Anda di halaman 1dari 2

INTRODUCTION (PENGENALAN/PENGANTAR)

Ilmu ergonomi pertama kali muncul dan diterapkan secara benar pada saat perang dunia kedua. Saat itu
berbagai ahli muncul untuk menangani berbagai masalah yang muncul dari proses pengoperasian alat – alat
kemiliteran yang rumit, mulai dari ahli fisiologi, psikolog, antropolog, petugas kesehatan, ilmuwan hingga teknisi.
Proses ini ternyata terus berlanjut, terutama di kawasan eropa dan amerika, hingga akhirnya muncul perkumpulan
masyarakat ergonomi pertama pada tahun 1949 di Inggris. Kemudian pada tahun 1961 menjadi titik awal
ergonomi semakin berkembang dengan terbentuknya asosiasi ergonomic internasiona atau IEA (International
Ergonomics Assosiation) dimana organisasi ini aktif di lebih dari 40 negara dengan total anggota mencapai 19.000
orang.

1.1.APA ITU ERGONOMI?.


Kata ‘ergonomi’ berasal dari Bahasa Yunani yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum/aturan). Di
beberapa negara, juga menggunakan istilah human factors. Singkatnya, ergonomi bertujuan pada penerapan
desain, sistem secara teknis dan tugas – tugas dalam bentuk sedemikian rupa untuk meningkatkan keamanan,
kesehatan, kenyamanan dan kinerja manusia. Pengertian ergonomi secara resmi, yang disetujui oleh IEA,
adalah sebagai berikut : ergonomi (atau human factor) merupakan disiplin ilmu yang menyangkut dengan
pemahaman tentang interaksi antara manusia dan elemen lain dari sebuah sistem, dan profesi yang
menerapkan teori, prinsip, dan metode untuk mendesain, dalam rangka untuk meningkatkan kesejagteraan
manusia dan kinerja sistem secara keseluruhan.
Dalam mendesain kerja dan situasi keseharian, fokus ergonomi adalah manusia. Sejumlah faktor
memainkan peran dalam ergonomi antara lain postur tubuh dan pergerakannya (duduk, berdiri, mengangkat,
menarik dan mendorong), faktor lingkungan (kebisingan, getaran, penerangan, iklim, bahan – bahan kimia),
informasi dan operasi (informasi yang diperoleh secara visual atau melalui indera lainnya, pengaturan,
hubungan antara tampilan dan kontrol), maupun organisasi kerja (tugas – tugas yang layak, pekerjaan yang
menarik). Ergonomi juga menggambarkan pengetahuan dari berbagai bidang dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi, termasuk antropometri, biomekanika, fisiologi, psikologi, toksikologi, Teknik mesin, desain
industri, teknologi informasi dan manajemen. Ergonomi berbeda dengan bidang lainnya karena pendekatan
interdisiplin dan sifat penerapannya. Karakter interdisiplin dari pendekatan ergonomi membuatnya
menghubungkan banyak aspek yang berbeda dari manusia. Konsekuensi dari sifat penerapannya
menghasilkan sebuah adaptasi tempat kerja yang nyaman dan lingkungan yang cocok dengan manusia.

1.2.APA ITU AHLI ERGONOMI?


Di beberapa negara kemungkinan untuk lulus sebagai ahli ergonomi masih sangat besar. Di beberapa
negara, badan sertifikasi independen bisa memberikan sertifikat pada ergonomi professional. Di eropa
contohnya, Center for Registration of European Ergonomists (CREE) berwenang membuat keputusan tentang
kandidat untuk proses pendaftaran sebagai European Ergonomists (EurErg). Begitu juga di USA, Board of
Certification in Professional Ergonomics (BCPE) memberikan penghargaan dengan sebutan Certified
Professional Ergonomist (CPE). Ergonomi professional bisa bekerja untuk lembaga otoritas (Legislasi),
institusi pelatihan (universitas dan perguruan tinggi), lembaga penelitian, industri jasa (konsultan) dan sektor
produksi (layanan kesehatan kerja, departemen tenaga kerja, departemen desain, departemen penelitian, dan
lain – lain).
Ahli ergonomi lebih banyak berfokus pada penyediaan panduan yang ergonomis dan menyarankan
perancang, pembeli, manajemen dan pekerja berada pada sistem yang lebih bisa diterima. Disamping itu, akan
ada ahli – ahli yang lain disamping ahli ergonomi professional yang membuat penggunaan pengetahuan
ergonomi, metode dan teknik. Hal – hal tersebut termasuk, contohnya, teknik industri, perancang industri,
perkumpulan dokter, perkumpulan perawat, fisioterapis, ahli kesehatan industi dan psikolog industri.

1.3.NILAI SOSIAL DARI ERGONOMI


Ergonomi berkontribusi pada kesejahteraan manusia dalam hal keamanan, kesehatan dan
kenyamanan. Masalah – masalah dari ketiga hal tersebut muncul karena sering terjadi interaksi yang buruk
dan tidak memadai antara operator dan tugasnya. Kemungkinan terjadinya kecelakaan bisa dikurangi dengan
mempertimbangkan kemampuan dan keterbatasan ketika merancang kerja dan lingkungan sehari – hari secara
lebih baik. Dalam mendesain sebuah sistem dan teknis yang rumit seperti proses pemasangan, penerbangan,
pusat tenaga (nuklir), ergonomi sudah menjadi salah satu dari faktor desain yang penting dalam mengurangi
kesalahan operator.
Di banyak negara, gangguan sistem otot (sebagian besar sakit/nyeri pada punggung/low back pain)
dan gangguan psikologis (contohnya karena stress) merupakan penyebab yang paling penting dari ketidak-
hadiran yang disebabkan oleh penyakit dan ketidak-mampuan dalam bekerja. Kondisi – kondisi ini sebagian
bisa dianggap berasal dari buruknya desain alat, sistem teknis dan pengoperasian tugas. Disini, juga, ergonomi
dapat membantu mengurangi masalah – masalah dengan memperbaiki kondisi kerja. Oleh karena itu, di
sejumlah negara, regulasi kesehatan dan keselamatan kerja cenderung mengarah pada ergonomi yang memang
dimaksudkan untuk mencegah masalah yang terkait dengan kesehatan kerja. Ruang lingkup subjek ergonomi
diambil alih oleh standar ISO internasional dari International Standardization Organization (ISO), standar
eropa dari Comité European de Normalisation (CEN), maupun standar nasional. Ditambah lagi, terdapat
standar ergonomi yang spesifik, yang diaplikasikan dalam perusahaan individu dan sektor industri.

1.4.NILAI EKONOMI DARI ERGONOMI


Secara pengertian, ergonomi bisa melayani kedua tujuan yaitu sosial (kesejahteraan) dan ekonomi
(kinerja). Pada level masyarakat, ergonomi bisa berkontribusi pada pengurangan biaya akibat masalah –
masalah kesehatan yang bisa dicegah seperti gangguan rangka-otot terkait kerja dengan memperbaiki kondisi
kerja.
Pada level perusahaan, ergonomi memberikan keuntungan yang signifikan. Dengan proses produksi
yang didesain secara ergonomi, sebuah perusahaan dapat meningkatkan kinerja manusia dalam hal
produktivitas dan kualitas, dan mampu menyadari pentingnya mengefisiensikan biaya. Lebih jauh lagi,
dengan desain produk secara ergonomis, sebuah perusahaan dapat menyalurkan keuntungan kepada
konsumennya, dimana produk tersebut akan bernilai lebih unggul dari produk – produk pesaingnya.

1.5.ERGONOMI SECARA UMUM DAN KHUSUS


Sebuah prinsip ergonomi yang penting adalah bahwa peralatan, sistem teknis dan tugas – tugas harus
dirancang sedemikian rupa yang sesuai dengan semua pengguna. Contoh – contoh dari kelompok pengguna
yang dalam perspektif ergonomi mensyaratkan perhatian tambahan, adalah orang – orang yang tinggi dan
rendah, orang – orang dengan kelebihan berat badan, orang – orang dengan kecacatan, orang tua, orang yang
berusia muda dan wanita hamil. Buku ini utamanya berfokus pada aplikasi ergonomi secara umum.

Anda mungkin juga menyukai