Segala puji dan syukur saya kedapa Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Analisis Farmasi II yang berjudul Metode Penetapan Kadar Air Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu sebagai teknologi tentang
analisis farmasi. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan.Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman teman lain. Saya sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kepada dosen pembimbing saya dan para pembaca
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa dan
yang akan datang demikianlah makalah ini saya buat semoga makalah ini bisa
bermamfaat bagi para pembacanya amin ya robbal alamin.
A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu unsur penting dalam bahan makanan.
Meskipun bukan merupakan sumber nutrien seperti bahan makanan yang lain,
namun air sangat penting dalam proses biokimiawi bagi makhluk hidup. Air
sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang seperti pertanian, pengolahan
makanan dan sebagai air minum. Akan tetapi, air yang pada bahan pangan
juga dapat mengakibatkan cepat rusaknya bahan tersebut, terutama
kandungan air bebas pada bahan yang dapat digunakan oleh mikroorganisme
untuk tumbuh, dan biasanya akan cepat merusak bahan.
Penetapan kadar air dapat ditentukan dengan berbagai cara. Salah
satunya adalah metode destilasi. Metode destilasi digunakan untuk
menganalisis bahan pangan yang mengandung senyawa volatil, misalnya
rempah- rempah dan tanaman herbal. Prinsip dari metode ini adalah
mencampur sampel dengan pelarut yang bersifat immicible(toluene dan
xylene). Pelarut juga harus memiliki berat jenis lebih rendah dari air, sehingga
air akan berada dibawah.
Penentuan kadar air merupakan salah satu bagian yang sangat penting,
baik dalam procesing maupun pemeriksaan raw material dan produk akhir
karena berhubungan dengan zat padat yang terkandung dalam suatu bahan.
Analisa kadar air dalam bahan pangan penting untuk bahan pangan segar
dan olahan. Analisa sering menjadi tidak sederhana karena air dalam bahan
pangan berada dalam bentuk terikat secara fisik atau kimia dengan komponen
bahan pangan lainnya sehingga sulit memecahkan ikatan-ikatan air tersebut.
Pentuan kadar air dalam makanan dapat dilakukan dengan beberapa metode
yaitu metode pengeringan (dengan oven biasa), metode destilasi, metode
kimia, dan metode khusus. Namun, pada praktikum hanya dilakukan metode
pengeringan dengan oven.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian air dan kadar air?
2. Bagaimana cara penetapan kadar air?
3. Bagaimana cara menentukan kadar air dalam suatu sampel?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Air merupakan suatu konstituen (bahan) dari beberapa bahan pangan.
Air berada dalam bentuk intraselluler atau merupakan ekstraselluler dalam
sayur- sayuran dan produk hewani. Air juga merupakan sumber daya alam
yang sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya.
Kebutuhan hidup lainnya yakni makanan. Kebutuhan akan pangan menuntut
tersedianya makanan yang cukup untuk memenuhi hidup. Oleh karena itu,
keperluan akan masa simpan sangatlah penting. Kadar air dalam bahan
pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari bahan pangan
tersebut.
Kadar air adalah pesentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah atau berdasarkan berat kering. Kadar
berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 % sedangkan
kadar air berdasarkan berat kering dapat leboh dari 100%.
Penetapan kadar air dapat ditentukan dengan berbagai cara. Salah
satunya adalah metode destilasi. Metode destilasi digunakan untuk
menganalisis bahan pangan yang mengandung senyawa volatil, misalnya
rempah- rempah dan tanaman herbal. Prinsip dari metode ini adalah
mencampur sampel dengan pelarut yang bersifat immicible(toluene dan
xylene). Pelarut juga harus memiliki berat jenis lebih rendah dari air, sehingga
air akan berada dibawah.
A. Kesimpulan
Kadar air adalah pesentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah atau berdasarkan berat kering. Metode
untuk menentukan kadar air yaitu :
1. Metode pengeringan (Thermogravimetri)
2. Metode distalasi (Thermovolumetri)
3. Metode kemis
4. Metode fisis
DAFTAR PUSTAKA
Estiasih, Teti., dkk. 2016. Kimia dan Fisik Pangan. Bumi Aksara. Jakarta