Anda di halaman 1dari 5

BERITA ACARA HASIL DISKUSI

(Fonologi)
2019 B

Hari / Tanggal : Kamis, 5 September 2019


Waktu : 10.30 - selesai
Tempat : Ruang H.4
Tema Diskusi : Fonologi

Pelaksana Diskusi
1. Dosen mata kuliah linguistik umum : Dr. Charlina, M.Hum
Tria Putri Mustika, S.Pd, M.Pd
2. Penyaji : Kelompok 2
3. Moderator : Ryan Alfariza
4. Notulis : Fauzia Ramadaningsih
5. Pemateri 1 : Fauzia Ramadaningsih
6. Pemateri 2 : Fitri Maharani
7. Pemateri 3 : Syahnari Septiana
8. Pemateri 4 : Ryan Alfariza
9. Peserta diskusi : Seluruh mahasiswa/i Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia 2019 B yang mengikuti mata
kuliah linguistik umum pukul 10.30 s/d selesai.
Acara Diskusi
1. Pembukaan
Moderator membuka diskusi dengan memperkenalkan pemateri dan mempersilahkan
pemateri untuk mempresentasikan hasil diskusi.
2. Penyajian
Setiap pemateri menyampaikan materinya masing-masing. Lalu setelah pemateri selesai
menyampaikan materi yang bersangkutan maka, langsung diberi kesempatan bagi peserta
diskusi untuk bertanya sesuai materi yang bersangkutan.
3. Tanya Jawab
 Pemateri 1 (Fauzia Ramadaningsih)
Pertanyaan :
a. Yoandra Priatna
Apakah jika kita tidak melakukan salah satu tahap keilmiahan linguistik,
linguistik tersebut masih bisa dikatakan ilmiah?
Jawaban :
a. Astiva Sekar Wilujeng menjawab pertanyaan dari saudara Yoandra Priatna
“tidak. Karena satu tahap dengan tahap lainnya itu saling berkaitan untuk
menjadikan linguistik sebagai kegiatan ilmiah.”

Tanggapan dari Army Mulya


“jika salah satu tidak dilakukan boleh saja, tapi kurang sempurna jadi lebih baik
dilakukan semuanya.”

Tanggapan dari Sukma Mentari Lubis


“dalam buku dikatakan bahwa ‘linguistik telah mengalami tiga tahapan tersebut
sehingga dapat dikatakan linguistik merupakan kegiatan ilmiah’ maka dari
pernyataan buku tersebut, saya ambil kesimpulan. Bahwa linguistik hanya dapat
dikatakan kegiatan ilmiah jika sudah melalui tiga tahapan tersebut.”

Tanggapan dari Ibu Tria Putri Mustika, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah
linguistik umum
“baik saya akan menengahi diskusi ini. Jawaban yang benar itu adalah tidak.
Kenapa? Saya ambil contoh manusia tidak akan jadi manusia jika tidak melalui
tahap pertumbuhan yakni dari janin-bayi-remaja-dewasa dan sebagainya. Intinya
kegiatan itu bisa dikatakan ilmiah jika dia telah melewati tiga tahap itu secara
berurut, karena tidak mungkin ia akan ke tahap kedua jika tahap pertama belum
terlaksana.”
 Pemateri 2 (Fitri Maharani)
Pertanyaan :
a. Vetty Guntari
Seperti apakah subdisiplin linguistik yang objek kajiannya adalah bahasa pada
umumnya atau bahasa tertentu? Lalu apa solusinya dengan orang tua yang
kurang paham dengan bahasa Indonesia?
Jawaban :
a. Julia Permata Erni menjawab pertanyaan dari saudari Vetty Guntari
“yang dimaksud objek kajiannya adalah bahasa pada umumnya dan bahasa
tertentu tersebut maksudnya ada linguistik umum dan ada linguistik khusus.
Linguistik umum adalah linguistik yang berusaha mengkaji kaidah-kaidah
bahasa secara umum. Sedangkan linguistik khusus berusaha mengkaji kaidah-
kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu.

 Pemateri 3 (Syahnari Septiana)


Pertanyaan :
a. Syahnari Septiana
Apakah pekerjaan dari seorang linguis ?
Jawaban :
a. Lasma Elfrida Putri menjawab pertanyaan dari saudari Syahnari Septiana
“tugas dari seorang linguis anatara lain:
 Membuat definisi dan mendefinisikan.
 Penelitian , baik untuk menguji bahasa yang sudah diteliti atau juga
meneliti bahasa yang belum diteliti.
 Penyempurnaan, seorang linguis bertugas untuk menyempurnakan teori
sastra.
 Pemateri 4 (Ryan Alfariza)
Pertanyaan :
a. Fitri Maharani
Apakah hubungann antara bendera putih dengan kematian dan wajib atau
tidak?
b. Lulu Sendang Rezeki
Isyarat (Bahasa tubuh) itu termasuk bahasa berupa apa, coba jelaskan?
c. Yola Apriana
Apa maksud bahasa antara kalangan atas dan bawah?
Jawaban :
a. Sukma Mentari Lubis menjawab pertanyaan dari saudari Fitri Maharani
“tentu tidak wajib, itu dilakukan sesuai ketetapan yang ada pada daerah itu
atau konvensi yang ada pada daerah itu sendiri. Tidak semua derah memakai
bendera putih sebagai lambang kematian. Ada juga yang memakai bendera
kuning atau hitam.”
b. Sukma Mentari menjawab pertanyaan dari saudari Lulu Sendang Rezeki
“isyarat atau gesture sendiri merupakan contong atau bagian dari bahasa
berupa lambang seperti yang sudah di awal penjelasan materi saya.”
c. Sukma Mentari Lubis menjawab pertanyaan dari saudari Yola Apriana
“maksud disini saya mngidentikkan itu dengan contoh bahsa itu bervariasi.
Dengan adanya status golongan maka membuat bahasa itu bervariasi juga.
Misal seorang yang tamatan sarjana akan berbeda bahasanya dengan orang
yang hanya tamatan sd.

Tanggapan dari Ibu Tria Putri Mustika, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah
linguistik.
“saya akan menyimpulkan dari jawaban kelompok 1 yakni kenapa bahasa itu
bervariasi, itu dibagi menjadi tiga yakni, idiolek, dialek, dan ragam.
Diperjelas:
 Idiolek itu bahasa perorangan yang hanya dimiliki seseorang itu saja
atau cirri khas dia.
 Dialek itu bahasa pada sekelompok orang tertentu. Misalnya dialek
melayu, dialek minang dan sebagainya.
 Ragam itu ciri khas bahasa yang universal atau menyeluruh. Misalnya
ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku. Sudah ditetapkan
bahwa setiap negara itu sama.
4. Penutup
Moderator menutup diskusi dengan beberapa kesimpulan:
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa yang menjadikan bahsa sebagai objek kajiannya.
Linguistik dapat dikatakan sebagai kegiatan ilmiah apabila telah mengalami tiga tahap ilmiah
secara sistematis.

Demikian informasi tentang hasil diskusi kelompok. Sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai