan dalam pembelajaran
Adapun penerapan STEM yang dapat dilakukan dalam pembelajaran yang dapat
dilihat dari gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Pembelajaran berbasis STEM

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

STEM adalah kurikulum yang mendidik mahasiswa dalam empat bidang studi, sains,
teknologi, teknik dan matematika. STEM juga memiliki kelebihan serta kekurangan
dalam penerapannya pada proses pembelajaran. Dengan STEM siswa menjadi lebih aktif,
mampu berpikir kritis, analitis dan mampu mencari solusi dalam pemecahan suatu
masalah. STEM ini sendiri mulai dikembangkan atau digunakan dibeberapa Negara di
dunia pendidikan seperti Amerika Serikat, Malaysia, Vietnam bahkan Indonesia sendiri
mulai menggunakan STEM ini.

B. Saran
Semoga dengan makalah ini akan menambah wawasan pembaca untuk mengetahui
isu pembelajaran STEM dan Makalah ini tidak luput dari kesalahan dalam penulisannya.
Penulis berharap kritik dan saran pembaca untuk dapat melengkapi pembahasan dalam
makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Firman, H. (2015). PENDIDIKAN_SAINS_BERBASIS_STEM_KONSEP_PE.


Thibaut, L., Ceuppens, S., Loof, H. De, Meester, J. De, Goovaerts, L., & Brussel, V. U.
(2018). Integrated STEM Education : A Systematic Review of Instructional Practices in
Secondary Education, 3(1), 1–12.
Wu, Y., & Anderson, O. R. (2015). Technology-enhanced stem (science, technology,
engineering, and mathematics) education. Journal of Computers in Education, 2(3),
245–249. https://doi.org/10.1007/s40692-015-0041-2

Anda mungkin juga menyukai