Anda di halaman 1dari 7

ANATOMI FISIOLOGI MATA DAN PENYAKITNYA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tuugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah III dengan Dosen Pembimbing Ibu Ns. Friska Sinaga.,S. Kep.,MNS

Oleh :
Sitanggang, Rachel Cristina
30120117047

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS


PADALARANG
2019
ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

1. Anatomi kelompak mata

Kelopak mata atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta

mengeluarkan sekresi kelenjar yang membentuk film air mata di depan kornea. Kelopak

merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap

trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata. Kelopak mempunyai lapis kulit yang

tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang

disebut konjungtiva tarsal.

Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga

terjadi keratitis et lagoftalmus. Pada kelopak terdapat bagian-bagian

- Kelenjar : kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar zeis

pada pangkal rambut dan kelnjar meibom pada tarsus.

Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelnjar

di dalamnya atau kelenjar meibom yang bermuara pada margo palpebra. Septum orbita

yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi

orbita dengan kelopak. Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita

pada seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas jaringan ikat yang

merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar meibom (40 di kelopak atas

dan 20 pada kelopak bawah). Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah arteri

palpebra.

Konjungtiva tarsal yang terletak dibelakang kelopak hanya dapat dilihat dengan

melakukan eversi kelopak. Konjungtiva merupakan membrane mukosa yang

mempunyai sel goblet yang menghasilkan musin.


2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Lakrimalis

Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata. Sistem

ekskresi mulai pada pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal yang

terletak di bagian depan rongga orbita, air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke

dalam rongga hidung di dalam meatus inferior.

3. Anatomi dan Fisiologi Bola Mata

A. Sklera

Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata

serta bagian putih pada bola mata yang bersama kornea sebagai pembungkus dan

pelindung isi bola mata. Kekakuan tertentu pada sklera mempengaruhi tekanan bola

mata.

B. Kornea

Kornea (Latin cornum=seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata

yang tembus cahaya. Kornea merupakan lapisan jaringan yang menutupi bola mata

sebelah depan dan terdiri atas 5 lapis, yaitu:

1. Epitel

2. Membran Bowman

Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang

tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.
Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi

3. Stroma

4. Membran Descement

Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma kornea

dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya

Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40.

5. Endotel

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar

longus, saraf nasosiliar, saraf V. saraf siliar longus berjalan supra koroid, masuk ke

dalam stroma kornea, menembus membran Boeman melepaskan selubung Schwannya.

Seluruh lapis epitel dipersarafi samapai kepada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir

saraf. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi

saraf sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3 bulan.

Trauma atau panyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa

endotel terganggu sehingga dekompresi endotel dan terjadi edema kornea. Endotel tidak

mempunya daya regenerasi. Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan

menutup bola mata di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea,

dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea.

C. Konjungtiva

Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus

permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior

sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva berbatasan dengan kulit pada tepi palpebral

dan dengan epitel kornea di limbus.

D. Uvea
Uvea adalah lapisan vaskular di dalam bola mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera

yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Iris

Iris mempunyai kemampuan untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke

dalam bola mata secara otomatis dengan mengecilkan (miosis) atau melebarkan

(midriasis)

2. Badan siliar

Badan siliar merupakan susunan otot melingkar yang berfungsi mengubah

tegangan kapsul lensa sehingga lensa dapat fokus untuk objek dekat maupun

jauh dalam lapang pandang.

E. Lensa

Lensa adalah suatu strktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan hampir transparan

sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Di sebelah anterior lensa

terdapat aqueous humor, di posteriornya terdapat vitreous humor

PENYAKIT PADA MATA

1. Miopi

Miopi (dari bahasa Yunani: μυωπία myopia "penglihatan-dekat") atau rabun


jauh adalah sebuah kerusakan refraktif mata di mana citra yang dihasilkan
berada di depan retina ketika akomodasi dalam keadaan santai.

2. Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah kanker yang bermula di retina atau selaput jala mata.
Retinoblastoma menyerang retina yang terletak pada dinding bola mata bagian
belakang.

Retina terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi untuk mengirimkan pola cahaya
yang ditangkapnya kepada otak melalui saraf optik, sehingga mata bisa melihat.
Saat terjadi retinoblastoma, sel-sel mata yang disebut retinoblas tidak berubah
menjadi sel matang, melainkan terus membelah diri sehingga membentuk kanker
pada retina.

3. Glaucoma

Glaukoma merupakan suatu neuropati optik yang ditandai dengan pencekungan


“cupping” diskus optikus dan penyempitan lapang pandang yang disertai dengan
peningkatan tekanan intraokuler yang merupakan faktor resiko terjadinya
glaukoma. Mekanisme peningkatan tekanan intraokuler pada glaukoma
dipengaruhi oleh gangguan aliran keluar humor aquos.

4. Katarak

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat
kedua-duanya (Ilyas, 2010). Lima puluh satu persen (51%) kebutaan diakibatkan
oleh katarak(WHO,2012). Katarak senilis merupakan jenis katarak yang paling
sering ditemukan. Katarak senilis adalah setiap kekeruhan pada lensa yang
terjadi pada usia lanjut, yaitu di atas usia 50 tahun

5. Konjungtivitis

Konjungtivitis Bakteri adalah inflamasi konjungtiva yang disebabkan oleh


bakteri. Pada konjungtivitis ini biasanya pasien datang dengan keluhan mata
merah, sekret pada mata dan iritasi mata (James, 2005). Konjungtivitis bakteri
dapat dibagi menjadi empat bentuk, yaitu hiperakut, akut, subakut dan kronik.
Konjungtivitis bakteri hiperakut biasanya disebabkan oleh N gonnorhoeae,
Neisseria kochii dan N meningitidis. Bentuk yang akut biasanya disebabkan oleh
Streptococcus pneumonia dan Haemophilus aegyptyus. Penyebab yang paling
sering pada bentuk konjungtivitis bakteri subakut adalah H influenza dan
Escherichia coli, sedangkan bentuk kronik paling sering terjadi pada
konjungtivitis sekunder atau pada pasien dengan obstruksi duktus nasolakrimalis
(Jatla, 2009).

