Anda di halaman 1dari 3

Analisis 1

Konflik Sampit merupakan konflik yang terjadi antara Etnis Dayak dan
Etnis Madura. Konflik ini bermula terjadi di Kota Sampit, Kalimantan
Tengah namun menjadi meluas ke seluruh provinsi. Konflik antar etnis
ini dipicu oleh terjadinya persaingan antar ekonomi. Saat konflik terjadi
komnas HAM telah membentuk Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM
Sampit untuk menangani konflik tersebut, namun sayang KPP HAM yang
telah dibentuk tidak terlalu membesarkan masalah tersebut dan
mengatakan bahwa konflik yang terjadi bukanlah pelanggaran HAM yang
berat. Pemerintah juga terlihat tidak terlalu memperdulikan konflik ini .
Karena kurangnya kepedulian pemerintah dan KPP HAM terhadap
konflik ini dan terlalu menganggap ringan masalah ini membuat jatuhnya
banyak korban pada konflik ini.

Analisis 2
Terjadinya penyerangan terhadap kegiatan ibadah di Gereja St. Lidwina
oleh kelompok intoleran ini diduga karena semakin percaya diri nya kaum
tersebut. Atas dasar perbedaan keyakinan keagamaan, mereka semakin
terbuka dalam melakukan penolakan kegiatan keagamaan, pengusiran
tokoh yang berbeda agama, bahkan penyerangan secara langsung dan
membabi buta. Keterbukaan kaum intoleran dalam melakukan aksinya
didukung juga oleh lemahnya penegakan hukum. Lagi-lagi kurangnya
penegakan hukum membuat konflik terjadi, terlihat sangat jelas bahwa
hukum di negara kita ini sangat lemah. Menurut saya tidak ada lagi solusi
yang bisa membuat hukum di negara ini bisa tegak, karena sudah
bertahun-tahun hukum kita tetap seperti itu, contohnya saja kita lihat
konflik yang terjadi di artikel sebelumnya yang terjadi di tahun 2001,
masih sama saja bukan? Dibutuhkan kesadaran diri dari masing-masing
pribadi setiap masyarakat Indonesia.
Analisis 3

Saat terjadi pengusiran ribuan anggota kelompok Gafatar, dinilai bahwa


aparat yang melakukan pengusiran bertindak terlalu keras. Banyak
pengakuan dari anggota kelompok yang mengatakan mereka merasa di
perlakukan kasar oleh para petugas. Saat pengembalian anggota Gafatar
ke daerah asal pun, mereka masih di perlakukan kasar oleh petugas.
Peristiwa kekerasan dan perlakuan diskriminatif yang menimpa anggota
kelompok Gafatar merupakan hasil keputusan bersama Kejaksaan Agung
dengan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri. Hasil
keputusan bersama tersebut menyatakan bahwa Gafatar merupakan
kelompok yang memiliki ajaran agama yang menyimpang dari ajaran
pokoknya, sehingga mungkin itulah yang membuat pemerintah
memutuskan untuk memerlakukan tindakan keras kepada anggota Gafatar
saat pengusiran.

Analisis 4

Theys merupakan ketua Presidium Dewan Papua. Kematiannya


merupakan kasus yang diduga karena adanya motif politik dan
kepentingan. Kematian Theys diawali saat hilangnya Theys dan supirnya
saat hendak pergi menggunakan mobilnya. Terdapat tujuh anggota TNI
yang dijadikan terdakwa dalam kasus ini. Ketujuh pelaku pembunuh
Theys mengakui bahwa mereka sedang melaksanakan tugas negara dan
mereka mengaku bahwa Theys disiksa terlebih dahulu sebelum
dieksekusi. Terkadang konflik konflik pembunuhan dapat terjadi karena
keserakahan manusia akan kekuasaan. Miris sekali melihat para aparat-
aparat hukum yang haus akan kekuasaan sampai-sampai melakukan
segala cara agar bisa mendapatkan tujuannya.
Analisis 5

Tidak semua kota di negara ini dapat menerima adanya perbedaan,


contohnya saja seperti yang terjadi di Bekasi, pasalnya sudah 16 tahun
umat Gereja HKBP Filadelfia Bekasi tidak bisa meraskan ketenangan saat
beribadah, walaupun sebenarnya mereka sudah memegang izin
mendirikan bangunan yang telah diberikan pemerintah daerah, namun
tetap saja warga sekitar masih belum bisa menerima, dan pemerintah pun
tidak melakukan tindakan apa-apa saat warga menolak pembangunan
gereja tersebut. Kurangnya rasa toleransi antar umat beragama membuat
hal seperti ini terjadi, bukan hanya umat muslim saja yang melakukan
tindakan seperti ini, bahkan umat agama lainnya pun sering melakukan
hal in-toleransi, seperti kasus yang terjadi di Bali saat umat muslim
hendak menunaikan ibadah, banyak warga yang melakukan penolakan
kepada umat muslim yang hendak beribadah itu. Maka pelajaran akan
toleransi antar agama sangatlah penting perlu dipelajari bagi seluruh
masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai