Anda di halaman 1dari 7

PAPER

MANAJEMEN KEPERAWATAN
SUPERVISI

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Soeyono 108218006
2. Irfan Budiono 108218007
3. Hikmah Setiani 108218011

PRODI : S1 KEPERAWATAN NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
SUPERVISI

A. Pengertian Supervisi
Supervisi adalah suatu proses kemudahan untuk penyelesaian tugas-tugas
keperawatan (Swansburg & Swansburg, 1999). Supervisi adalah
merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi,
mendorong, memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus
pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana (Kron, 1987).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa supervisi
merupakan suatu cara yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

B. Fungsi Supervisi
1. Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan
mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang
menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang
standar asuhan yang telah disepakati.
2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki
factor-factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan
keperawatan.
3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan,
menstimuli, dan mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan
keperawatan.
4. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support
(supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing).

C. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara
langsung sehingga dengan bantuan tersebut bawahan akan memiliki bekal
yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil
yang baik (Suarli, 2009).

1
D. Prinsip Supervisi
Agar supervisi dapat dijalankan dengan baik maka seorang suprvisor
harus memahami prinsip- prinsip supervisi dalam keperawatan sebagai
berikut:
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
2. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi.
3. Kegiatan direncanakan secara matang.
4. Bersifat edukatif, supporting dan informal.
5. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksana keperawatan
6. Membentuk hubungan kerjasama yang demokratis antara supervisor dan
staf.
7. Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
8. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan
masing-masing perawat yang disupervisi.
9. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan.
10. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.
11. Suprvisi dilakukan secara teratur dan berkala.
12. Supervisi dilaksanakan secara fleksibel dan selalu disesuaikan dengan
perkembangan.

E. Teknik Supervisi
1. Langsung
Teknik supervisi dimana supervisor berpartisipasi langsung dalam
melakukan supervisi. Kelebihan dari teknik ini pengarahan dan petunjuk
dari supervisor tidak dirasakan sebagai suatu perintah, selain itu umpan
balik dan perbaikan dapat dilakukan langsung saat ditemukan adanya
penyimpangan.
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam

2
kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai
perintah. Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
a. Pengarahan harus lengkap
b. Mudah dipahami
c. Menggunakan kata-kata yang tepat
d. Berbicara dengan jelas dan lambat
e. Berikan arahan yang logis
f. Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
g. Pastikan bahwa arahan dipahami
h. Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
2. Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,.
Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis.

F. Timbang Terima
1. Definisi
Timbang terima ( operan ) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu ( laporan ) yang berkaitan dengan
keadaan klien.
2. Tujuan
a. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
b. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
c. Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab
antar anggota tim perawat.
d. Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.
3. Manfaat
a. Dapat menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh
perawat pada shift berikutnya.

3
b. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal-hal yang dilaporkan
dengan keadaan klien yang sebenarnya.
c. Klien dapat menyampaikan masalahnya secara langsung bila ada yang
belum terungkap.
4. Metode Pelaporan
a. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien melaporkan
langsung kepada perawat penanggung jawab berikutnya. Cara ini
memberikan kesempatan diskusi yang maksimal untuk kelanjutan dan
kejelasan rencana keperawatan.
b. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di ruang perawat
kemudian dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi klien satu
persatu.
5. Prosedur Pelaksanaan
a. Kedua kelompok dinas sudah siap.
b. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh
terhadap masalah, kebutuhan dan segenap tindakan yang telah
dilaksanakan serta hal-hal yang penting lainnya selama masa
perawatan ( tanggung jawab )
c. Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.
d. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
1) Identitas klien dan diagnosa medis.
2) Masalah Keperawatan yang masih muncul.
3) Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan ( secara umum )
4) Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.
5) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam
kegiatan operatif, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan
penunjang lain, persiapan untuk konsultasi atau prosedur yang
tidak rutin dijalankan.
6) Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan.

4
e. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah
ditimbang terimakan atau berhak terhadap keterangan-keterangan
yang kurang jelas.
f. Sedapat-dapatnya, mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat
dan padat.
g. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit,kecuali
dalam kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.
6. Hal-hal yang perlu Diperhatikan
a. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati.
b. Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer.
c. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
d. adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
e. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan
menggambarkan kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.
f. Timbang terima harus berorientasi pada masalaha keperawatan yang
ada pada kliwn, dengan kata lain informasi yang diberikan berawal
dari masalahnya terlebih dahulu (setelah diketahui melalui
pengkajian), baru kemudian terhadap tindakan yang telah dilakukan
dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan.
g. Timbang terima dilakukan didekat pasien, menggunakan volume
suara yang pelan dan tegas ( tidak berbisik ) agar klien disebelahnya
tidak mendengarkan apa yang dibicarakan untuk menjaga privacy
klien, terutama mengenai hal-hal yang perlu dirahasiakan sebaiknya
tidak dibicarakan secara langsung di dekat klien.
h. Bila ada informasi yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya
jangan dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. http://sukardjoskmmkes.blogspot.com/2010/10/supervisi-dalam-
menejemen-keperawatan.html
2. http://mankep.blogspot.com/2012/12/supervisi-dalam-keperawatan.html
3. http://manajemenkeperawatan03.blogspot.com/2010/07/timbang-terima-
operan.html

Anda mungkin juga menyukai