Anda di halaman 1dari 14

REAKSI REDOKS

1)
Soal UN Redoks dan Elektrokimia Tahun 2013
Diketahui beberapa persamaan reaksi berikut:

1. C O → 2CO + 2e
2 4
2-
2

2. Al + 3e → Al
3+

3. Pb + 2e → Pb
2+

4. Ca → Ca + 2e 2+

Persamaan reaksi reduksi ditunjukkan pada nomor ….

A. (1) dan (3)


B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

Pembahasan:
Karena reaksi-reaksi di atas merupakan reaksi redoks dalam keadaan
setengah reaksi. Maka yang harus kamu lakukan cukup memperhatikan letak
elektronnya saja. Jika elektron di ruas kiri berarti reaksi kimia tersebut
merupakan reaksi reduksi. Sedangkan jika elektron di ruas kanan berarti
reaksi kimia tersebut merupakan reaksi oksidasi. Jadi, persamaan reaksi
reduksi ditunjukkan pada nomor 2 dan 3. Jawaban C.

2)
Soal UN Redoks dan Elektrokimia Tahun 2014
Perhatikan potensial elektroda standar berikut!

1. Cr (aq) + 3e → Cr (s) E = -0,71 volt


3+ 0

2. Ag (aq) + e → Ag (s) E = +0,80 volt


+ 0

3. Al (aq) + 3e → Al (s) E = -1,66 volt


3+ 0

4. Zn (aq) + 2e → Zn (s) E = -0,74 volt


2+ 0

Notasi sel yang dapat berlangsung spontan adalah ….

A. Ag|Ag || Cr | Cr
+ 3+

B. Ag|Ag || Zn | Zn
+ 2+

C. Cr|Cr || Al | Al
3+ 3+

D. Zn|Zn || Al | Al
2+ 3+

E. Zn|Zn ||Ag | Ag
2+ +

Pembahasan:
Soal ini merupakan soal redoks dan elektrokimia yang sangat mudah, untuk
menyelesaikannya kamu hanya perlu mengurutkan atom-atom berdasarkan
potensial elektrodanya dari kecil ke besar. Sehingga diperoleh urutan sebagai
berikut:
Al < Zn < Cr < Ag

Ingat-ingat! Semakin kecil potensial elektroda suatu atom maka akan semakin
mudah mengalami oksidasi dan semakin besar potensial elektroda suatu
atom maka akan semakin mudah mengalami reduksi. Berdasarkan opsi di
atas, jawaban yang benar adalah E. Karena potensial reduksi Zn lebih
kecil daripada potensial reduksi Ag.

3)
Soal UN Redoks dan Elektrokimia Tahun 2015
Reaksi klorin dengan basa membentuk klorida dan hipoklorit menurut reaksi:

Cl (g) + 2NaOH (aq) → NaCl (aq) + NaClO (aq) + H O (l)


2 2

Zat yang mengalami reaksi autoredoks beserta perubahan bilangan


oksidasinya adalah .…

A. Cl dari -1 menjadi +1 dan 0


2

B. Cl dari +1 menjadi -1 dan 0


2

C. NaOH dari 0 menjadi -1 dan +1

D. NaOH dari -1 menjadi +1 dan 0

E. Cl dari 0 menjadi -1 dan +1


2

Pembahasan:
Mari kita lihat reaksi autoredoksnya:

Jadi, zat yang mengalami reaksi autoredoks beserta perubahan bilangan


oksidasinya adalah Cl dari 0 menjadi -1 dan +1. Jawaban E.
2

4)
Soal UN Redoks dan Elektrokimia Tahun 2016
Diketahui E 0

1. Zn | Zn = -0,76 volt
2+

2. Fe | Fe = -0,44 volt
2+

3. Pb | Pb = -0,13 volt
2+

4. Cu | Cu = +0,34 volt
2+

5. Ag | Ag = +0,80 volt
2+

Diagram sel yang berlangsung spontan adalah ….

A. Cu | Cu || Zn | Zn
2+ 2+

B. Ag | Ag || Fe | Fe
2+ 2+

C. Ag | Ag || Zn | Zn
2+ 2+
D. Pb | Pb || Cu | Cu
2+ 2+

E. Pb | Pb || Zn | Zn
2+ 2+

Pembahasan:
Pembahasan soal ini sama seperti soal UN redoks dan elektrokimia tahun
2014 di atas.Jawaban D.

5)
Soal UN Redoks dan Elektrokimia Tahun 2017
Perhatikan persamaan reaksi redoks berikut!

Sn (s) + 4HNO (aq) → SnO (s) + 4NO (g) + 2H O (l)


3 2 2 2

Bilangan oksidasi dari zat oksidator dan hasil reduksinya berturut-turut adalah
….

A. +1, Sn

B. +1, SnO 2

C. +4, NO 2

D. +5, NO 2

E. +5, HNO 3

Pembahasan:

Jadi, bilangan oksidasi dari zat oksidator dan hasil reduksinya berturut-turut
adalah +5, NO . Jawaban D.
2

6)

Soal Reaksi Redoks dan Elektrokimia UN 2012


Persamaan reaksi redoks:

a ClO− + Bi2O3 + b OH− → c Cl− + d BiO3− + H2O

Harga koefisien a, b, c, dan d adalah ….

A. 2, 2, 2, dan 3
B. 3, 3, 3, dan 2
C. 2, 1, 2, dan 2
D. 2, 2, 2, dan 2
E. 2, 2, 1, dan 2
Pembahasan :
Langkah-langkah untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks pada soal di atas adalah
sebagai berikut:

 Menyetarakan jumlah atom selain atom H dan O, yaitu Cl dan Bi. Atom Cl di ruas kiri
dan kanan sudah setara sedangkan atom Bi pada ruas kanan harus dikalikan 2.
ClO− + Bi2O3 + OH− → Cl− + 2BiO3− + H2O
 Menentukan bilangan oksidasi total untuk atom Cl dan Bi (koefisien dan jumlah atom
ikut dihitung). Ingat, biloks H = +1 dan biloks O = −2.

 Menentukan perubahan biloks Cl dan Bi serta perbandingan terkecilnya.

Perbandingan perubahan biloks terkecil = 2 : 4 = 1 : 2


 Mengalikan silang perubahan biloks. Perubahan biloks Cl dikalikan pada senyawa Bi
dan sebaliknya.
2ClO− + Bi2O3 + OH− → 2Cl− + 2BiO3− + H2O
 Menentukan dan menyetarakan jumlah muatan ruas kiri dan ruas kanan.

Karena jumlah muatan ruas kiri −3 dan muatan ruas kanan −4, maka ruas kanan harus
ditambahkan OH− supaya kedua ruas bermuatan −4 sehingga menjadi 2OH−. Persamaan
reaksi setaranya adalah:
2ClO− + Bi2O3 + 2OH− → 2Cl− + 2BiO3− + H2O
Jadi, harga koefisien a, b, c, dan d yang benar adalah opsi (D).

7)

Soal Reaksi Redoks dan Elektrokimia UN 2015


Perhatikan gambar percobaan berikut!

Paku yang mengalami perkaratan paling lambat adalah ....


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan :
Di antara faktor yang memengaruhi korosi paku (besi) adalah sebagai berikut:

 besi berada pada medium yang mengandung O2 dan H2O,


 besi bersentuhan dengan larutan asam atau garam,
 besi berhubungan dengan logam lain, dan
 temperatur.
Sekarang mari kita periksa masing-masing gambar di atas.

 Gambar (1) paku hanya berhubungan dengan udara (O2) sehingga paku sangat lambat
mengalami korosi.
 Gambar (2) paku berada dalam air (H2O) dengan wadah terbuka sehingga
memungkinkan O2 masuk [cepat korosi]
 Gambar (3) paku berada dalam air dan minyak dengan wadah yang terbuka sehingga
masih memungkinkan O2 masuk [mudah korosi]
 Gambar (4) paku dihubungkan logam Mg yang menurut deret Volta terletak di sebelah
kiri besi (Fe). Keadaan ini membuat paku lebih aman korosi karena Mg akan terserang korosi
terlebih dahulu. Tetapi karena penghubungnya kawat Cu yang menurut deret Volta terletak di
sebelah kanan Fe, maka paku akan terserang korosi lebih dahulu [cepat korosi]
Deret Volta: K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn. Zn, Fe, Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
 Gambar (5) paku berada dalam air panas dengan wadah tertutup. Meskipun tertutup
tetapi di dalam wadah masih tersisa O2 sehingga masih memungkinkan mengalami korosi,
apalagi air yang digunakan adalah air panas.
Jadi, paku yang mengalami perkaratan paling lambat ditunjukkan oleh nomor 1 (A)

8)

Soal Reaksi Redoks dan Elektrokimia UN 2013


Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut:
(1) MnO4 à MnO2
(2) Zn à ZnO2-
(3) 2CO2 à C2O42-
(4) Cr2O3 à CrO4
Peristiwa reduksi terjadi pada pasangan…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 2 dan 3
Pembahasan :
Ciri suatu peristiwa reduksi dalam suaru reaksi adalah penurunan bilangan oksidasi (biloks).
Dengan demikian dapat diketahui bahwa peristiwa reduksi terjadi pada reaksi 1 dan 3.
Jawaban yang benar adalah B.

9)
Soal Reaksi Redoks dan Elektrokimia UN 2015
Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut:
(1) SO42- à S2-
(2) Cr2O72- à 2CrO42-
(3) Mg à Mg2+ + 2e
(4) S2O32- à S4O62-
Reaksi oksidasi terdapat pada nomor…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 2 dan 3

Pembahasan :
Ciri suatu peristiwa oksidasi dalam suaru reaksi adalah bertambahnya bilangan oksidasi
(biloks). Dengan demikian dapat diketahui bahwa reaksi oksidasi terjadi pada reaksi 3 dan 4.
Jawaban yang benar adalah D.

10)

Soal Reaksi Redoks dan Elektrokimia UN 2014

Pada reaksi berikut:

Br2 + 2 NaOH → NaBr + NaBrO + H2O

Zat yang mengalami reaksi disproporsionasi (autoredoks) berikut perubahan bilangan


oksidasinya adalah ....

A. bromin dari −1 menjadi −2 dan 0


B. bromin dari 0 menjadi −1 dan +1
C. bromin dari 0 menjadi −2 dan +1
D. natrium dari +1 menjadi −1 dan 0
E. oksigen dari −2 menjadi −3 dan −1

Pembahasan :
Autoredoks atau disproporsionasi adalah reaksi redoks yang terjadi jika suatu unsur
mengalami reduksi sekaligus oksidasi. Jadi unsur tersebut bertindak sebagai oksidator dan
reduktor.
Jadi zat yang mengalami reaksi autoredoks atau disproporsionasi adalah bromin dari 0
menjadi −1 dan +1. Jawaban yang benar adalah B.

STOIKIOMETRI

11)
Soal Stoikiometri Larutan UNAS 2010
Gas amoniak dapat dihasilkan melalui persamaan reaksi berikut:

(NH4)2SO4 + 2KOH → 2NH3 + 2H2O (l) + K2SO4

Reaksi berlangsung pada 0 °C, 1 atm. Volume gas amoniak, NH3, yang dihasilkan setelah 33
gram (NH4)2SO4 (Mr = 132) bereaksi adalah ….

A. 2,8 liter
B. 5,6 liter
C. 11,2 liter
D. 12,0 liter
E. 22,4 liter
Pembahasan :
Karena diketahui massa (NH4)2SO4, kita tentukan dulu nilai mol dari amonium sulfat
tersebut.
mol (NH4)2SO4 = gr/Mr
= 33/132 mol
= 0,25 mol
Selanjutnya kita tentukan mol NH3 dengan memanfaatkan kesetaraan antara koefisien dan
mol.
mol NH3 = 2/1 × mol (NH4)2SO4
= 2 × 0,25 mol
= 0,5 mol
Reaksi berlangsung pada 0 °C, 1 atm, berarti berlangsung pada keadaan STP (standard
temperature and pressure), volume yang digunakan adalah volume STP, yaitu 22,4 liter.

volume NH3 = mol × volume STP


= 0,5 × 22,4 liter
= 11,2 liter
Jadi, volume gas amoniak yang dihasilkan adalah 11,2 liter (C).

12)
Soal Stoikiometri Larutan UNAS 2009
Sebanyak 5,4 gram logam aluminium direaksikan dengan larutan HCl sehingga terjadi reaksi
sesuai persamaan:

2Al (s) + 6HCl (aq) → 2AlCl3 (aq) + 3H2 (g)

Volume gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut jika diukur pada keadaan standar
adalah …. (Ar Al = 27; H = 1; Cl = 35,5)

A. 2,24 liter
B. 2,99 liter
C. 3,36 liter
D. 4,48 liter
E. 6,72 liter
Pembahasan :
Kita tentukan nilai mol dari logam aluminium.
mol Al = gr/Ar
= 5,4/27 mol
= 0,2 mol
Kemudian kita tentukan mol gas hidrogen berdasarkan koefisiennya.
mol H2 = 3/2 × mol Al
= 3/2 × 0,2 mol
= 0,3 mol
Reaksi diukur pada keadaan standar, sehingga:
volume H2 = mol × volume STP
= 0,3 × 22,4 liter
= 6,72 liter
Jadi, volume gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut adalah 6,72 liter (E).

13)
Soal Stoikiometri Larutan UNAS 2007
Direaksikan 10,4 gram krom dengan asam sulfat menurut reaksi:

2Cr (s) + 3 H2SO4 (aq) → Cr2(SO4)3 (aq) + 3 H2 (g)

Volume gas yang dihasilkan pada STP adalah ….


(Ar Cr = 52, H = 1, O = 16, S = 32)
A. 4,98 liter
B. 6,72 liter
C. 11,2 liter
D. 22,4 liter
E. 67,2 liter
Pembahasan :
Nilai mol dari logam krom adalah:
mol Cr = gr/Ar
= 10,4/52 mol
= 0,2 mol
Gas yang dihasilkan adalah gas hidrogen. Nilai mol gas tersebut adalah:
mol H2 = 3/2 × mol Cr
= 3/2 × 0,2 mol
= 0,3 mol
Reaksi terjadi pada keadaan STP, sehingga
volume H2 = mol × volume STP
= 0,3 × 22,4 liter
= 6,72 liter
Jadi, volume gas hidrogen yang dihasilkan adalah 6,72 liter (B).

14)
Soal Stoikiometri Larutan UN 2012
Amonium klorida sebanyak 10,7 gram direaksikan dengan kalsium hidroksida sebanyak 14,8
gram, sesuai reaksi:
2NH4Cl (s) + Ca(OH)2 (aq) → CaCl2 (aq) + 2H2O (l) + 2NH3 (g)
Apabila gas yang dihasilkan diukur dalam keadaan standar maka volume gas tersebut
sebanyak …. (Ar N = 14, H = 1, Cl = 35,5, Ca = 40, O = 16)
A. 1,12 L
B. 2,24 L
C. 3,36 L
D. 4,48 L
E. 6,72 L
Pembahasan :
Ada dua massa yang diketahui, yaitu massa amonium klorida dan kalsium hidroksida. Berarti
ada yang tidak habis bereaksi. Kita tentukan dulu mol masing-masing sesuai dengan data
yang ada.
mol NH4Cl = gr/Mr (Mr = 14+4+35,5 = 53,5)
= 10,7/53,5 mol
= 0,2 mol
mol Ca(OH)2 = gr/Mr (Mr = 40+(16+1)2 = 74)
= 14,8/74 mol
= 0,2 mol
Sekarang kita periksa, mana yang tepat bereaksi dan mana yang bersisa.
Jika mol NH4Cl = 0,2 mol
maka mol Ca(OH)2 = 1/2 × 0,2 mol
= 0,1 mol
(berarti NH4Cl tepat bereaksi sedangkan Ca(OH)2 bersisa)
Jika Ca(OH)2 = 0,2 mol
maka mol NH4Cl = 2/1 × 0,2 mol
= 0,4 mol
(tidak mungkin karena hanya tersedia 0,2 mol NH4Cl)
Selanjutnya kita gunakan mol NH4Cl untuk menentukan nilai mol gas yang dihasilkan. Gas
yang dimaksud adalah gas NH3 karena ada tanda fase (g).
mol NH3 = 2/2 × mol NH4Cl
= 1 × 0,2 mol
= 0,2 mol
Reaksi diukur pada keadaan standar, sehingga:
volume NH3 = mol × volume STP
= 0,2 × 22,4 liter
= 4,48 liter
Jadi, volume gas amoniak yang dihasilkan sebanyak 4,48 liter (D).

15)
Soal Stoikiometri Larutan UN 2013
Untuk menentukan air kristal natrium fosfat, sebanyak 38 gram kristal Na3PO4.xH2O
dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap menurut reaksi:

Na3PO4.xH2O (s) → Na3PO4 (s) + xH2O (g)

Ternyata setelah penguapan massa kristal tinggal 16,4 gram. Jika Ar Na = 23, P = 31, O = 16,
dan H = 1, rumus senyawa kristal tersebut adalah ….
A. Na3PO4.5H2O
B. Na3PO4.6H2O
C. Na3PO4.8H2O
D. Na3PO4.10H2O
E. Na3PO4.12H2O

Pembahasan :
Data-data yang dapat diperoleh dari soal:
massa Na3PO4.xH2O = 38 gram
Mr Na3PO4.xH2O = 3×23 + 31 + 4x16 + (2+16)x
= 164 + 18x
massa Na3PO4 = 16,4 gram
Mr Na3PO4 = 3×23 + 31 + 4×16
= 164
Berdasarkan koefisien reaksi di atas diperoleh:
mol Na3PO4.xH2O = mol Na3PO4

164 + 18x = 380


18x = 380 − 164
= 216
x = 12
Jadi, rumus senyawa kristal natrium fosfat adalah Na3PO4.12H2O (E).

16)

Soal Stoikiometri Larutan UN 2014


Sewaktu sampel hidrat dari tembaga (II) sulfat dipanaskan, massanya berkurang sebanyak 36
%. Rumus molekul hidrat tersebut adalah . . . .

(Ar Cu = 63,5; S = 32; O = 16; H = 1)

a. CuSO4 . 5H2O
b. CuSO4 . 4H2O
c. CuSO4 . 3H2O
d. CuSO4 . 2H2O
e. CuSO4 . H2O
Jawaban : A
Pembahasan :
Misalkan massa kristal = 100 gram

Massa kristal berkurang 36 %, sehingga massa kristal yang tersisa adalah :

Massa CuSO4 = (100 – 36) gram


= 64 gram

Massa H2O = 36 gram


Perbandingan mol CuSO4 . H2O =

17)

Soal Stoikiometri Larutan UN 2015


Reaksi:Na: + C2H5OH → C2H5ONa + H2Koefisien reaksi berturut-turut adalah …

a. 1 1 1 1

b. 1 1 1 2

c. 1 1 2 2

d. 1 2 2 2

e. 2 2 2 1

Jawaban : E
Pembahasan :
Dalam menyetarakan persamaan reaksi sederhana perlu diperhatikan hal-hal berikut
diantaranya jumlah atom-atom sebelum reaksi (di belakang tandapanah) harus sama dengan
jumlah atom-atom sesudah reaksi (di depan tanda panah). Untuk mengetahui koefisien reaksi di
atas, maka dilakukan pengujian terhadap persamaan reaksi. Sehingga diperoleh persamaan
reaksi sebagai berikut:
2Na + 2C2H5OH → 2C2H5ONa + 1H2
Dimana jumlah atom di belakang tanda panah sama dengan jumlah atom di depan tanda panah,
yaitu:

 Atom Na di belakang tanda panah berjumlah 2 sama dengan atom Na di


depan tanda panah
 Atom C di belakang tanda panah berjumlah 4 sama dengan atom C di depan
tanda panah
 Atom H di belakang tanda panah berjumlah 12 sama dengan atom H di depan
tanda panah
 Atom O di belakang tanda panah berjumlah 2 sama dengan atom O di depan
tanda panah

18)

Soal Stoikiometri Larutan UN 2010


Jika di dalam senyawa FeS perbandingan massa Fe : S = 7:4 , maka untuk menghasilkan 4,4
gram senyawa FeS diperlukan Fe dan S berturut-turut sebanyak . . . . .

a. 4,0 gram dan 0,4 gram

b. 3,7 gram dan 0,7 gram

c. 2,8 gram dan 1,6 gram

d. 3,0 gram dan 1,4 gram

e. 3,2 gram dan 1,2 gram

Jawaban : C
Pembahasan :
Fe : S = 7 : 4

Jumlah perbandingan = 7 + 4 = 11

19)

Soal Stoikiometri Larutan UN 2010


1) Suatu reaksi: tembaga + belerang →tembaga(II)sulfida.Jika 63.5 gram tembaga
direaksikan dengan 32 gram belerang akan menghasilkan 95,5 gram
tembaga(II)sulfida.Jika yangdireaksikan 16 gram tembaga dengan 8 gram belerang
maka massa tembaga(II)sulfida yang dihasilkan adalah .... gram
a. 23,875

b. 24,000

c. 15,875

d. 10,000

e. 8,050

Jawaban: B
Pembahasan:
Tembag +belerang→ tembaga(II)sulfide

16 Gram 8 gram 24,000 gram

20)

Soal Stoikiometri Larutan UN 2019


Jumlah mol air yang mengandung 2,408 x 1023 molekul air adalah . . .
a. 0,02 mol

b. 0,04 mol

c. 0,05 mol

d. 0,2 mol

e. 0,4 mol

Jawaban : E
Pembahasan :

Hubungan antara jumlah mol dan jumlah partikel dinyatakan sebagai berikut:

Jumlah partikel = jumlah mol x tetapan Avogadro (L)

L = 6,02 x 1023
Interkonvensi (pengubahan) jumlah mol ke jumlah partikel atau jumlah partikel ke jumlah mol
adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai