Anda di halaman 1dari 6

Nama : YUNI TRIA LESTARI

Nim : 17630059
Kelas : KIMIA-B

Lembar Data Keselamatan Bahan MSDS HNO3 (Asam Nitrat)

Lembar Data Keselamatan Bahan MSDS HNO3


1. Identifikasi Produk
Nama Produk : Asam Nitrat 10 %
Kode Katalog : SLN2161
CAS# : Campuran
RETCS : Tidak Dipakai
TSCA : TSCA 8 (b) persediaan: Air, Asam nitrat, marah CI # : Tidak
dipakai.
Sinonim : Nitric Acid 10%
Nama Kimia : Tidak dipakai.
Rumus Kimia : Tidak dipakai.
2. Komposisi Bahan
Nama CAS# % massa Air 7732-18-5 35 Asam Nitrat, furning 7697-37-2
65 Data Toksikologi pada Bahan : Asam nitrat, berasap : UAP (LC50): akut 244
ppm [Rat]. 344 ppm 0.5 hours [Rat]
3. Identifikasi Bahaya
 Potensi Efek Kesehatan Akut Sangat berbahaya jika terjadi kontak
langsung dengan kulit (korosive, iritatif), kontak dengan mata (korosive,
iritatif), gangguan pencernaan dan gangguan pernafasan. Dalam bentuk
cairan atau spray bisa menyebabkan iritasi mata
 Potensi Efek Kesehatan Kronis Efek karsinogenik : tidak ada Efek
mutagenik : tidak ada Efek teratogenik : tidak ada Senyawa ini dapat
meracuni paru-paru, membran mukosa, sistem pernafasan bagian atas,
kulit, mata, dan gigi. Jika terlalu lama atau berulang-ulang terkena, maka
dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. Jika terlalu lama mengalami
kontak dengan uap, maka dapat menimbulkan iritasi mata kronis dan
menyebabkan beberapa iritasi kulit. Jika terlalu lama atau berulang-ulang
terkena uap, dapat menyebabkan infeksi pernafasan.
4. Pertolongan Pertama
 Kontak Mata Jika kontak dengan mata , basuh mata dengan air paling
tidak selama 15 menit. Gunakan air dingin. Dan segera cari pertolongan
medis.
 Kontak Kulit Jika kontak, bilas bagian yang terkena asam Nitrat dengan
air paling tidak 15 menit sambil melepas pakaian yang terkontaminasi.
Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum dipakai lagi.
 Kontak serius dengan kulit Cuci dengan sabun desinfektan dan oles kulit
yang terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Carilah segera pertolongan
medis.
 Penghirupan Jika terhirup, lepaskan ke udara segar. Jika terjadi gangguan
pernapasan, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen. Segera cari pertolongan medis.
 Penghirupan Serius Evakuasi korban ke daerah yang aman sesegera
mungkin. Jika terfjadi kesulitan bernafas, longgarkan pakaian korban dan
berikan oksigen. Jika korban tidak bernafas, berikan nafas buatan.
AWAS: “hal ini mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan nafas
buatan sebab bahan-bahan beracun dan korosif dapat terhirup. Segera cari
pertolongan medis.
 Pencernaan Jika tertelan jangan dimuntahkan kecuali diarahkan oleh ahli
medis. Jangan memberikan sesuatu pada mulut korban yang tidadk sadar.
Loggarkan pakaian korban. Segera cari pertolongan medis.
 Pencernaan Serius Tidak tersedia
5. Menghindari Kecelakaan
 Tumpahan kecil : Encerkan dengan air dan diserap dengan kain, atau
serap dengan bahan kering yang inert dan tempatkan dalam wadah
pembuangan limbah yang sesuai. Jika perlu, netralkan residu dengan
larutan Natrium Karbonat encer.
 Tumpahan banyak : Cairan korosif. Bahan pengoksidasi. Cairan beracun.
Tutup kebocoran jika tidak berbahaya. Serap dengan tanah kering, pasir
atau bahan yang tidak mudah terbakarb lainnya. Jangan menaruh air di
samping wadah. Hindari kontak dengan bahan yang mudah terbakar
(kayu, kertas, minyak, kain, dan lain-lain). Jaga kelembaban dengan
menggunakan semprotan air. Jangan tumpahkan material. Netralkan
residu dengan larutan Natrium karbonat encer.
6. Penanganan dan Penyimpanan
 Yang perlu diwaspadai : Wadah tetap terkunci, dan kering. Jauhkan dari
panas. Jauhkan dari sumber api dan material yang mudah terbakar.
Jangan dimakan. Jangan menghirup gas/asap/ uap. Jangan menambahkan
air ke bahan ini. Jika ventilasi tidak baik gunakan peralatan pernafasan
yang baik. Jika tertelan, segera cari pertolongan medis dan tunjukkan
label bahan. Hindari kontak dengan kulit dan mata, jauhkan dari bahan
pereduksi, bahan mudah terbakar, bahan organik, logam, asam, alkali,
dan panas matahari. Dapat merusak permukaan logam. Simpan dalam
drum logam atau drum papan fiber yang terlapisi menggunakan bagian
dalam yang terlapisi polyethylen yang kuat.
 Penyimpanan : Jaga wadah dalam keadaan tertutup rapat. Tempatkan
wadah di ruang berventilasi dan dingin. Pisahkan dari asam, alkali, agen
pereduksi, dan bahan mudah terbakar.
7. Proteksi Diri
 Teknis perawatan Sediakan ventilasi yang kering untuk menjaga
kelembaban air dibawah nilai batas. Pastikan keran pencuci mata dan
shower keselamatan dapat digunakan dengan baik.
 Perlindungan Personal Pelindung wajah. Pelindung tubuh lengkap.
Respirator uap. Pastikan memakai respirator yang bersertifikat. Sarung
tangan dan sepatu boot dalam keadaan baik.
 Perlindungan personal saat tumpahan yang banyak Pakaian praktikum
lengkap, respirator uap, boot, sarung tangan. Menggunakan perangkat
penutup hidung untuk menghindari terserapnya zat.
8. Sifat-Sifat Larutan dan Kimia
 Bentuk fisik dan penampilan : cairan
 Bau : menyengat
 Rasa : tak berasa
 Berat molekul : tidak ada
 Warna : tak berwarna sampai kuning cerah • pH(1% larutan dalam air) :
asam
 Titik didih : 1210 C / 249,80 F
 Titik leleh : – 41,60 C / -42,9 F
 Titik Kritis : Tak teridentifikasi
 Berat jenis : 1,408 (air=1)
 Tekanan uap : 6 kPa (200 C)
 Massa jenis uap : 2,5 (air=1)
 Volatilitas : Tak teridentifikasi
 Batas Aman uap : 0.29 ppm
 Koefisien distribusi air/ minyak : Tak teridenfikasi
 Ionisasi dalam air : Tak teridenfikasi
 Sifat Dispersi : Larut dalam air, dietil eter,
 Kelarutan : Mudah larut dalam air dingin, air hangat, dietil eter.
9. Stabilitas dan Reaktivitas
 Stabilitas : Produk stabil
 Temperatur yang tidak stabil : Tidak ada
 Kondisi tidak stabil : Bahan yang tidak cocok
 Tidak cocok dengan beberapa bahan : Sangat reaktif dengan alkali, bahan
pereduksi, bahan yang mudah terbakar, bahan organik, asam, dan logam.
 Korosivitas : sangat korosif terhadap Aluminium, tembaga. Non-korosif
dengan kaca, stainless steel (304/316), kuningan.
 Keterangan khusus dalam reaktivitas : Pengoksidasi uap. Bereaksi keras
dengan alkohol, material organic, turpentin(getah pinus),batubara.
Bereaksi keras dengan Aseton dan Asam sulfat. HNO3 bereaksi dengan
air atau uap air untuk memproduksi panas dan racun, korosif, dan uap
yang mudah terbakar.
 Keterangan khusus dalam korosivitas : dengan hadirnya bahan
pengoksidasi, akan bereaksi dengan semua logam basa kecuali aluminium
dan baja kromium. Ini juga bereaksi dengan plastik, karet, dan cat. Tidak
merusak perunggu baja, dan seng.
 Polimerisasi : Tidak terjadi.
10. Informasi Toksikologi
 Jalan masuk : langsung terserap dalam kulit. Kontak dengan kulit, mata.
Pernafasan dan pencernaan.
 Efek racun pada hewan : Tidak ada
 Efek Kronis pada manusia : mengandung material yang menyebabkan
kerusakan pada organ seperti paru paru, membran mukosa, sistem
pernafasan bagian atas, mata, dan gigi.
 Efek lain pada manusia : sangat berbahaya pada pernafasan (merusak
paru paru), pada kontak kulit, mata , dan pencernaan.
 Keterangan khusus efek Kronis pada hewan : LDL
 Keterangan khusus efek Kronis pada manusia : Mengganggu reproduksi,
gangguan pada kelahiran dan janin (berdasar data pada hewan).
11. Informasi Ekologi
 Pencemaran lingkungan : tidak ada
 BOD dan COD : tidak ada
 Perusakan lingkungan : mungkin bahaya singkat dari peruraian tidak
terlihat, tetapi peruraian dalam jangkan panjang dapat terlihat.
 Efek racun pada peruraian produk : peruraian produk tidak lebih beracun
daripada produk itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai