Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

METODELOGI PENELITIAN

Dosen : NELLY HERMALA DEWI

Disusun Oleh : Kelompok 4

Ade rahmatullah

Siti adawiyah

Vina sapira

Vini oktaviyanti

DIPLOMA III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN 2018-2019
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah Penelitian


Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan
(das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara
yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is). Penelitian dimaksudkan
untuk menutup kesenjangan (what can be).
John Dewey dan Kerlinger secara terpisah memberikan penjelasan mengenai
masalah berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun seorang peneliti.
Kesulitan ini menghalangi tercapai sebuah tujuan baik itu tujuan individu maupun sebuah
kelompok. Masalah dalam penelitian diekspresikan dalam bentuk kalimat tanya bukan
kalimat pernyataan. Masalah dalam ini selanjutnya dijawab melalui penelitian.
Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau
dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa
yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.

B. Cara Penulisan Latar Belakang Masalah


Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan
dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi
saat harapan idela akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak semua
masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menajdi
perhatian banyak orang dan di bicirakan di berbagai kalangan di masyarakat.
Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam
penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan
untukan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.
Latar belakang penelitian berisi :
1. Alasana rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, referensi dan temuan penelitian sebelumnya.
2. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk
memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian mengisi ketimpangan yang
ada berkaitan dengan topik yang diteliti.
3. Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulkan dampak
yang menyulitkan, menghambat, mengganggu bahkan mengancam.
4. Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis
5. Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang diteliti dalam ruang
lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.

Cara membuat latar belakang masalah dengan langkah sebagai beikut :


 Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah
yang akan di angkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum
tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada masalah
inti, objek serta ruang lingkup yang akan di teliti.
 Pada bagian tengah unkapkan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli
berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera di
atasi dengan di dukung juga teori dan penelitian terdahulu.
 Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di tawarkan (teoritis dan
praktis) dan akhirnya munculah judul

C. Sumber Masalah Penelitian


Permasalahan dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H. MacMillan
dan Schumacher (Hadjar, 1996 : 40 – 42), masalah dapat bersumber dari :
1. Observasi
Masalah dalam penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungan
tertentu yang belum memiliki penjelasan memadai dan cara-cara rutin yang dalam
melakukan suatu tindakan didasarkan atas otiritas atau tradisi.
2. Dedukasi dari teori
Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsip-prinsip umum yang
penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris. Penyelidikan
terhadap masalah yang dianggap dari teori berguna untuk mendapatkan penjelasan
empiris praktik tentang teori.
3. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian
ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan validitas
hasil penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian
sering juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa yang perlu
diteliti lebih lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah yang
menentukan masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.
4. Masalah sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita terhangat
(hot news) dapat menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya : Adanya perkelahian
antar sekolah menimbulkan berbagai dampak bagi sekolah dan warga sekitar.
5. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat menimbulkan masalah yang memerlukan jawaban
empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

D. Rumusan Masalah Penekitian


Rumusan masalah adalah tahapan dari beberapa tahapan untuk membuat sebuah
karya ilmiah penelitian atau lainnya. Rumusan masalah memiliki posisi yang sangat
penting di dalam kegiatan sebuah penelitian. Apabila sebuah penelitian tidak ada maka
penelitian yang nantinya dilakukan akan sia-sia, karena nantinya akan bingung apa saja
yang perlu dilakukan dalam penelitian nya.
I. Definisi Rumusan Masalah Menurut Para Ahli
 Sebuah masalah yang telah terjadi jika seseorang berusaha dan mencoba
tujuannya atau mencoba percobaan perdananya untuk mencapai tujuannya sampai
berhasil (Pariata Westra).
 Sebuah masalah merupakan kejadian yang membentuk pertanyaan kenapa dan
kenapa ( Sutrisno Hadi)
 Rumusan masalah adalah sebuah pertanyaan yang dicari jawabanya dengan
mengumpulkan data dalam bentuk berbagai rumusan masalah berdasarkan
penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi (Sugiyonno) Sudah dijabarkan di atas
bahwasannya rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan yang nantinya
dicari jawabanya dengan mengumpulkan data. Bentuk dari rumusan masalah ini
dikembangkan berdasarkan tingkat eksplanasinya.
II. Fungsi Rumusan Masalah
Rumusan masalah mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam sebuah
penelitian. Berikut penjelasannya :
 Rumusan masalah merupakan titik sentral dalam sebuah penelitian. Maksudnya
adalah rumusan masalah sebagai pedoman dalam sebuah penelitian. Sebagai
pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian Perumusan masalah ini
tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti
sampai di lapangan.
 Rumusan masalah mampu memberikan sebuah solusi atau sebagai penentu.
Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh
peneliti, serta jenis data apa tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti.
Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat
dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu
mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak
relevan bagi kegiatan penelitiannya. Rumusan masalah pada umumnya berbentuk
sebuah pertanyaan yang mengulas sebuah permasalahan. Oleh karena itu, dapat
dikatakan rumusan masalah adalah sebuah solusi yang belum terwujud.
Bagaimana untuk mewujudkannya ? Dengan penelitian itu tadi.
 Rumusan masalah mampu membuka pikiran kita terhadap suatu permasalahan.
Ketika tujuan dan arah dari suatu permasalah sudah jelas, maka kita tinggal
berfokus pada solusi yang akan kita capai untuk masalah tersebut.
 Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian. Sebagai pendorong suatu kegiatan
penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab
kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan
III. Jenis-jenis Rumusan Masalah
1. Permasalahan Deskriptif
Permasalahan deskriptif merupakan permasalahan dengan variabel mandiri baik
hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Dalam penelitian
ini, peneliti tidak membuat perbandingan variabel yang satu pada sampel yang lain,
hanya mencari hubungan variabel yang satu dengan variabel yang lain. Contoh
permasalahan deskriptif : Seberapa tinggi minat baca dan lama belajar rata-rata per
hari murid-murid sekolah di Indonesia?
2. Permasalahan Komparatif
Permasalahan ini merupakan rumusan masalah penelitian yang membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda pada
waktu yang berbeda. Contoh : Adakah perbedaan prestasi belajar antara murid dari
sekolah A dan sekolah B ? (variabel penelitian adalah prestasi belajar pada dua
sampel sekolah A dan sekolah B).
3. Permasalahan Asosiatif
Merupakan rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan, yaitu :
a) Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama. Contoh perumusan masalahnya adalah sebagai
berikut: Adakah hubungan antara warna rambut dengan kemampuan memimpin
negara?
b) Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada
variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi),
contoh : Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak?
(pendidikan orang tua variabel independen dan prestasi belajar variabel dependen).
c) Hubungan interaktif/ resiprocal/ timbal balik adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen,
contoh : Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di kecamatan A. Di
sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi dapat
mempengaruhi motivasi.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana penelitian itu dilakukan atau
data-data serta informasi apa yang ingin dicapai dari penelitian itu. Tujuan penelitian
dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret, yang dapat diamati dan dapat di
ukur. Jadi bukan kalimat tanya.
A. Tujuan penelitian di bedakan menjadi:
1) Eksploratif ialah penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan
baru yang belum pernah ada.
2) Verifikasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori yang sudah
ada. Sehingga di temukannya suatu hasil penelitian yang dapat menggugurkan
atau memperkuat pengetahuan atau teori yang sudah ada.
3) Development yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan
penelitian yang sudah ada.

Biasanya juga tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum adalah tujuan penelitian secara keseluruhan dari yang
ingin dicapai dalam penelitian itu sendiri. Tujuan khusus adalah tujuan yang lebih
spesifik. Umumnya tujuan khusus menggunakan kata-kata operasional sehingga lebih
jelas untuk dicapai. Dan tujuan khusus pada hakikatnya penjabaran dari tujuan umum.
Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak bisa atau tidak perlu di spesifikasikan
lagi maka tidak perlu adanya tujuan umum dan tujuan khusus, cukup dibuat tujuan
penelitian saja.

B. Cara Membuat Tujuan Penelitian


 Untuk membuat tujuan penelitian kita harus kembali melihat rumusan
masalah.
 Mencari kata operasional yang tepat untuk menjawab rumusan masalah yang
ada.
Contoh :
Rumusan masalah : adakah hubungan antara menggunakan hijab dengan
keterampilan membaca siswa?
Tujuan penelitiannya adalah : mengidentifikasi hubungan antara
menggunakan hijab dengan keterampilan membaca siswa.

Anda mungkin juga menyukai