6. Degenerasi macula

ARMD adalah penyakit degeneratif yang mempengaruhi makula orang tua. Ini
melibatkan perubahan degeneratif kompleks PRE-fotoreseptor, eksudasi,
perdarahan, neovaskularisasi dan pembentukan jaringan parut pada makula. Ini
adalah penyebab utama kehilangan penglihatan sentral yang parah dan tidak
dapat dipulihkan pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Prevalensinya
meningkat dengan bertambahnya usia dan mencapai 30% pada orang berusia di
atas 75 tahun.

Daftar pustaka :

https://www21.ha.org.hk/smartpatient/EM/MediaLibraries/SPW/SPWMedia/Indonesi
an-ARMD-201202.pdf?ext=.pdf diakses pada tanggal 12 desember 2019

http://eprints.undip.ac.id/46853/3/Yustina_Elisa_22010111130122_Lap.KTI_Bab2.pdf
diakses pada tanggal 12 desember 2019

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Depresi
    LP Depresi
    Dokumen9 halaman
    LP Depresi
    Rezky Thami
    Belum ada peringkat
  • Cara Mengkaji Nyeri
    Cara Mengkaji Nyeri
    Dokumen4 halaman
    Cara Mengkaji Nyeri
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Capgras Delusion
    Capgras Delusion
    Dokumen5 halaman
    Capgras Delusion
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • KEL1. Trombosit
    KEL1. Trombosit
    Dokumen11 halaman
    KEL1. Trombosit
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Demam Typhoid Kel 1 Fix
    Demam Typhoid Kel 1 Fix
    Dokumen19 halaman
    Demam Typhoid Kel 1 Fix
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Askep KDRT
    Askep KDRT
    Dokumen2 halaman
    Askep KDRT
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Hemoroid
    Hemoroid
    Dokumen26 halaman
    Hemoroid
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Resume Rajal New
    Resume Rajal New
    Dokumen9 halaman
    Resume Rajal New
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Typoid Anak
    Makalah Typoid Anak
    Dokumen23 halaman
    Makalah Typoid Anak
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Hemoroid
    Hemoroid
    Dokumen26 halaman
    Hemoroid
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian Intranatal-1
    Format Pengkajian Intranatal-1
    Dokumen4 halaman
    Format Pengkajian Intranatal-1
    Raquel Nguru Mata
    Belum ada peringkat
  • Hepatitis
    Hepatitis
    Dokumen46 halaman
    Hepatitis
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Aneurisma
    Aneurisma
    Dokumen74 halaman
    Aneurisma
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Konsep Sehat-Sakit Jiwa SMSTR 4
    Konsep Sehat-Sakit Jiwa SMSTR 4
    Dokumen11 halaman
    Konsep Sehat-Sakit Jiwa SMSTR 4
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Analisis Konflik Sejarah
    Analisis Konflik Sejarah
    Dokumen3 halaman
    Analisis Konflik Sejarah
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Typoid Anak
    Makalah Typoid Anak
    Dokumen23 halaman
    Makalah Typoid Anak
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Penegakan Pelanggaran Ham
    Penegakan Pelanggaran Ham
    Dokumen9 halaman
    Penegakan Pelanggaran Ham
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Lupus KMB
    Makalah Lupus KMB
    Dokumen34 halaman
    Makalah Lupus KMB
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • KEL14. Hipersensitivitas
    KEL14. Hipersensitivitas
    Dokumen12 halaman
    KEL14. Hipersensitivitas
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Sistem Urinaria
    Sistem Urinaria
    Dokumen6 halaman
    Sistem Urinaria
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Konjungsi Dan Disjungsi
    Konjungsi Dan Disjungsi
    Dokumen6 halaman
    Konjungsi Dan Disjungsi
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Fisika Fix
    Makalah Fisika Fix
    Dokumen11 halaman
    Makalah Fisika Fix
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Sehat Jiwa Pada Ibu Hamil
    Sehat Jiwa Pada Ibu Hamil
    Dokumen9 halaman
    Sehat Jiwa Pada Ibu Hamil
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • LP Terbaru Ante Natal Care
    LP Terbaru Ante Natal Care
    Dokumen22 halaman
    LP Terbaru Ante Natal Care
    teddy morata
    Belum ada peringkat
  • Komunikasi Pada Anak
    Komunikasi Pada Anak
    Dokumen34 halaman
    Komunikasi Pada Anak
    fajar cristantra sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
    Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
    Dokumen4 halaman
    Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
    Yora Yora
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
    Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
    Dokumen22 halaman
    Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
    Faesal Salamun Shodiq
    Belum ada peringkat
  • Maternitas
    Maternitas
    Dokumen34 halaman
    Maternitas
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Hiv Aids
    Hiv Aids
    Dokumen7 halaman
    Hiv Aids
    Fajar Cristantra Sitanggang
    Belum ada peringkat