Anda di halaman 1dari 3

120

LAMPIRAN 014

Analisis Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji:

H0 : 1   2

H1 : 1   2

Karena varians data kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians

yang homogen maka untuk pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t :

1. Menentukan S gabungan

n1  1S12  n2  1S 22


S gab 
n1  n2  2

√(29−1)100,76+(28−1)87,36
=
29+28−2

√(28)100,76+(22)87,36
=
42

√2821,28+2358,72
=
55

√5180
=
55

= √9,704732 = 3,11

2. Menentukan nilai thitung

X1  X 2
t hit 
1 1
S 
n1 n2

70,02−65,67
=
1 1
3,11 √ +
29 28

6,35
=
3,11 √0,03+0,03
121

6,35
= 3,11
√0,06

6,35 6,35
= 3,11 (0,24) = 0,74 = 8,58

3. Menentukan ttabel

dk = n1 + n2 – 2

= 29 + 28 – 2

= 29 + 26 = 55

Karena nilai ttabel dengan dk = 55 tidak ada dalam tabel t, maka dicari dengan

cara interpolasi :

dk = 40, ttabel = 1,684

dk = 60, ttabel = 1,671

dk = 55, ttabel = x

55−40 𝑥−1,684
=
60−40 1,671−1,684

15 𝑥−1,684
=
20 −0,013

-0,195 = 20 (x – 1,684)

-0,195 = 20x – 33,68

20x = 33,68 – 0,195

20x = 33,845
33,845
x = = 1,674
20

Jadi ttabel = 1,674


122

Kesimpulan, karena thitung = 8,58 > ttabel = 1,674 maka H0 ditolak dan H1 diterima,

dengan kata lain rata-rata hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

dengan menggunakan model kooperatif tipe team assisted individualization lebih

baik dibandingkan rata-rata hasil kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Anda mungkin juga menyukai