Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya, suatu senyawa yang akan diidentifikasi untuk menentukan

kadarnya perlu dipisahkan dari matriknya. Oleh karena itu, pemisahan merupakan

langkah yang penting dalam analisis kualitatif maupun kuantitatif. Pada kebanyakan

analisis meliputi pengubahan cuplikan, pemisahan senyawa pengganggu, isolasi

senyawa yang dimaksudkan, pemekatan terlebih dahulu sebelum identifikasi dan

pengukuran. Ada banyak teknik pemisahan/isolasi, diantaranya yaitu penyaringan,

sublimasi, ekstraksi, kromotografi dan lain-lain. Dalam makalah ini, akan dijelaskan

teknik pemisahan dengan cara kromatografi khususnya dengan kromatografi penukar

ion atau resin. Kromatografi penukar ion meliputi kromatografi penukar kation

maupun kromatografi penukar anion dimana masing-masing kromatografi penukar

ion tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Selain itu, baik

kromatografi penukar kation maupun anion masing-masing juga memiliki tipe-tipe

yang berbeda dimana pemilihan masing-masing tipe ini tergantung pada

penggunaannya seperti resin penukar kation tipe sulfonat dalam hidrolisis glukosa.

Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak digunakan kromatografi

penukar ion sebagai metode pemisahan dan telah dikembangkan penukaran ion

modern yang tentunya memiliki banyak kelebihan, diantaranya dalam hal waktu

analisisnya lebih singkat dan hasilnya maksimal. Pertimbangan pemilihan teknik

kromatografi penukar ion ini karena cara pemisahannya sederhana dan mudah serta

dapat digunakan kembali dengan dilakukan regenerasi resin.

Dalam berbagai jurnal penelitian banyak menerapkan metode penukar anion

ataupun penukar kation sebagai metode pemisahan dan pemurnian atapun dengan

mengkombinasikan metode tersebut dengan metode pemisahan yang lain. Secara

umum, teknik kromatografi penukar ion baik kation maupun anion digunakan dalam

pengolahan air serta pemurnian limbah. Pada pengolahan limbah, limbah yang

mengandung kation dan anion yang berbahaya dapat dimanfaatkan kembali dengan

melakukan pengolahan dengan teknik kromatografi penukar ion. Dalam proses

pengolahan limbah ini digunakan teknik kromatografi penukar kation dan


kromatografi penukar anion sekaligus secara bersamaan. Dalam beberapa jurnal penelitian yang
menjadi sumber referensi kelompok

kami diketahui bahwa pemanfaatan metode penukar ion sangat luas diantaranya dapat

digunakan untuk pemurnianl, hidrolisis glukosa, untuk penurunan salinitas air payau,

penyerapan uranium, penurunan kalsium dan magnesium dalam air laut, pemisahan

radioisotop, pemisahan logam, penentuan kadar logam berat dan lain-lain.

Kromatografi penukar ion / resin yang digunakan dalam penelitian-penelitian tersebut

tentunya dengan tipe resin yang berbeda. Pemilihan dan pertimbangan penggunaan

jenis kromatografi penukar ion tersebut akan dibahas lebih lanjut dan lebih rinci

dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prinsip resin penukar ion pada senyawa kationik atau anionik?

2. Apa saja aplikasi dan contoh dari kromatografi penukar ion?

3. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari kromatografi penukar ion?

C. Tujuan

1. Mengetahui prinsip resin penukar ion pada senyawa kationik dan anionik.

2. Mengetahui aplikasi dan contoh dari kromatografi penukar ion.

3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari kromatografi penukar ion.

Anda mungkin juga menyukai