Anda di halaman 1dari 1

b.

Isu Lingkungan Global

Berbagai isu melanda berbagai negara secara global di antaranya:

Perubahan iklim yang disebabkan karena menumpuknya gas rumah kaca, terutama CO2. Gas rumah kaca
ini mengakibatkan perubahan iklim karena pemanasan, meningginya permukaan ai laut yang mengubah
lingkungan dan garis pantai. Lebih lanjut perubahan iklim ini juga menyangkut hidrologi air dan danau,
erosi, perubahan produktivitas tanaman dan hewan ternak, dan akhirnya menimpa kepentingan umat
manusia (Eisme 1995).

Hujan asam yang disebabkan kegiatan manusia dengan penggunaan bahan bakar fosil yang
menghasilkan gas yang dengan curah hujan akan menghasilkan asam yang mempengaruhi pH air hujan
di Jakarta pada musim kering, karena curah hujannya rendah, keasaman air hujannya dapat menurun
sampai pH 4, reaksi terbentuknya hujan asam dapat diberikan contoh sebagai berikut :

CO2 + H2O H2CO3 (asam karbonat)

Terjadinya lubang lapisan ozon. Ozon (O3) adalab lapisan tipis di stratosfer ± 20 km di atas bumi yang
melindungi kehidupan di bumi dari sinar ultraviolet (B) yang panjang gelombangnya < 300 mm. Dengan
berlubangnya lapisan ozon ini, sinar UVB akan sampai ke bumi dan mempengaruhi kehidupan. Bagi
manusia dapat mengakibatkan kanker kulit, katarak pada mata, sedang pada beberapa tanaman akan
tumbuh kerdil dst. Jenis tanaman yang peka terhadap sinar UVB, antara lain kedelai, kapas, melon, kol,
bit gula dan berbagai jenis plankton (Soemarwoto 1991).

Salah satu isu global lain adalah berkurangnya luas hutan tropika yang berakibat menurunnya
keanekaragaman hayati dan berkurangnya kemampuan hutan tropika untuk menyerap CO2 serta dalam
menghasilkan oksigen. Karena itu menurunnya luas hutan tropika ini juga ssring dikaitkan dengan
berkursngnya kemampuan penyediaan O2 sebagai pemasok (supplier) paru-paru kita. Sudah barang
tentu kerusakan hutan tropika sebagian karena permintaan negara maju (Jepang, Amerika Serikat dan
Eropa) akan kayu industri. Jadi kalau kerusakan hutan tropika itu disebabkan karena penerbangan yang
kemudian harus di reboisasi, maka negara pengimpor kayu hutan tropika harus bertanggung jawab
dalam upaya rehabilitasi hutan tropika (Soerjani 1995)

Anda mungkin juga menyukai