Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. SYARAT RUKUN DAN WAJIB SHALAT


Shalat adalah ibadah yang terdiri atas ucapan dan gerakan yang dimulai dari
takbiratul ihram sampai salam. Shalat merupakan tiang agama yang dapat
mengokohkan keimanan kita terhadap Allah swt, menjauhkan dari perbuatan yang
dilarang oleh aturan agama islam dan termasuk pada rukun islam yang kedua. Semua
muslim di wajib melaksanakan shalat terutama shalat fardu yang 5 waktu tesebut,
yaitu Shalat Subuh, Shalat Dzuhur, Shalat Ashar, Shalat Maghrib dan yang terakhir
yaitu Shalat Isya. Shalat terdiri dari shalat wajib dan shalat sunnah.

 Ayat yang Memerintahkan Mendirikan Sholat di dalam Al Qur’an banyak sekali


kita jumpai perintah
mendirikan sholat seperti beberapa contoh diantaranya:
ِ ‫صالة ويُ ِقي ُمون ِب ْالغ ْي‬
‫ب يُؤْ ِمنُون الَّذِين‬ َّ ‫يُ ْن ِفقُون رز ْقنا ُه ْم و ِم َّما ال‬
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat
dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada
mereka,” (QS.al Baqarah(2) : 3)

 hadits yang pertama, dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, bahwa Rasulullah


Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

ْ ‫ت فقدْ أ ْفلح وأ ْنجح وإِ ْن فسد‬


‫ت فقدْ خاب‬ ْ ‫إِ َّن أ َّول ما يُحاسبُ بِ ِه الع ْبد ُ ي ْوم ال ِقيام ِة ِم ْن عم ِل ِه صالتُهُ فإ ِ ْن صلح‬
‫وخسر‬

"Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab adalah


shalatnya. Jika shalatnya baik, dia sukses dan berhasil dan jika shalatnya
rusak, dia sangat rugi" (HR. Nasai dan Turmudzi)

Ada beberapa persyaratan yang harus diketahui dan dijalani ketika akan
melaksanakan shalat yaitu syarat wajib, syarat sah dan rukun shalat.

Syarat wajib shalat yaitu:

1. Islam. Setiap orang yang beragama Islam diwajibkan untuk shalat tetapi bagi
non muslim tidak diwajibkan shalat.
2. Baligh/ mencapai usia dewasa. Bagi perempuan dikatakan baligh apabila telah
keluar darah haid. Dan untuk laki-laki ketika berusia 15 tahun atau telah
keluar sperma.
3. Berakal. Bagi yang tidak berakal sehat tidak diwajibkan untuk shalat.
4. Tidak dalam keadaan haid atau nifas.
5. Telah sampai dakwah tentang shalat kepadanya.

Syarat sah shalat adalah:

1
1. Suci dari hadas kecil dan hadas besar.
2. Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari berbagai macam najis.
3. Menutup aurat. Aurat laki-laki yaitu antara pusar sampai lutut, sedangkan bagi
perempuan semua anggota badan kecuali muka dan telapak tangan.
4. Menghadap kiblat.
5. Sudah masuk waktu shalat.

Sedangkan rukun shalat yaitu:

1. niat
2. Takbiratul ihram,
3. berdiri Kepada orang yang mampu,
4. membaca Al-fatihah
5. ruku
6. Thuma’ninah setelah ruku
7. i’tidal
8. Thuma’ninah stlh i’tidal
9. Sujud 2x
10. Tuma’ninah di dlm sjud.
11. Dduk d antra 2 sujud.
12. tuma’ninah di antra 2 sujud.
13. Tasyahud akhir
14. Duduk setelah tasyahud.
15. Membaca shalawat
16. membaca salam
17. Tartib

B. SYARAT RUKUN DAN WAJIB PUASA

 Ayat-ayat tentang puasa dalam al-Quran adalah surat al-Baqoroh dari ayat 183
hingga 187. Berikut ini akan disebutkan penjelasan dari tiap-tiap ayat tersebut.
AYAT KE-183 SURAT AL-BAQOROH

)183( َ‫ب َعلَى الَّذِينَ ِم ْن قَ ْب ِل ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا ُك ِت‬
ِ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم‬
َ ‫الصيَا ُم َك َما ُك ِت‬

2
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana
diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (Q.S al-
Baqoroh:183).

 Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

‫ض ِل ْلبص ِر وأحْ صنُ ِل ْلف ْرجِ وم ْن ل ْم يسْت ِط ْع فعل ْي ِه‬


ُّ ‫ب م ْن اسْتطاع ِم ْن ُك ُم ْالباءة ف ْليتز َّو ْج فإِنَّهُ أغ‬
ِ ‫يام ْعشرالشبا‬
‫ص ْو ِم فإِنَّهُ لهُ ِوجاء‬َّ ‫ِبال‬

“Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba’ah[3]
hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih
menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa
karena puasa merupakan wijaa’ (pemutus syahwat) baginya” [Hadits Riwayat Bukhari
4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas’ud]s

syarat wajib adalah perkara yang wajib dipenuhi sejak sebelum melaksanakan puasa
hingga selesainya puasa (saat berbuka). Jumlahnya ada 4 :
1. Islam, baligh (dewasa), Hanya yang beragama Islam yang diwajibkan
melaksanakan puasa Ramadhan.
2. Berakal, bagi orang gila, penyandang epilepsi tidak diwajibkan melaksanakan
puasa Ramadhan.
3. Mampu secara fisik, Orang yang tidak mampu melaksanakan puasa Ramadhan
dikarenakan sakit atau dikarenakan memang benar-benar lemah fisik (dalam arti,
apabila dipaksakan berpuasa bisa timbul risiko yang sangat besar seperti sakit
parah atau menimbulkan kematian), maka tidak diwajibkan melaksanakan puasa
Ramadhan.
4. Suci dari haid dan nifas, Bagi wanita yang sedang datang bulan atau menstruasi
dan yang sedang dalam keadaan nifas tidak diwajibkan melaksanakan puasa
Ramadhan. Akan tetapi dia wajib untuk qodlo’ atau mengganti puasa dikemudian
hari.

Rukun puasa Ramadhan


Rukun puasa adalah teknis yang harus dilaksanakan bagi orang yang berpuasa di bulan
Ramadhan dan tidak boleh ditinggal sama sekali.
1. Niat pada waktu malam hari. Sekali lagi, niat puasa Ramadhan wajib dilakukan
pada malam hari. Kalau meninggalkan niat pada malam hari entah karena lupa atau
sengaja maka puasanya tidak dibilang sah dan wajib mengulangnya setelah
Ramadhan usai.
2. Imsak yaitu menahan diri dan meninggalkan hal-hal yang bisa membatalkan puasa
dari mulai waktu fajar hingga terbenamnya matahari atau Maghrib.

3
C. SYARAT RUKUN DAN WAJIB HAJI

- Syarat Haji
Syarat haji adalah sesuatu yang apabila terpenuhi, maka menjadikan orang tersebut
wajib melaksanakan ibadah haji. Hal-hal yang termasuk syarat haji adalah:
a. beragama Islam
b. baligh
c. sehat jasmani/rohani
d. merdeka
e. mampu

- Rukun Haji
Rukun haji adalah perbuatan yang wajib dilakukan dalam berhaji dan tidak dapat
diganti dengan membayar dam. Rukun haji yaitu:
a. Ihram, yaitu berniat mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian ihram
(pakaian putih tidak berjahit).
b. Wukuf, yaitu hadir di Padang Arafah mulai tergelincir matahari pada tanggal 9
Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.
c. Tawaf, yaitu mengelilingi Kakbah 7 kali putaran dari Hajar Aswad dengan posisi
Baitullah di sebelah kiri. Dalam rukun haji, tawaf yang digunakan adalah tawaf ifadah.
d. Sa'i, yaitu lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwa sebanyak 7 kali.
e. Tahalul, yaitu mencukur rambut sekurang-kurangnya 3 helai.
f. Tertib, maksudnya pengerjaan rukun haji secara berurutan.

- Wajib Haji
Wajib haji adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan dan apabila tidak dilakukan
harus membayar denda atau dam dan hajinya tetap sah. Adapun yang termasuk wajib
haji yaitu:
a. Ihram dari miqat, ialah miqat makani dan miqat zamani yang telah ditentukan.
b. Bermalam di Muzdalifah.
c. Melempar jumrah aqabah tanggal 10 Zulhijah.
d. Melempar jumrah di Mina selama 3 hari, sehari 3 lemparan masing-masing 7 batu
(jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah ukhra).
e. Bermalam di Mina tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.
f. Meninggalkan larangan-larangan haji.

 Haji dalam Al Quran disampaikan bahwa umat muslim di perintahkan untuk


melaksanakan ibadah haji. Haji termasuk rukun islam ke-5 yang wajib dikerjakan
oleh umat muslim yang sudah baligh dan mampu secara finansial.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam, bersabda,

‫َّللاُ عل ْي ُك ُم ْالح َّج‬


َّ ‫اس قدْ فرض‬ ُ َّ‫ فقال « أيُّها الن‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫ع ْن أ ِبى هُريْرة قال خطبنا ر‬
« -‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ ً َّ
ُ ‫َّللاِ فسكت حتى قالها ثالثا فقال ر‬ َّ ‫سول‬ ُ ‫ فقال ر ُجل أ ُك َّل ع ٍام يا ر‬.» ‫ف ُح ُّجوا‬
ْ
ِ‫ت ولما اسْتط ْعت ُ ْم – ث ُ َّم قال – ذ ُرونِى ما تر ْكت ُ ُك ْم فإِنَّما هلك م ْن كان قبْل ُك ْم ِبكثرة‬ ْ ‫ل ْو قُ ْلتُ نع ْم لوجب‬
ُ‫اختِالفِ ِه ْم على أ ْنبِيائِ ِه ْم فإِذا أم ْرت ُ ُك ْم بِش ْىءٍ فأْتُوا ِم ْنهُ ما اسْتط ْعت ُ ْم وإِذا نه ْيت ُ ُك ْم ع ْن ش ْىءٍ فدعُوه‬
ْ ‫سؤا ِل ِه ْم و‬
ُ «.

4
“Wahai manusia, telah diwajibkan atas kalian berhaji maka berhajilah”, kemudian
ada seorang bertanya: “Apakah setiap tahun Wahai Rasulullah?”, Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menjawab sampai ditanya tiga kali,
barulah setelah itu beliau menjawab: “Jika aku katakan: “Iya”, maka niscaya akan
diwajibkan setiap tahun belum tentu kalian sanggup, maka biarkanlah apa yang
sudah aku tinggalkan untuk kalian, karena sesungguhnya telah binasa orang-orang
sebelum kalian, akibat banyaknya pertanyaan dan penyelisihan mereka terhadap
nabi mereka, maka jika aku perintahkan kalian dengan sesuatu, kerjakanlah
darinya sesuai dengan kemampuan kalian dan jika aku telah melarang kalian akan
sesuatu maka tinggalkanlah”. (HR. Muslim).

 HADIST

ُ ‫ َو ْال َح ُّج ْال َمب ُْر‬،‫ارة ِل َما َب ْينَ ُه َما‬


َ ‫ور لَي‬
‫ْس‬ َ َّ‫ (( ا َ ْلعُ ْم َرة ُ إِلَى ْالعُ ْم َرةِ َكف‬:َ‫سلَّ َم قَال‬
َ ‫َو‬

﴾١٧٧٣ :‫لَـهُ َجزَ اء إِ َّّل ْال َجنَّـةُ )) ﴿رواه البـخاري‬

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
“’umrah yang satu dengan ‘umrah berikutnya adalah penghapus dosa yang
dilakukan antara masa keduanya, sedangkan haji mabrur balasannya tiada lain
adalah surga.” [HR. Al-Bukhari, nomor hadits: 1773]

Anda mungkin juga menyukai