Rully Perdana
No. ID dan Nama Peserta RSUD Dr. M. Zein Painan
Topik TB Milier
Tanggal Kasus 9 September2015
Nama Pasien Tn. D Nomor RM : 19 86 91
25 September
Tanggal Presentasi Pendamping dr. Dona Hamrita
2015
Objektif Presentasi
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Seorang pasien laki-laki usia 15 tahun, berobat ke poli penyakit paru
Deskripsi RSUD dr.M.Zein Painan. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas
sejak 1 minggu SMRS
Mengidentifikasi penyebab, gejala, diagnosis, dan tatalaksana dari
Tujuan
TB Milier
Bahan Bahasan : Tinjauan Riset Kasus Audit
Pustaka
Cara Membahas : Diskusi Presentasi dan Email Pos
Diskusi
Data pasien Nama: Tn D No.Reg 19 86 91
Data Utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis
- Sesak nafas sejak 1 bulan ini. Tidak ada bunyi menciut
- Batuk berdarah sejak 2 hari ini. Banyaknya satu sendok teh. Sebelumnya pasien
sudah batuk-batuk sejak 2 bulan ini.
- Riwayat kontak dengan pasien batuk-batuk lama ada
- Pasien sering merasa demam yang hilang timbul sejak 2 bulan ini
- Berkeringat malam ada
- Nyeri dada tidak ada
- Berat badan pasien menurun sejak 2 bulan yang lalu
- Buang Air Kecil biasa
- Buang Air Besar biasa
1
2. Riwayat Kesehatan/Penyakit
Riwayat minum OAT disangkal
Pasien hanya membeli obat batuk di warung untuk mengobati batuk-batuknya
Riwayat pernah menderita sakit kuning disangkal
3. Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan yang serupa dengan
pasien.
4. Riwayat pekerjaan
Pasien adalah seorang pelajar
Lain-lain:
Status Generalisata
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : CMC
Tekanan Darah : 120/80 mmhg
Frekuensi denyut nadi : 90x /menit
Frekuensi nafas : 26 x/ menit
Suhu : 36,6oC
2
THT : tidak ditemukan kelainan.
Pemeriksaan Penunjang:
Rontgen Thorak PA
Kesan :
-TB Milier
-Pneumonia
Laboratorium
Hb : 13,6
Leukosit : 14.000
HT : 41
Trombosit : 279.000
Bilirubin Total : 1,1
Bil Direk/Indirek : 0,8/0,3
SGOT/SGPT : 108/ 307
Albumin : 4,3
Ureum/Kreatinin : 23/0,5
Na/K/Cl : 135/3,8/80
3
BTA : +3
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis TB Milier
2. Penatalaksanaan TB Milier
Subjektif:
Seorang pasien laki-laki usia 15 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah Sakit, tidak ada bunyi menciut.Pasien juga mengeluhkan batuk
berdarah sejak 2 hari ini,banyaknya 1 sendok makan. Batuk-batuk sudah dialami pasien sejak
2 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan berat badannya semakin menurun 2 bulan ini.Selain itu
pasien mengaku pernah berkontak dengan orang yang batuk-batuk lama.
4
Objektif:
Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh, Keadaan Umum sakit sedang, kesadaran CMC,
TD = 120/80 mmHg, N = 90kali/menit, P = 26 kali/menit, S = 36,6 °C.
Kepala : tidak ada kelainan
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cmH2O,
Thorak :
Pulmo : ronkhi (+), wheezing (-)
Jantung : bunyi jantung normal, bising (-),
Abdomen : supel, H/L tidak teraba,bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat,perfusi baik
Assessment:
Penegakan diagnosis
Pada anamnesis pasien laki-laki usia 15 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas
sejak 1 minggu sebelum masuk rumah Sakit, tidak ada bunyi menciut.Pasien juga
mengeluhkan batuk berdarah sejak 2 hari ini,banyaknya 1 sendok makan. Batuk-batuk sudah
dialami pasien sejak 2 bulan ini. Keluhan batuk-batuk lama disertai batuk darah serta adanya
sesak nafas mengarahkan kita kepada TB paru. Ditambah dengan adanya gejala
konstitusional seperti berat badan yang menurun serta adanya berkeringat malam.
5
Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi pada kedua paru.Selain itu juga
ditemukan hasil BMI yaitu 14,84. Untuk memastikan diagnosis pasien ini dilakukan
pemeriksaan penunjang yaitu rontgen thorak PA yang hasilnya adalah gambaran TB Milier
dan adanya pneumonia. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan labor mikrobiologi yaitu
pemeriksaan sputum pasien yang hasilnya adalah +3. Maka dengan anamnesis,pemeriksaan
fisik dan penunjang dapat ditegakkan pasien ini mengalami TB milier,TB paru, pneumonia
dan gizi kurang.
Selain menegakkan diagnosis TB, perlu juga dikelompokkan menurut beberapa hal:
6
7
8
Berdasarkan hal di atas, pada pasien ini dapat dikelompokkan sebagai :
a. Pasien TB BTA (+)
b. Menurut anatomi : Tuberculosis Paru
c. Pasien baru TB : karena belum pernah mengkonsumsi OAT sebelumnya
Untuk pengobatan pasien ini perlu diberikan OAT. Berikut adalah tata cara pemberian OAT
yang dibagi atas dua tahap :
9
Berikut adalah daftar OAT lini pertama beserta sifat dan efek sampingnya :
10
OAT TB MDR :
11
-Kombipak
-KDT
-Kombipak
Pada pasien ini termasuk ke dalam kategori 1. Akan tetapi pada pasien ini terdapat
peningkatan enzim hati yang mengharuskan penundaan pemberian OAT sampai fungsi hati
kembali normal. Setelah itu baru dilanjutkan pemberian OAT dengan hanya menggunakan
OAT yang bersifat hepatotoksik maksimal 2 buah dan jumlah OAT minimal 3 buah. Maka
pada pasien ini diberikan terapi OAT HRE (hanya R dan H yang bersifat hepatotoksik). Pada
pasien ini juga diberikan kortikosteroid karena dari berbagai literature disebutkan dapat
mengurangi mortalitas pada pasien TB terutama yang berat seperti meningitis TB ataupun
milier. Dosis prednisone dapat diberikan 40 – 80 mg per hari selama 6-12 minggu. Atau dari
literature lain dapat juga diberikan prednisolone 30-60 mg sampai 4 minggu.
12
Pasien ini dirawat di bangsal penyakit paru dengan terapi :
- IVFD Na Cl 0,9 % 8 jam/ kolf
- 02 4 L/menit
- Inj. Cefoperazone 2x1 amp
- Inj. Dexametason 3x1 amp
- Inj. Ranitidin 2x1 amp
- Xanda DS syr 3x1 cth
- GG 3x1 tab
Plan
Diagnosis:
TB Milier
TB Paru BTA (+)
Pneumonia
Gizi Kurang
Pengobatan :
- IVFD Na Cl 0,9 % 8 jam/ kolf
- 02 4 L/menit
- Inj. Cefoperazone 2x1 amp
- Inj. Dexametason 3x1 amp
- Inj. Ranitidin 2x1 amp
- Xanda DS syr 3x1 cth
- GG 3x1 tab
Pendidikan
1. Menerangkan pada keluarga pasien tentang kondisi dan penyakit pasien
13
2. Menjelaskan pada keluarga pasien tentang pengobatan yang diberikan dan waktu
yang diperlukan selama proses pemulihan pasien
3. Edukasi mengenai komplikasi penyakit pasien
4. Edukasi mengenai faktor resiko yang dapat di ubah
Rujukan
Dianjurkan kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang USG hepar.
Follow Up
DAFTAR PUSTAKA
15