Anda di halaman 1dari 9

Mineralisasi Emas Di Daerah

Poso Menggunakan Metode


Geomagnet
Salwa Avisa Putri Adsura
410018047
Geologi Regional Penelitian
Menurut Peta Geologi Lembar Poso (Simandjuntak,1977),daerah penelitian
masuk pada Formasi Poso dengan batuan penyusun berupa batuan Granit Kambuno.

Gambar 1. Simandjuntak,T.O.,Surono,Supandjono,J.B (1997), pada Lembar Peta Geologi Poso,Sulawesi


Daerah penelitian umumnya didominasi oleh bukit dan pegunungan. Morfologi
bukit berada di bagian utara dan timur,sedangkan morfologi pegunungan berada di
bagian selatan dan barat. Sebagian daerah penelitian dimanfaatkan untuk area
persawahan oleh warga sekitar.
Salah satu struktur geologi yang ada di daerah penelitian berupa sesar yang
dominan di bagian barat dan selatan. Sesar-sesar ini membentuk sebuah retakan yang
memungkinkan dilalui hidrotermal.
Metode Magnetik dan Akuisisi

Penelitian ini menggunakan data sekunder magnetik. Titik pengambilan sampel


dilakukan secara acak (random).

Pengolahan Data

Pengolahan data yang di lalukan dalam penelitian ini berupa koreksi variasi
harian, koreksi IGRF, menentukan anomali magnetik, dan permodelan menggunakan
software Mag2dc
Model Geologi dan Interpretasi
Pada lintasan a-a’ diperoleh 5 batuan
yang memiliki suseptibilitas yang berbeda-
beda, dan terdapat 3 batuan yang memiliki
nilai suseptibilitas kontras yang
diinterpretasikan berasosiasi dengan iron
sulfida dan diperkirakan sebagai batuan
pembaw mineral emas.
Pada lintasan b-b’ ditemukan 5 batuan
dengan suseptibilitas berbeda-beda dan 2
diantaranya memiliki nilai suseptibilitas yang
kontras, yang diinterpretasikan sebagai
porpiri dan kalkopirit (diperkirakan sebagai
pembawa mineral emas yang berasosiasi
dengan batuan beku dan iron sulfida).
Pada lintasan c-c’ ditemukan 6
batuan dengan suseptibilitas berbeda-
beda dan 2 diantaranya memiliki nilai
suseptibilitas yang kontras, yang
diinterpretasikan sebagai porpiri dan
kalkopirit (diperkirakan sebagai
pembawa mineral emas yang berasosiasi
dengan batuan beku dan iron sulfida).
Pada lintasan e-e’ ditemukan 5
batuan dengan suseptibilitas berbeda-
beda dan 2 diantaranya memiliki nilai
suseptibilitas yang kontras, yang
diinterpretasikan sebagai porpiri dan
kalkopirit (diperkirakan sebagai
pembawa mineral emas yang berasosiasi
dengan iron sulfida).
Pada lintasan d-d’ ditemukan 6
batuan dengan suseptibilitas berbeda-
beda dan 3 diantaranya memiliki nilai
suseptibilitas yang kontras, yang
diinterpretasikan sebagai porpiri, pirit
dan kalkopirit (diperkirakan sebagai
pembawa mineral emas yang berasosiasi
dengan batuan beku dan iron sulfida).
Hasil interpretasi dan permodelan penampang diinterpretasikan bahwa daerah
penelitian didominasi oleh batuan beku, batuan sedimen dan iron sulphides yang
memiliki suseptibilatas positif. Sedangkan batuan yang memiliki suseptibilitas negatif
diinterpretasikan sebagai mineral nonmagnetik.
Batuan yang diduga sebagai pembawa mineral emas tersebar di stiap penampang
sehingga diduga terdapat adanya indikasi zona mineralisasi emas. Selain itu di daerah
penelitian terdapat sesar sehingga memungkinnya terjadinya proses mineralisasi
kedalam rekahan sebagai jalur pengendapan oleh hidrotermal.
Referensi
Nurinaya,Efendi.R, Sandra.2015.Studi Zona Mineralisasi Emas Menggunakan Metode
Geomagnet di Desa Siliwangan, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso. Jurnal
Gravitasi.Vol 14 No 1.
Simandjuntak,T.O.,Surono,Supandjono,J.B (1997) ,pada Lembar Peta Geologi Poso,Sulawesi

Anda mungkin juga menyukai