dengan bahan lain yang diketahui jumlah molnya dengan tepat (bahan baku) Reaksi dijalankan dengan titrasi sampai tepat menjadi ekivalen satu sama lain. Setelah melewati titik ekivalen, titrasi dihentikan (Titik Akhir Titrasi) Dikenal istilah titrant dan titrat Titik Ekivalen dan Titik Akhir Titrasi Pada saat titrant yang ditambahkan tampak telah ekivalen, maka penambahan titrant harus dihentikan. Karena jumlah titrat dan titrant ekivalen, maka jumlah mol titrat dapat diketahui berdasar persamaan reaksi dan koefesiennya. Tepat ekivalen : Titrant dan titrat tepat saling menghabiskan, tidak ada kelebihan satu maupun yang lain, sesuai dengan koefesien persamaan reaksi, tapi tidak berarti jumlahnya sama banyak, baik volume maupun molnya. Contoh : H2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2H2O
Ekivalen dicapai bila 2mol NaOH telah
ditambahkan pada setiap mol H2SO4 CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Ekivalen dicapai bila 1 mol NaOH telah
ditambahkan pada setiap mol CH3COOH Syarat reaksi yang bisa digunakan untuk titrasi: 1. Berlangsung sempurna, tunggal dan menurut persamaan reaksi yang jelas (sesuai dasar teori) 2. Cepat dan reversibel 3. Ada indikator yang tepat (Penunjuk titik akhir). Bisa karena terjadi perubahan warna atau terjadi perubahan kekeruhan. 4. Tersedia larutan baku Catt: tidak mesti syarat tersebut harus dipenuhi keempatnya. Jenis Titrimetri
Titrasi Asam-basa (Asidi-Alkalimetri)
Titrasi Pengendapan (Presipitimetri) Titrasi pembentukan Senyawa Kompleks (Kompleksometri) Titrasi Berdasar Reaksi REDOKS (contoh: Iodometri ) TITRASI ASIDI-ALKALIMETRI Titrasi yang menyangkut asam dan atau basa. Perubahan terpenting yang menentukan titik akhir titrasi dan perhitungan adalah perubahan pH. Reaksi yang terjadi : Reaksi asam-basa, Reaksi asam dengan garam, dan reaksi basa dengan garam