Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2


DI SMA NEGERI 1 SAYUNG DEMAK

Disusun oleh:

Nama : Sitty Nurmini Taros Bikutob


NIM : 31801300519

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
TAHUN 2016

i
PENGESAHAN

Laporan PPL 2 yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sayung Demak ini


telah disusun dengan Pedoman PPL Fakutas Bahasa UNISSULA dan oleh
karenanya dinyatakan SAH pada:

Hari : Sabtu
Tanggal : 08 Oktober 2016

Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Sekolah,

Haris Ma’ruf, S. Pd. Suharno, S. Pd., M.M


NIK. 210811019 NIP. 19630402 198902 1 005

Ka. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa UNISSULA

Kurniawan Yudhi N, S.Pd, M.Pd


NIK. 210813021

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan sehat akal, jasmani dan rohani sehingga kita dapat menjalankan
semua kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Sholawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membuka cahaya keilmuan Islam dan menjadikan
generasi-generasi Islami terdidik dengan bekal duniawi ataupun akhiroti.
Rasa Syukur kami setelah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan 2 (PPL 2), maka laporan ini merupakan bukti dari pelaksanaan kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2). Keberhasilan dan kesuksesan dalam
pelaksanaan PPL 2 ini tidak terlepas dari doa,dukungan, bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penyusun bermaksud menyampaikan penghargaan
setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi secara optimal
sehingga Laporan PPL 2 ini dapat tersusun dan dipergunakan dengan sebaik-
baiknya.
1. Dr. Anis Malik Toha, Lc, MA, Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam
Sultan Agung Semarang (UNISSULA);
2. Bapak Hartono, S. S., M. Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa Universitas
Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA) yang telah memberikan ijin
dan dukungannya;
3. Bapak Kurniawan Yudhi N, S. Pd., M. Pd. selaku Ka. Prodi Pendidikan
Bahasa Inggris Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA);
4. Bapak Haris Ma’ruf, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang
trelah membimbing kami dalam melaksanakan PPL;
5. Bapak Suharno, S. Pd., MM. selaku Kepala SMA Negeri 1 Sayung
Demak yang telah memberikan ijin bimbingan untuk melaksanakan PPL di
SMAN 1 Sayung;
6. Bapak Drs. Mujiyana, M. Pd, M.Pd. selaku Koordinator Guru Pamong
yang telah memberi pengarahan kepada kami selama PPL;
7. Ibu Aslami Novita S., S. Pd. selaku Guru Pamong yang telah berkenan
membimbing praktikan dalam melaksanakan PPL;

iii
8. Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan dan Staf TU di lingkungan SMA
Negeri 1 Sayung Demak atas kesediaannya memberikan waktu dan
informasinya kepada kami;
9. Bapak Kompol La Taahu dan Ibu Roswati selaku orang tua penyusun.
10. Rekan-rekan mahasiswa PPL 2016 dari UNISSULA dan Universitas
PGRI Semarang atas kerjasama dan solidaritasnya agar menjadi guru
profesional;
11. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Sayung, Demak;
12. Semua pihak yang telah ikut membantu menyelesaikan laporan PPL 2 ini
yang tidak bisa praktikan sebutkan satu per satu.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan. Dengan segala kerendahan hati penyusun
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Semarang, 8 Oktober 2016

Penyusun,

Sitty Nurmini Taros Bikutob


NIM. 31801300519

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii

iv
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2).........................................2
C. Manfaat PPL 2...............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian PPL..............................................................................................4
B. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan........................................................5
C. Tinjauan Tentang Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016..................................5
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu Pelaksaanaan....................................................................................11
B. Tempat Pelaksanaan....................................................................................11
C. Tahapan Kegiatan........................................................................................11
D. Materi Kegitan............................................................................................14
E. Proses Pembimbingan.................................................................................14
F. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL...............................15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................17
B. Saran............................................................................................................17
REFLEKSI DIRI
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Mahasiswa, Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan


2. Daftar hadir Mahasiswa PPL
3. Daftar Hadir Dosen Pembimbing PPL
4. Jadwal Piket Pagi
5. Jadwal Piket Extrakurikuler
6. Daftar Hadir Kegiatan Extrakurikuler
7. Rencana Kegiatan PPL
8. Kalender Pendidikan Tahun 2016
9. Waktu Pembelajaran SMA Negeri 1 Sayung
10. Jadwal Pelajaran SMA Negeri 1 Sayung
11. Jadwal Mengajar
12. Silabus
13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
14. Form Bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan dan Guru Pamong
15. Daftar Hadir Siswa Kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2
16. Jurnal Mengajar
17. Soal Tugas Siswa
18. Daftar Nilai Tugas Siswa
19. Jadwal Penilaian Tengah Semester Gasal 2016/2017
20. Dokumentasi

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila bertujuan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian,
berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan
terampil, sehat jasmani dan rohani, sejalan dengan pengembangan iklim
belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta
perilaku yang inovatif, kreatif dan berkeinginan untuk maju.
Pembangunan nasional perlu terus ditata, dikembangkan dan
dimantapkan dengan melengkapi berbagai ketentuan dan peraturan perundang-
undangan seperti pelaksanaan PPL, berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud
RI. Nomor 021/U/1982 dan Nomor 0212/U/1982 serta Peraturan Pemerintah
RI. No 30 Tahun 1990. Program Praktik Pengalaman lapangan merupakan
suatu upaya dalam mempersiapkan dan membentuk tenaga kependidikan yang
profesional serta untuk meningkatkan mutu para calon guru / pengajar yang
ahli dalam bidangnya.
Apabila dipandang dari sudut isi, PPL adalah seperangkat komponen
pelatihan prajabatan guru yang berlangsung dalam siklus teori dan praktek
secara berlapis dan berulang pada setiap langkah yang dipersyaratkan dalam
program pelatihan tersebut. Setiap langkah dalam komponen pelatihan
tersebut selalu mengacu pada teori yang telah dipelajari dan menuju pada
praktek pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam berbagai
kondisi.
Universitas Islam Sultan Agung Semarang sebagai salah satu universitas
swasta harus mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas yang sesuai
dengan kebutuhan dan mampu memberikan kontribusi besar bagi dunia
pendidikan. Khususnya Fakultas Bahasa yang usianya masih muda ini,
mampu memberikan suatu pengalaman bagi calon tenaga didik sebelum
terjun dalam dunia kerja yang sesungguhnya, khususnya di bidang
pendidikan.

1
Oleh karena itu, diadakanlah kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) yang mencakup latihan maupun tugas kependidikan dalam mengajar
secara terbimbing dan terpadu untuk membuat persyaratan pembentukan
profesi pendidikan. Pelaksanaan PPL ini bertujuan agar pribadi calon pendidik
mempunyai seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, dan pola
tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya serta cakap dan tepat
menggunakan metode yang telah diajarkan didalam penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran, baik disekolah maupun di luar sekolah.

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2)


Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) ini memiliki
beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut ini:
1. Melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik
sekolah, struktur organisasi, administrasi kelas dan sekolah, keadaan murid
dan guru, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain.
2. Mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang model-model
pembelajaran.
3. Mendapatkan informasi tentang pengembangan profesi guru.
4. Membentuk mahasiswa praktikan menjadi calon tenaga kependidikan yang
professional, dan sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan
kompetensi yang harus dikuasai calon guru yang meliputi kompetensi
pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian.

C. Manfaat PPL 2
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 2) diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa
praktikan, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
1. Manfaat bagi Mahasiswa Praktikan
a) Dapat mengaplikasikan materi-materi yang diperoleh selama di bangku
perkuliahan melalui proses pengajaran yang dibimbing oleh guru
pamong di dalam kelas.

2
b) Dapat memberikan bekal yang menunjang tercapainya penguasaan
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru seperti kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
c) Dapat memahami secara langsung kegiatan dan kegiatan pendidikan
lainnya disekolah latihan.
d) Dapat mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar
mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan
masalah pendidikan yang ada di sekolah.
2. Manfaat bagi Pihak Sekolah
a) Dapat meningkatkan profesionalisme guru di dalam proses belajar
mengajar.
b) Dapat membantu sekolah dalam hal kegiatan belajar mengajar,
terutama bagi mata pelajaran yang kekurangan guru.
c) Sebagai contoh dan panutan kelak jika mahasiswa praktikan menjadi
seorang guru profesional.
3. Manfaat bagi Universitas
a) Dapat menjalin kerjasama yang baik dengan sekolah-sekolah tempat
mahasiswa praktik yang bermuara pada peningkatan mutu dan kualitas
pendidikan di Indonesia.
b) Dapat memperoleh masukan tentang pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian.
c) Dapat menghasilkan mahasiswa unggul dalam kemampuan mengajar
serta Dapat memenuhi standar kelulusan sarjana pendidikan bagi
mahasiswanya.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian PPL

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 892) praktik adalah


pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori. Sedangkan menurut
Komaruddin (2006: 200) “Praktik merupakan cara melaksanakan dalam
keadaan nyata apa yang dikemukakan dalam teori”. Dari definisi tersebut
dapat kita lihat bahwa praktik merupakan suatu pelaksanaan dari teori dalam
keadaan nyata.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan oleh mahasiswa yang
mencakup, baik latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan di luar
mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan
pembentukan profesi kependidikan.
Pengalaman lapangan merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang
dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencakup latihan mengajar maupun tugas-
tugas kependidikan di luar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk
memenuhi persayaratan pembentukan profesi kependidikan. Pengalaman
lapangan beroreintasi pada:
a. Berorientasi pada kompetisi
b. Terarah pada pembentukan kemampuan-kemampuan profesional siswa
calon guru atau tenaga kependidikan lainnya.
c. Dilaksanakan, dikelola dan ditata secara terbimbing dan terpadu
(Oemar Hamalik 2009: 171).
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa merupakan
salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang
dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil
aplikasi bidang keilmuan, seperti kemampuan mengajar, kemampuan
bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan
lainnya. Partisipasi tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam
kegiatan ekstra seperti Pramuka, PMR, Teater, Karya ilmiah remaja, kelompok
diskusi dan sebagainnya.

4
PPL yang didasarkan pada Peraturan Rektor No. 22 Tahun 2008,
berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar mereka
memiliki kompentensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial. Sasarannya adalah mahasiswa praktikan
memiliki seperangkat pengetahuan sikap dan ketrampilan yang dapat
menunjang tercapainya penguasaan kompetensi profesional, personal, dan
kemasyarakatan.
B. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan mempunyai sasaran agar mahasiswa
praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi personal dan kompetensi sosial. Kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di sekolah latihan meliputi kegiatan
orientasi, observasi, pengajaran terbimbing, pelatihan mengajar, kegiatan
ekstrakurikuler, dan kegiatan lain yang sesuai.
C. Tinjauan Tentang Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016
1. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara rekonstruksi
kompetensi lulusan, dengan kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman
materi, revolusi pembelajaran dan reformasi penilaian. Memuat penilaian
capaian pembelajaran secara bertahap mulai review [ulasan], exercise
[latihan], problem [pemecahan masalah], challenge [tantangan yang
membutuhkan pemikiran mendalam], dan project [kegiatan bersama dalam
memecahkan permasalahan yang membutuhkan dukungan sumber lainnya].
Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis, sistematis. Keterampilan
tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus konkret dalam bentuk
tindakan nyata.
2. Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Inggris Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
Kurikulum 2013, yang ruang lingkup pengelolaannya dimulai dari
merumuskan Kompetensi Dasar (KD), khususnya KD 3 dan KD 4, bertujuan

5
untuk mengejawantahkan KI 3 dan KI 4. Meskipun kompetensi sikap yang
tercantum dalam rumusan KI 1 dan KI 2 tidak secara eksplisit diturunkan ke
dalam KD 1 dan KD 2, namun kompetensi sikap dikembangkan dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris secara tidak langsung dan diintegrasikan ke dalam
proses pembelajarannya.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Perumusan KD didasarkan pada beberapa asumsi tentang bahasa
fungsional, termasuk konsep genre, sebagai berikut.
a. Bahasa Inggris perlu dipelajari untuk dapat berfungsi bagi kehidupan
peserta didik sehari-hari, dalam berbagai bentuk teks.
b. Teks adalah alat komunikasi dan berpikir.
c. Teks memiliki sifat bermakna dan mempunyai tujuan untuk melaksanakan
suatu fungsi sosial.
d. Berdasarkan rumusan KI 3 (pengetahuan), tujuan komunikatif adalah
untuk mengomunikasikan informasi faktual (terkait dengan topik
komunikasi), informasi prosedural (terkait dengan langkah-langkah
melaksanakan suatu proses), dan informasi konseptual (terkait dengan
pemahaman terhadap fungsi sosial, struktur, dan unsur kebahasaan teks)
e. Genre memberikan kerangka pembentukan teks yang terdiri atas tiga
aspek: (1) tujuan atau fungsi sosial yang hendak dicapai, dengan
menggunakan (2) struktur teks dan (3) unsur kebahasaan yang sesuai
dengan tuntutan kontekstual.
f. Secara kontekstual, teks menyesuaikan fungsi, struktur teks, dan unsur
kebahasaannya dengan (1) topik pembicaraan, (2) hubungan fungsional
antarpeserta komunikasi, (3) moda komunikasi yang digunakan (misalnya
lisan atau tulis).

6
g. Struktur teks dan unsur kebahasaan yang menjadi penciri dasar setiap jenis
teks (genre) akan disesuaikan dengan keunikan setiap konteks yang
dihadapi, sehingga teks yang termasuk dalam setiap genre akan beragam
dari konteks ke konteks.
h. Pengguna bahasa akan terus menerus dihadapkan pada masalah untuk
memilih dan menentukan isi dan bentuk teks yang sesuai dengan konteks
yang dihadapi. Oleh karena itu, berkomuniasi merupakan rangkaian
tindakan problem solving, eksplorasi dan discovery secara terus menerus.
Berdasarkan berbagai asumsi tersebut, KD kemudian dirumuskan untuk
penggunaan bahasa Inggris pada tiga jenis teks yaitu (1) interpersonal, (2)
transaksional, dan (3) fungsional. Dalam teks interpersonal teks berfungsi
untuk menjaga hubungan interpersonal; dalam teks transaksional teks
berfungsi untuk bertukar informasi, barang dan jasa; dalam teks fungsional
teks berfungsi untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu.
Kompetensi untuk setiap jenis teks dirumuskan dengan acuan berbasis
genre. Artinya, teks harus dipelajari sebagai alat untuk melaksanakan fungsi
sosial secara kontekstual yang terkait langsung dengan kehidupan peserta
didik sebagai remaja terpelajar dalam berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya, secara lisan maupun tertulis. Kualitas teks dilihat dari kesesuaian
struktur teks dan unsur kebahasaan dengan fungsi teks dalam konteks
penggunaannya tersebut. Ketiga aspek genre inilah yang digunakan untuk
menetapkan materi pembelajaran setiap jenis teks.
Pada jenjang SMA/MA pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dipelajari pada tataran berpikir ‘memahami’ (khususnya
mengidentifikasi, membandingkan, dan menafsirkan) dan tataran
‘menerapkan’. Keterampilan menggunakan teks terwujud dalam tindakan
komunikatif menangkap makna melalui menyimak dan membaca, dan
menyusun teks melalui berbicara dan menulis, yang semuanya terintegrasi
untuk melaksanakan fungsi sosial yang sama. Khusus untuk setiap teks
transaksional, diberikan penekanan khusus untuk mengaitkan dengan
pembelajaran kosa kata dan tata bahasa yang menjadi penciri dasar setiap
jenis teks.

7
3. Pembelajaran dan Penilaian
a. Pembelajaran
Kurikulum 2013 mengutamakan pendekatan saintifik (mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan), didukung oleh beberapa pendekatan inovatif
lainnya, seperti problem-based learning, discovery learning,
explorative learning, project-based learning, dan sebagainya, yang
semuanya kurang lebih mengacu pada makna ‘alami, sesuai fitrah
manusia’: terpusat pada peserta didik, autentik, kontekstual, dan
bermakna bagi kehidupan peserta didik sehari-hari.
Pendekatan-pendekatan tersebut selaras dengan prinsip-prinsip
pembelajaran bahasa Inggris berbasis genre atau teks, yang menjadi
dasar dari silabus ini, yang berdasarkan pada serangkaian konsep
tentang bahasa, fungsi, serta penggunaannya seperti yang diuraikan
sebelumnya. Pembelajaran diperlukan untuk mendorong peserta didik
bersikap mandiri, aktif terlibat dalam proses pembelajaran, bekerjasama
dengan teman, berpikir eksploratif dan kritis, dan secara proaktif
memperoleh bimbingan dan arahan dari guru.
Berdasarkan berbagai pendekatan tersebut di atas, pembelajaran
Bahasa Inggris perlu mencakup beberapa bentuk kegiatan berikut ini.
 Tujuan untuk melaksanakan fungsi sosial. Teks-teks yang diucapkan,
disimak, dibaca, dan ditulis peserta didik diarahkan untuk
melaksanakan fungsi sosial secara autentik atau mendekati autentik
dalam hal sumber maupun penggunannya. Melalui kegiatan inilah
peserta didik akan menemui masalah atau kesulitan yang autentik
juga.
 Proses pembelajaran mencakup kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Dalam melaksanakan setiap kegiatan tidak
menutup kemungkinan dilakukannya langkah-langkah lainnya.
Misalnya, kegiatan menanya dapat langsung dilakukan pada tahap
pengamatan, bahkan sampai pada kegiatan mengumpulkan

8
informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Ketika
mengumpulkan informasi, bisa saja muncul hal-hal yang
mengharuskan peserta didik untuk memperbaiki pengamatannya.
 Proses pembelajaran dilakukan melalui proses pembiasaan dan
pembudayaan, dengan menggunakan banyak contoh dan keteladanan
dalam ketepatan dan keberterimaan isi makna maupun struktur teks
dan unsur kebahasaan dari teks yang diucapkan, disimak, dibaca,
ditulis, termasuk perilaku dalam konteks penggunaannya.
 Proses pembelajaran memadukan inisiatif dan keaktifan diri, kerja
sama dalam kelompok, dan bimbingan profesional dari guru
 Pembelajaran juga mencakup pengembangan kemampuan menyusun
langkah kerja dalam melaksanakan setiap tugas, termasuk dalam
menggunakan alat-alat seperti tabel, bagan, power point, peralatan
audio/visual, dsb.
 Pembelajaran juga mencakup pengembangan kemampuan menanya,
termasuk bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui,
mempertanyakan hal-hal yang sudah mapan, dsb.
Pembelajaran yang efektif dapat terwujud hanya apabila didukung
oleh proses penilaian yang efektif juga. Penilaian merupakan bagian
integral dengan pembelajaran, sehingga tidak dapat dipisahkan dari
proses pembelajaran. Tujuan melaksanakan penilaian pada dasarnya
adalah membantu dan memberikan arahan dan balikan pada peserta
didik selama dan setelah proses pembelajaran agar dapat mencapai
tujuan pembelajaran sebagaimana diharapkan.
b. Penilaian
Penilaian proses dan hasil belajar dilaksanakan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut ini.
 Penilaian dilakukan secara integratif, mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan dalam menggunakan bahasa Inggris lisan dan tulis
secara kontekstual sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya.
 Penilaian sikap difokuskan pada sikap yang tampak dalam bentuk
perilaku selama proses belajar berkomunikasi secara lisan dan tulis

9
dengan bahasa Inggris di dalam dan di luar kelas, seperti kejujuran,
kedisiplinan, tanggung jawab, percaya diri, toleransi, kerjasama, dan
kesantunan.

10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu Pelaksaanaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Universitas
Islam Sultan Agung Semarang program studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris
tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus sampai dengan 10 Oktober
2016.

B. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu di SMA
Negeri 1 Sayung, yang beralamat di Jalan Raya Onggorawe Kecamatan
Sayung, Kabupaten Demak.

C. Tahapan Kegiatan
Tahap-tahap kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I dan II
meliputi:
1. Kegiatan di Kampus
a. Pembekalan
Dilakukan di kampus pada tangal 28 dan 29 Agustus 2016
b. Upacara Pelepasan
Dilaksanakan di Hall Fakultas Bahasa Unissula pada hari Senin, 1
Agustus 2016
c. Upacara Penerjunan
Dilaksanakan di Hall Fakultas Bahasa UNISSULA pada hari Senin, 8
Agustus 2016
2. Kegiatan Inti
a. Observasi
Kegiatan observasi di SMA Negeri 1 Sayung dilaksanakan pada PPL I
selama satu minggu, yaitu pada tanggal 8 Agustus sampai dengan 13
Agustus 2016. Dalam kegiatan ini, praktikan melakukan observasi
bersama dengan guru pamong. Praktikan menyaksikan bagaimana
guru pamong mengajar dan menyampaikan materi dalam proses
belajar mengajar.

11
b. Pengajaran Terbimbing
Kegiatan pengajaran ini dilakukan oleh praktikan dengan bimbingan
guru pamong yang mengampu pelajaran Bahasa Inggris, yaitu Ibu
Aslami Novita S., S. Pd. Sebelum masuk ke kelas, guru praktikan sudah
menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP dan perangkat
lainnya untuk dikonsultasikan dengan Guru Pamong. Dalam kegiatan
ini, guru praktikan dituntut untuk memiliki kemampuan diri dalam
melaksanakan kegiatan PPL agar tidak mengalami hambatan dalam
proses belajar mengajar di kelas. Kemampuan diri tersebut antara lain:
a) Membuka Pelajaran
Guru praktikan masuk ke kelas pada pukul 07.05. Dalam memulai
pelajaran, guru praktikan mengucapkan salam, kemudian
menyayikan lagu “Indonesia Raya” sebelum jam pertama dimulai.
Guru praktikan melakukan presensi untuk mengetahui jumlah
siswa yang hadir dan tidak.
b) Komunikasi dengan Siswa
Guru praktikan harus dapat menggunakan bahasa yang baik dan
jelas dalam proses pembelajaran untuk mempermudah dalam
penyampaian dan penerimaan materi.
c) Metode Pembelajaran
Guru praktikan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, serta materi yang
diajarkan.
d) Penggunaan Media Pembelajaran
Guru praktikan menggunakan beberapa media pembelajaran antara
lain adalah papan tulis, Laptop, LCD, buku Lembar Kerja Siswa
(LKS), Mind-Mapping, dan Handout.
e) Variasi dalam Pelajaran
Guru praktikan memberi materi kemudian diselingi dengan
pertanyaan dan games, seperti “Head, Shoulders, Knees, snd Toes”,
“Boom”, dan “Zip, Zap, Zop”. Terkadang guru praktikan

12
memutarkan video motivasi bagi siswa agar siswa dapat
termotivasi untuk belajar.
f) Menulis di Papan Tulis
Pada saat menulis dipapan tulis, guru praktikan harus mampu
mengendalikan siswa. Guru praktikan tidak boleh membelakangi
sehingga siswa merasa tidak diperhatikan. Menulis dimulai dari
sebelah kiri dan harus memperhatikan lebar papan tulis dan
membaginya untuk menuliskan materi pelajaran secara jelas dan
terperinci.
g) Mengkondisikan Situasi Belajar
Guru praktikan harus dapat menciptakan situasi belajar yang baik
dalam kelas. Selain itu juga dengan memberikan perhatian dan
motivasi kepada siswa pembelajaran akan berlangsung tertib.
h) Menilai Hasil Belajar
Guru praktikan memberikan penilaian ini berupa latihan dan tugas.
i) Memberikan Balikan
Setelah menyampaikan materi, praktikan memberikan feedback
(umpan balik) kepada siswa sehingga dapat diketahui apakah siswa
telah memahami materi yang baru saja disampaikan.
j) Menutup Pelajaran
Dalam menutup pelajaran, guru praktikan menyimpulkan materi
yang telah disampaikan dan memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya serta tidak lupa mengucapkan salam.
c. Pengajaran Mandiri
Kegiatan ini dilaksanakan mulai minggu ke-2 sampai minggu ke-8.
Pengajaran mandiri dimana Guru Pamong sudah sepenuhnya
menyerahkan kegiatan belajar mengajar kepada guru praktikan. Melalui
pengajaran mandiri, guru praktikan mengeluarkan kemampuannya
menjadi calon guru yang profesional sehingga proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan lancar dan efektif mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam perangkat pembelajaran. Guru praktikan

13
mengajar pada hari Kamis dan Sabtu di kelas X MIPA 2, serta hari
Jum’at di kelas X MIPA 1.
d. Tugas Keguruan Lainnya
Sedangkan tugas lainnya yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sayung
antara lain pada hari Senin dilaksanakan upacara bendera serta pada
hari Jumat diadakan kegiatan pramuka. Selain itu, ketika ada kegiatan
sekolah yang lain seperti PMR, lomba 17 Agustus, hari ulang tahun
sekolah, bahkan pelatihan RPP Kurtilas edisi revisi 2016, guru
praktikan selalu dilibatkan.
e. Pelaksanaan Ujian Praktik Mengajar
Guru praktikan melaksanakan ujian praktik mengajar di kelas X MIPA
2 dengan materi descriptive text about people. Ujian Praktik mengajar
dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2016.
f. Bimbingan Penyusunan Laporan
Dalam menyusun laporan, praktikan mendapat bimbingan dari guru
pamong, dosen pembimbing, dan pihak lain yang terkait sehingga
laporan ini dapat disusun tepat pada waktunya.

D. Materi Kegitan
Materi kegiatan dalam Praktek Pengalaman Lapangan 2 ini meliputi
kegiatan praktik mengajar dengan bimbingan Guru Pamong. Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar dilaksanakan berdasarkan jadwal yang telah
ditetapkan dan materi yang disampaikan dalam setiap kali pertemuan juga
sudah sesuai dengan silabus. Sebelum mengajar, praktikan juga terlebih
dahulu berkonsultasi dengan Guru Pamong. Praktikan membuat media
pembelajaran berupa power point, game, gambar dan RPP, sehingga setiap
kali mengajar sudah tersusun secara sistematis dan terorganisir.

E. Proses Pembimbingan
1. Proses Pembimbingan oleh Guru Pamong
Bimbingan-bimbingan meliputi:
a. Membimbing dalam pembuatan RPP, model pembelajaran, dan hal-hal
yang berkaitan dengan proses belajar mengajar atau kompetensi

14
profesional seorang guru, serta cara mengatasi siswa di dalam kelas
dan lain sebagainya.
b. Berkonsultasi tentang materi yang akan dan sudah diajarkan di dalam
kelas.
2. Proses Pembimbingan oleh Dosen Pembimbing Lapangan
Dosen Pembimbing Lapangan memberi saran dan motivasi bagi praktikan
baik dalam hal materi maupun kepribadian. Meskipun Dosen pembimbing
tidak setiap memantau setiap saat, komunikasi antara mahasiswa praktikan
dan Dosen pembimbing berjalan dengan sangat baik sehingga kegiatan
pembimbingan tetap berlangsung dengan lancar.

F. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL


Hal-hal yang mendukung dan menghambat kegiatan PPL di SMA Negeri
1 Sayung antara lain:
1. Faktor Pendukung;
a. Kepribadian pihak sekolah baik guru maupun siswa yang sangat
ramah tamah, mempermudah praktikan beradaptasi dan belajar dengan
lingkungan dan warga sekolah.
b. Guru pamong yang senantiasa memahami dan mengerti kondisi
praktikan dan serta berkenan membantu dalam pelaksanaan PBM.
c. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran dan kegiatan PPL.
2. Faktor Penghambat;
a. Lokasi sekolah yang kurang strategis, yaitu tidak adanya kendaraan
umum di sekitar sekolah, membuat praktikan kesulitan untuk datang
dalam setiap kegiatan di luar jam pelajaran.
b. Kurangnya kemampuan praktikan terutama dalam hal pembuatan RPP
Kurtilas Edisi Revisi 2016 karena masih dalam tahap belajar.
c. Kegiatan non-akademik yang aktif terkadang membuat beberapa
siswa tidak mengikuti pelajaran sehingga kelas menjadi tidak efektif.
d. Hal yang agak sulit adalah pada saat mengondisikan siswa selama
kegiatan belajar-mengajar, karena sebagian siswa yang ramai atau

15
terlambat dan mendapatkan hukuman untuk membersihakan sekolah
sehingga tidak mengikuti pelajaran. Dalam hal ini, tentu saja pihak
yang dirugikan adalah siswa sendiri.
e. Minimnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran seperti LCD dan
Wifi mengakibatkan proses belajar-mengajar tidak efektif.

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMA
Negeri 1 Sayung, praktikan berkesimpulan bahwa:
1. Pada dasarnya, tugas seorang guru tidaklah mudah seperti yang
dibayangkan banyak orang. Guru harus mampu merencanakan dan
mengaktualisasikan apa yang direncanakan di dalam proses pengajaran di
kelas.
2. Kegiatan PPL 2 memberikan wawasan dan pengalaman mengenai kondisi
pembelajaran dan keadaan sekolah latihan secara nyata yang diperlukan
bagi calon pendidik sebagai bekal ketika menjadi tenaga pendidik yang
sebenarnya.
3. SMA Negeri 1 Sayung Demak sudah baik dalam proses pembelajarannya,
fasilitas penunjang pembelajaran sudah terpenuhi, keadaan lingkungan
bersih, rapi dan juga kesemangatan bagi pendidik untuk menjadi Guru
yang Profesional.

B. Saran
Saran yang dapat praktikan rekomendasikan atas pelaksanaan PPL di
SMA Negeri 1 Sayung, Demak, yaitu :
1. Mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang sudah diraih oleh SMA
Negeri 1 Sayung.
2. Pihak sekolah menambahkan kosa kata ringan ataupun tulisan motivasi
berbahasa Inggris di sekitar lingkungan sekolah guna membangun
keminatan siswa dalam belajar Bahasa Inggris.
3. Untuk pihak Universitas khususnya Fakultas Bahasa Prodi Pendidikan
Bahasa Inggris dan seluruh Fakultas Keguruan agar mengadakan PPL
Terpadu guna mempersatukan calon-calon pendidik agar lebih baik lagi,
terutama dalam hal kerjasama dengan sekolah dan kegiatan
pemantauannya.

17
REFLEKSI DIRI

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga praktikan dapat melaksanakan PPL di SMAN 1 Sayung dan
menulis refleksi diri dari kegiatan tersebut. Praktik Pengalaman Lapangan
merupakan pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-
semester sebelumnya. Kegiatan kurikulum yang dilakukan oleh mahasiswa
selama PPL mencakup latihan mengajar maupun tugas kependidikan di luar
mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi syarat pembentukan
profesi kependidikan. Pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah maupun di luar sekolah
Dalam melaksanakan kegiatan ini, mahasiswa praktikan mengalami dua
tahap kegiatan yaitu PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan PPL 1 dilaksanakan pada minggu
pertama di sekolah selam satu minggu. Dalam PPL 1, mahasiswa praktikan
melakukan observasi terhadap keadaan sekolah, pendidik dan tenaga
kependidikan yang terdapat di sekolah tersebut. Hal ini dilakukan agar mahasiswa
praktikan dapat memperoleh gambaran secara umum kondisi sekolah, pendidik
dan tenaga kependidikan yang terdapat di sekolah tersebut sehingga dapat
mengenali dan dapat beradaptasi dengan keadaan sekolah tersebut demi
kelancaran PPL 2. Dalam PPL 2, mahasiswa praktikan melakukan pengajaran dan
penyampain materi di kelas kepada peserta didik di SMA Negeri 1 Sayungbaik
secara terbimbing maupun mandiri. Selain itu, selama kegiatan PPL 2 berlangsung
mahasiswa praktikan membuat rancangan pembelajaran yang bersangkutan sesuai
dengan pelajaran yang diampu.

1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Bahasa Inggris


a. Kekuatan
Ada beberapa siswa yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris cukup
baik terutam dalam speaking skill. Selain itu, kondisi kelas sangat kondusif
yang terdiri dari 28-30 orang setiap kelas sehingga pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung, mereka cukup antusias dalam mengikuti pelajaran
Bahasa Inggris
b. Kelemahan
Banyak siswa di SMA Negeri 1 Sayung yang kurang menyukai Bahasa
Inggris. Hal ini disebabkan oleh, keterbatasan pengetahuan dan pemahaman
tentang pentingnya Bahasa Inggris sebagai bahasa global. Kurangnya media
dan input Bahasa Inggris yang tersedia seperti slogan-slogan yang
menggunakan Bahasa Inggris ataupun penggunaan Bahasa Inggris ketika
pergantian jam pelajaran membuat siswa tidak terbiasa dengan Bahasa
Inggris. Akibatnya, kosa kata yang diperoleh siswa sangat minim.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang ada di SMA N 1 Sayung Demak sudah cukup
baik dan cukup mendukung proses belajar-mengajar. Ketersediaan laboratorium
bahasa dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar Bahasa Inggris dengan
efektif. Selain itu perpustakaan juga menyediakan buku bacaan berbahasa Inggris
dan juga buku referensi lain mengenai materi-materi yang dibutuhkan oleh

18
peserta didik. Namun, ketersediaan sarana di kelas seperti LCD sangat minim
sehingga siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran yang konvensional
dan monoton. Kulitas jaringan internet juga menjadi kendala selama proses
pembelajaran. Meskipun telah terdapat jaringan internet, namun jangkauan
internet yang tidak mencakup semua kelas membuat siswa kesulitan mencari
materi dan mengerjakan soal latihan apalagi sekolah sudah menerapkan
Kurikulum 2013 yang mengharuskan siswa untuk lebih aktif dalam proses
belajar-mengajar.

3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing


Dalam kegiatan PPL terutama dalam proses belajar-mengajar tentunya
peran guru pamong dan dosen pembimbing sangat penting. Dalam praktik
mengajar di sekoleh baik guru pamong maupun dosen pembimbing selalu
memberikan bersedia memberi saran guna meningkatkan kemampuan megajar
praktikan. Guru pamong sangat memahami materi pembelajaran dan model-
model pembelajaran efektif yang dapat digunakan di kelas. Selain itu, guru
pamong sangat membantu mahasiswa praktikan dalam pembuatan RPP terutama
RPP Kurtilas edisi revisi 2016. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa baru-
baru Kurtilas kembali mengalami revisi pada beberapa bagian sehingga
mahasiswa praktikan mengalami kesulitan dalam pembuatan RPP. Namun,
dengan bimbingan guru pamong yang telah mengikuti kegiatan pelatihan
pembuatan RPP, mahasiswa praktikan dapat memahami pembuatan RPP yang
benar.
Selain itu, kemampuan dosen pembimbing juga sangat membantu
mahasiswa praktikan selama kegiatan PPL. Meskipun beliau tidak setiap waktu
berkunjung, namun ketika mahasiswa praktikan ingin berkonsultasi, beliau selalu
meluangkan waktu untuk kami dengan berkomunikasi melalui telepon selular.
Saran, kritik dan bimbingan beliau sangat bermanfaat bagi kami terutama dalam
hal mengatur kelas dan siswa dalam proses belajar-mengajar. Selain itu, beliau
juga selalu memberi saran mengenai model-model pembelajaran yang efektif dan
tehnik penilaianyang dapat digunakan di dalam kelas.

4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan


Kualitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Sayung secara menyeluruh sudah
cukup baik khususnya kelas yang di ampu oleh praktikan yaitu kelas X. Hal ini
dapat dilihat dari proses belajar-mengajar di dalam kelas yang cukup efektif.
Mereka antusias untuk menerima pelajaran. Selain itu, para siswa juga selalu
dilatih untuk disiplin baik dari waktu maupun berpakain dan bersikap.
Pembelajaran di SMA Negeri 1 Sayung sangat menekankan penanaman karakter
pada siswa sehingga meskipun kemampuan siswa dalam pelajaran tidak begitu
baik namun pembangunan karakter siswa sangat diutamakan.

5. Kemampuan Diri Praktikan


Kemampuan dari praktikan sebagai guru praktikan tergolong cukup
dikarenakan adanya materi kuliah yang berhubungan dengan proses belajar-
mengajar di kelas yang tentunya sangat membantu ketika mengajar di kelas.
Namun karena kurangnya pengalaman mengajar secara langsung, tentu saja ada
beberapa kendala yang dihadapi oleh guru praktikan seperti karakter siswa yang

19
berbeda-beda sehingga guru praktikan harus memahami kebutuhan siswa ketika
proses belajar-mengajar berlangsung. Guru praktikan masih memiliki banyak
kelemahan dalam mengatasi masalah yang ada pada kegiatan belajar mengajar.
Ole karena itu, guru praktikan masih perlu bimbingan dan motivasi dari guru
pamong maupun dosen pembimbing agar dapat menjadi seorang guru yang
profesional.

6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Melakukan PPL 2


Selama kegiatan PPL 2, ada beberapa nilai tambah yang diperolah oleh
mahasiswa praktikan yang tentunya tidak bisa didapatkan di bangku perkuliahan.
Hal-hal tersebut antara lain, bagaimana cara mengajar yang baik dan efektif
sehingga siswa dapat memahami materi yang diajarkan, bagaimana cara
memahami dan menangani karakter siswa yang berbeda-beda di dalam maupun di
luar kelas, mengatasi masalah yang terjadi di dalam kelas selama kegiatan belajar
mengajar, dan cara mengaplikasikan variasi pembejaran dalam kelas.

7. Sarana Pengembangan Bagi SMA Negeri 1 Sayung dan Fakultas Bahasa


Unissula
Saran bagi SMA Negeri 1 Sayung demi perkembangan sekolah ialah tetap
mempertahankan kualitas sekolah yang sudah sangat baik. Semoga cita-cita
sekolah untuk menjadi sekolah adiwiyata dapat segera tercapai. Selain itu, dari
segi pengembangan Bahasa Inggris, sebaiknya sekolah membuat beberapa slogan
menggunakan Bahasa Inggris pada tempat-tempat yang sering dilalui atau
digunakan siswa dan penggunaan bel pergantian jam pelajaran juga sebaiknya
menggunakan Bahasa Inggris sehingga mereka dapat terbiasa dengan Bahasa
Inggris.
Saran bagi Fakultas Bahasa Unissula yang telah menunjuk SMA Negeri 1
Sayung ialah tetap menjadikan sekolah ini sebagai sekolah praktikan. Banyak
sekali manfaat dan pengalaman yang telah didapatkan dari sekolah latihan ini.
Dengan demikian, harapan kedepanya semoga SMA N 1 Sayung dan Fakultas
Bahasa Unissula selalu mempunyai ikatan persaudaraan yang erat dan semoga
lulusan dari Fakultas Bahasa Unissula bisa menjadi lulusan yang professional dan
generasi khaira ummah.
Semarang, 8 Oktober 2016

Mengetahui,
Guru Pamong, Guru Praktikan,

Aslami Novita S., S. Pd. Sitty Nurmini Taros Bikutob


NIP. 19731101 200312 2 004 NIM. 31801300519

20
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai