OLEH:
Trif Vanda Rahmalber 1811211004
Muthia Khairunnisa 1811212016
Dea Devina Falikha 1811212046
Ranny Firsti 1811212040
DOSEN PENGAMPU:
Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM.
Puji syukur kehadirat Allah karena atas izin, rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul Dasar-Dasar
Hubungan Masyarakat atau Public Relations ini disusun dengan tujuan untuk
melengkapi tugas pertama semester tiga untuk mata kuliah Kehumasan. Melalui makalah
ini, penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai promosi kesehatan d tempat kerja.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini khususnya kepada dosen Kehumasan yaitu Ibu
Dr.dr.Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM. yang bersedia membimbing dan
mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Penulis,
DAFTAR ISI
C. Tujuan.................................................................................................................... 5
Pembahasan ...................................................................................................................... 6
G. Studi Kasus Public Relations di Bidang Kesehatan ........... Error! Bookmark not
defined.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Public Relations atau yang sering disingkat PR merupakan gabungan dari berbagai
ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi,
sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi, yang melalui perkembangannya, teknologi
telah menjadi bagian dari Public Relations. Di Indonesia public realations lebih dikenal
dengan Humas atau Hubungan Masyarakat.
Saat ini, public relations dapat dikatakan sangat menentukan kelangsungan hidup
suatu Lembaga atau perusahaan, karena public relations berfungsi untuk menumbuhkan
relasi baik antar setiap komponen organisasi dan menumbuhkan motivasi serta
menggiatkan partisipasi (hubungan internal) danjuga mempererat hubungan perusahaan
dengan masyarakat atau publik sebagai sasaran dari kegiatan public relations itu sendiri.
Terdapat beberapa hal yang perlu dipahami mengenai public relations ini, karena
masih banyak orang yang belum memahami betul apa sebenarnya public relations dan
penerapannya dalam dunia kerja. Karena itu akan dijelaskan lebih lanjut mengenai
pengertian, sejarah, fungsi, tujuan, peran, dan modal dasar public relations, agar dapat
dipahami dengan baik.
Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa fungsi dan peranan pubic relations
dianggap sebagai ujung tombak individu atau perusahaan yang berhadapan langsung
dengan publik, baik publik yang bersentuhan langsung maupun yang tidak dengan
kepentingan-kepentingan mereka terhadap perusahaan. Terhadap publik yang tidak
bersentuhan langsung pun tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti sebuah informasi
akan sampai di benak mereka. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan
dampaknya pada perkembangan media massa memberikan peluang akses informasi
masyarakat luas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari public relations?
2. Apa saja fungsi dari public relations?
3. Apa tujuan dari public relations?
4. Bagaimana sejarah perkembangan public relations?
5. Apa pengertian dari manajemen public relations?
6. Apa contoh studi kasus public relations di bidang kesehatan?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian public relations.
2. Menjelaskan fungsi public relations.
3. Menjelaskan tujuan public relations.
4. Menjelaskan sejarah perkembangan public relations.
5. Menjelaskan pengertian manajemen public relations.
6. Menjelaskan contoh studi kasus public relations di bidang kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
b) Perkembangan di Indonesia
Sejarah perkembangan Public Relations di Indonesia secara konsepsional terjadi
pada tahun 1950-an. Kala itu berdiri organisasi HUMAS pertama kali di perusahaan
perminyakan negara ( Pertamina). Peranan divisi HUPMAS ( Hubungan Pemerintah dan
Masyarakat ) Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi
timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/BUMN/Asing dan
masyarakat. Kemudian pada tahun 1954, secara resmi HUMAS diterapkan pada jajaran
kepolisian. Dilanjutkan di berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta pada
tahun 1970-an.
Bapak Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan public relations di
Indonesia dalam 4 periode sebagai berikut :
1) Periode 1 ( Tahun 1962 )
Secara resmi pembentukan HUMAS di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet
PM Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk
bagian atau divisi HUMAS. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas
pemerintah adalah
a. Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh
pimpinan hingga pelaksanaaannya.
b. Tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi
timbal balik dua arah supaya tercipta citra atas lembaga atau institusi yang
diwakilinya.
2) Periode 2 ( Tahun 1967 – 1971 )
Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata
kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam
pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan
pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.
Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen atau Lembaga Negara
yang disingkat “Bakor” yang secara ex officio dipimpin oleh pimpinan pada setiap
departemen.
Tahun 1970 - 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi
Kehumasan Pemerintah ) yang diatur melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun
1971. Yang menjelaskan sebagai institusi formal dalam lingkungan Departemen
Penerangan RI. Bakohumas tersebut beranggotakan Humas departemen, Lembaga
Negara serta unit usaha negara atau BUMN. Kerjasama antara Humas departemen atau
institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan.
3) Periode 3 ( Tahun 1972 – 1993 )
Periode ini ditandai dengan munculnya public relations kalangan profesional pada
lembaga swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut:
a. Tanggal 15 Desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat
Indonesia ( Perhumas ) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta
dan pemerintah. Seperti wardiman Djojonegoro ( mantan mendikbud), Marah
Joenoes (mantan kahupmas Pertamina), dll.
b. Tanggal 10 April 1987 di Jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya
yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations ( APPRI ). Tujuannya
adalah sebuah wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan – perusahaaan public
relations yang independen (konsultan jasa kehumasan ).
Beberapa waktu silam nama Prita Mulyasari mencuat ke permukaan publik akibat
komplainnya terhadap pelayanan salah satu rumah sakit berstandar Internasional Omni
International Hospital Alam Sutera Tangegrang.
Kasus yang menimpa Prita Mulyasari merupakan salah satu kasus akibat dari
ketidaktepatan proses Public Relation. Prita yang merupakan pengguna jasa Rumah Sakit
Omni menuliskan curhatnya dalam milistnya tentang pelayanan rumah sakit tersebut
yang dirasakan mengecewakan. Di dalam milistnya, Prita Mulyasari menceritakan
bagaimana pelayanan yang ia dapat di rumah sakit tersebut. Mulai dari hasil lab yang
direvisi, pemberian suntikan tanpa penjelasan dan tanpa meminta persetujuan keluarga
pasien, mengalami sesak napas tiba-tiba setelah pemberian suntikan dan juga mengalami
pembengkakan leher dan mata akibat dari pemberian suntikan tersebut.
Namun ternyata email atau milist tersebut sampai ke pihak rumah sakit, dan
disebarkan ke publik oleh pihak rumah sakit. Berbagai tanggapan publik bermunculan,
hingga pada puncaknya pihak Rumah Sakit mengambil tindakan hukum bagi Ibu Prita
Mulyasari dengan mengajukan gugatan hukum baik secara perdata maupun pidana
dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Pada tanggal 11 Mei 2009 Pengadilan Negeri Tangerang memenangkan gugatan
perdata pihak rumah sakit dengan menyatakan Prita terbukti melakukan perbuatan yang
merugikan pihak rumah sakit sehingga harus membayar kerugian material sebesar Rp161
juta sebagai pengganti uang klarifikasi di koran nasional dan Rp100 juta untuk kerugian
immaterial. Pada tanggal 13 Mei 2009 oleh Kejaksaan Negeri Tangerang Prita dijerat
dengan pasal 310 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pasal 27 Ayat 3
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE) serta dinyatakan harus ditahan karena dikhawatirkan akan melarikan diri serta
menghilangkan barang bukti. Pada tanggal 3 Juni 2009 Prita dibebaskan dari LP Wanita
Tangerang, dan status tahanan diubah menjadi tahanan kota. Kemudian pada tanggal 11
Juni 2009 Pengadilan Negeri Tangerang mencabut status tahanan kota.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Public relations memiliki peranan yang penting dalam suatu perusahaan atau
organisasi yang bertujuan untuk melakukan hubungan komunikasi tentang segala
informasi terkait dengan masyarakat. Beberapa inti dari public relations yakni: good-
will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik suatu badan khususnya dan
masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan
hubungan yang harmonis antara suatu badan dan publiknya, usaha untuk memberikan
atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang
menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan tersebut.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas masih ada kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah.
DAFTAR PUSTAKA