Anda di halaman 1dari 22

SISTEMATIKA PENULISAN TELAAH JURNAL

( SKRIPSI )

PENDAHULUAN

1. Metode pencarian Literatur

a. Database yang digunakan

Metode Sistematika penulisan telaah jurnal (skripsi) dengan menggunakan


google scholar https://scholar.google.co.id/

b. Kata kunci literature


Kata kunci pencarian Literatur dalam skrpsi ini adalah Mutu Pelayanan,
Motivasi, Puskesmas

c. Jumlah literatur yang didapat


Jumalh literatur yang di dapat dalam skripsi ini adalah 46 literatur

d. Proses seleksi literature (kriteria inklusi dan ekslusi)


a. Dalam penelitian keperawatan, kriteria sample meliputi kriteria inklusi
dan kriteria ekslusi, dimana kriteria tersebut menetukan dapat dan
tidaknya sampel tersebut digunakan (Alimul, 2011).
Kriteria inklusi pada penelitian skrpsi ini, yaitu:
1. Pasien berusia 17 – 65 tahun.
2. Tidak mengalami gangguan kejiwaan sehingga dapat
berkomunikasi dengan baik.
3. Pernah melakukan kunjungan ke Puskesmas Air Putih (Pasien
kunjungan lama).
4. Bersedia dijadikan responden.
b. Kriteria ekslusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak
dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian (Alimul, 2011).
Kriteria ekslusi pada penelitian skripsi ini, yaitu:
1. Tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia.
2. Buta huruf.
3. Pasien gawat darurat.
4. Tidak bersedia menjadi responden.

2. Abstrak

Latar Belakang, Pelayanan kesehatan yang memadai merupakan tumpuan


masyarakat dan menjadi salah satu kebutuhan mendasar selain pangan, sandang dan
papan dan juga pendidikan. Pelayanan kesehatan yang berkualitas mendukung
pencapaian pembangunan kesehatan. Pemerintah telah menyediakan beberapa
sarana atau fasilitas kesehatan beserta tenaga kesehatannya. Salah satu fasilitas
kesehatan yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah puskesmas. Puskesmas
merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang paling penting mengemban
tugas untuk memberi pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat. Namun tidak
semua Puskesmas yang ada di Indonesia memiliki standar pelayanan dan kualitas
yang sama. Puskesmas berupaya memberikan pelayanan sehingga pengunjung
merasa puas atas kinerja pelayanan kesehatan masyarakat.

Tujuan Penelitian, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu


pelayanan dengan motivasi kunjungan pasien di Puskesmas Air Putih Samarinda
tahun 2014.

Metode Penelitian, Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang


menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional Study yang akan melihat
hubungan mutu pelayanan dengan motivasi kunjungan pasien. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi
dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Penelitian ini menggunakan metode
Chi-Square. Berdasarkan uji analitik ini maka dapat diketahui ada tidaknya
hubungan variabel independen (mutu pelayanan) dengan variabel dependent
(motivasi kunjungan).

Hasil Penelitian, Dari hasil penelitian terlihat bahwa p value sebesar 0,035 lebih
kecil dari nilai tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan Puskesmas
Air Putih dengan motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih. Dari hasil
analisis diperoleh pula nilai OR = 2,9, sehingga dapat diartikan mutu pelayanan
Puskesmas Air Putih yang baik mempunyai peluang 2,9 kali lebih besar untuk
motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih dibandingkan mutu pelayanan
yang kurang baik.

Kata kunci: Mutu Pelayanan, Motivasi, Puskesmas


DESKRIPSI JURNAL

1. Deskripsi umum

Menurut saya Deskripsi Umum skripsi ini sudah jelas dan sesuai aturan penulisan
skripsi
Peneliti menjelaskan tentang Teori Mutu Pelayanan dan Motivasi Kunjungan
Pasien

2. Judul

Judul skripsi yang diambil oleh peneliti adalah HUBUNGAN MUTU


PELAYANAN DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN PASIEN DI
PUSKESMAS AIR PUTIH SAMARINDA

3. Penulis

Skripsi ini ditulis oleh Rinda Kurniawati sebagai siswa STIKES Muhammadiyah
Samarinda dan Ns. Suwanto, S.Kep.,M.Adm.Kes sebagai Pembimbing Skripsi
ini di STIKES Muhammadiyah Samarinda

4. Publikasi

1. Mahasiswa Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Samarinda


2. Dosen Ilmu Keperawatan Keperawatan STIKES Muhammadiyah Samarinda

5. Penelaah

Vinny Indah Pradini

6. Tanggal penelaah

Telaah dilakukan pada tanggal 10 november 2017.

7. Deskripsi konten/isi
Deskripsi konten/ isi Sudah sesuai. Skripsi ini menggunakan Regresi Linear
untuk mengetahui apa ada hubungan antara variabel dependen dan variabel
Independen
8. Masalah

Berdasarkan fenomena dan latar belakang dalam skripsi ini maka rumusan
masalah yang dapat oleh peneliti yaitu “Adakah hubungan mutu pelayanan
dengan motivasi kunjungan pasien di Puskesmas Air Putih Samarinda Tahun
2014?”.

9. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan dengan motivasi kunjungan


pasien di Puskesmas Air Putih Samarinda.

10. Hasil penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dalam penulisan Skripsi ini sudah

benar. Yang bersikap deskripif dan mencoba untuk menyelesaikan persoalan

terkait dari judul

11. Kesimpulan penelitian

Dalam skripsi ini menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukan adanya


hubungan bermakna antara mutu pelayanan dengan motivasi kunjungan pasien
di Puskesmas Air Putih Samarinda
TELAAH JURNAL

1. Fokus penelitian
Fokus Penelitian ini sudah benar dan sesuai. Tidak hanya selalu berfokus
pada penelitian walaupun masih diselingi dengan informasi yang dianggap penting.

2. Gaya dan sistematika penulisan


Gaya dan penulisan skripsi ini sudah baku dan sesuai aturan kriteria penulisan
Skripsi gaya dan sistematik penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

- Huruf yang digunakan Arial ,


- ukuran font size 12,
- margin(batas pengetikan) sudah diatur tepi atas 4cm, tepi bawah 3cm ,tepi kiri
4cm, dan tepi kanan 3 cm
- penulisan judul sudah ditulis dengan huruf kapital, judul ditulis di tengah-tengah
kertas dengan jarak 4cm dari tepi atas

3. Penulis
Penulis Skripsi Ini adalah Rinda kurniawati Sebagai Mahasiswa STIKES
Muhammadiyah Samarinda dan Ns. Suwanto, S.Kep.,M.Adm.Kes sebagai
Pembimbing Skripsi ini di STIKES Muhammadiyah Samarinda

4. Judul penelitian
“ Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Motivasi Kunjungan Pasien Di Puskesmas Air
Putih Samarinda “

5. Abstrak
Sistematika penulisan sudah tepat yaitu menggunakan IMRAD (introduction,
method, result, analyze,discussion), bahasa yang digunakan sudah memenuhi tata
bahasa Indonesia yang benar, disusun secara singkat, padat dan jelas. Kelebihan:
mampu menggambarkan masalah, tujuan, metode, hasil secara jelas dan Kekurangan:
Jumlah kata yang digunakan melebihi 200 kata yaitu 296 kata. Hanya saja peneliti
tidak mencantumkan kesimpulan hasil penelitian di bagian Abstrak
6. Masalah Penelitian :

Latar belakang cukup baik, peneliti membahas masalah yang akan diteliti dan
fokus pada penelitian yaitu Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang paling penting mengemban tugas untuk memberi pelayanan kesehatan
kepada seluruh masyarakat. Namun tidak semua Puskesmas yang ada di Indonesia
memiliki standar pelayanan dan kualitas yang sama. Puskesmas berupaya
memberikan pelayanan sehingga pengunjung merasa puas atas kinerja pelayanan
kesehatan masyarakat.

7. Tujuan Penelitian :

Untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan dengan motivasi kunjungan pasien di


Puskesmas Air Putih Samarinda tahun 2014.

8. Manfaat penelitian

1. Bagi Peneliti
Memberikan manfaat bagi peneliti agar menambah wawasan dan sebagai sarana
untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama bangku perkuliahan dan
sebagai bentuk latihan pengabdian kepada masyarakat.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kota Samarinda
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi bagi Dinas
Kesehatan kota Samarinda untuk lebih dapat meningkatkan mutu pelayanan
seluruh Puskesmas di Samarinda.
3. Bagi Puskesmas Air Putih
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pelayanan
puskesmas. Menyediakan produk/jasa yang seharusnya disediakan Puskesmas
yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.
9. Tinjauan pustaka
Penelitian skripsi yang dilakukan oleh RINDA KURNIAWATI
ini membahas tentang “HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN
MOTIVASI KUNJUNGAN PASIEN DI PUSKESMAS AIR PUTIH
SAMARINDA” pada penelitian ini peneliti menjadikan variabel Bebas adalah
Mutu Pelayanan perawat , dan yang menjadi variabel Terikat adalah Motivasi
Kunjungan Pasien dan variabel pengganggu seperti pendidikan, masa kerja dan
usia. Maka diperlukan penjelasan mengenai definisi Mutu Pelayanan dan
Motivasi

10. Kerangka konsep


Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan

atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara

variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

(Notoatmodjo, 2012).

Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan

suatu pengertian. Oleh sebab itu, konsep tidak dapat diukur dan diamati secara

langsung. Agar dapat diamati dan diukur, maka konsep terssebut harus

dijabarkan ke dalam variabel-variabel. dari variabel itulah konsep dapat diamati

dan diukur (Notoatmodjo, 2012). Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Mutu Pelayanan

1. Reliability (kehandalan)
2. Assurance (jaminan)
3. Tangible (bukti
langsung) Motivasi Kunjungan
4. Empathy (empati) Pasien
5. Responsiveness (cepat
tanggap)

Tinggi Rendah
Kurang
Baik
Baik

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

11. Hipotesis
Sesuai judul dalam penelitian ini, yaitu hubungan mutu pelayanan dengan
motivasi kunjungan pasien di Puskesmas Air Putih Samarinda, maka hipotesis
penelitiannya adalah:
1. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak terdapat hubungan antara mutu pelayanan dengan motivasi
kunjungan pasien di Puskesmas Air Putih Samarinda Tahun 2014.
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat hubungan antara mutu pelayanan dengan motivasi kunjungan
pasien di Putih Samarinda Tahun 2014.
12. Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yang akan melihat
hubungan mutu pelayanan dengan motivasi kunjungan pasien. Rancangan penelitian
Cross Sectional Study yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap
subjek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap
status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa
semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2012).
13. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung ke
Puskesmas Air Putih. Dari data kunjungan rawat jalan Puskesmas Air Putih
Samarinda pada bulan Juni 2014, terdapat 2.186 kunjungan pasien.

14. Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive
sampling. Purposive sampling adalah salah satu teknik dari nonprobability sampling.
Pengambilan sampel secara purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2012).

15. Sampel
besarnya sampel yang akan digunakan oleh peneliti yaitu 96 responden.

16. Variabel
Variabel Bebas : Mutu pelayanan
Variabel Terikat : Motivasi Kunjungan Pasien
17. Definisi operasional variabel
Dalam bagian ini peneliti mencoba mengidentifikasi variabel yang terkait untuk

diturunkan dan mencari indikator-indikatornya. Dalam judul “Hubungan Mutu

Pelayanan dengan Motivasi Kunjungan Pasien di Puskesmas Air Putih Samarinda Tahun

2014”, maka terdapat variabel di dalamnya, yaitu hubungan mutu pelayanan dan

motivasi kunjungan. Definisi operasionalnya sebagai berikut:

Tabel 3.1 Definisi Operasional


No. Variabe Definisi Parameter Alat Ukur Hasil Ukur Skala
l Operasional Ukur
1 Mutu Pelayanan 1) Reliability Kuesioner 1. Ordinal
Pelayana kesehatan yang 2) Assurance aik : Skor
n diberikan sesuai 3) Tangible median ≥
standar 4) Empathy 108
operasional yang 5) Responsiveness
telah ditetapkan 2.
Puskesmas urang baik:
untuk pasien skor median
yang berobat di < 108
Puskesmas Air
Putih
Samarinda.
2 Motivasi Keinginan 1) Motivasi Kuesioner 1. Ordinal
Kunjung pasien yang Instrinsik inggi: skor
an berasal dari 2) Motivasi median ≥ 90
dalam dan luar Ekstrinsik
dirinya untuk 2.
datang berobat endah: skor
ke Puskesmas median < 90
Air Putih
Samarinda

Variabel Penelitian : Mutu Pelayanan dan Motivasi Kunjungan Pasien


Variabel Bebas : Mutu Pelayanan
Variabel Terikat : Motivasi Kunjungan Pasien

18. Hasil penelitian


Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa p value sebesar 0,035 lebih kecil dari
nilai tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik
terdapat hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan Puskesmas Air Putih
dengan motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih. Dari hasil analisis
diperoleh pula nilai OR = 2,9, sehingga dapat diartikan mutu pelayanan Puskesmas
Air Putih yang baik mempunyai peluang 2,9 kali lebih besar untuk motivasi
kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih dibandingkan mutu pelayanan yang kurang
baik.

19. Pembahasan
1. Univariat

a. Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Air Putih Samarinda

didapatkan hasil sebagian besar yaitu 57 responden (59,4%) berjenis kelamin

perempuan, sedangkan sebagian kecil yaitu 39 responden (40,6%) berjenis

kelamin laki-laki.

Asumsi peneliti, wanita lebih banyak berobat ke Puskesmas dikarenakan

mereka lebih banyak sebagai ibu rumah tangga sehingga waktu untuk

memeriksakan diri lebih banyak. Sedangkan laki-laki sebagai kepala keluarga

lebih memilih untuk tetap bekerja walaupun ada gangguan kesehatan karena

prioritasnya adalah mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Yang diharapkan oleh peneliti, agar baik laki-laki dan perempuan untuk

lebih memperhatikan kesehatan dirinya, dengan memeriksakan diri apabila ada

gangguan kesehatan ke Puskesmas agar kualitas hidup menjadi lebih tinggi.

b. Usia

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Air Putih Samarinda

didapatkan hasil sebagian besar yaitu 35 responden (36,5%) berusia antara 41-

50 tahun, sedangkan sebagian kecil yaitu 11 responden (11,5%) berusia antara

51-65 tahun. Hal ini menunjukkan rata-rata pasien yang melakukan rawat jalan

dengan usia dewasa.


Asumsi peneliti yaitu usia 41 – 50 tahun adalah usia dimana daya tahan

tubuh mulai menurun, beban pikiran bertambah dan di usia tersebut sudah

jarang atau bahkan tidak pernah berolahraga sehingga gaya hidup yang

demikian mengakibatkan kemunduran fisik sehingga sangat rentan terhadap

penyakit.

Untuk itu, harapan peneliti agar usia dewasa untuk tetap selalu menjaga

kesehatan, dengan cara mengatur pola makan yang sehat, berolahraga secara

teratur serta medical check up agar kualitas hidup tetap tinggi.

c. Pendidikan Terakhir

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Air Putih Samarinda

didapatkan hasil 35 responden (36,5 %) mempunyai tingkat pendidikan

menengah pertama (SMP), sedangkan sebagian kecil yaitu 12 responden

(12,5%) mempunyai tingkat pendidikan tinggi (perguruan tinggi).

Menurut asumsi peneliti menunjukkan bahwa masyarakat yang tingkat

pendidikannya lebih rendah mempunyai tingkat pengetahuan rendah pula

tentang pentingnya arti kesehatan dibandingkan yang berpendidikan lebih

tinggi. Oleh karena itu, mereka juga rentan terhadap penyakit karena kurang

mengerti tentang cara pencegahan dan cara hidup sehat.

Harapan peneliti agar masyarakat lebih meningkatkan pengetahuan dalam

bidang kesehatan, agar lebih mengerti dan waspada akan bahaya yang

ditimbulkan dari pola hidup yang tidak sehat sehingga lebih meningkatkan

kualitas hidupnya.

d. Pekerjaan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Air Putih Samarinda

didapatkan hasil, sebagian besar yaitu 30 responden (31,3%) mempunyai


pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), sedangkan sebagian kecil yaitu 1

responden (1,0%) tidak/belum bekerja.

Asumsi peneliti pada penelitian ini bahwa ibu rumah tangga lebih memiliki

waktu yang banyak karena tidak terikat dengan pekerjaan sebagai karyawan

sehingga mereka lebih leluasa untuk datang memeriksakan diri ke Puskesmas.

Harapan peneliti, untuk masyarakat yang bekerja juga memeriksakan diri

dengan segera ke puskesmas bila terdapat gangguan kesehatan, agar sakit yang

diderita cepat ditangani oleh petugas kesehatan.

e. Jaminan Kesehatan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Air Putih Samarinda

didapatkan hasil, sebagian besar yaiu 47 responden (49,0%) menggunakan

Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), sedangkan sebagian kecil yaitu 8

responden (8,3%) tidak menggunakan jaminan

Asumsi peneliti pengunjung puskesmas banyak menggunakan Jamkesda,

karena Jamkesda adalah jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kota

Samarinda. Pengguna jamkesda banyak yang berasal dari masyarakat ekonomi

bawah sehingga dapat berobat dengan gratis di Puskesmas atau rumah sakit

pemerintah. Biaya kesehatan yang gratis semakin menarik minat masyarakat

untuk memeriksakan kesehatannya di Puskesmas.

Harapan peneliti, agar masyarakat memiliki jaminan kesehatan baik BPJS

maupun Jamkesda, karena pemerintah sudah memberikan jaminan kesehatan

untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat agar kualitas hidup masyarakat

dan usia harapan hidup menjadi lebih tinggi.

f. Hasil Analisis Mutu Pelayanan Puskesmas Air Putih Tahun 2014

Hasil analisis mutu pelayanan Puskesmas Air Putih dengan responden


sebanyak 96 orang, diperoleh hasil bahwa sebanyak 70 responden (72,9%)

menyatakan bahwa mutu pelayanan Puskesmas Air Putih baik, sedangkan 26

responden (27,1%) menyatakan bahwa mutu

Menurut asumsi penelti, kehandalan di Puskesmas Air Putih sudah cukup

baik, terlihat dari kepuasan pasien terhadap pemeriksaan yang dilakukan oleh

dokter dan juga jadwal pelayanan yang dijalankan tepat waktu. Namun

demikian, ada beberapa petugas kesehatan yang masih memberikan pelayanan

kesehatan yang berbelit-belit dan juga terkadang tidak berada di ruangan pada

saat jam kerja.

Sehingga harapan peneliti dalam pelayanan puskesmas Air Putih perlu terus

dilakukan peningkatan kualitas pelayanan pada aspek kehandalan agar

masyarakat lebih puas berobat di tingkat fasilitas kesehatan pertama yaitu

puskesmas.

Asumsi peneliti assurance (jaminan) pelayanan kesehatan di Puskesmas

sudah cukup baik terlihat dari keramahan petugas kesehatan, ketelitian dalam

melakukan pekerjaan sehingga menciptakan suasana kekeluargaan antara pasien

dan petugas puskesmas. Namun demikian, ada beberapa petugas kesehatan yang

jarang memberikan senyum dan kurang ramah saat melayani pasien serta kurang

sabar menghadapi keluhan pasien.

Sehingga harapan peneliti agar pelayanan di Puskesmas Air Putih perlu terus

dilakukan peningkatan pada aspek jaminan agar kunjungan pasien terus

meningkat.

Responsiveness (daya tanggap) pelayanan di Puskesmas Air Putih dalam

penelitian ini ditunjukkan oleh pasien tidak menunggu waktu yang lama untuk
diperiksa, petugas cepat tanggap dalam melayani pasien, petugas obat memberi

tahu lamanya proses pemberian obat, pengetahuan dan keterampilan petugas

baik.

Asumsi peneliti tentang ketanggapan pelayanan yang diberikan oleh

petugas sangat penting untuk meningkatkan kepuasan pasien. Karena kepuasan

pasien sangat menentukan minat atau motivasi pasien untuk berkunjung

kembali ke puskesmas. Harapan pasien terhadap kecepatan pelayanan

cenderung meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan kemajuan teknologi

dan informasi kesehatan yang dimiliki oleh pasien.Namun demikian, masih

terdapat beberapa petugas yang kurang tanggap sehingga pasien menunggu

lama untuk dilayani.

Harapan peneliti ketanggapan di Puskesmas Air Putih harus lebih

ditingkatkan untuk lebih memotivasi masyarakat untuk berobat ke puskesmas.

Karena dengan sikap yang tanggap, masyarakat akan puas dengan kinerja dan

jasa yang telah diberikan oleh petugas.

Tangible (bukti langsung) pelayanan di Puskesmas Air Putih dalam

penelitian ini ditunjukkan oleh persediaan obat lengkap, penampilan petugas

bersih dan rapi, papan penunjuk ruangan jelas, akses menuju ke Puskesmas

mudah dijangkau.

Menurut asumsi peneliti perhatian yang diberikan oleh petugas dapat

membuat hubungan antara saling percaya antara pasien dan petugas. Sehingga

pasien akan lebih senang untuk berobat di puskesmas Air Putih, karena

pelayanan yang diberikan sangat memuaskan. Namun demikian, masih ada

beberapa responden menyatakan tidak mengerti dengan penjelasan yang


diberikan oleh petugas dan petugas kadang tidak memberitahukan jadwal

untuk kunjungan ulang.

Dengan memperhatikan ke lima dimensi mutu pelayanan yaitu Tangible

(bukti langsung), Reliability (kehandalan), Responsiveness (daya tanggap),

Assurance (jaminan), Empathy (empati) yang diberikan kepada pasien, pasien

akan merasa puas dan akan merasa diperhatikan oleh petugas kesehatan dan

secara tidak langsung akan membuat dirinya termotivasi untuk segera sembuh

dan lebih percaya dengan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan,

sehingga pasien akan berasumsi bahwa mutu pelayanan yang diberikan oleh

Puskesmas Air Putih adalah baik.

g. Hasil Analisis Motivasi kunjungan Pasien di Puskesmas Air Putih

Tahun 2014

Hasil analisis motivasi kunjungan pasien di Puskesmas Air Putih dengan

96 responden, 59 orang (61,5%) menyatakan bahwa motivasi kunjungan

pasien ke Puskesmas Air Putih tinggi, sedangkan 37 orang (38,5%)

menyatakan motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih rendah. Dari

data jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Air Putih, tahun 2013 rata-rata

kunjungan pasien sebanyak 2.288 dan semester pertama tahun 2014 menurun

yaitu 2.185 pasien.

Menurut asumsi peneliti, meskipun sebagian besar motivasi ke Puskesmas

Air Putih tinggi, namun bila dilihat dari jumlah kunjungan pasien pada

semester pertama tahun 2014 menurun, hal ini dikarenakan adanya

renovasi/pembangunan gedung baru puskesmas, sehingga masyarakat sedikit

enggan mengunjungi puskesmas karena akses jalan masuk ke puskesmas


sering becek dan sebagian masyarakat tidak mengetahui bila puskesmas tetap

buka/melayani pasien.

Harapan peneliti, agar masyarakat lebih termotivasi untuk memanfaatkan

pelayanan di Puskesmas Air Putih. Didukung dengan gedung yang baru dan

mutu pelayanan yang baik menjadikan Puskesmas Air Putih sebagai tempat

pengobatan pertama dan bukan hanya sarana sebagai tempat untuk

mendapatkan surat rujukan.

2. Bivariat

Hasil Analisis Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Motivasi Kunjungan

Pasien Puskesmas Air Putih Tahun 2014

Hasil perhitungan statistik dengan uji chi square, ρ value sebesar 0,035

lebih kecil dari nilai tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara mutu

pelayanan Puskesmas Air Putih dengan motivasi kunjungan pasien ke

Puskesmas Air Putih.

Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 2,9, sehingga dapat diartikan

mutu pelayanan Puskesmas Air Putih yang baik mempunyai peluang 2,9 kali

lebih besar untuk motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih

dibandingkan mutu pelayanan yang kurang baik. Hal ini menggambarkan

bahwa semakin baik mutu pelayanan di Puskesmas Air Putih maka semakin

tinggi pula motivasi masyarakat untuk dapat mengakses pelayanan kesehatan

di Puskesmas Air Putih.

Menurut asumsi peneliti mutu pelayanan yang baik akan lebih

meningkatkan keinginan/motivasi pasien untuk berobat ke puskesmas, karena


tujuan mereka ke Puskesmas adalah untuk berobat dan dengan mutu pelayanan

yang baik maka pasien tidak akan mencari tempat pelayanan kesehatan di

tempat lain, karena yang mereka butuhkan sudah tersedia di Puskesmas Air

Putih. Meskipun masih ada beberapa kekurangan yang terdapat di Puskesmas

Air Putih, seperti masih adanya beberapa petugas kesehatan yang masih

memberikan pelayanan kesehatan yang berbelit-belit dan juga terkadang tidak

berada di ruangan pada saat jam kerja, beberapa petugas kesehatan yang jarang

memberikan senyum dan kurang ramah saat melayani pasien serta kurang

sabar menghadapi keluhan pasien, masih terdapat beberapa petugas yang

kurang tanggap sehingga pasien menunggu lama untuk dilayani, gedung baru

puskesmas kurang bersih dan rapi, hal ini dinilai wajar karena gedung

puskesmas masih dalam tahap proses pelaksanaan pembangunan gedung,

Persediaan obat di Puskesmas tidak memadai hal ini karena obat di dapatkan

langsung dari DKK Samarinda, dan beberapa responden menyatakan tidak

mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh petugas dan juga petugas

kadang tidak memberitahukan jadwal untuk kunjungan ulang.

Harapan peneliti agar Puskesmas Air Putih lebih meningkatkan mutu

pelayanan dengan meminimalisir keluhan-keluhan pasien, dan juga diharapkan

Puskesmas Air Putih membuat kotak saran agar pasien dapat langsung

menyampaikan keluhan mengenai pelayanan maupun memberikan saran untuk

lebih meningkatkan mutu pelayanan. Karena pasien melihat layanan

kesehatan yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang dapat

memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan diselenggarakan dengan cara yang

sopan, tepat waktu, tanggap, serta mampu mengurangi keluhan penyakit yang

mereka derita. Pandangan pasien ini sangat penting karena pasien yang merasa
puas akan mematuhi pengobatan dan mau datang berobat kembali.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian tentang hubungan mutu pelayanan dengan motivasi kunjungan

pasien di Puskesmas Air Putih Samarinda Tahun 2014 telah dilakukan secara

bersungguh-sungguh, namun peneliti menyadari adanya beberapa kelemahan,

antara lain :

1. Dari sisi kajian pustaka baik landasan teori maupun hasil penelitian yang

relevan masih kurang lengkap, sehingga dimungkinkan ada hasil

penelitian yang belum terakomodasi.

2. Dari sisi metodologi, peneliti menyadari terdapat kelemahan terutama

dalam teknik pengambilan sampel. Hal ini dimungkinkan karena

responden dalam memberikan jawaban kurang bersungguh-sungguh. Hal

ini berkaitan dengan keadaan responden saat menjawab/mengisi

kuesioner, sehingga dapat mempengaruhi keakuratan jawaban atau data.

20. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai


berikut :
1. Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar yaitu 57 responden
(59,4%) berjenis kelamin perempuan, sedangkan sebagian kecil yaitu 39
responden (40,6%) berjenis kelamin laki-laki.
2. Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar yaitu 35 responden
(36,5%) berumur antara 41-50 tahun, sedangkan sebagian kecil yaitu 11
responden (11,5%) berumur antara 51-65 tahun.
3. Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar yaitu 35 responden
(36,5%) mempunyai tingkat pendidikan SMP, sedangkan sebagian kecil yaitu
12 responden (12,5%) mempunyai tingkat pendidikan tinggi (perguruan
tinggi).
4. Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar yaitu 30 responden
(31,3%) mempunyai pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), sedangkan
sebagian kecil yaitu 1 responden (1,0%) tidak bekerja.
5. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar yaitu 47 responden
(49,0%) mempunyai Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), sedangkan
sebagian kecil yaitu 8 responden (8,3%) tidak mempunyai jaminan kesehatan.
6. Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa dari 96 responden, 70 responden
(72,9%) menyatakan bahwa mutu pelayanan Puskesmas Air Putih baik,
sedangkan 26 responden (27,1%) menyatakan bahwa mutu pelayanan
Puskesmas Air Putih kurang baik
7. Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa dari 96 responden, 59 responden
(61,5%) menyatakan bahwa motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air
Putih tinggi, sedangkan 37 responden (38,5%) menyatakan motivasi
kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih rendah.
8. Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa ρ value sebesar 0,035 lebih kecil dari
nilai tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
statistik terdapat hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan Puskesmas
Air Putih dengan motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih. Dari
hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 2,9, sehingga dapat diartikan mutu
pelayanan Puskesmas Air Putih yang baik mempunyai peluang 2,9 kali lebih
besar untuk motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih dibandingkan
mutu pelayanan yang kurang baik.

21. Saran
Dalam penelitian ini ada beberapa saran-saran yang dapat disampaikan
yang kiranya dapat bermanfaat untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan di
puskesmas agar lebih menarik minat masyarakat untuk memotivasi dirinya
atau keluarga agar mengunjungi atau berobat ke puskesmas.

a. Pimpinan Rumah Sakit


Hendaknya pimpinan dapat mempertahankan motivasi kepada perawat,
agar perawat selalu memiliki kinerja yang tinggi yaitu dengan
memberikan insentif atau bonus kepada perawat yang bekerja lembur
atau memiliki kinerja yang bagus.

b. Perawat
1. Diharapkan perawat selalu memiliki motivasi kerja yang tinggi.
2. Diharapkan perawat dapat mempertahankan kinerja dalam
melaksanakan tugas – tugasnya.

c. Peneliti Selanjutnya
Perlu penelitian lebih lanjut mengenai faktor – faktor lain, selain
berhubungan dengan motivasi kerja dan kinerja perawat di Instalasi
Rawat Inap. Misalnya tentang mutu pelayanan pasien.

22. Refrensi
Skripsi penelitian yang berjudul “ HUBUNGAN MUTU
PELAYANAN DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN PASIEN DI
PUSKESMAS AIR PUTIH SAMARINDA “ Penulis skripsi Rinda
Kurniawati
PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari judul jurnal “HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN


MOTIVASI KUNJUNGAN PASIEN DI PUSKESMAS AIR PUTIH SAMARINDA“
Variable yang didapat adalah variabel dependen ( variabel Terikat ) yaitu Motivasi
Kunjungan Pasien dan variabel independen ( variabel bebas ) yaitu Mutu Pelayanan

Dari hasil penelitian terlihat bahwa p value sebesar 0,035 lebih kecil dari nilai
tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik
terdapat hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan Puskesmas Air Putih
dengan motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih
.
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 2,9, sehingga dapat diartikan mutu
pelayanan Puskesmas Air Putih yang baik mempunyai peluang 2,9 kali lebih besar
untuk motivasi kunjungan pasien ke Puskesmas Air Putih dibandingkan mutu
pelayanan yang kurang baik.

Hal ini menggambarkan bahwa semakin baik mutu pelayanan di Puskesmas


Air Putih maka semakin tinggi pula motivasi masyarakat untuk dapat mengakses
pelayanan kesehatan di Puskesmas Air Putih.

2. Saran

Setelah menelaah penelitian jurnal yang berjudul berjudul “ HUBUNGAN


MUTU PELAYANAN DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN PASIEN DI
PUSKESMAS AIR PUTIH SAMARINDA” diharapkan mampu membawa perubahan
lebih baik pada Pelayanan Puskesmas dikalangan Masyarakat dan Tenaga Kesehatan.
Diharapkan perawat selalu memiliki motivasi kerja yang tinggi

Dengan adanya telaah jurnal kami diharapkan mampu menambah wawasan.


Bagi banyak kalangan khususnya mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut dalam skripsi yang telah kami telaah, dengan menggunakan metode
penelitian dan alat pengumpulan data yang lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai