1)
Soal UN Redoks dan Elektrokimia Tahun 2013
Diketahui beberapa persamaan reaksi berikut:
1. C O → 2CO + 2e
2 4
2-
2
2. Al + 3e → Al
3+
3. Pb + 2e → Pb
2+
4. Ca → Ca + 2e 2+
Pembahasan:
Karena reaksi-reaksi di atas merupakan reaksi redoks dalam keadaan
setengah reaksi. Maka yang harus kamu lakukan cukup memperhatikan letak
elektronnya saja. Jika elektron di ruas kiri berarti reaksi kimia tersebut
merupakan reaksi reduksi. Sedangkan jika elektron di ruas kanan berarti
reaksi kimia tersebut merupakan reaksi oksidasi. Jadi, persamaan reaksi
reduksi ditunjukkan pada nomor 2 dan 3. Jawaban C.
2)
Soal UN Redoks dan Elektrokimia Tahun 2014
Perhatikan potensial elektroda standar berikut!
A. Ag|Ag || Cr | Cr
+ 3+
B. Ag|Ag || Zn | Zn
+ 2+
C. Cr|Cr || Al | Al
3+ 3+
D. Zn|Zn || Al | Al
2+ 3+
E. Zn|Zn ||Ag | Ag
2+ +
Pembahasan:
Soal ini merupakan soal redoks dan elektrokimia yang sangat mudah, untuk
menyelesaikannya kamu hanya perlu mengurutkan atom-atom berdasarkan
potensial elektrodanya dari kecil ke besar. Sehingga diperoleh urutan sebagai
berikut:
Al < Zn < Cr < Ag
Ingat-ingat! Semakin kecil potensial elektroda suatu atom maka akan semakin
mudah mengalami oksidasi dan semakin besar potensial elektroda suatu
atom maka akan semakin mudah mengalami reduksi. Berdasarkan opsi di
atas, jawaban yang benar adalah E. Karena potensial reduksi Zn lebih
kecil daripada potensial reduksi Ag.
3)
Soal UN Redoks dan Elektrokimia Tahun 2015
Reaksi klorin dengan basa membentuk klorida dan hipoklorit menurut reaksi:
Pembahasan:
Mari kita lihat reaksi autoredoksnya:
4)
Soal UN Redoks dan Elektrokimia Tahun 2016
Diketahui E 0
1. Zn | Zn = -0,76 volt
2+
2. Fe | Fe = -0,44 volt
2+
3. Pb | Pb = -0,13 volt
2+
4. Cu | Cu = +0,34 volt
2+
5. Ag | Ag = +0,80 volt
2+
A. Cu | Cu || Zn | Zn
2+ 2+
B. Ag | Ag || Fe | Fe
2+ 2+
C. Ag | Ag || Zn | Zn
2+ 2+
D. Pb | Pb || Cu | Cu
2+ 2+
E. Pb | Pb || Zn | Zn
2+ 2+
Pembahasan:
Pembahasan soal ini sama seperti soal UN redoks dan elektrokimia tahun
2014 di atas.Jawaban D.
5)
Soal UN Redoks dan Elektrokimia Tahun 2017
Perhatikan persamaan reaksi redoks berikut!
Bilangan oksidasi dari zat oksidator dan hasil reduksinya berturut-turut adalah
….
A. +1, Sn
B. +1, SnO 2
C. +4, NO 2
D. +5, NO 2
E. +5, HNO 3
Pembahasan:
Jadi, bilangan oksidasi dari zat oksidator dan hasil reduksinya berturut-turut
adalah +5, NO . Jawaban D.
2
6)
A. 2, 2, 2, dan 3
B. 3, 3, 3, dan 2
C. 2, 1, 2, dan 2
D. 2, 2, 2, dan 2
E. 2, 2, 1, dan 2
Pembahasan :
Langkah-langkah untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks pada soal di atas adalah
sebagai berikut:
Menyetarakan jumlah atom selain atom H dan O, yaitu Cl dan Bi. Atom Cl di ruas kiri
dan kanan sudah setara sedangkan atom Bi pada ruas kanan harus dikalikan 2.
ClO− + Bi2O3 + OH− → Cl− + 2BiO3− + H2O
Menentukan bilangan oksidasi total untuk atom Cl dan Bi (koefisien dan jumlah atom
ikut dihitung). Ingat, biloks H = +1 dan biloks O = −2.
Karena jumlah muatan ruas kiri −3 dan muatan ruas kanan −4, maka ruas kanan harus
ditambahkan OH− supaya kedua ruas bermuatan −4 sehingga menjadi 2OH−. Persamaan
reaksi setaranya adalah:
2ClO− + Bi2O3 + 2OH− → 2Cl− + 2BiO3− + H2O
Jadi, harga koefisien a, b, c, dan d yang benar adalah opsi (D).
7)
Gambar (1) paku hanya berhubungan dengan udara (O2) sehingga paku sangat lambat
mengalami korosi.
Gambar (2) paku berada dalam air (H2O) dengan wadah terbuka sehingga
memungkinkan O2 masuk [cepat korosi]
Gambar (3) paku berada dalam air dan minyak dengan wadah yang terbuka sehingga
masih memungkinkan O2 masuk [mudah korosi]
Gambar (4) paku dihubungkan logam Mg yang menurut deret Volta terletak di sebelah
kiri besi (Fe). Keadaan ini membuat paku lebih aman korosi karena Mg akan terserang korosi
terlebih dahulu. Tetapi karena penghubungnya kawat Cu yang menurut deret Volta terletak di
sebelah kanan Fe, maka paku akan terserang korosi lebih dahulu [cepat korosi]
Deret Volta: K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn. Zn, Fe, Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Gambar (5) paku berada dalam air panas dengan wadah tertutup. Meskipun tertutup
tetapi di dalam wadah masih tersisa O2 sehingga masih memungkinkan mengalami korosi,
apalagi air yang digunakan adalah air panas.
Jadi, paku yang mengalami perkaratan paling lambat ditunjukkan oleh nomor 1 (A)
8)
9)
Soal Reaksi Redoks dan Elektrokimia UN 2015
Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut:
(1) SO42- à S2-
(2) Cr2O72- à 2CrO42-
(3) Mg à Mg2+ + 2e
(4) S2O32- à S4O62-
Reaksi oksidasi terdapat pada nomor…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 2 dan 3
Pembahasan :
Ciri suatu peristiwa oksidasi dalam suaru reaksi adalah bertambahnya bilangan oksidasi
(biloks). Dengan demikian dapat diketahui bahwa reaksi oksidasi terjadi pada reaksi 3 dan 4.
Jawaban yang benar adalah D.
10)
Pembahasan :
Autoredoks atau disproporsionasi adalah reaksi redoks yang terjadi jika suatu unsur
mengalami reduksi sekaligus oksidasi. Jadi unsur tersebut bertindak sebagai oksidator dan
reduktor.
Jadi zat yang mengalami reaksi autoredoks atau disproporsionasi adalah bromin dari 0
menjadi −1 dan +1. Jawaban yang benar adalah B.
STOIKIOMETRI
11)
Soal Stoikiometri Larutan UNAS 2010
Gas amoniak dapat dihasilkan melalui persamaan reaksi berikut:
Reaksi berlangsung pada 0 °C, 1 atm. Volume gas amoniak, NH3, yang dihasilkan setelah 33
gram (NH4)2SO4 (Mr = 132) bereaksi adalah ….
A. 2,8 liter
B. 5,6 liter
C. 11,2 liter
D. 12,0 liter
E. 22,4 liter
Pembahasan :
Karena diketahui massa (NH4)2SO4, kita tentukan dulu nilai mol dari amonium sulfat
tersebut.
mol (NH4)2SO4 = gr/Mr
= 33/132 mol
= 0,25 mol
Selanjutnya kita tentukan mol NH3 dengan memanfaatkan kesetaraan antara koefisien dan
mol.
mol NH3 = 2/1 × mol (NH4)2SO4
= 2 × 0,25 mol
= 0,5 mol
Reaksi berlangsung pada 0 °C, 1 atm, berarti berlangsung pada keadaan STP (standard
temperature and pressure), volume yang digunakan adalah volume STP, yaitu 22,4 liter.
12)
Soal Stoikiometri Larutan UNAS 2009
Sebanyak 5,4 gram logam aluminium direaksikan dengan larutan HCl sehingga terjadi reaksi
sesuai persamaan:
Volume gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut jika diukur pada keadaan standar
adalah …. (Ar Al = 27; H = 1; Cl = 35,5)
A. 2,24 liter
B. 2,99 liter
C. 3,36 liter
D. 4,48 liter
E. 6,72 liter
Pembahasan :
Kita tentukan nilai mol dari logam aluminium.
mol Al = gr/Ar
= 5,4/27 mol
= 0,2 mol
Kemudian kita tentukan mol gas hidrogen berdasarkan koefisiennya.
mol H2 = 3/2 × mol Al
= 3/2 × 0,2 mol
= 0,3 mol
Reaksi diukur pada keadaan standar, sehingga:
volume H2 = mol × volume STP
= 0,3 × 22,4 liter
= 6,72 liter
Jadi, volume gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut adalah 6,72 liter (E).
13)
Soal Stoikiometri Larutan UNAS 2007
Direaksikan 10,4 gram krom dengan asam sulfat menurut reaksi:
14)
Soal Stoikiometri Larutan UN 2012
Amonium klorida sebanyak 10,7 gram direaksikan dengan kalsium hidroksida sebanyak 14,8
gram, sesuai reaksi:
2NH4Cl (s) + Ca(OH)2 (aq) → CaCl2 (aq) + 2H2O (l) + 2NH3 (g)
Apabila gas yang dihasilkan diukur dalam keadaan standar maka volume gas tersebut
sebanyak …. (Ar N = 14, H = 1, Cl = 35,5, Ca = 40, O = 16)
A. 1,12 L
B. 2,24 L
C. 3,36 L
D. 4,48 L
E. 6,72 L
Pembahasan :
Ada dua massa yang diketahui, yaitu massa amonium klorida dan kalsium hidroksida. Berarti
ada yang tidak habis bereaksi. Kita tentukan dulu mol masing-masing sesuai dengan data
yang ada.
mol NH4Cl = gr/Mr (Mr = 14+4+35,5 = 53,5)
= 10,7/53,5 mol
= 0,2 mol
mol Ca(OH)2 = gr/Mr (Mr = 40+(16+1)2 = 74)
= 14,8/74 mol
= 0,2 mol
Sekarang kita periksa, mana yang tepat bereaksi dan mana yang bersisa.
Jika mol NH4Cl = 0,2 mol
maka mol Ca(OH)2 = 1/2 × 0,2 mol
= 0,1 mol
(berarti NH4Cl tepat bereaksi sedangkan Ca(OH)2 bersisa)
Jika Ca(OH)2 = 0,2 mol
maka mol NH4Cl = 2/1 × 0,2 mol
= 0,4 mol
(tidak mungkin karena hanya tersedia 0,2 mol NH4Cl)
Selanjutnya kita gunakan mol NH4Cl untuk menentukan nilai mol gas yang dihasilkan. Gas
yang dimaksud adalah gas NH3 karena ada tanda fase (g).
mol NH3 = 2/2 × mol NH4Cl
= 1 × 0,2 mol
= 0,2 mol
Reaksi diukur pada keadaan standar, sehingga:
volume NH3 = mol × volume STP
= 0,2 × 22,4 liter
= 4,48 liter
Jadi, volume gas amoniak yang dihasilkan sebanyak 4,48 liter (D).
15)
Soal Stoikiometri Larutan UN 2013
Untuk menentukan air kristal natrium fosfat, sebanyak 38 gram kristal Na3PO4.xH2O
dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap menurut reaksi:
Ternyata setelah penguapan massa kristal tinggal 16,4 gram. Jika Ar Na = 23, P = 31, O = 16,
dan H = 1, rumus senyawa kristal tersebut adalah ….
A. Na3PO4.5H2O
B. Na3PO4.6H2O
C. Na3PO4.8H2O
D. Na3PO4.10H2O
E. Na3PO4.12H2O
Pembahasan :
Data-data yang dapat diperoleh dari soal:
massa Na3PO4.xH2O = 38 gram
Mr Na3PO4.xH2O = 3×23 + 31 + 4x16 + (2+16)x
= 164 + 18x
massa Na3PO4 = 16,4 gram
Mr Na3PO4 = 3×23 + 31 + 4×16
= 164
Berdasarkan koefisien reaksi di atas diperoleh:
mol Na3PO4.xH2O = mol Na3PO4
16)
a. CuSO4 . 5H2O
b. CuSO4 . 4H2O
c. CuSO4 . 3H2O
d. CuSO4 . 2H2O
e. CuSO4 . H2O
Jawaban : A
Pembahasan :
Misalkan massa kristal = 100 gram
17)
a. 1 1 1 1
b. 1 1 1 2
c. 1 1 2 2
d. 1 2 2 2
e. 2 2 2 1
Jawaban : E
Pembahasan :
Dalam menyetarakan persamaan reaksi sederhana perlu diperhatikan hal-hal berikut
diantaranya jumlah atom-atom sebelum reaksi (di belakang tandapanah) harus sama dengan
jumlah atom-atom sesudah reaksi (di depan tanda panah). Untuk mengetahui koefisien reaksi di
atas, maka dilakukan pengujian terhadap persamaan reaksi. Sehingga diperoleh persamaan
reaksi sebagai berikut:
2Na + 2C2H5OH → 2C2H5ONa + 1H2
Dimana jumlah atom di belakang tanda panah sama dengan jumlah atom di depan tanda panah,
yaitu:
18)
Jawaban : C
Pembahasan :
Fe : S = 7 : 4
Jumlah perbandingan = 7 + 4 = 11
19)
b. 24,000
c. 15,875
d. 10,000
e. 8,050
Jawaban: B
Pembahasan:
Tembag +belerang→ tembaga(II)sulfide
20)
b. 0,04 mol
c. 0,05 mol
d. 0,2 mol
e. 0,4 mol
Jawaban : E
Pembahasan :
Hubungan antara jumlah mol dan jumlah partikel dinyatakan sebagai berikut:
L = 6,02 x 1023
Interkonvensi (pengubahan) jumlah mol ke jumlah partikel atau jumlah partikel ke jumlah mol
adalah sebagai berikut: