Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asam folat (folic acid, folate, folacin, vitamin B9, vitamin BC, pteroyl-L-glutamic acid,
pteroyl-L-glutamate, pteroylmonoglutamic acid) adalah vitamin yang larut air. Vitamin B9
sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid ke remetilasi
homocysteine. Vitamin ini terutama penting pada period pembelahan dan pertumbuhan sel.
Anak-anak dan orang dewasa memerlukan Asam Folat untuk memproduksi sel darah merah dan
mencegah anemia. Folat dan asam folat mendapatkan namanya dari kata latin folium (daun)
Asam Folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Asupan asam folat yang cukup sebelum
dan selama kehamilan akan mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf (Neural Tube Defects)
NTDs pada bayi, yaitu spina bifida (kelainan pada tulang belakang) dan anencephaly (kelainan
dimana otak tidak terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa sebelum dan
selama kehamilan yaitu sekitar 0.4 - 0.8 mg per hari, risiko timbulnya NTDs pada bayi dapat
diturunkan hingga 80 %.
Wanita yang berencana hamil perlu mengonsumsi asam folat secara cukup, minimal 4
bulan sebelum kehamilan karena kekurangan asam folat berisiko bayi lahir dengan cacat pada
sistem saraf (otak) atau cacat tabung saraf (Neural Tube Deffect). Sayuran berdaun seperti
bayam, lobak cina, kacang kering dan kacang polong, sereal, biji bunga matahari serta buah-
buahan dan sayuran tertentu seperti kentang, tomat, jeruk, adalah sumber yang kaya akan folat.
Telur, hati, dan produk-produk gandum juga termasuk bahan makanan yang mengandung banyak
asam folat.
Asam folat sangat sensitif terhadap cahaya, oksigen dan suhu tinggi. Karna dia juga
cepat larut dalam air, jika bahan makanan yang mengandung asam folat dicuci, maka sering
terjadi asam folatnya akan hilang terbawa dengan air. Maka itu juga sering orang kekurangan
Vitamin B9. Karna itu disarankan untuk mengkonsumsi sayur2 yang mengandung asam folat
untuk dikonsumsi dalam bentuk mentah seperti di salad.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan asam folat?
2. Apa fungsi dari asam folat didalam tubuh ?
3. Berasal dari sumber makanan apa saja asam folat itu?
4. Bagaimana metabolisme asam folat dalam tubuh?
5. Penyakit apa saja yang ditimbulkan bila terjadi defisiensi asam folat?

C. TUJUAN
1. Menjelasakan definisi dan pengertian asam folat.
2. Menjelaskan fungsi dari asam folat.
3. Menjelaskan sumber dari asam folat.
4. Menjelaskan alur metabolisme asam folat dalam tubuh.
5. Menjelaskan dan menyebutkan penyakit yang timbul jika terjadi defisiensi asam folat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Asam Folat
Asam folat merupakan senyawa induk dari sekumpulan senyawa yang secara
umum disebut folat. Senyawa ini mempunyai berat molekul (BM) 441. Molekul asam
folat terdiri dari tiga gugus yaitu pteridin, suatu cincin yang mengandung atom nitrogen,
cincin psoriasis aminobenzoic acid (PABA) dan asam glutamat. Tubuh manusia tidak
dapat mensintesis struktur folat, sehingga membutuhkan asupan dari makanan. Walaupun
banyak bahan makanan yang mengandung folat, tetapi karena sifatnya termolabil dan
larut dalam air, sering kali folat dari bahan-bahan makanan tersebut rusak karena proses
memasak. Defisiensi asam folat biasanya terjadi pada minggu-minggu pertama kehidupan
bayi prematur, walaupun defisiensi yang berat jarang tejadi. Kelompok yang paling
sering memperlihatkan gejala-gejala defisiensi Asam folat adalah ibu hamil dan ibu
menyusui. Defiensi asam folat biasanya dihubungkan dengan anemia megaloblastik,
kemungkinan adanya neural tube defect (NTD) dan hiperhomosistemia. Anemia
megaloblastik dilaporkan 3%-75% terjadi pada wanita yang tidak menerima asupan asam
folat.

B. Sumber dan Kebutuhan Asam Folat


Folat tersebar luas pada berbagai tumbuh-tumbuhan dan jaringan hewan, terutama
sebagai poliglutamat dalam bentuk metil atau formil tereduksi. Sumber-sumber yang
paling kaya akan asam folat adalah ragi, hati, ginjal, sayur-sayuran berwarna hijau,
kembang kol, brokoli dalam jumlah yang cukup terdapat dalam makanan yang terbuat
dari susu, daging dan ikan, dan sedikit dalam buah-buahan. Pemanasan dapat merusak
50-90% folat yang terdapat dalam makanan. Asupan sebanyak 3,1 mg/kgbb/hari dapat
memenuhi angka kecukupan gizi yang dianjurkan di Indonesia. Untuk wanita hamil dan
wanita menyusui dianjurkan 0,4 mg/hari atau 400 mg /hari. Apabila kebutuhan asam folat
tercukupi, tubuh menyimpan sekitar 5-10 mg folat, dan hampir setengahnya disimpan di
hati. Cadangan ini cukup untuk 3-6 bulan tanpa asupan folat dari makanan.

C. Etiologi

Penyebab defisiensi asom folat ialah sebagai berikut.

 Diet yang inadekuat : bayi dan anak-anak, orang tua, pemanasan, kemiskinan.
 Malabsorpsi: tropical sprue, blind loop syndrome, steatorrhea, malabsorpsi folat
kongenital, reseksi jejunum, Crohn’s disease.
 Peningkatan kebutuhan: kehamilan, laktasi prematuritas, anemia hemolitik,
keganasan, inflamasi kronik, hipertiroidisme.
 Obat-obatan: fenitoin, primidon, fenobarbital, kontrasepsi oral, methotrexate.
 Defisiensi enzim bawaan: dihidrofolat reduktase, 5-metil THF transferase.
 Lain-lain: alkoholisme, penyakit hati.

D. Metabolisme Asam Folat

Sebagian besar asam folat dari makanan masuk dalam bentuk poliglutamat.
Absorpsi terjadi sepanjang usus halus, terutama di duodenum dan jejunum proksimal dan
50-80% di antaranya dibawa ke hati dan sumsum tulang. Folat diekskresi melalui empedu
dan urin. Di mukosa usus halus, poliglutamat dari makanan akan dihidrolisis oleh enzim
pteroil poliglutamathidrolase menjadi monoglutamat yang kemudian mengalami reduksi/
metilasi sempurna menjadi 5 metil tetrahidrofolat (5-metil THF). Metil THF masuk ke
dalam sel dan mengalami demetilasi dan konjugasi. Dengan bantuan enzim metil
transferase, 5-metil THF akan melepaskan gugus metilnya menjadi tetrahidrofolat (THF).
Metilkobalamin akan memberikan gugus metil tersebut kepada homo- sistein untuk
membentuk asam amino metionin.
E. Manifestasi dan patogenesis defisiensi asam folat

1. Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik adalah suatu keadaan yang ditandai oleh adanya perubahan
abnormal dalam pembentukan sel darah, sebagai akibat adanya ketidaksesuaian antara
pematangan inti dan sitoplasma pada seluruh sel seri myeloid dan eritorid. Anemia
megaloblastik merupakan manifestasi yang paling khas untuk defisiensi folat.
Mekanisme biokimiawi yang mendasari terjadinya perubahan megaloblastik
adalah terganggunya konversi dump menjadi dTMP. Dalam keadaan normal dump
dikonversi menjadi dTMP dengan adanya enzim timidilat sintetase yang
membutuhkan koenzim folat. Pada defisiensi folat dump diubah menjadi dUTP
melebihi kapasitas kerja enzim dUTP dalam sel melalui konversi kembali menjadi
dump, akibatnya terjadi penumpukan dUTP di dalam sel, sehingga terjadi kelambatan
dalam sintesis DNA.
Gambaran darah tepi yang paling sering dihu- bungkan dengan anemia
megaloblastik adalah makro- sitosis. Makrositosis yang khas adalah
makroovalositosis. Hipersegmentasi neutrofil merupakan tanda pertama dari anemia
megaloblastik di daerah tepi; bila ditemukan 5% neutrofil dengan lobus lebih dari
lima kemungkinan adanya defisiensi asam folat meningkat menjadi 98%.
Pansitopenia dapat juga ditemukan pada anemia megaloblastik dengan derajat yang
bervariasi dan merupakan atribut langsung dari proses hemopoesis yang inefektif dari
sumsum tulang. Sumsum tulang menunjukkan gambaran hiperselular dengan
hiperplasi seri eritroid. Prekursor eritroid tampak sangat besar yang disebut
megaloblas. Pada seri mieloid dijumpai adanya sel batang dan metamielosit yang
sangat besar (giant meta) myelocyte.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asam folat (folic acid, folate, folacin, vitamin B9, vitamin BC, pteroyl-L-
glutamic acid, pteroyl-L-glutamate, pteroylmonoglutamic acid) adalah vitamin yang larut
air. Vitamin B9 sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid
ke remetilasi homocysteine.
Vitamin ini terutama penting pada period pembelahan dan pertumbuhan
sel. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan Asam Folat untuk memproduksi sel darah
merah dan mencegah anemia. Folat dan asam folat mendapatkan namanya dari kata latin
folium (daun) Asam Folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Asam folat sangat
sensitif terhadap cahaya, oksigen dan suhu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

HA Tangkilisan, D Rumbajan. 2016. Sari Pediatri: Defisiensi Asam Folat. Vol. 4. No. 1.
Juni 2002 .

Anda mungkin juga menyukai