Anda di halaman 1dari 4

Sinopsis Legenda Pulau Irian

Dahulu kala ada seorang lelaki di Kampung Sopeng Biak Barat, tinggallah sebuah keluarga kecil
dengan anak bungsu yang bernama Mananamakrdi. Mananamakrdi bernasib tidak beruntung,
tubuhnya dipenuhi penyakit dan berbau tidak sedap.

Kondisi ini membuat saudaranya sangat membencinya, ia sedih dan tidak berdaya orang tuanya
pun tak mampu membelanya. Dan suatu hari ia diusir oleh saudaranya karena bau penyakitnya sudah
tak tertahankan, ia melangkah ke arah timur. Disana ia bertemu dengan seorang nelayan yang
memberinya tumpangan ke Pulau Miokbudi di Biak Timur. Di pulau itu mendirikan gubug kecil.

Hidupnya berjalan lancar, ia menanam sagu dan membuat tuak sebagai bahan makanannya
setiap hari. Tetapi ia merasa aneh dengan hasil tuak yang di panen makin hari makin buruk.
Mananamakrdi memutuskan untuk berjaga seharian untuk menemukan siapa penculiknya. Ternyata
makhluk yang menghabiskan tuaknya adalah sebuah bintang pagi.

Sebelum ia melepaskan bintang pagi ia meminta dua permitaan, yaitu pertama menyembuhkan
penyakitnya dan kedua memberikannya istri yang cantik. Bintang pagi menyuruh ia ke pantai, dan
disuruh menemukan pohon bitanggur. Jika ia melihat gadis yang mandi, lemparlah gadis itu dengan
bitanggur. Maka gadis tersebut akan menjadi istrinya.

Suatu sore Mananamakrdi memanjat pohon bitanggur dan memandang kea rah pantai. Ia
melihat seorang gadis yang sedang mandi, lalu gadis itu dilempar oleh bitanggur. Gadis itu bernama
Insoraki, anak kepala suku dari kampung Meokbundi. Kemudian tersiar kabar bahwa Insoraki sedang
mengandung, meski di desak untuk mengatakan siapa ayah bayinya Insoraki tidak mau mengaku karena
ia tidak tahu siapa. Kemudian beberapa bulan berikutnya, ia melahirkan anak yang bernama Konori,
saat upacara peresmian nama, Mananamakrdi hadir di acara itu, tiba – tiba Konori menuju ke arahnya
dan memanggilnya Ayah. Akhirnya Mananamakrdi dan Insoraki di nikahkan.

Meski telah menikah, penduduk kampung tetap jijik pada Mananamakrdi mereka
meninggalkan tempat itu. Maka di kampung itu, hiduplah mereka bertiga hanya sekeluarga. Suatu hari
Mananamakrdi mengumpulkan kayu bakar, ia menyulutkannya untuk membakar diri sendiri. Keajaiban
terjadi, di balik api yang menjilat – jilat muncullah pria tampan berbadan mulus. Ia adalah
Mananamakrdi.

Suatu pagi yang kabut, Konori dan ibunya pergi ke pantai. Ketika matahari semakin tinggi,
kabut pun lenyap. Nampak oleh Konori dan ibunya pemandangan yang indah. Karena tanah yang
berbukit nan hijau dan berlatar langit biru. Konori berteriak dengan lantang “Irian, Irian!”

Irian yang berarti panas, sejak saat itulah wilayah itu dinamakan Irian.
Contoh Analisis Folklor

Analisis Fungsional Antropologi Psikologi

Surel : suronokarti@ugm.ac.id

Judul : Legenda Pulau Irian

Suku bangsa : Papua

1. Analisis Psikologi
Tokoh Sikap Tindakan Ucapan
1. Mananamakrdi Tabah, Sabar, Ikhlas Rela mengasingkan Berwibawa
diri karena
penyakitnya.
2. Saudara Suka menghakimi Egois Kasar karena
Mananamakrdi mengusir
3. Monster Pencuri dan Penurut Mencuri tuak dan Lembut
“Bintang Pagi” mengabulkan
permintaan sebagai
rasa tanggungjawab.
4. Insoraki Lemah lembut dan Menerima segala Lemah lembut
penyayang , serta kejadian seperti
lapang dada. menerima
Mananamakrdi
sebagai suami, dan
mempunyai anak dari
Mananamakrdi.
5. Kepala suku Tegas, disiplin dan Tegas untuk Berwibawa, lantang
“Ayah Insoraki” keras. mengadili dan dan tegas.
mencari ayah dari
cucunya.
6. Konori Periang Selalu periang dan Lembut dengan
menggemaskan. penuh kasih saying.
Seperti bertemu
ayahnya ia
memanggil ayahnya
dengan manja.
7. Penduduk Kasar, suka Mencaci dan Kasar dan tidak
menghakimi mengusir serta sopan
menghakimi sendiri
2. Analisis Budaya Legenda Pulau Irian

Tokoh Wilayah/ Keluarga/TKP Kondisi Awal Perilaku Akhir Kisah


1. Mananamakrdi “berpenyakit kulit Rela mengasingkan “sembuh dari
“ kampung spoen,biak yang bau” diri karena penyakit dan
timur” penyakitnya mendapatkan
“pulau miokbudi,biak anak istri”
timur”
“kampung meokbundi”
“mandori,manokwari”
2. Insoraki “sendiri” Menerima segala Menerima
“kampung meokbundi” kejadian segala kejadian
“mondani,manokwari”
3. Konori Anak-anak Selalu periang dan Selalu periang
“kampung meokbundi” menggemaskan dan
“mondani,manokwari” menggemaskan
4. Penduduk desa Tidak mau bersama Mencaci dan tidak bersama
Mananamakrdi mengusir serta
menghakimi sendiri

Analisis (3)

A. Analisis :
1. Tokoh (utama)
a. Mananamakrdi : Sabar, tabah, ikhlas dan berwibawa
Insoraki : Lemah lembut, penyayang dan ikhlas
Konori : Periang dan baik
Ayah Insoraki : Tegas, disiplin dan keras
Monster : Penurut
b. Saudara Mananamakrdi : Suka menghakimi, kasar, dan egois
Monster : Suka mencuri
Penduduk desa : Kasar, suka menghakimi, dan tidak sopan

2. Sosial Budaya : Legenda Terbentuknya Pulau Irian merupakan salah satu folklor
masyarakat Papua yang menceritakan tentang :
a. Kondisi Sosial Budaya :
Kacau, banyak konflik karena penyakit, damai dan bahagia. Dulunya tidak bahagia karena
masih mempunyai penyakit dan belum menemukan pasangan.
b. Upaya mencari /mempertahankan
Mengusir Mananamakrdi karena penyakit yang di derita (kesehatan). Damai karena
bahagia sudah menikah dan berkumpul bersama keluarga dan penyakit sembuh.
c. Nilai – nilai
Harus sabar terhadap suatu cobaan yang menimpa pada diri kita dan berusaha untuk
mengubah hidup supaya menjadi lebih baik. Serta berusaha memotivasi kehidupan
supaya berubah menjadi yang baik dari yang terbaik.
d. Pantangan :
Buah yang dilempar apabila tidak mengenai sasaran, maka keinginan tidak akan terkabul.
Dan apabila Mananamarkdi masuk ke dalam api, maka penyakitnya akan sembuh dan
hilang.
B. Kesimpulan : (4)
1. Suku Bangsa Papua memiliki kepribadian
a. Baik (Penyanyang, lembut, periang, ikhlas, tabah dan sabar).
b. Tidak Baik (Kasar dalam omongan karena logat, kasar tingkah laku, egois mau menang
sendiri mengusir, suka menghakimi dan tidak sopan)
2. Folklor asal – usul Papua berfungsi sebagai
a. Sistem Proyeksi
Impian
Dia mempunyai keinginan bahwa ingin sembuh dari penyakit yang di derita dan
mempunyai istri yang cantik. Karena ia malu dengan keadaannya yang berpenyakit.
Cita – cita
Dia bercita – cita untuk mempunyai sebuah keluarga yang bahagia, dan menerima
kekurangan sampai beliau sembuh. Dan cita – cita itu terwujud karena dia pertama ikhlas,
sabar, tabah, bangkit dari masalah dan akhirnya menemukan jalan keluar.
b. Pengesahan Budaya
Yang pertama dimulai dari monster, yang mencuri minuman dan berubah menjadi
tanggungjawab karena dia ingin hidup bebas dan tidak terikat pada Mananamakrdi. Yang
kedua, Mananamakrdi berharap dan meminta perwujudan impian dari monster karena
dia ingin penyakitnya sembuh serta menemukan dan mendapatkan istri serta keluarga
yang bahagia.
c. Alat Pedagogis/ pendidikan karena dari legenda ini kita diajarkan supaya ikhlas dan tabah
dari segala cobaan, berusaha termotivasi untuk menjadi yang lebih baik lagi tanpa adanya
keputus asaan.
d. Alat Pemaksaan Norma dan Pengendali Masyarakat
Api dan Monster :
Karena dengan api dia bisa menyembuhkan penyakitnya dan meminta pertolongan
kepada monster.

Nama : Govinda Kinayungan Balkan


Renja Adellia Sulkivli
NIM : 18081058
18081822

Anda mungkin juga menyukai