Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

a. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah justifikasi ilmiah terhadap topik yang

dipilih yang sesuai dengan identifikasi masalah. Kerangka konsep harus

memiliki landasan teori yang kuat dan ditunjang oleh informasi dari

berbagai laporan ilmiah, hasil penelitian, jurnal penelitian sebagai

sumber teori (Hidayat, 2014).

Variabel Independen Variabel Dependen

Perilaku Seks Pranikah Konsep Diri Remaja

Faktor Internal : Faktor yang mempengaruhi


1. Meningkatnya libido seksualitas konsep diri :
2. Proses kematangan tubuh dan
seksualitas 1. Lingkungan
3. Kualitas diri seseorang 2. Pengalaman masa lalu
3. Sumber internal dan
Menurut Sarwono (2012) eksternal
Faktor eksternal : 4. Usia
1. Pengetahuan 5. Budaya
2. Percintaan 6. Harga diri
3. Penundaan usia perkawinan
4. Rangsangan seksual Menurut Hidayat (2009)
5. Teman sebaya
Menurut Rahmat (2010)

Gambar 3.1. Kerangka Konsep (Rahmat, 2010) (Sarwono, 2012)

(Hidayat, 2009)

38
39

b. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian yang

kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010).

Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat

benar atau salah, dapat diterima atau ditolak (Setiadi, 2013).

Dalam penelitian ini terdapat rumus hipotesis, yaitu sebagai

berikut :

Ho : Tidak ada hubungan perilaku seksual pranikah dengan konsep diri

pada remaja

Ha : Ada hubungan perilaku seks pranikah dengan konsep diri pada

remaja.

c. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah gambaran umum penelitian yang akan

digunakan peneliti untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Indrawan,

2014). Penelitian ini menggunakan desain Deskriptive Korelasi, yaitu

penelitian yang mencari hubungan antara dua variabel pada satu situasi

atau sekelompok objek (Notoadmojo, 2012). Penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional

yaitu cara pengambilan sampel dan pengumpulan data dalam satu waktu

yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan perilaku seks pranikah dengan konsep diri remaja

SMK NU 01 Kendal.
40

d. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan objek atau subjek yang memiliki kriteria dan

kualitas tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dilakukan

penelitian (Sugiyono, 2013). Populasi yang diambil untuk penelitian

ini adalah remaja SMK NU 01 Kendal yang berjumlah keseluruhan

661 populasi.

2. Sampel.

Sampel penelitian merupakan sebagian objek atau subjek yang

diambil untuk mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013). Dalam

penelitian keperawatan kriteria sampel dapat meliputi kriteria inklusi

dan kriteria ekslusi dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau

tidaknya sampel yang digunakan (Hidayat, 2010). Pengukuran

sampel adalah suatu cara untuk menentukan besarnya sampel yang

akan dipakai dalam suatu penelitian. Selain itu juga diperhatikan

bahwa sampel yang akan digunakan harus memenuhi karakteristik

sudah ditentukan oleh peneliti, yang berarti sampel harus dapat

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya atau mewakili

(representatif) (Sugiyono, 2014).


41

Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil, maka

dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel korelatif :

2
𝑍𝛼+𝑍𝛽
𝑛 =[ 1+𝑟 ] +3
0,5 In [ ]
1−𝑟

Keterangan :

a. Kesalahan tipe I (Zα) = ditetapkan sebesar 5 % dengan

hipotesis satu arah, sehingga Zα = 1,64 (Dahlan, 2010).

b. Kesalahan tipe II (Zβ) = ditetapkan 10 % dengan hipotesis

satu arah, maka Zβ = 1,28 (Dahlan, 2010).

c. Korelasi minimal yang dianggap bermakna (r)= 0,4

d. 10% kriteria drop out

Maka dapat dihitung :

2
𝑍𝛼+𝑍𝛽
𝑛 =[ 1+𝑟 ] +3
0,5 In [ ]
1−𝑟
2
(1,64 +1,28)2
𝑛 =[ 1+0,4 ] +3
0,5 In [ ]
1−0,4

𝑛 = 50,51 (dibulatkan menjadi 51)

𝑛 = 51 + 10% = 61 sampel.
42

3. Kriteria sampel

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek

penelitian dari populasi target terjangkau yang akan diteliti

(Notoadmojo, 2012).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Remaja SMK NU 01 Kendal

2) Remaja yang tidak sedang sakit dan dapat diajak

komunikasi dengan baik.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian

tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat

sebagai sampel penelitian seperti adanya hambatan teknis,

menolak menjadi responden atau keadaan yang tidak

memungkinkan untuk dilakukan penelitian (Notoadmodjo,

2012).

Kiteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Remaja yang tidak hadir kesekolah.

c. Kriteria drop out

Kriteria drop out adalah kriteria dimana subjek penelitian

tidak dapat melanjutkan ikut menjadi responden penelitian

hingga selesai (Notoadmodjo, 2012)


43

Kriteria drop out dalam penelitian ini adalah :

1) Remaja yang mendadak sakit

2) Remaja yang pingsan.

e. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi pengambilan penelitian yang

sudah ditetapkan (Notoatmodjo, 2010). Tempat penelitian ini diambil

di SMK NU 01 Kendal, karena :

a. Belum pernah dilakukan penelitian mengenai perilaku seksual

pranikah dengan konsep diri

b. Mudah dijangkau, dan dekat dengan desa maupun kota.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu tertentu yang digunakan

dalam melakukan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Waktu penelitian

dimulai pada bulan September 2019-Februari 2020 . Penelitian ini

terdiri dari beberapa tahap mulai dari studi kepustakaan, pengajuan

judul, studi pendahuluan, mempersiapkan proposal, seminar proposal

penelitian, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data,

penyusunan laporan penelitian dan seminar hasil penelitian.


44

f. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati dan diukur, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek. Definisi operasional merupakan

batasan variabel-variabel yang diteliti (Hidayat, 2012).

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara dan Hasil Ukur Skala


penelitian operasional Alat Ukur
Jenis Fase Kuesioner 0= laki-laki Nominal
Kelamin seseorang baku A berisi 1=
mengalami identitas perempuan
perkembang responden
an dari penelitian
perkembang (nomer kode,
an, fisik, umur, jenis
psikis, kelamin,
tanda-tanda status
seksual berpacaran,
sekunder status
hingga ekonomi
kematangan orangtua)
seksualnya
Usia Usia adalah Kuesioner Usia Rasio
rentang baku A berisi dinyatakan
kehidupan identitas dalam tahun
manusia responden
yang diukur penelitian
dengan (nomer kode,
tahun. umur, jenis
kelamin,
status
berpacaran,
status
ekonomi
orangtua)
45

Status Status Kuesioner Dari Ordinal


Ekonomi ekonomi baku A berisi penghasilan
Orangtua adalah identitas orang tua :
status responden <500.000/
kedudukan penelitian bulan
orang tua (nomer kode, (ekonomi
dalam umur, jenis rendah)
masyarakat kelamin, ≥500.000 –
yang status 1.500.000/
meliputi berpacaran, bulan
pendidikan, status (ekonomi
ekonomi, ekonomi sedang)
pekerjaan orangtua) >1.500.000/
orang tua, bulan
dan jabatan (ekonomi
yang tinggi)
dimilliki (Dahlan,
orang tua. 2014)
Perilaku Segala Kuesioner Rentang Ordinal
seks bentuk baku B berisi penilaian dari
pranikah perilaku perilaku 1-14, dengan
yang seksual kategori :
didorong pranikah yang 1. Penilaian
oleh hasrat terdiri dari 14 ≥median
seksual item (perilaku
yang pertanyaan. baik)
disertai 2. Penilaian
dengan <median
kontak fisik, (perilaku
baik dengan buruk)
lawan jenis (Dahlan,
maupun 2014)
dengan
sesama
jenis.

Konsep Citra tubuh Kuesioner Penilaian Ordinal


diri (citra adalah sikap baku C berisi dengan
tubuh) seseorang komponen rentang nilai :
terhadap konsep diri 1. Citra
tubuhnya (citra tubuh) tubuh
secara sadar yang terdiri (Baik=
dan tidak dari 6 item ≥median,
sadar. Sikap pertanyaan Buruk=
ini <median)
mencakup
(Dahlan,
persepsi dan
perasaan 2014)
tentang
ukuran,
46

bentuk,
fungsi
penampilan,
dan potensi
tubuh.
Konsep Ideal diri Kuesioner Penilaian Ordinal
diri (ideal adalah suatu baku C berisi dengan
diri) pemikiran komponen rentang nilai :
seseorang konsep diri 1. Ideal diri
mengenai (ideal diri) (Baik=
bagaimana yang terdiri ≥median,
harus dari 6 item Buruk=
berperilaku pertanyaan <median)
dengan 2. (Dahlan,
mempertim 2014)
bangkan
tujuan,
aspirasi dan
penilaian
personal
tertentu.
Konsep Harga diri Kuesioner Penilaian Ordinal
diri (harga adalah baku C berisi dengan
diri) penilaian komponen rentang nilai :
pribadi konsep diri 1. Harga diri
terhadap (harga diri) (Baik=
hasil yang yang terdiri ≥median,
dicapai dari 6 item Buruk=
dengan pertanyaan <median)
menganalisa (Dahlan,
seberapa 2014)
jauh
perilaku
dapat
memenuhi
ideal diri.
Konsep Peran Kuesioner Penilaian Ordinal
diri adalah sikap baku C berisi dengan
(performa dan nilai komponen rentang nilai :
peran) perilaku konsep diri 1. Perfoma
serta tujuan (performa peran
yang peran) yang (Baik=
diharapkan terdiri dari 4 ≥median,
dari item buruk=
seseorang pertanyaan <median)
berdasarkan
(Dahlan.
posisinya
dimasyarak 2014)
at.
47

Konsep kesadaran Kuesioner Penilaian Ordinal


diri akan diri baku C berisi dengan
(identitas sendiri yang komponen rentang nilai :
diri) bersumber konsep diri 1. Identitass
dari (identitas diri) diri
observasi yang terdiri (Baik=
dan dari 6 item ≥median,
penilaian pertanyaan Buruk=
individu <median)
serta hasil (Dahlan,
sintesis 2014)
semua aspek
konsep diri
sebagai satu
kesatuan
yang utuh.

g. Alat Penelitian dan Cara Pengambilan Data

1. Alat Penelitian

Alat penelitian dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner

merupakan serangkaian pertanyaan yang disusun secara sistematis

untuk memperoleh data sesuai dengan keinginan peneliti. Kuesioner

dalam penelitian ini menggunakan jawaban sesuai dengan pendapatnya

(Yusuf, 2013). Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

a. Kuesioner A Identitas Diri

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui identitas responden.

Terdapat 4 butir pertanyaa yang berupa nomer kode responden yang

diisi oleh peneliti, jenis kelamin yang terdir dari laki-laki dan

perempuan, usia yang dikategorikan dalam rentang tahun , dan status

pernah berpacaran atau sedang berpacaran sesuai dengan yang

dialami responden.
48

b. Kuesioner B Perilaku Seksual Pranikah

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui perilaku pacaran

yang dilakukan remaja. Kuesioner ini terdiri dari 14 pertanyaan yang

harus diisi sesuai dengan yang pernah dialami oleh responden,

kuesioner ini di adopsi dari penelitian Murningsih (2016).

Kuesionernya terdiri dari bentuk perilaku seksual pranikah, yaitu :

berpengangan tangan, berpelukan, necking, oral seks, dan intercouse

yang masing-masing terdapat 1 butir pertanyaan. Berciuman,

petting, masturbasi yang masing-masing terdapat 3 butir pertanyaan.

Jenis instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berupa

pertanyaan sebanyak 14 butir pertanyaan unfavourable

menggunakan skala gutman. Pertanyaan setiap kolom dijawab

dengan jawaban iya atau tidak, jika “YA” skor 0, dan jika “TIDAK”

skor 1. Hasil kuesioner dikategorikan menurut Nursalam (2016)

dalah kategori baik jika nilai skor 50%-100%, kategori buruk jika

nilai skor ≤50%.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Seksual Pranikah

Variabel Sub Variabel Banyaknya Favourable


butir atau
unfavourable
Perilaku seksual 1. Berpegangan 1 Unfavourable
pranikah tangan
2. Berpelukan 2 Unfavourable
3. Berciuman 3,4,5 Unfavourable
4. Necking 6 Unfavourable
5. Petting 7,8,9 Unfavourable
6. Masturbasi 10,11,12 Unfavourable
7. Oral sex 13 Unfavourable
8. Intercouse 14 Unfavourable
49

c. Kuesioner C Konsep Diri

Kuesioner ini merupakan kuesioner untuk mengukur konsep diri

seseorang. Kuesioner ini terdiri dari 28 pertanyaan yang disajikan

dan responden mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan keadaan

yang dialami atau yang dirasa. Kuesioner ini diadopsi dari penelitian

Humaiyah (2014). Kuesioner ini terdapat 5 komponen konsep diri,

yaitu : citra tubuh, ideal diri, harga diri, dan identitas diri yang

masing-masing terdapat 6 butir pertanyaan. Performa peran yang

terdapat 4 butir pertanyaan. Kuesioner ini berupa pertanyaan yang

berjumlah 28 pertanyaandengan menggunakan skala likert.

Pertanyaan setiap kolom dijawab dengan jawaban iya atau tidak, jika

“IYA” dengan skor (favourable = 1, unfavourable = 0) dan jika

“TIDAK” dengan skor (favourable = 0, unfavourable = 1).

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Konsep Diri

Variabel Sub Variabel Nomor Soal


Favourable Unfavourable
Konsep Diri Citra tubuh 1,5,6 2,3,4
Ideal diri 8,9,10 7,11,12
Harga diri 14,15,17 13,16,18
Performa peran 20,21 19,22
Identitas diri 24,27,28 23,25,26

2. Cara mengumpulkan data

a. Tahap pertama adalah pengajuan judul ke pembimbing sesuai

dengan fenomena yang peneliti temukan.

b. Setelah judul disetujui, peneliti melakukan studi pendahuluan dan

studi kepustakaan untuk menusun proposal.


50

c. Konsultasi proposal kepada pembimbing, kemudian setelah proposal

diterima penelitian melakukan seminar proposal dengan tiga

penguji.

d. Setelah proposal dipertahankan didepan penguji, peneliti

mengajukan surat rekomendasi ijin penelitian ke STIKES Kendal.

e. Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari institusi, peneliti

mengajukan surat ijin penelitian ke KESBANGPOL.

f. Setelah mendapatkan surat ijin dari KESBANGPOL, peneliti

mengajukan surat ijin ke BAPERLITBANG.

g. Setelah mendapatkan surat ijin dari BAPERLITBANG, peneliti

mengajukan surat ijin ke SMK NU 01 Kendal

h. Setelah mendapatkan surat ijin dari SMK NU 01 Kendal, peneliti

mengajukan surt ijin penelitian ke Ketua STIKES Kendal.

i. Setelah mendapat ijin dari Ketua STIKES Kendal, peneliti

melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan adalah melakukan

pengumpulan data dengan mendatangi remaja kelas XII di SMK

NU 01 Kendal. Sebelum mengisi kuesioner, peneliti memberikan

informasi singkat tentang peran serta responden, tujuan dan manfaat

penelitian. Bagi remaja yang bersedia menjadi responden diminta

untuk menandatangani lembar persetujuan sebagai responden.

j. Peneliti meminta kepada responden yang setuju dalam penelitian ini

untuk mengisi seluruh pertanyaan yang tersedia dalam kuesioner.

Sebelumnya peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner.


51

k. Setelah kuesioner selesai diisi, peneliti memeriksa kelengkapan data

agar jika terdapat kekurangan data dapat segera dilengkapi.

l. Apabila responden tidak dapat menjawab pertanyaan yang telah

disediakan, maka peneliti akan menjelaskan secara detail dengan

kalimat yang mudah dimengerti oleh responden.

m. Setelah peneliti mendapatkan data yang diinginkan, data tersebut

diolah dan dianalisa.

n. Setelah tahap pengumpulan, pengolahan dan analisa data selesai

maka peneliti menyusun laporan penelitian yang meliputi hasil.

h. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Teknik pengolahan data

Teknik pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh

angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumusan tertentu.

Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data menjadi informasi

yang diperoleh digunakan untuk penguji hipotesis (Hidayat, 2012).

Menurut Wasis (2009) langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Editing

Editing adalah tahapan pemeriksaan kelengkapan data dan

kesinambungan data serta keseragaman data. Penulis melakukan

pemeriksaan identitas, karakteristik, kelengkapan hasil jawaban

responden. Jika terdapat kesalah atau kekurangan maka penulis


52

dapat segera melakukan perbaikan dengan mengembalikan

instrumen penelitian untuk diisi dengan lengkap.

b. Coding

Coding adalah tahap memberikan simbol-simbol tertentu

(biasanya dalam bentuk angka) untuk setiap jawaban. Data yang

sudah diberi kode kemudian sesuai dengan sistem yang telah

ditetapkan. Dalam penelitian ini, peneliti membedakan pemberian

skor berdasarkan kode jawaban.

c. Data Entry atau Processing

Data Entry atau Processing adalah memasukkan data-data

hasil penelitian ke dalam program atau software computer atau

diproses menjadi bentuk distribusi frekuensi sesuai kriteria

kemudian dilakukan analisa. Data-data yang sudah diberikan kode-

kode kemudian diproses dengan aplikasi SPSS.

d. Cleaning

Cleaning adalah pembersihan data dengan cara dilakukan

pengecekan kembali data yang telah diperoleh untuk melihat adanya

kemungkinan kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan lain

sebagainya kemudian dilakukan pembetulan dan koreksi.

2. Analisa Data

Analisa data adalah kegiatan untuk menganalisa data yang telah

diolah baik secara manual maupun menggunakan bantuan komputer.


53

Menganalisa data tidak sekedar mendeskripsikan dan

menginterpretasikan data yang telah diolah. Keluaran akhir dari analisa

data harus memperoleh makna atau arti dari hasil penelitian tersebut

(Notoadmojo, 2012).

a. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini

hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap

variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisis yang telah dianalisa

dilakukan dengan distribusi frekuensi dari tiap-tiap variabel

independen (Perilaku Seksual Pranikah) dan variabel dependen

(Konsep Diri pada Remaja).

X= f x 100%

Keterangan:

X: Hasil presentasi

f: Frekuensi hasil presentasi

n: Total seluruh observasional

Variabel Jenis data Bentuk penyajian data


Remaja Nominal Distribusi Frekuensi
Usia Rasio Tendensi Sentral
Perilaku Seksual Pranikah Ordinal Distribusi Frekuensi
Konsep Diri Nominal Distribusi Frekuensi
54

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi

(Notoatmodjo, 2012).

Bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan perilaku

seksual pranikah dengan konsep diri pada remaja di SMK NU 01

Kendal.

Variabel Skala Variabel Skala Analisa


Independent Dependent
Perilaku Ordinal Konsep diri pada nominal Statistik Uji
seksual remaja Chi-Square
pranikah

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen (Hubungan Perilaku Seksual Pranikah) dengan

variabel dependen (Konsep Diri pada Remaja) di SMK NU 01

Kendal yang dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi-

Square.

Syarat dan keten tuan dengan menggunakan uji Chi-Square

menurut Riyanto (2012) yaitu :

1) Merupakan analisis dan kategorikal (skala ordinal dan nominal)

2) Berupa data frekuensi, bukan data proporsi atau presentase.

3) Menghitung besar perbedaan antara nilai pengamatan (observed

frequencies) dengan nilai harapan (expected frequencies).


55

4) Besar sampel cukup banyak untuk nilai harapan kurang dari 1

dan tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5

lebih dari 20% dai keseluruhan sel.

5) Bila tabelnya 2x2 dan tidak ada nilai expected (harapan) E<5

maka uji yang dipakai sebaiknya continuity correction.

6) Bila tabelnya 2x2 dan nilai E<5, maka yang dipakai adalah

Fisher Exact Test

7) Bila tabelnya lebih dari 2x2 dan nilai maksimalnya 2x3, 3x3,

dan lain-lain maka digunakan uji person chi-square

8) Sedangkan uji Likelihood Ratio Linear-By-linear Association

biasanya digunakan lebih spesifik misalnya analisa stratifikasi

pada bidang epidemiologi dan juga untuk mengetahui hubungan

linear dua variabel kategorik sehingga kedua jenis ini jarang

dipakai.

9) Kita dapat menentukan apakah H0 ditolak atau Ha diterima bila

hasil perhitungan rumus dasar yang digunakan adalah sebagai

berikut :

2
(𝑓0 − 𝑓ℎ )2
𝓍 =∑
𝑓ℎ
𝑖=1

Keterangan :

𝓍2 : Chi Kuadrat

𝑓0 : Frekuensi yang diobservasi


56

𝑓ℎ : Frekuensi yang diharapkan

Keputusan Uji

Untuk membuat keputusan mengenai hipotesis yang dianjurlam

diteria atau ditolak maka harga p value harus dibandingkan dengan taraf

signifikan 5% (0,05). Jika p value < 0,05 maka hipotesis diterima yang

berarti bahwa ada hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dan

sebaliknya jika p value > 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti bahwa

tidak ada hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.

i. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian khususnya jika objek yang diteliti

adalah manusia, peneliti harus memahami etika penelitian. Penelitian yang

beretika berarti penletian dibatasi oleh kode etik yang harus dipenuhi. Etika

penelitian yang menjadikan manusia sebagai objek merupakan masalah

penting karena manusia memiliki prinsip-prinsip yang harus dihormati

(Hidayat, 2008). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain:

1. Informed Concent (persetujuan menjadi Responden)

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian. Persetujuan menjadi responden dapat

tercantum di lembar persetujuan. Informed concent diberikan sebelum

penelitian, tujuannya adalah agar subyek bersedia, maka mereka harus


57

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Anonymity merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan

subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan

nama terang responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan

disajikan.

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Confindentialy merupakan pemberian jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya, hanya

kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset. Hasil penelitian

akan disimpan dengan nama tertentu dan hanya peneliti yang tahu.

4. Beneficience (Tidak Merugikan)

Beneficience adalah tindakan yang bersifat menguntungkan klien

dan menghindari tindakan yang merugikan klien. Klien yang menjadi

responden akan mengetahui dampak mengenai perilaku seks bebas

terhadap konsep diri remaja, serta mengetahui konsep diri pada dirinya

sendiri dengan mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan penliti

dan hasilnya setiap kuesioner hanya peneliti dan responden yang

bersangkutan yang tahu.


58

j. Jadwal Penelitian

Terlampir.

Anda mungkin juga menyukai