Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini diadakan pada:
Hari/tanggal : Kamis/ 11 Oktober 2018
Waktu : Pukul 10.50-12.30 WITA
Tempat : Laboratorium Kebun Percobaan Biologi (LKPB) FMIPA
UNM.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Cawan petri 1 buah
b. Toples kaca 4 buah
c. Mistar 1 buah
d. Gunting 1 buah
e. Pingset 1 buah
2. Bahan
a. Ikan cupang (Betta sp) 4 ekor
b. Air kolam
c. Pakan ikan
d. Hydrilla
C. Prosedur Kerja

Ambil ikan Letakkan ikan pada cawan petri


Potong ekor ikan (1 potong vertikal, Ukur ekor ikan
1 horizontal, 1 segitiga dan 1 tidak dipotong)

Ukur ekor ikan yang telah dipotong masukkan kembali ikan ke wadahnya

Lakukan pengamatan
ekor ikan setiap hari
selama 7 hari
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
No Hari Vertikal Horizontal Segitiga Kontrol
(cm) (cm) (cm) (cm)
1 0 1,2 1,2 1,5 1,7
2 1 1,3 1,4 1,55 1,75
3 2 1,4 1,55 1,6 1,8
4 3 1,5 1,7 1,8 1,88
5 4 1,6 1,78 1,9 1,95
6 5 1,7 1,92 2 2,12
7 6 1,8 2,12 2,1 2,2
8 7 1,91 2,24 2,22 2,26

B. Analisis data
1. Vetikal
a. Pertumbuhan ekor hari ke-1 = 0,1 cm
b. Pertumbuhan ekor hari ke-2 = 0,1 cm
c. pertumbuhan ekor hari ke-3 = 0,1 cm
d. Pertumbuhan ekor hari ke-4 = 0,1 cm
e. Pertumbuhan ekor hari ke-5 = 0,1 cm
f. Pertumbuhan ekor hari ke-6 = 0,1 cm
g. pertumbuhan ekor hari ke-7 = 0,11 cm
Kecepatan regenerasi = rata-rata pertumbuhan
∑ 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑒𝑘𝑜𝑟
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖
0,71 𝑐𝑚
=
7 ℎ𝑎𝑟𝑖

= 0,1 cm/hari
2. Horizontal
a. Pertumbuhan ekor hari ke-1 = 0,2 cm
b. Pertumbuhan ekor hari ke-2 = 0,15 cm
c. pertumbuhan ekor hari ke-3 = 0,15 cm
d. Pertumbuhan ekor hari ke-4 = 0,08 cm
e. Pertumbuhan ekor hari ke-5 = 0,14 cm
f. Pertumbuhan ekor hari ke-6 = 0,2 cm
g. pertumbuhan ekor hari ke-7 = 0,12 cm
Kecepatan Pertumbuhan= rata-rata pertumbuhan
∑ 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑒𝑘𝑜𝑟
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖
1,04 𝑐𝑚
=
7 ℎ𝑎𝑟𝑖

= 0,5 cm/ hari


3. Segitiga
a. Pertumbuhan ekor hari ke-1 = 0,05 cm
b. Pertumbuhan ekor hari ke-2 = 0,05 cm
c. pertumbuhan ekor hari ke-3 = 0,2 cm
d. Pertumbuhan ekor hari ke-4 = 0,1 cm
e. Pertumbuhan ekor hari ke-5 = 0,1 cm
f. Pertumbuhan ekor hari ke-6 = 0,1 cm
g. pertumbuhan ekor hari ke-7 = 0,12 cm
Kecepatan Pertumbuhan= rata-rata pertumbuhan
∑ 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑒𝑘𝑜𝑟
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖
0,72 𝑐𝑚
=
7 ℎ𝑎𝑟𝑖

= 0,1 cm/ hari


4. Kontrol
a. Pertumbuhan ekor hari ke-1 = 0,05 cm
b. Pertumbuhan ekor hari ke-2 = 0,05 cm
c. pertumbuhan ekor hari ke-3 = 0,08 cm
d. Pertumbuhan ekor hari ke-4 = 0,07 cm
e. Pertumbuhan ekor hari ke-5 = 0,17 cm
f. Pertumbuhan ekor hari ke-6 = 0,08 cm
g. pertumbuhan ekor hari ke-7 = 0,06 cm
Kecepatan Pertumbuhan= rata-rata pertumbuhan
∑ 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑒𝑘𝑜𝑟
=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖
0,56 𝑐𝑚
=
7 ℎ𝑎𝑟𝑖

= 0,08 cm/ hari


C. Grafik

Kecepatan Pertumbuhan (regenerasi)


0.25

0.2
Pertumbuhan ekor (cm)

0.15
vertikal
horizontal
0.1
segitiga

0.05 kontrol

0
0 2 4 6 8
Hari

D. Pembahasan
Praktikum ini mengenai regenerasi, subjek yang digunakan sebagai bentuk
regenerasi yaitu ikan cupang. Ekor ikan cupang ini digunting berdasarkan pola
yang diberikan asisten dan ditunggu beberapa hari apakah ada perubahan.
Kebanyakan vertebrata memiliki kemampuan regenerasi. Kemampuan
ini tergantung pada bagian tubuh yang dipotong. Misalnya, bila ekor
cicak dipotongekornya maka pada potongan bagian anterior itu akan
segera terbentuk ekor baru.Segmen-segmen yang terjadi pada regenerasi pada
umumnya lebih sedikit dari pada jumlah segmen yang hilang.
Regenerasi meliputi tiga cara. Pertama lewat mekanisme yang melibatkan
dediferensiasi struktur dewasa untuk membentuk masa sel yang terdiferensiasi.
Yang kemudian direspesifikasi. Tipe regenerasi seperti ini disebut regenerasi
epimorfis, dan ini khas pada regenerasi membra. Mekanisme regenerasi kedua
disebut mofolaksis. Regenerasi semacam ini terjadi lewat pemolaan kembali
jaringan yang masih ada (tersisa), yang tidak disertai dengan perbanyakan sel.
Regenarasi mofolaksis terjadi pada Hydra. Tipe regenerasi ketiga adalah
regenerasi intermediet, dan diduga sebagai regenerasi konsenpatori. Pada
regenerasi ini, sel-sel membelah, tetapi mempertahankan fungsi sel yang telah
terdiferensiasi. Tipe regenerasi konsenpatori khas pada hati manusia .

Pada hewan-hewan tertentu bagian tubuh yang disayat/dibuang/hilang, dapat


diperbaiki dengan sempurna melalui proses regenerasi. Kemampuan regenerasi
sangat berbeda diantara hewan-hewan. Suatu organisme khususnya hewan
memiliki kemampuan untuk memperbaiki struktur atau jaringan yang mengalami
kerusakan akibat kecelakaan yang tidak disengaja karena kondisi natural atau
kerusakan yang disengaja oleh manusia untuk keperluan penelitian atau
experimen.

Regenerasi bila ditinjau lebih lanjut, ternyata terdiri dari berbagai kegiatan,
mulai dari pemulihan kerusakan yang parah akibat hilangnya bagian tubuh utama.
Misalnya anggota bagian badan sampai pada penggantian kerusakan kecil yang
terjadi dalam proses biasa, misalnya rontok rambut. Kelas amphibi, memiliki daya
regenerasi yang rendah, biasanya terbatas pada bagian ekor yang lepas atau rusak.

Anda mungkin juga menyukai