Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEHUMASAN

“DASAR-DASAR HUBUNGAN MASYARAKAT ATAU PUBLIC RELATIONS”

OLEH:
Trif Vanda Rahmalber 1811211004
Muthia Khairunnisa 1811212016
Dea Devina Falikha 1811212046
Ranny Firsti 1811212040

DOSEN PENGAMPU:
Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM.

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
TA. 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah karena atas izin, rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul Dasar-Dasar
Hubungan Masyarakat atau Public Relations ini disusun dengan tujuan untuk
melengkapi tugas pertama semester tiga untuk mata kuliah Kehumasan. Melalui makalah
ini, penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai promosi kesehatan d tempat kerja.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini khususnya kepada dosen Kehumasan yaitu Ibu
Dr.dr.Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM. yang bersedia membimbing dan
mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Padang, 16 Agustus 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. 2

Daftar Isi ........................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 4

C. Tujuan.................................................................................................................... 5

Pembahasan ...................................................................................................................... 6

A. Pengertian Public Relations .................................................................................. 6

B. Fungsi Public Relations ...................................... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Public Relations ...................................... Error! Bookmark not defined.

E. Sejarah Perkembangan Public Relations............. Error! Bookmark not defined.

F. Pengertian Manajemen Public Relationss ........... Error! Bookmark not defined.

G. Studi Kasus Public Relations di Bidang Kesehatan ........... Error! Bookmark not
defined.

Penutupan ....................................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan.......................................................... Error! Bookmark not defined.

B. Saran .................................................................... Error! Bookmark not defined.

Daftar Pustaka ................................................................ Error! Bookmark not defined.


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Public Relations atau yang sering disingkat PR merupakan gabungan dari berbagai
ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi,
sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi, yang melalui perkembangannya, teknologi
telah menjadi bagian dari Public Relations. Di Indonesia public realations lebih dikenal
dengan Humas atau Hubungan Masyarakat.
Saat ini, public relations dapat dikatakan sangat menentukan kelangsungan hidup
suatu Lembaga atau perusahaan, karena public relations berfungsi untuk menumbuhkan
relasi baik antar setiap komponen organisasi dan menumbuhkan motivasi serta
menggiatkan partisipasi (hubungan internal) danjuga mempererat hubungan perusahaan
dengan masyarakat atau publik sebagai sasaran dari kegiatan public relations itu sendiri.
Terdapat beberapa hal yang perlu dipahami mengenai public relations ini, karena
masih banyak orang yang belum memahami betul apa sebenarnya public relations dan
penerapannya dalam dunia kerja. Karena itu akan dijelaskan lebih lanjut mengenai
pengertian, sejarah, fungsi, tujuan, peran, dan modal dasar public relations, agar dapat
dipahami dengan baik.
Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa fungsi dan peranan pubic relations
dianggap sebagai ujung tombak individu atau perusahaan yang berhadapan langsung
dengan publik, baik publik yang bersentuhan langsung maupun yang tidak dengan
kepentingan-kepentingan mereka terhadap perusahaan. Terhadap publik yang tidak
bersentuhan langsung pun tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti sebuah informasi
akan sampai di benak mereka. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan
dampaknya pada perkembangan media massa memberikan peluang akses informasi
masyarakat luas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari public relations?
2. Apa saja fungsi dari public relations?
3. Apa tujuan dari public relations?
4. Bagaimana sejarah perkembangan public relations?
5. Apa pengertian dari manajemen public relations?
6. Apa contoh studi kasus public relations di bidang kesehatan?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian public relations.
2. Menjelaskan fungsi public relations.
3. Menjelaskan tujuan public relations.
4. Menjelaskan sejarah perkembangan public relations.
5. Menjelaskan pengertian manajemen public relations.
6. Menjelaskan contoh studi kasus public relations di bidang kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUBLIC RELATIONS


1) Secara Umum
Public Relations adalah proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk mencapai
opini publik sesuai dengan keinginan perusahaan/organisasi, terciptanya
kepercayaan di masyarakat, adanya saling pengertian antara perusahaan/organisasi
dengan publiknya, menumbuhkan citra positif di masyarakat, menciptakan
partisipasi publik, dan lain-lain.
2) Menurut Para Ahli
a. Cutlip, Center, & Brown
Public Relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung
terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan
kerja sama antara organisasi dengan publiknya.
b. IPRA (Internation Public Relations Association)
Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good
will, saling pengertian, citra baik dari masyarakat.
c. J.C Seidel, Public Relations Director of Housing, State of New York
Public Relations adalah proses yang terus menerus dari usaha usaha manajemen
untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari pelanggannya, para pekerjanya, dan
masyarakat luas, ke dalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan-perbaikan
terhadap diri sendiri, ke luar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.
d. Sukatendel (1990)
Public Relations adalah suatu metode komunikasi untuk penciptaan citra positif
dari mitra institusi atas dasar kesadaran untuk menghormati kepentingan bersama.

B. FUNGSI PUBLIC RELATION


Fungsi humas atau hubungan masyarakat menurut Edward L. Bernays adalah sebagai
berikut:
a. Menyediakan penerangan atau pemahaman kepada publik
b. Melaksanakan persuasi kepada publik untuk menjadikan sikap dan tingkah
laku publik berubah.
c. Usaha mempersatukan sikap dan perilaku lembaga sesuai dengan sikap dan
perbuatan masyaraka atau sebaliknya.

C. TUJUAN PUBLIC RELATIONS

Berikut ini adalah tujuan dari humas (hubungan masyarakat) yaitu:

 Meningkatkan partisipasi, dukungan dan bantuan secara nyata dari masyarakat


baik itu dalam bentuk tenaga, sarana prasarana maupun dana demi kemudahan
dan terlaksananya tujuan organisasi.
 Membuat rangsangan dan menghidupkan kembali rasa tanggung jawab yang
lebih besar kepada masyarakat terhadap berlangsungnya program organisasi
tersebut secara efektif dan efisien.
 Menjadikan masyarakat ikut serta dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi.
 Menegakkan dan mengembangkan citra yang menguntungkan untuk organisasi
kepada para pimpinan/stakeholdernya dengan sasaran yang terhubung yaitu
publik internal dan publik eksternal.
 Membuka peluang menjadi lebih luas kepada para pemakai produk/lulusan dan
pihak yang terhubung untuk partisipasi dalam meningkatkan mutu organisasi.

D. SEJARAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATIONS


a) Perkembangan di Dunia

Dalam perkembangannya, sejarah humas bisa dikatakan sama tuanya dengan


keberadaan masyarakat itu sendiri. Fungsi humas selalu berjalan seiring dengan
peradaban. Misalnya pada zaman lampau, humas digunakan untuk mempromosikan citra
seseorang sebagai pejuang atau raja melalui puisi dan berbagai bentuk tulisan lain untuk
mempromosikan kemampuan mereka dalam pertempuran dan politik.
Sejarah perkembangan Public Relations di dunia dibagi dalam beberapa periode berikut
ini :
1) PR as Non Organized Activity Periode ( Periode tahun 1700 – 1800 )
Periode dimana public relations muncul dalam bentuk aktivitas yang tidak
terorganisasi dengan baik, dikala itu banyak diwarnai dengan kegiatan penyatuan
pendapat rakyat umum untuk kemerdekaan atau kebebasan dari perbudakan dan sistem
kolonialisme yang melanda dunia. Banyaknya deklarasi kemerdekan membuat periode
ini disebut juga dengan periode “Public of Independence”

2) PR as Organized Activity Periode (Periode tahun 1801 – 1865)


Seiring dengan adanya kemajuan atau perkembangan bidang industri, keuangan,
perdagangan dan teknologi, aktivitas public relations mulai terorganisasi dengan baik.
Periode ini disebut masa “Perkembangan Aktivitas PR (PR of expansion)” karena
keberhasilan aktivitas PR atau humas dan pers yang mengkampanyekan anti perbudakan
di kawasan negara – negara Eropa, Amerika, dan negara maju lainnya.

3) PR as Professional ( Periode tahun 1866 – 1900 )


Pada masa ini, aktivitas PR berubah bentuk menjadi suatu kegiatan profesional. Hal
ini dikarenakan adanya perkembangan dari kemajuan teknologi industri berupa
meluasnya penggunaan listrik dan mesin pembakaran (internal combustion engine). PR
dimanfaatkan para robber barons (tuan tanah perampok) untuk kegiatan bisnisnya yang
menganut asas laissez faire, sistem ekonomi monopoli yang tidak memperdulikan nasib
rakyat/pekerjanya. Oleh karena itu, public relations pada masa ini disebut masa “The
Public to be Damned Periode”

4) Public be Informed Periode ( Periode tahun 1901 – 1919 )


Aktivitas public relations pada masa ini adalah melakukan investigative reporting
(reportase investigasi) untuk melawan para petani, populis, kristiani, sosialis dan serikat
buruh yang memprotes keras tindak kejahatan yang dilakukan oleh para usahawan,
politisi tidak bermoral serta koruptor.
Tercatat dalam sejarah public relations, tahun 1906 seorang paktisi dan sekaligus
tokoh public relations Amerika Serikat Ivy Ledbetter Lee, berhasil mengatasi krisis
pemogokan massal yang melumpuhkan kegiatan industri pertambangan batu bara dan
perusahaan kereta api Pennsylvania Rail Road melalui strategi Management of PR
Handling and Recovery. Dia berkerja sama dengan pihak pers yang mengacu pada
Declaration of Principles. . Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public
Relations.
5) The Public Relations and Mutual Understanding Periode ( Periode tahun 1920 –
sekarang )
Pada tahun 1923 PR atau humas dijadikan bahan studi, pemikiran dan penelitian di
perguruan tinggi sebagai sebuah profesi baru. Perkembangan sekarang ini menunjukan
adanya penyesuaian, perubahan sikap, saling pengertian, saling menghargai dan toleransi
di berbagai kalangan organisasi dan publik.

b) Perkembangan di Indonesia
Sejarah perkembangan Public Relations di Indonesia secara konsepsional terjadi
pada tahun 1950-an. Kala itu berdiri organisasi HUMAS pertama kali di perusahaan
perminyakan negara ( Pertamina). Peranan divisi HUPMAS ( Hubungan Pemerintah dan
Masyarakat ) Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi
timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/BUMN/Asing dan
masyarakat. Kemudian pada tahun 1954, secara resmi HUMAS diterapkan pada jajaran
kepolisian. Dilanjutkan di berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta pada
tahun 1970-an.
Bapak Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan public relations di
Indonesia dalam 4 periode sebagai berikut :
1) Periode 1 ( Tahun 1962 )
Secara resmi pembentukan HUMAS di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet
PM Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk
bagian atau divisi HUMAS. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas
pemerintah adalah
a. Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh
pimpinan hingga pelaksanaaannya.
b. Tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi
timbal balik dua arah supaya tercipta citra atas lembaga atau institusi yang
diwakilinya.
2) Periode 2 ( Tahun 1967 – 1971 )
Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata
kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam
pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan
pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.
Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen atau Lembaga Negara
yang disingkat “Bakor” yang secara ex officio dipimpin oleh pimpinan pada setiap
departemen.
Tahun 1970 - 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi
Kehumasan Pemerintah ) yang diatur melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun
1971. Yang menjelaskan sebagai institusi formal dalam lingkungan Departemen
Penerangan RI. Bakohumas tersebut beranggotakan Humas departemen, Lembaga
Negara serta unit usaha negara atau BUMN. Kerjasama antara Humas departemen atau
institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan.
3) Periode 3 ( Tahun 1972 – 1993 )
Periode ini ditandai dengan munculnya public relations kalangan profesional pada
lembaga swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut:
a. Tanggal 15 Desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat
Indonesia ( Perhumas ) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta
dan pemerintah. Seperti wardiman Djojonegoro ( mantan mendikbud), Marah
Joenoes (mantan kahupmas Pertamina), dll.
b. Tanggal 10 April 1987 di Jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya
yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations ( APPRI ). Tujuannya
adalah sebuah wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan – perusahaaan public
relations yang independen (konsultan jasa kehumasan ).

4) Periode 4 ( Tahun 1995 – sekarang )


Periode ini public relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional
khusus ( spesialisasi PR atau HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator
sebagai berikut:
a. Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang ( H-3).
Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa
perhotelan, berkaitan erat dengan organisasi PHRI ( Perhimpunan Hotel dan Restoran
di Indonesia).
b. Tanggal 13 September 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas
Perbankan ( FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Forum ini
resmi bagi para pejabat HUMAS ( Public Relations Officer ), baik bank pemerintah
( HIMBARA), swasta ( PERBANAS), dan asing yang beroperasi di bidang jasa
perbankan di Indonesia.
c. Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak emiten (perusahaan
yang go public) di Pasar Bursa Efek Jakarta ( BEJ) dan Bursa Efek Surabaya
memiliki lembaga Corporate Secretary.
d. Berdirinya PRSI ( Pulic Relations Society of Indonesia ) pada tanggal 11 November
2003 di Jakarta. ini menyerupai PRSA ( Public Relations Society of Amerika), sebuah
organisasi profesional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu memberikan
sertifikasi akreditasi PR Profesional (APR) di Amerika yang diakui secara
internasional.
PRSI atau Masyarakat PR Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh August
Parengkuan seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua Perhumas-
Indonesia. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian,
kebersamaan, pemberdayaan serta pastisipasi para anggotanya untuk berkiprah
sebagai PR professional dalam aktivitas secara nasional maupun internasional

E. PENGERTIAN MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS


Manajemen humas adalah proses penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi.Proses
manajemen humas biasa dilakukan oleh seorang praktisi dalam kegiatan humas.Menurut
Frank Jeffkins, humas merupakan segala sesuatu yang terdiri dari semua bentuk
komunikasi berencana, baik ke dalam maupun ke luar, untuk mencapai tujuan khusus,
yaitu pengertian bersama.

F. STUDI KASUS PUBLIC RELATIONS DI BIDANG KESEHATAN


a. Analisis kasus
 Waktu Kejadian : 7 Agustus 2008
 Tokoh : Prita Mulyasari (pelapor) dengan Rumah Sakit Omni Internasional
Tangerang
b. Permasalahan

Beberapa waktu silam nama Prita Mulyasari mencuat ke permukaan publik akibat
komplainnya terhadap pelayanan salah satu rumah sakit berstandar Internasional Omni
International Hospital Alam Sutera Tangegrang.
Kasus yang menimpa Prita Mulyasari merupakan salah satu kasus akibat dari
ketidaktepatan proses Public Relation. Prita yang merupakan pengguna jasa Rumah Sakit
Omni menuliskan curhatnya dalam milistnya tentang pelayanan rumah sakit tersebut
yang dirasakan mengecewakan. Di dalam milistnya, Prita Mulyasari menceritakan
bagaimana pelayanan yang ia dapat di rumah sakit tersebut. Mulai dari hasil lab yang
direvisi, pemberian suntikan tanpa penjelasan dan tanpa meminta persetujuan keluarga
pasien, mengalami sesak napas tiba-tiba setelah pemberian suntikan dan juga mengalami
pembengkakan leher dan mata akibat dari pemberian suntikan tersebut.
Namun ternyata email atau milist tersebut sampai ke pihak rumah sakit, dan
disebarkan ke publik oleh pihak rumah sakit. Berbagai tanggapan publik bermunculan,
hingga pada puncaknya pihak Rumah Sakit mengambil tindakan hukum bagi Ibu Prita
Mulyasari dengan mengajukan gugatan hukum baik secara perdata maupun pidana
dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Pada tanggal 11 Mei 2009 Pengadilan Negeri Tangerang memenangkan gugatan
perdata pihak rumah sakit dengan menyatakan Prita terbukti melakukan perbuatan yang
merugikan pihak rumah sakit sehingga harus membayar kerugian material sebesar Rp161
juta sebagai pengganti uang klarifikasi di koran nasional dan Rp100 juta untuk kerugian
immaterial. Pada tanggal 13 Mei 2009 oleh Kejaksaan Negeri Tangerang Prita dijerat
dengan pasal 310 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pasal 27 Ayat 3
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE) serta dinyatakan harus ditahan karena dikhawatirkan akan melarikan diri serta
menghilangkan barang bukti. Pada tanggal 3 Juni 2009 Prita dibebaskan dari LP Wanita
Tangerang, dan status tahanan diubah menjadi tahanan kota. Kemudian pada tanggal 11
Juni 2009 Pengadilan Negeri Tangerang mencabut status tahanan kota.

Melalui persidangan yang dilakukan di Pengadilan Negeri Tangerang tanggal 25


Juni 2009, Majelis hakim menilai bahwa dakwaan jaksa penuntut umum atas kasus Prita
Mulyasari tidak jelas, keliru dalam penerapan hukum, dan tidak memenuhi syarat sesuai
dengan ketentuan Pasal 143 ayat 2 huruf b KUHAP, oleh karenanya melalui persidangan
tersebut kasus Prita akhirnya dibatalkan demi hukum.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang memutuskan Prita Mulyasari tidak


terbukti secara sah melakukan pencemaran nama baik terhadap RS Omni International
Alam Sutera Serpong Tangerang Selatan, Selasa (29/12/2009). Keputusan itu dibacakan
majelis hakim yang diketuai Arthur Hangewa.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Public relations memiliki peranan yang penting dalam suatu perusahaan atau
organisasi yang bertujuan untuk melakukan hubungan komunikasi tentang segala
informasi terkait dengan masyarakat. Beberapa inti dari public relations yakni: good-
will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik suatu badan khususnya dan
masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan
hubungan yang harmonis antara suatu badan dan publiknya, usaha untuk memberikan
atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang
menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan tersebut.

Dalam perkembangannya, sejarah public relations bisa dikatakan sama tuanya


dengan keberadaan masyarakat itu sendiri. Sejarah perkembangan public relations di
Indonesia secara konsepsional terjadi pada tahun 1950-an dan dibagi dalam 4 periode.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas masih ada kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai