Anda di halaman 1dari 2

Tugas Nasionalisme

Nama : dr Rully Perdana

No urut : 11

1. Kerusuhan akibat SARA dan hubungannya dengan nasionalisme

Kerusuhan SARA di Indonesia sudah terjadi beberapa kali . Salah satu adalah tragedi
Sampit yang terjadi di tahun 2001 dimana suku Dayak melawan suku Madura, banyak
spekulasi mengenai penyebab tragedy ini salah satu diantaranya adalah orang dayak
tewas terbunuh oleh orang Madura saat terjadinya terjadinya perkelahian antara
keduanya di suatu tempat hiburan di desa pertambangan emas Ampalit. Walau kasus
kematian warga dayak ini sudah ditangani kepolisian , keluarga dan tetangga korban tak
bisa menerima itu maka dibawalah 300 orang mendatangi tempat kejadian dan mencari
pelaku pembunuhan akan tetapi karena tidak menemukan pelaku, suku Dayak marah
dan menghancurkan fasilitas warga Madura setempat. Akibatnya sekitar 1335 orang
warga Madura mengungsi. Selanjutnya ada rumor bahwa pelaku bersembunyi di
Sampit, akibatnya situasi panas juga menjalar kesana. Ditambah lagi dengan adanya
rumor bahwa warga Madura menyimpan bom dan akan membom gereja saat malam
natal. Lambatnya penanganan polisi untuk kasus pembunuhan suku dayak membuat
warga Dayak merasa diperlakukan tidak adil, akibatnya sekelompok suku Dayak
menyerang di Sampit menyerang rumah warga Madura dan menewaskan penghuninya.
Dan terjadilah serangan balas dendam oleh warga Madura ke suku Dayak . Akibat aksi
saling balas dendam ini situasi kian memanas hingga suku dayak berdatangan ke Kota
SAmpit. Akhirnya terjadilah konflik secara terbuka antar kedua etnis yang menyebabkan
korban berjatuhan. Warga Madura terpaksa mengungsi dari Sampit untuk
menyelematkan diri. Setelah itu kerusuhan menyebar hingga tingkat provinsi, suku
dayak melakukan kampanye pembersihan etnis mengakibatkan korban massif
berjatuhan. Ketegangan antar etnis ini sebenarnya diawali oleh masalah social ekonomi
local yaitu kompetisi antara penambang emas Madura dan Dayak, hingga terjadi
bentrok local di tambang tambang tersebut, akan tetapi hal ini tidak terkelola dengan
baik hingga ikut dipanasi oleh propaganda chauvinistic yang beredar di media.
Chauvinistik adalah suatu paham yang mengajarkan tentang rasa cinta loyalitas atau
kesetiaan terhadap bangsa dan negara dengan cara berlebihan serta merendahkan
bangsa lain. Dalam hal konflik Sampit ini terjadi paham Chauvitisme dalam konteks local
atau bisa juga disebut Nasionalisme local/ras, yaitu mengangungkan ras masing masing
dan merendahkan ras lainnya. Bagi warga Dayak, mereka adalah penduduk local yang
berhak atas tambang yg ada di daerah tersebut, sementara suku Madura juga
mengatakan bahwa merekalah yg berhak atas hal tersebut. Rasa nasionalisme yg sempit
inilah yg menyebabkan ketegangan antar kedua etnis.Padahal nasionalisme sebenarnya
adalah rasa cinta kepada tanah air,bangsa, dan Negara. Tidak hanya satu ras, agama
atau daerah saja melainkan nusantara secara keseluruhan. Jika kedua etnis pada saat itu
memahami konteks ini dan bisa berbagi sumber daya alam dengan damai maka konflik
ini tidak akan terjadi.

2. Pergerakan mahasiswa saat ini dan hubungannya dengan nasionalisme

Pergerakan mahasiswa yang terjadi dewasa ini merupakan suatu bentuk kecintaan
mereka terhadap Negara ini. Hal ini dipicu oleh peristiwa perumusan UU Revisi KPK
yang dirasa dilakukan secara diam diam dan cepat terjadinya pengesahan UU tersebut.
Dalam UU revisi KPK , beberapa poin dirasa akan menyebabkan terjadinya lembaga
antirasuah in. Mulai dengan adanya dewan pengawas hingga soal perizinan dalam
menyadap. Padahal KPK sebagai lembaga independen perlu ruang yang tidak dibatasi
dalam menangani korupsi yang makin merajelala di negeri tercinta ini yang nantinya
akan merugikan Negara secara masif. Ditambah pula dengan adanya proses pemilihan
capim KPK yang dilakukan oleh pansel tidak transparan dan meloloskan capim yang
memiliki track record tidak bagus. Hal ini menimbulkan kecurigaan masyarakat akan
adanya permainan elit politik dalam usaha pelemahan KPK untuk mengamankan posisi
mereka dalam melakukan tindakan korupsi. Selain UU Revisi KPK juga adanya RUUKUHP
yang dianggap kontroversial juga turut memicu peristiwa ini. Hal inilah yang mendorong
mahasiswa sebagai penyampai aspirasi masyarakat untuk turun kejalan melakukan aksi
demonstrasi ke gedung DPR agar UU ini dibatalkan atau dilakukan perubahan dulu.
Selain itu mahasiswa juga menginginkan terbitnya Perppu KPK, karena UU Revisi KPK
sudah terlanjur disahkan oleh DPR dan Pemerintah. Aksi ini mereka lakukan karena rasa
nasionalisme mereka terhadap Negara ini yang tidak menginginkan Negara ini
digerogoti oleh elit yang haus akan kekuasaan dan harta yang nantinya akan merugikan
Negara dan masyarakat. Aksi ini tidak hanya terjadi di Jakarta saja akan tetapi meluas
ke daerah lain juga. Ini membuktikan rasa nasionalisme mahasiswa sudah tersebar di
hampir semua daerah. Hal yang menjadi penyesalan adalah terdapatnya aksi anarkis
yang terjadi dalam demonstrasi tersebut yang dilakukan oleh oknum. Aksi anarkis
menyebabkan kerusakan fasilitas Negara yang bertentangan dengan rasa nasionalisme.
Untuk itu mahasiswa perlu mengawal setiap anggotanya untuk menyampaikan aspirasi
secara damai, jangan sampai terjadinya aksi anarkis.

Anda mungkin juga menyukai