Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tuugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah III dengan Dosen Pembimbing Ibu Ns. Friska Sinaga.,S. Kep.,MNS
Oleh :
Sitanggang, Rachel Cristina
30120117047
Kelopak mata atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkan sekresi kelenjar yang membentuk film air mata di depan kornea. Kelopak
merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap
trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata. Kelopak mempunyai lapis kulit yang
tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang
- Kelenjar : kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar zeis
Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelnjar
di dalamnya atau kelenjar meibom yang bermuara pada margo palpebra. Septum orbita
yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi
orbita dengan kelopak. Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita
pada seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas jaringan ikat yang
merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar meibom (40 di kelopak atas
dan 20 pada kelopak bawah). Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah arteri
palpebra.
Konjungtiva tarsal yang terletak dibelakang kelopak hanya dapat dilihat dengan
Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata. Sistem
ekskresi mulai pada pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal yang
terletak di bagian depan rongga orbita, air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke
A. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata
serta bagian putih pada bola mata yang bersama kornea sebagai pembungkus dan
pelindung isi bola mata. Kekakuan tertentu pada sklera mempengaruhi tekanan bola
mata.
B. Kornea
Kornea (Latin cornum=seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata
yang tembus cahaya. Kornea merupakan lapisan jaringan yang menutupi bola mata
1. Epitel
2. Membran Bowman
Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang
tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.
Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi
3. Stroma
4. Membran Descement
Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40.
5. Endotel
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar
longus, saraf nasosiliar, saraf V. saraf siliar longus berjalan supra koroid, masuk ke
Seluruh lapis epitel dipersarafi samapai kepada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir
saraf. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi
Trauma atau panyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa
endotel terganggu sehingga dekompresi endotel dan terjadi edema kornea. Endotel tidak
mempunya daya regenerasi. Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan
menutup bola mata di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea,
dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea.
C. Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus
sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva berbatasan dengan kulit pada tepi palpebral
D. Uvea
Uvea adalah lapisan vaskular di dalam bola mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera
1. Iris
dalam bola mata secara otomatis dengan mengecilkan (miosis) atau melebarkan
(midriasis)
2. Badan siliar
tegangan kapsul lensa sehingga lensa dapat fokus untuk objek dekat maupun
E. Lensa
Lensa adalah suatu strktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan hampir transparan
1. Miopi
2. Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah kanker yang bermula di retina atau selaput jala mata.
Retinoblastoma menyerang retina yang terletak pada dinding bola mata bagian
belakang.
Retina terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi untuk mengirimkan pola cahaya
yang ditangkapnya kepada otak melalui saraf optik, sehingga mata bisa melihat.
Saat terjadi retinoblastoma, sel-sel mata yang disebut retinoblas tidak berubah
menjadi sel matang, melainkan terus membelah diri sehingga membentuk kanker
pada retina.
3. Glaucoma
4. Katarak
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat
kedua-duanya (Ilyas, 2010). Lima puluh satu persen (51%) kebutaan diakibatkan
oleh katarak(WHO,2012). Katarak senilis merupakan jenis katarak yang paling
sering ditemukan. Katarak senilis adalah setiap kekeruhan pada lensa yang
terjadi pada usia lanjut, yaitu di atas usia 50 tahun
5. Konjungtivitis
6. Degenerasi macula
ARMD adalah penyakit degeneratif yang mempengaruhi makula orang tua. Ini
melibatkan perubahan degeneratif kompleks PRE-fotoreseptor, eksudasi,
perdarahan, neovaskularisasi dan pembentukan jaringan parut pada makula. Ini
adalah penyebab utama kehilangan penglihatan sentral yang parah dan tidak
dapat dipulihkan pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Prevalensinya
meningkat dengan bertambahnya usia dan mencapai 30% pada orang berusia di
atas 75 tahun.
Daftar pustaka :
https://www21.ha.org.hk/smartpatient/EM/MediaLibraries/SPW/SPWMedia/Indonesi
an-ARMD-201202.pdf?ext=.pdf diakses pada tanggal 12 desember 2019
http://eprints.undip.ac.id/46853/3/Yustina_Elisa_22010111130122_Lap.KTI_Bab2.pdf
diakses pada tanggal 12 desember 2019