Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

FINANCING IN THE LONG TERM

KELOMPOK 4:

1. Shinta Bella Rizkyana Putri (041611233220)


2. Muhammad Naufal Aulia Nainggolan (041611233245)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
Perusahaan Multinasional biasanya menggunakan sumber-sumber dana jangka panjang
untuk membiayai proyek jangka panjang (mendirikan anak perusahaan).. Mereka memiliki akses
ke sumber dana dalam dan luar negeri. Adalah bermanfaat bagi MNC untuk mempertimbangkan
semua kemungkinan bentuk pembiayaan sebelum membuat keputusan akhir mereka. Manajer
keuangan harus menyadari sumber dana jangka panjang mereka sehingga mereka dapat mendanai
proyek internasional dengan cara yang memaksimalkan kekayaan MNC.

Biaya hutang MNC mempengaruhi tingkat pengembalian yang diminta saat menilai proyek
yang diajukan. Fitur hutang seperti mata uang denominasi, jatuh tempo, dan apakah suku bunga
tetap atau mengambang dapat mempengaruhi biaya hutang sehingga mempengaruhi kelayakan
proyek yang didukung dengan hutang. Dengan demikian, MNC dapat meningkatkan nilainya
dengan menentukan fitur hutang tertentu yang dapat mengurangi biaya hutang mereka.

I. Pembiayaan untuk Mencocokan Arus Masuk Mata Uang


Anak perusahaan MNC membiayai operasi mereka dengan mata uang dimana mereka
menagih produk mereka. Strategi pencocokan ini dapat mengurangi eksposur anak perusahaan
terhadap pergerakan nilai tukar karena memungkinkan anak perusahaan untuk menggunakan
sebagian arus kas masuknya untuk menutupi arus kas keluar untuk melunasi hutangnya.
Dengan cara ini, jumlah dana anak perusahaan yang pada akhirnya akan dikirim ke perusahaan
induk (dan diubah menjadi mata uang induk ) berkurang.

a. Menggunakan Penukaran Mata Uang ( Swap Currency) untuk Mengeksekusi Strategi yang
Cocok

Miller Co., perusahaan A.S., memiliki anak perusahaan Eropa yang ingin menerbitkan
obligasi dalam mata uang euro karena dapat melakukan pembayaran dengan arus masuk
Euro yang dihasilkan dari operasi yang ada. Namun, Miller Co tidak begitu dikenal oleh
investor yang akan mempertimbangkan untuk membeli obligasi berdenominasi euro.
Sementara itu, Beck Co dari Jerman berkeinginan menerbitkan obligasi berdenominasi
dolar karena arus masuknya sebagian besar masuk dalam dolar. Namun, tidak diketahui
investor yang akan membeli obligasi tersebut. Jika Miller dikenal di pasar berdenominasi
dolar dan jika Beck dikenal di pasar yang terinformasi, maka transaksi berikut sesuai.
Miller menerbitkan obligasi berdenominasi dolar sementara Beck menerbitkan obligasi
berdenominasi euro. Miller akan memberikan pembayaran euro kepada Beck dengan
imbalan pembayaran dolar. Swap mata uang ini memungkinkan perusahaan melakukan
pembayaran kepada pemegang obligasi masing-masing tanpa memperhatikan risiko nilai
tukar.

b. Menggunakan Pinjaman Parallel (Parallel Loans) untuk Mengeksekusi Strategi yang


Cocok
Jika MNC tidak dapat meminjam mata uang yang sesuai dengan mata uang fakturnya,
mungkin juga Pertimbangkan juga pembiayaan dengan pinjaman paralel (atau back-to-
back) sehingga bisa sesuai dengan Mata uang faktur. Dalam pinjaman paralel, dua pihak
memberikan pinjaman simultan dengan Kesepakatan untuk melunasi pada beberapa waktu
yang ditentukan di masa depan.

II. Keputusan Denominasi Hutang oleh Anak Perusahaan


a. Keputusan Hutang di Negara Tamu dengan Tingkat Bunga Tinggi
Ketika anak perusahaan MNC berbasis di negara-negara berkembang seperti Brazil,
Indonesia, Malaysia, Meksiko, dan Thailand, mereka mungkin akan dikenakan suku
bunga yang relatif tinggi. Jadi, meskipun strategi pencocokan yang dijelaskan
sebelumnya mengurangi risiko nilai tukar, akan memaksa anak perusahaan MNC di
negara-negara berkembang mengeluarkan biaya hutang yang tinggi. Maka dari itu
perusahaan lebih baik menggunakan pinjaman bukan dari host country nya. Tetapi
yang memiliki interest rate lebih rendah, untuk menghindari resiko nilai tukarnya. Bisa
dengan cara:
i. Mengkombinasi Pembiayaan Hutang dengan Forward Hedging
ii. Membandingkan Biaya Pembiyaan diantara Denominasi Hutang
Jika MNC induk mempertimbangkan untuk membiayai operasi anak
perusahaan di negara tuan rumah di mana tingkat suku bunga tinggi, maka harus
memperkirakan biaya pendanaan untuk kedua alternatif pembiayaan.
iii. Menghitung Ketidakpastian Biaya Pembiayaan
Perkiraan biaya pembiayaan hutang oleh anak perusahaan ketika meminjam
mata uang yang berbeda dari pada negara tuan rumah sangat sensitif terhadap
nilai tukar yang diperkirakan.
b. Denominasi Hutang untuk Membiayai sebuah Proyek
i. Memasukan Apa saja yang Diperlukan untuk melakukan Analisis
ii. Analisis Alternatif Pembiayaan untuk Proyek
iii. Menyesuaikan Analisis untuk Kondisi Lain
III. Keputusan Hutang Jatuh Tempo
Terlepas dari mata uang yang digunakan MNC untuk membiayai operasi internasionalnya, ia
juga harus memutuskan jatuh tempo yang seharusnya digunakan untuk hutangnya. MNC
biasanya menggunakan masa jatuh tempo jangka panjang saat membiayai operasi anak
perusahaan yang akan berlanjut untuk jangka waktu yang lama. Tapi perusahaan mungkin
mempertimbangkan kematangan yang lebih pendek dari pada periode waktu dimana ia
memerlukan dana, terutama bila tingkat suku bunga pinjaman yang diperhitungkan tahunan
relatif rendah untuk jangka waktu tertentu.
a. Penilaian dari Kurva Yield
Sebelum membuat keputusan jatuh tempo hutang, perusahaan dapat menilai melalui
yield curve. Yield curve ini menggambarkan hubungan antara yield tahunan dan jatuh
tempo hutang dalam beberapa negara. Yield adalah tingkat pengembalian investasi.
Semisal obligasi yaa hasilnya bunga.
b. Biaya Pembiayaan Pinjaman dengan Jatuh Tempo yang Berbeda
Perusahaan dapat melakukan pinjaman dengan jatuh tempo yang berbeda tujuannya
agar tingkat pengembaliannya lebih murah. Misalnya jika perusahaan pinjam 5 tahun,
bunga per tahunnya 8%/year. Tetapi ada alternative lain jika perusahaan meminjam
selama 3 tahun bunga per tahunnya 6%, dengan melakukan ekstensi di tahun ke 4 dan
5 dengan estimasi bunga 9% per tahun.
IV. Keputusan Hutang Bunga Tetap vs Mengambang
a. Pembiayaan Biaya pada Hutang Bunga Tetap vs Mengambang
Jadi perusahaan dapat memilih menggunakan hutang pada bunga tetap atau
mengambang. Jika suku bunga tetap, bunganya tetap tiap tahunnya. Sedangkan suku
bunga mengambang, bunganya berfluktuasi mengikuti suku bunga acuannya. Contoh
kalo di buku LIBOR (London Interbank Offer Rate) kalau di Indo BI REPO RATE.
Jika suku bunga acuan naik , maka suku bunga hutang ikut naik. Tapi ada manfaatnya,
perusahaan jadi bisa mengestimasi pembiayaan tahunannya berdasarkan suku bunga
acuan.
b. Pembayaran Bunga Hedging dengan Menukar Tingkat Bunga
Perusahaan pada umumnya lebih sering menggunakan floating rate, walaupun lebih
menguntungkan hal ini tetap memiliki resiko. Untuk meng-hedge dapat melalui
interest rate swaps.
i. Keterbatasan Menukar Tingkat Bunga
Biaya waktu dan sumber daya, karena harus mencari kandidat swap yang cocok
dan harus bernegosiasi dengan mereka.
ii. Jenis lain Menukar Tingkat Bunga.
iii. Standarisasi Pasar Tukar
Semakin berkembangnya swap swap , sehingga muncul pasar swap. Maka swap
ini mulai di standarisasi oleh ISDA (International Swaps and Derivatives
Association)

Anda mungkin juga menyukai